NovelToon NovelToon
Sistem Villain Sejati

Sistem Villain Sejati

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Sistem / Iblis / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nov Tomic

Seluruh siswa kelas 3A tidak pernah menyangka kalau hidup mereka akan berubah drastis ketika sebuah ritual aneh menarik mereka ke dunia lain. Diberikan gelar sebagai "Pahlawan Terpilih," mereka semua mendapat misi mulia untuk mengalahkan sang Raja Iblis dan menyelamatkan dunia asing tersebut. Di antara mereka ada Hayato, siswa yang dikenal pendiam namun selalu memiliki sisi perhatian pada teman-temannya.

Namun, takdir Hayato justru terpecah dari jalur yang diharapkan. Ketika yang lain menerima berkat dan senjata legendaris untuk menjadi pahlawan, Hayato mendapati dirinya sendirian di ruangan gelap. Di sana, ia bertemu langsung dengan sang Raja Iblis—penguasa kegelapan yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

— BAB 33 — Paksaan Sistem —

Perjalanan menuju Mark Rosenfelder tidaklah mudah. Dua hari terakhir penuh dengan pertarungan melawan monster yang terus menyerang tanpa henti. Untungnya, aku dan Eirene berhasil melewati semuanya dengan kekuatan yang kami miliki. Setiap langkah membawa kami lebih dekat ke pegunungan bersalju, dan udara yang semakin dingin mengisyaratkan bahwa kami hampir tiba.

Salju tebal mulai menutupi jalan setapak yang kami lalui. Jejak langkah kami perlahan menghilang dalam putihnya medan, seolah-olah alam ingin menyembunyikan keberadaan kami dari dunia luar. Aku menggosok kedua tanganku untuk mengusir dingin, tetapi pikiranku lebih sibuk memikirkan tujuan kami dibandingkan suhu udara.

Namun, di tengah perjalanan, semua itu terhenti ketika suara yang sudah kukenal dengan baik bergema di dalam kepalaku: suara notifikasi dari sistem.

Aku berhenti melangkah, mencoba memahami apa yang baru saja muncul.

[Status Ditampilkan!]

[Level: 25]

[Nama: Hayato]

[Umur: 18 Tahun]

[Stamina: 210]

[Attack: 233]

[Defense: 201]

[Speed: 248]

[Tipe: Calon Raja Iblis]

[Skill: Adaptasi Kegelapan, Gigitan Kegelapan, Manipulasi Racun, Memasak, Manipulasi Darah, Penglihatan Malam, Null, Petunjuk Arah]

[ - Slot 1: Tas Hitam Kecil]

[ - Slot 2: -]

[ - Slot 3: -]

[Misi: Teka Untuk Membuka!]

Tidak ada yang aneh pada awalnya, sampai sebuah menu lain tiba-tiba muncul tanpa kuminta.

[Misi Baru!]

[ - Bunuh Satu Orang!]

[ - Deskripsi: Untuk menjadi 'Villain Sejati', membunuh sangat diperlukan.]

[ - Batas Waktu: 48 Jam!]

[ - Hukuman: Semua 'Skill' yang didapatkan akan di-reset!]

[ - Hadiah: Skill Baru - Full]

Padahal aku tidak menekan menu Misi, itu muncul dengan sendirinya—membuat dadaku terasa sesak. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Sistem memberiku misi untuk membunuh seseorang.

Aku terdiam, termenung dalam pikiranku sendiri. Rasanya seperti ada beban berat yang menggelayuti hatiku, dan aku tidak bisa mengabaikannya. Sejak awal, aku sudah merasakan bahwa takdirku ditentukan untuk menjadi sesuatu yang lebih besar—Raja Iblis, Villain Sejati. Meskipun aku tahu akan hal itu, aku tidak pernah membayangkan bahwa jalan yang harus kutempuh akan melibatkan membunuh banyak orang.

“Hayato?” Suara lembut Eirene memecah lamunanku. Aku menoleh dan melihatnya berdiri di sampingku, wajahnya penuh perhatian. Ia mendekat.

