NovelToon NovelToon
REMBULAN DI BALIK AWAN

REMBULAN DI BALIK AWAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Sistem / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dongoran Umridá

Tuan Alaxander Almahendra adalah seorang CEO dan tuan tanah. Selain memiliki wajah yang tampan ia juga pintar dan cerdas dan nyaris sempurna. Namun, siapa sangka di balik kesempurnaan fisik dan kecerdasannya tuan Alex terkadang sangat kejam terkesan tidak berprikemanusiaan. Ia seperti tenggelam dalam lorong hitam yang menggerogoti jiwanya.
Nayla De Rain gadis canti dengan paras sempurna. Setelah mengalami kegagalan dengan Fandy ia memutuskan untuk menikah dengan Zainy lelaki yang tida di cintainya. Namun, sebuah peristiwa membuatnya tertangkap oleh anggota tuan Alex dan di bawa ke menara dengan seribu tangga memutar.
Nasib baik atau buruk yang menimpa gadis bernama Nayla iti malah mempertemukannya dengan tuan Alex. Entah tuan Alex dan anggotanya akan akan menyiksa Nayla seeprti yang lainnya atau malah menjadikannya tahanan abadi. Novel 'REMBULAN YANG TENGGELAM' adalah kisah cinta dan balas dendam. Para tokoh mempunyai karakter unik yang membuat mu jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dongoran Umridá, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Alex masuk Bar

"Ke mana tujuan kita tuan?" Tanya pak Hendy memelankan laju mobil yang di kemudikannya. Tuan Alex tidak menjawab, lelaki itu hanya memperlihatkan layar HPnya pada pak Hendy. Pak Hendy memperhatikannya sejenak lalu mengangguk. Kemudian pak Hendy menancap gas dengan kecepatan tinggi. Empat pengawal tuan Alex mengikuti kecepatan mobil yaalng di kemudikan pak Hendy.

"Ke mana tujuan kita kali ini? Salah satu di antar mereka bertanya.

"Ke sebuah bar!" Jawab Ramly yang sedang mengemudikan mobil yang mereka tumpangi, ia terlihat fokus mengemudi berusaha mengimbangi kecepatan pak Hendy si pembalap ulung itu. Jangan sampai mereka ketinggalan bisa berantakan semua rencana.

"Apa kamu sudah menghubungi anggota kita?" Tuan Alex memastikan kesiapan orang-orangnya. Jangan sampai ada kesalahan. Tuan Alex selalu menyiapkan segalanya dengan matang dan rapi. Ia benci melakukan sesuatu yang mendadak tanpa perencanaan dan persiapan.

"Sudah tuan! Semua sudah standby."

"Bagus!"

"Tidak lama kemudian mobil itu tiba di depan sebuah bar yaang cukup besar. Tuan Alex turun setelah Andan membuka pintu. Kemudian memasuki bar itu dengan gagahnya. Alunan musik yang memekakkan telinga memenuhi ruangan. Tuan Alex memperhatikan seluruh ruangan.

"Di mana gerangan si bos bar ini berada?" Gumamnya dalam hati. Seorang gadis penghibur di bar itu datang menghampiri tuan Alex, dengan senyum menggoda yang biasa ia lakukan pada pelanggan bar. Tuan Alex menyambut senyuman itu dengan senyuman manisnya, meskipun sebenarnya dirinya sungguh muak dengan tingkah gadis genit itu. Gadis itu menyodorkan minuman pada tuan Alex. Sementara tuan Alex memperhatikan gadis penghibur itu dari ujung kaki hingga ujung rambut. Gadis itu tersenyum melihat tuan Alex memperhatikannya.

"Aku ingin duduk!" Gumam tuan Alex kemudian. Gadis penghibur itu tersenyum genit lalu menarik tangan tuan Alex melewati kerumunan orang-orang yang sibuk dengan inginnya masing-masing. Kemudian gadis bar itu mendudukkan tuan Alex di sebuah sofa. Andan dan empat pengawal lain tuan Alex mengikuti dengan tidak menarik perhatian. Gadis itu duduk di dekat tuan Alex lalu kembali menyodorkan minuman pada tuan Alex. Tuan Alex menolak.

"Sebenarnya aku tidak bisa meminum minuman keras, jadi berikan aku air putih saja!"

Kalimat itu langsung di sambut tawa oleh si gadis bar itu. Tawanya benar-benar membuat tuan Alex terganggu. Ingin sekali ia menyumpal mulut gadis bar itu.

"Lalu kenapa kamu datang kemari? Tanya gadis itu masih tertawa.

"Entahlah, aku ingin datang saja." Tuan Alex berusaha menahan diri agar tidak bersikap dingin dan tetap berusaha seramah mungkin.

"Tuan Alex memperhatikan sekelilingnya."

"Aku suka saja, ini bar milik abang ku."

"Bar ini milik abang mu tapi kenapa kamu bekerja di sini sebagai gadis penghibur?"

"Aku tidak bekerja sebagai gadis penghibur, aku ikut mengelola bar ini, aku melayani tamu VIV dan tamu-tamu tampan kayak kamu."

"Jadi apa aku tampan?"

"Ya tentu saja, makanya aku menghampiri mu tadi, aku tidak melakukannya pada orang lain."

Tuan Alex tersenyum menyeringai mendengarnya.

"Harusnya kamu tidak membantu abang mu mengelola bar ini."

"Tentu harus dong! Aku mebantu abang ku apapun yang ia lakukan, lagian untuk mendapatkan modal membangun bar ini dia harus melakukan sesuatu yang luar biasa."

