pemuda bernama KaptenHanz baru saja memasuki sekolah barunya di SMA Zamen dengan kehidupan sederhana tinggal pada semacam kos bersama temannya dari kecil iyann selalu di samping KaptenHanz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaptenHanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kaptenhanz ditemukan tak sadarkan diri
'Brumm!!
"ayah kenapa kota distrik D menutup penglihatan asap tebal"tanya ibu kaptenhanz dengan teriak karena memakai helm
"kita telat bu"jawab ayah kaptenhanz langsung sedikit pelankan laju karena banyak warga dan kendaraan macet
'brumm....
"ayah apa yang terjadi gedung ini sampai hancur"kaget ibu kaptenhanz melihat bawahnya sudah runtuh sampai menjulang ke atas mirip dan di samping gedung lain beberapa hancur
'swoshhh...
Ayah kaptenhanz pun langsung turun dari motor lalu berlari menaiki puing puing batu dengan zig zag sesampainya paling atas
'brakkk.... Brakkk... Brakkk... Brakkk...
Ayah kaptenhanz dengan mudah mengangkat puing puing besar lalu melempar ke samping dan melanjutkannya terus menerus sampai terlihat kaptenhanz
'happp...
"ma-af... Ayah"lirih kaptenhanz ketika di angkat dan taruh ,ibu kaptenhanz melihat anaknya pun langsung berlari menaiki puing puing
"aa... Kenapa bisa begini... Hikss..."nangis ibu kaptenhanz sembari memeluk kaptenhanz sudah tak sadar dengan wajah bagian dekat alis dan sudut bibir berdarah bagian lengannya sudah banyak darah mengucur sekaligus pada punggungnya sampai pakaian basah darah
"hooekkkk!!! Hooeekkk!!"nangis kedua bayi membuat ayah kaptenhanz mendengar lalu buka penutup dorongan bayi ,terlihat kedua bayi masih hidup lalu perlahan mengambil
"Aa selamatkan dua anak bayi bu"ucap ayah kaptenhanz menggendong dengan satu lengan sembari menunjukkan pada ibu kaptenhanz
●●●
Dua helikopter itupun sampai pada mansion keluarga albanz ,terlihat semua orang berlari membantu semua keluar dan di bawa ke ruangan medis
"dimana... Kaptenhanz.. Uhukkk..."lirih iyann baru sadar sudah berada dalam ruangan medis
"maaf.. Kaptenhanz tak bisa di selamatkan ,tim papah sebagian langsung kesana saat laporan kalau hotel kalian kunjungi hancur dari laporan pengawal"ujar papah albanz dengan sedikit berat
"a-apa"kaget iyann lalu kembali tak sadar kan diri
terlihat semua sudah sadar kecuali iyann masih shock berat pada kabar sahabatnya dan apa yang terjadi
Pada ruang keluarga terlihat semua sedang merenung penuh suasana sedih
"hahh... Jadi kaptenhanz sudah merasakan sampai menyuruh para pilot jemput kalian semua"tanya papah eza dengan pelan
"iya pah"jawab eza dengan menunduk ,albanz pun terlihat sedang diam merenung ke bawah sangat dingin dari biasanya ,baru papah albanz kembali duduk dari ruang medis
"albanz ini bukan salahmu nak memang sudah takdirnya"ucap mamah albanz sembari mengelus kepala albanz dengan mata berkaca kaca
"maaf tuan kaptenhanz sudah ditemukan langsung oleh keluarga orang tuanya sedang menangis di antara puing paling atas ,kaptenhanz juga menyelamatkan dua anak bayi saksi yaitu orang tua kaptenhanz"tegur pekerja papah albanz membuat semua saling pandang bingung dan sedih
"bukannya keluarga orang tua kaptenhanz tinggal di kota J kenapa bisa sudah ada disana"bingung eza dengan kaku
"maaf tuan kami tidak bisa menanyakan karena situasi sangat buruk dan ayah kaptenhanz sangat dingin tanpa menangis seperti ibunya"jelas pekerja papah albanz
"berapa lama lagi mereka sampai sini?"tanya papah albanz
"setengah jam lagi tuan"jawab pekerja papah albanz
●●●
pada mobil ambulan sedang mengendarai tengah jalan melaju terlihat di dalam sedang sedih
"aa.. Bangun.. Jangan tinggalin ayah sama ibu"sedih ibu kaptenhanz sembari memegangi erat lengan kaptenhanz ,terlihat ayah kaptenhanz sedang duduk menatap kedua bayi sedang di periksa
"kita bukan ke rumah sakit"bathin ayah kaptenhanz merasakan insting orang yang sedang memeriksa bukan dokter biasa
'brumm...
