Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.
Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.
Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.
Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.
Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Minggu
Pada pagi hari yang cerah, Aiko bangun lebih awal untuk mulai belajar kembali. Aiko melihat suaminya yang masih tertidur pulas di sampingnya sambil tersenyum. Aiko mulai menggoyangkan goyangkan tubuh suaminya agar bangun dan jangan terus tertidur di pagi hari dan bangun hanya untuk bermalas-malasan.
"Sayang, bangun ... Mau sampai kapan kau terus tidur di hari libur?" ucap Aiko sambil mencium keningnya.
"Hmm? Iya aku bangun Aiko ... sudah jam berapa ini?" ucap Arya sambil mengusap-usap matanya yang masih mengantuk itu.
"Sudah jam 6 pagi. Arya, kenapa kau tidak pernah memanggilku dengan sebutan sayang?" ucap Aiko yang memasang wajah cemberut.
Pagi-pagi sekali Aiko sudah di buat cemburu oleh Arya karena Arya tidak pernah memanggilnya dengan sebutan sayang. Arya pun merasa bersalah karena telah membuat istri cemberut. Arya mulai membelai rambut istrinya dengan lembut.
"Ehem ... Aku hanya agak canggung untuk mengatakannya ..." ucap Arya yang terlihat malu-malu untuk melakukannya.
"Huh, apakah kau benar-benar mencintaiku atau tidak?. Apa cinta kita hanya cinta sepihak?" ucap Aiko yang makin cemberut.
Arya terlihat kebingungan dan ragu untuk menyebut istrinya dengan sebutan sayang. Pagi-pagi sekali bahkan setelah baru saja bangun tidur, Arya harus menghadapi masalah yang cukup berat. Melihat Aiko seperti itu, Arya berpikir sepertinya istrinya ingin di manja.
"Ba-baiklah ... Kalau begitu mulai hari ini aku akan memanggilmu Dengan sebutan ... Sayang" ucap Arya yang malu-malu bahkan sampai membuang muka.
Aiko yang mendengarnya merasa sangat senang dan langsung memeluk Arya dengan erat. Arya membalas pelukannya dan dengan tiba-tiba Aiko mencium mulut Arya. Meskipun mereka pernah melakukannya, bagi Arya ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun bagi Aiko ini adalah hal yang ia sukai meskipun ia terkadang merasa malu.
"Baiklah pagi ini aku akan memasak makanan, aku sudah berjanji kan kemarin?" ucap Aiko sambil merangkul tangan Arya dan pergi ke dapur bersama.
"Aku sangat menantikannya, ngomong-ngomong apa yang akan kau masak?" tanya Arya yang terlihat sudah sangat lapar.
"Hehe rahasia! Kau duduk dulu saja di meja makan dan lihat aku memasak" ucap Aiko yang terlihat sangat bersemangat sekali.
"Baiklah ... Sayang" ucap Arya yang membuat Aiko semakin bersemangat setelah mendengar kata itu dari suaminya.
Kehidupan mereka terasa sangat damai-damai saja. Hingga Arya berpikir bahwa kehidupannya akan selalu seperti ini untuk ke depannya dan tidak akan ada lagi air mata yang harus menetes. Begitu juga dengan Aiko, ia sangat senang dengan kehidupannya saat ini meskipun dahulu ia menolak keras untuk hidup bersama Arya.
Rasa benci yang dahulunya menyelimuti seluruh tubuh Aiko terhadap Arya. Kini telah berubah menjadi rasa yang tidak pernah ia duga, yaitu adalah cinta. Baik Arya ataupun Aiko, tidak ada yang dapat menduga bahwa kehidupannya akan berlangsung seperti ini.
Selagi aku sedang sibuk memasak, Arya melihat sebuah buku berwarna pink di meja. Buku itu seperti buku diary milik Aiko, Arya iseng untuk mengambil buku itu dan membacanya. Sementara itu Aiko sudah selesai memasak makanannya dan sedang menghantarkan masakannya.
"Sayang! Aku sudah selesai memasak! ... Hmm? Apa yang kau lakukan di sana?" ucap Aiko sambil menaruh masakannya di meja makan.
Arya terlihat panik dan ia menyembunyikan buku itu di balik tubuhnya, "Ah?! Iya! Aku akan ke sana tunggu aku" ucap Arya yang bersikap aneh dan menimbulkan rasa curiga buat Aiko.
Arya mengantongi buku diary milik Aiko dan segera pergi ke meja makan. Aiko memandang Arya dengan wajah curiga, dan Arya merasa ada tekanan dari luar. Aiko sudah sangat penasaran hingga akhirnya ia berpindah tempat duduk ke sampingnya Arya.
"Kenapa kau terlihat aneh? Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?" ucap Aiko yang menatapnya dengan tajam.
Arya terkejut dan berkata, "Ti-tidak! Tidak ada apa-apa kok haha! Sebelum makanannya dingin ayo kita makan" ucap Arya yang langsung mengalihkan perhatiannya.