Aku menoleh dan melihat wajahnya yang penuh kekhawatiran. "Ada apa? Kau terlihat sangat pucat," tanyanya.

Aku menarik napas dalam-dalam, tetapi kegelisahan dalam pikiranku tidak mereda. "Sistem memberiku misi. Aku harus membunuh seseorang dalam waktu 48 jam. Kalau tidak, semua skill-ku akan di-reset."

Eirene tampak terkejut. Tapi, sebelum aku ingin mengucapkan sesuatu lagi, ia tiba-tiba memegang pipiku dengan kedua tangannya. Sentuhannya lembut, tetapi ada kekuatan dalam tatapannya yang membuatku merasa sedikit lebih tenang.

Saat telapak tangannya menyentuh kulitku, aku merasakan sensasi hangat yang menjalar dari pipiku—padahal cuacanya sangat dingin sekarang.

Aku bisa merasakan detak jantungku berdegup kencang, dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan betapa dekatnya kami saat ini. Wajahnya begitu dekat, dan aroma lembut yang mengelilinginya membuatku merasa tenang sekaligus berdebar.

"Kita bisa mencari jalan lain," katanya. "Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bersamamu. Kau tidak sendirian."

Ia lalu melanjutkan, “Bahkan jika kau memilih jalan yang gelap sekalipun, aku tidak keberatan dengan itu.”

Kata-katanya membuatku terdiam.

Aku ingin menjawab, tetapi saat itu juga, sesuatu terjadi.

Anak panah melesat cepat dari arah belakang, langsung menusuk bahu Eirene.

Ia menjerit kesakitan, tubuhnya jatuh ke salju dengan darah merah yang mulai merembes dari lukanya. Aku tertegun, dunia seakan melambat ketika aku melihatnya tergeletak di tanah.

"Eirene!" Aku berlutut di sisinya, mencoba mencabut anak panah dengan hati-hati. Setiap kali ia meringis, rasa bersalah semakin menghantamku.

Langkah kaki terdengar mendekat. Aku mendongak dan melihat seorang lelaki yang tidak asing bagiku.

"Nagumo?"

Di tengah keramaian itu, aku melihat sosok yang sangat dikenal—Nagumo. Ia adalah seorang otaku yang terkenal pendiam di kelas, dan meskipun kami tidak terlalu dekat, aku pernah berbicara dengannya beberapa kali tentang anime dan manga. Ia selalu tampak tenggelam dalam dunianya sendiri, seolah-olah tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya.

Aku tertegun sejenak. Dalam pikiranku, aku mengira semua teman sekelasku akan mengikuti Kenta, yang selalu menjadi pusat perhatian. Namun, kenyataannya tidak seperti yang aku bayangkan. Beberapa dari mereka mungkin memilih untuk berpencar, menjalani hidup mereka sendiri, dan mungkin Nagumo adalah salah satu dari mereka.

Ia berdiri di sana, mengenakan pakaian yang tebal tetapi sudah compang-camping. Wajahnya terlihat lebih keras dibandingkan terakhir kali aku melihatnya di dunia nyata. Ia membawa busur di punggungnya, dan dari caranya menatapku, aku tahu ia bukan lagi teman sekelas yang kukenal.

"Hayato," katanya pelan, seolah-olah mengukur reaksiku. "Aku tidak menyangka kita akan bertemu di tempat seperti ini."

"Apa yang kau lakukan di sini?" Aku berdiri, tubuhku menahan dingin dan amarah yang membara di dalam diriku.

Ia mengangkat bahu, matanya bergerak dari Eirene ke arahku. "Aku di sini untuk menangkap perempuan Elf itu."

"Kau tahu siapa dia bagiku?" tanyaku tajam.

Nagumo hanya tertawa kecil, suaranya penuh dengan ejekan. "Aku tidak peduli. Harga imbalannya sangat besar. Kau tahu sendiri, bertahan hidup di dunia ini tidak mudah. Serahkan dia, Hayato, atau aku akan membunuhmu."