Sesampainya di mansion besar keluarga albanz ,barulah semua keluar dari ambulan membawa ke medis membuat orang tua kaptenhanz kaget
"ini... bukan.. Rumah sakit... Kalian mau apakan anak kami..."teriak ibu kaptenhanz menarik lengan dokter itu dengan keras ,ayah kaptenhanz hanya menatap keliling dengan intens
barulah keluarga eza dan albanz keluar bersama teman kaptenhanz dengan wajah sedih menuju orang tua kaptenhanz
orang tua kaptenhanz pun mengikuti kaptenhanz bersama bayi ke ruangan medis diikuti belakang keluarga albanz dan eza dengan teman kaptenhanz ke ruangan medis
"iyann.."kaget ibu kaptenhanz melihat iyann sudah sadar sedang tiduran pada ranjang dengan lesu
"maaf bu karena saya kaptenhanz celaka"lirih iyann dengan mata berkaca kaca
"maaf boleh kami berbicara penting tapi tak disini takut mengganggu dokter"tanya papah albanz
"kami akan tetap disini melihat anak kami dan menyelamatkan kedua bayi ini"jawab ayah kaptenhanz dengan tegas melihat detail penuh pada dokter dan cara merawat
Beberapa kali keluarga albanz dan eza sedikit menanyakan perihal bagaimana tau pada ibu kaptenhanz perlahan kecuali ayah kaptenhanz dingin tanpa menjawab satupun
○○○
Pada zaman kerajaan dahulu kala
Terlihat dua orang mengendarai kuda tengah gurun pasir memakai jubah hitam melewati badai pasir sampai melewati benua pada malam hari di kerajaan kota damai
"adik kita sudah sampai pada tujuannya"ujar salah satu berjubah hitam lalu membuka jubahnya ciri khas memiliki postur wajah tampan berkulit sawo matang dengan sedikit putih
"kakak amar,kita sudah sampai di kerajaan chinse?"tanya adiknya ketika kakaknya baru turun dari kuda
"sudah dari peta disini tepatnya ,kita harus cepat masuk kerajaan mereka untuk dapatkan kertas penawar medis"jawab kakaknya bernama amar sembari mengikat memegangi tali penunggang kuda
"adikku hanzelian turunlah para prajurit keamanan akan mencurigai kita saat bertemu"tegur amar pada adiknya ,adiknya pun turun dari kuda lalu sama seperti amar menarik kuda dengan tali
Sesampai di tengah kota kerajaan chinse dua kakak beradik pun menginap pada rumah kecil sehari saja ,esok harinya kakak beradik pun kembali berjalan menuju kerajaan sembari menarik kuda dengan kesusahan payah melewati kerumunan
"kita tidak punya cara lain untuk menyamar salah satu dari mereka untuk masuk kerajaannya ,tapi biar kakak yang masuk dan adik jaga kuda ini"jelas amar sembari memakan roti biasa memandangi kerajaan di kawal ketat
"kakak bukannya masih terluka bagian lengan saat perang sebelumnya lebih baik biar adik saja masuk"tegur hanzelian
"luka semacam ini sudah biasa perang jangan terlalu memperbesar rasanya kita lelaki prajurit tangguh"tegas amar
"lebih baik kita cari tempat tinggal dahulu kak ,baru susun rencana"ucap hanzelian
"baiklah benar apa yang di ucapkan adik"balas amar lalu kedua adik kakak itupun mencari tempat tinggal sangat murah pada ujung kota pembatas area meskipun kecil tapi bisa untuk menaruh kuda dan tumpangi 3 orang
"hahhh... Harta kita hidup telah menipis mungkin beberapa hari kedepan kita akan hidup susah disini"jelas amar sembari duduk pada bawah lantai terbuat dari kayu
"kakak tadi beberapa kali ku lewati para prajurit kerajaan ini membicarakan kalau kota kerajaan kecil sudah di musnahkan dan rakyat akan di pakai untuk bekerja dalam kerajaan"sahut hanzelian
"informasi laporanmu kurang baik jangan menyamar disana kita bakal percuma"elak amar
"tapi kakak ingat janji jangan mencari perempuan lain untuk menjadi istri ,ingat kata kakak ipar jadi izinkan adikmu ini menjalankan tugas menyamar"ujar hanzelian dengan mata penuh yakin
"apa maksudmu kakak belum mengerti"bingung amar
"beberapa prajurit tertawa kalau isi kerajaan tertarik pada rakyat jadi pekerja akan jadi pemuasnya lalu saat mereka istirahat para prajurit akan tak malu secara paksa memakai mereka untuk pemuas dirinya"balas hanzelian membuat amar mengepalkan tangan
"jadi adik berpikir menyamar untuk rakyat pekerja paksa kalau terpilih jadi pemuas mereka hahh!! ,bagaimana jika kita ketahuan lalu tersebar dikerajaan kita"kesal amar dengan menatap tajam pada hanzelian
"adik berjanji tidak ketahuan kak ,jika adik tak terpilih maka kabur dari sana secara diam diam kembali kesini dan ketahuan adik bukan rakyat darisana maka adik akan berkorban hilang jasad sekaligus"jelas hanzelian dengan perlahan
"berkorban dan hilangkan jasad sendiri?"lirih amar dengan sedikit mengontrol emosinya
"kita prajurit terbaik kak memang sepantasnya berkoban jiwa untuk rakyat dan negara kerajaan kita dan menetapi janji kakak ipar untuk jaga kakak tak punya selain dirinya"tegas hanzelian membuat amar tersenyum sedikit
"adik sudah dewasa baiklah kalau keputusanmu begitu ,ingat jangan gegabah saat menyamar dan berhati hati kakak akan mengawasi jauh lalu sembari bekerja untuk menambah harta kehidupan disini"ujar amar sembari menepuk bahu hanzelian dengan mata berkaca kaca