"Luar biasa? Tuan Alex memperhatikan gadis cantik di dekatnya.

"Ya, luar biasa."

"Aku ini seorang pengusaha, aku ingin mengajak kalian bekerja sama. Jadi, bisakah kita lebih serius lagi?" Tuan Alex mengeluarkan ID cardnya. Gadis itu tercengang, ternyata cowok di depannya ini adalah ceo dari perusahaan ALMAHENRA. Gadis itu memperhatikan tuan Alex, hatinya berdegup dan hampir meledak. Perusahaan ALMAHENRA inngin mengajak kerja sama? Bukankah perusahaan itu perusahaan besar yang cukup berpengaruh di negeri ini? Gadis itu tersenyum membayangkan uang miliaran rupiah yang akan di peroleh oleh mereka dari hasil kerja sama dengan perusahaan ini.

"Bagaimana? Apa mungkin kalian akan menolak?" Tanya tuanya tuan Alex menatap gadis di depannya dengan senyum seperti membayangkan sesuatu.

"Tentu saja kami setuju." Jawab gadis itu spontan. Tuan Alex tertawa santai mendengarnya. 'Dasar mata duitan!' Gumam tuan Alex dalam hati.

"Untuk bekerja sama aku juga harus bicara dengan abang mu."

"Tentu saja, aku akan mengurusnya." Kata gadis itu langsung berdiri. Tuan Alex mengedipkan matanya pada Andan yang dari tadi tidak lepas perhatiannya dari tuan Alex dan gadis bar itu. Mendapat isyarat kedipan mata Andan langsung mengeluarkan HPnya dari saku, lalu mengetik sesuatu di HPnya. Seketika orang-orang di bar itu mengeluarkan HP masing-masing. Hanya melihat sekilas lalu memasukkannya lagi.

Tidak lama menunggu akhirnya si gadis bar datang bersama seorang lelaki berwajah tirus, berkulit sawo matang. Tuan Alex menahan gejolak dalam hatinya. Lelaki berwajah tirus itu menghampiri tuan Alex lalu menyalaminya dan segera duduk berhadapan dengan tuan Alex. Si gadis meletakkan air putih di depan tuan Alex. Tuan Alex mulai berbicang-bincang dengan si lelaki pemilik bar. Sesekali mereka tertawa, kelihatannya pembicaraan mereka berjalan dengan lancar dan nyambung terus satu sama lain.

"Lalu kenapa tuan ingin kerja sama dengan kami yang jelas tidak ada apa-apanya di banding perusahaan tuan? Si pemilik bar bertanya serius.

"Ah, kenapa kamu bertanya, bukankah kamu sudah tau bahwa perusahaan ku bekerja sama dengan banyak perusahaan meskipun itu perusahaan kecil? Yang membuat perusahaan ku maju terus salah satunya karna aku mempunyai relasi dari perusahaan kecil dan besar, baik di dalam maupun luar negeri."

Jawab tuan Alex tertawa santai. Si pemilik bar juga tertawa, ia lupa, bahwa perusahaan ALMAHENDRA memang punya motto 'bekerja sama' dan itu jugalah yang membuat perusahaan ini melejit maju jauh di depan ketimbang perusahaan yang lain. Perusahaan ini tidak mau punya musuh.

"Oh benar sekali, kamu bahkan mau bekerja sama dengan ruko-ruko di pinggir jalan.

Gumam si pemilik bar penuh antusias. Tuan Alex menanggapinya dengan tawa ringan lalu meraih air putih di atas meja. Saat tangannya menyentuh gelas tiba-tiba sebuah peluru di tembakkan ke arahnya. Untung saja hanya mengenai gelas yang di sentuhnya. Tuan Alex dan pemilik bar menoleh ke arah datangnya peluru, namun tidak di sangka serangan berikutnya datang dari arah berlawanan. Enam orang lelaki bertopeng melompat ke arah tuan Alex dan si pemilik bar. Dua belas orang pengawal si pemilik bar segera menyerang si enam orang bertopeng untuk melindungi si pemilik bar dan gadis penghibur. Namun tidak di sangka para pelanggan membantu si enam orang bertopeng tadi yang membuat terjadinya pertarungan hebat antara pelanggan dan dua belas orang pengawal si pemilik bar. Enam orang bertopeng itu mulai menyerang si gadis yang ternyata jago dalam bertarung dan dua orang lagi menyerang tuan Alex.

Untuk saat ini Andan dan empat orang pengawal hanya menonton. Pertarungan tidak seimbang karna enam orang bertopeng benar-benar kuat. Si pemilik bar dan si gadis penghibur sudah babak belur di termen pertama, namun tuan Alex dia selalu berhasil menghindari pukulan meski tidak bisa menyerang balik. Jika pertarungan ini satu lawan satu mungkin tuan Alex akan seimbang dengan dua orang penyerangnya. Andan melompat ke arah tuan Alex. Lompatan tinggi yang langsung menendang si topeng di sebelah kanan tuan Alex, tendangan itu langsung membuat si topeng tersungkur ke lantai, dalam waktu bersamaan mendorong si topeng di sebelah kiri tuan Alex, membuat si topeng membentur dinding.

1
Enink Tjadas
kynya mulai ada rasa
Fahyana Dea
keren, kak. dukung karyaku juga, ya~~
Umrida Dongoran
Bagus
Marii Buratei
Kereeeen!
Umrida Dongoran: Trima kasih ya kaka udah mampir. Semoga suka ya
total 1 replies
Frederick
Duh, hati rasanya meleleh.
Umrida Dongoran: He he semoga suka ya kq
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!