Aku melangkah maju, tubuhku secara refleks memposisikan diri di antara Eirene dan Nagumo. "Kalau begitu, coba ambil dia dariku."

Wajah Nagumo berubah menjadi senyum sinis. Ia menjatuhkan busurnya, lalu menarik belati pendek dari pinggangnya—logamnya berkilauan di bawah sinar matahari yang memantul dari salju. "Baiklah, Hayato. Tunjukkan apa yang bisa kau lakukan."

Aku menghela napas dalam-dalam, pandangan mataku tidak pernah lepas dari Nagumo. Di dalam pikiranku, sistem terus memutar ulang misi yang harus kulakukan.

[Misi: Bunuh Satu Orang!]

[Hukuman: Semua 'Skill' akan di-reset!]

Aku tidak tahu apakah ini pertanda bahwa Nagumo adalah targetnya, tetapi satu hal yang pasti: aku tidak akan membiarkan orang seperti ia menyentuh Eirene.

"Nagumo," aku berkata pelan, suaraku nyaris menjadi bisikan. "Kau sudah membuat kesalahan besar."

Ia tidak menjawab. Sebagai gantinya, ia melangkah maju dengan belatinya, menyerang tanpa peringatan. Aku melompat mundur, menarik napas dingin di udara beku.

Pertarungan dimulai.

Nagumo menyerang dengan cepat, tetapi gerakannya tidak cukup cepat untukku. Aku menghindari setiap tebasan belatinya dengan mudah, tubuhku bergerak seperti angin di antara salju.

"Sudah sejauh ini, Hayato?" ia mengejek, tetapi suaranya terdengar putus asa.

Aku tidak menjawab. Tanganku mulai mengepalkan energi kegelapan, bersiap mengakhiri ini secepat mungkin. Di sisi lain, aku masih berpikir—apakah membunuhnya akan menghentikan misi ini?

1
Sutono jijien 1976 Sugeng
lumayan
Nov Tomic: terima kasih atas penilaiannya
total 1 replies
Sutono jijien 1976 Sugeng
lemah raja iblis
anggita
like👍, iklan☝.
anggita
skill... gigitan kegelapan.
Ftomic
overall bagus ceritanya. MC di awal emang agak naif, tapi itu masih realistis karena ngadepin tekanan jadi raja iblis itu susah, kalo tiba-tiba langsung bantai-bantai aneh juga, jadi it's oke lah.

untuk sistemnya sebenarnya gaada yang spesial, tapi gua suka liat cara MC manfaatin skill yang ada dari sistem itu, dia kaya berusaha nyoba semua skillnya pas bertarung, ga kaya kebanyakan di cerita lain yang skillnya itu cuma jadi pajangan alias ga dipake samsek dengan alasan ini itu.

di bagian pacing, ceritanya emang berjalan agak lambat, tapi gua masih bisa nikmatin karena itu jadi nilai plus sesuai apa yang gua sebut di awal tapi, yaitu realistis.
Nov Tomic: terima kasih reviewnya
total 1 replies
Xu Yang
semoga mcnya GK naif
Nov Tomic: terima kasih atas ratingnya
total 1 replies
RED
mangat thor🔥🔥✨
Kang_L0b4k
semoga saja mc nya gk naif,,/Scream/
Z Uli
lanjut
Nov Tomic: siap🫡
total 1 replies
Ftomic
mantap ini idenya rada fresh, biasanya MC ke Isekai kalo ga dibuang ya dapat skill cheat, tapi yg ini eksekusinya lebih bagus karena MC bakal jadi raja iblis. semangat Thor semoga konsisten!/Plusone/
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
abcdefg
🌹🌹 buat author semangat yahhh
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
abcdefg
ditengah tengah kebingungan malah terpilih jadi raja iblis, apa karena dia jahat yah makanya di pilih??
Nov Tomic: hmmm🤔
total 1 replies
Imel • DUBY
komen pertama nih
Fly cap(PP kucing ilang): WOY, IMEL, AKUN IG GW ILANG
Nov Tomic: wah terima kasih yah
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!