Aiko langsung cemberut dan ingin tahu apa yang sedang suaminya perbuat, "Kalau kau tidak memberitahuku, aku tidak mau berbicara padamu" ancam Aiko kepada Arya.
Arya merasa terjebak dengan ancaman yang diberikan oleh Aiko. Aiko sangat cerdik, karena ini adalah satu-satunya cara yang tidak mungkin di tolak Arya. Pada akhirnya Arya membuka mulut dan mengakui apa yang telah ia lakukan.
"Aku ... Membaca buku diary milikmu" ucap Arya sambil merogoh kantongnya dan mengeluarkan buku diary milik Aiko.
Dengan cepat Aiko langsung mengambil buku diary miliknya kembali. Aiko langsung membuang muka dan membelakangi Arya karena malu. Wajah Aiko langsung memerah dengan cepat dan entah kenapa tiba-tiba suasana menjadi begitu canggung.
"Anu ... Apakah kau sudah membaca semuanya?" ucap Aiko yang tidak mau menoleh ke arah Arya karena malu.
"Belum ... Aku baru membaca 4 halaman saja" ucap Arya.
"Kenapa kau membacanya diam-diam ... Padahal ini adalah barang pribadi milikku" ucap Aiko yang sepertinya sedang kesal.
"Ma-maafkan aku ... Aku hanya penasaran apa yang kau tulis di buku itu" ucap Arya yang merasa bersalah.
Setelah diam-diaman sejenak, Aiko memberanikan diri untuk menghadap Arya. Arya terlihat ketakutan dan tidak berani mengangkat kepalanya dan hanya terus memandang ke bawah. Aiko mengulurkan tangannya dan menaruhnya di kedua pipi Arya.
"Ja-jadi ... Bagaimana menurutmu setelah membaca bukunya?" ucap Aiko yang wajahnya benar-benar terlihat sangat merah.
"A-aku ... Sangat senang ... Aku benar-benar senang dan bersyukur bahwa aku bisa membuatmu merasa seperti itu" ucap Arya sambil tersenyum lebar dan matanya berkaca-kaca.
"Kenapa malah menangis?" ucap Aiko dengan heran.
"Aku tidak menangis ... Aku hanya senang ... Aku senang karena kau benar-benar mencintaiku" ucap Arya yang air matanya mulai mengalir perlahan membasahi pipinya.
Melihat wajah Arya yang seperti itu membuat Aiko ikut merasakan apa yang Arya rasakan. Entah kenapa Aiko merasa sedih melihat suaminya seperti ini. Aiko memeluk suaminya dengan erat sambil mengelus-elus kepalanya dan membiarkan Arya menangis membasahi bajunya.
Halaman pertama. "Entah sejak kapan ... Aku sepertinya mulai merasakan sesuatu saat di dekat Arya. Apakah itu adalah perasaan cinta? Jika iya apa yang harus kulakukan ke depannya?. Aku bahkan belum pernah merasakan cinta kepada siapapun, ku harap ini adalah jalan yang terbaik untukku."
Lalu pada halaman kedua. "Ternyata itu benar ... Aku benar-benar mencintai orang yang sangat ku benci sebelumnya. Kehidupan memang aneh, tidak ... Sepertinya masa depan dan juga takdir benar-benar adalah hal yang tidak terduga. Aku ingin menyatakan perasaanku padanya nanti."
Kemudian pada halaman ketiga. "Aku sangat senang sekali bahwa pada akhirnya aku bisa menyatakan perasaanku padanya. Meskipun hal buruk terjadi pada kami, aku tetap tidak akan menyesal. Aku benar-benar mencintainya lebih dari yang aku kira."
Lalu halaman terakhir yang di baca Arya bertuliskan. "Arya adalah pria yang hebat, dan bisa di andalkan. Pria itu adalah milikku, tidak boleh ada seorangpun yang boleh mendekatinya. Aku sangat mencintaimu Arya, kamu adalah pria yang baik, maaf karena aku mengira kau adalah pria yang buruk. Aku benar-benar sangat mencintaimu suamiku tersayang"
Itulah yang tertulis di buku diary milik Aiko, dan ternyata buku itu baru berisi 4 halaman. Artinya Arya sudah membaca semua hal yang Aiko tulis tentang kehidupannya di buku diary miliknya. Karena itulah Aiko sangat malu hingga wajahnya memerah karena Arya sudah membaca habis bukunya.
Arya mulai berhenti menangis dan mengangkat kepalanya.
"Kau tidak perlu khawatir tentang perasaanku mulai sekarang. Karena aku benar-benar mencintaimu suamiku" ucap Aiko sambil tersenyum manis.
Arya merasa lega dan tanpa sengaja matanya tertuju ke arah dadanya Aiko. Arya terkejut melihat pakaian Aiko yang basah karena air mata Arya. Tepat di bagian dadanya, pakaian putih yang di pakai Aiko menjadi tembus pandang karena basah.
"Kau sedang lihat apa? Eh?! Dasar mesum tutup matamu!" teriak Aiko sambil menutup pakaiannya yang basah dengan kedua tangannya.
Arya langsung pura-pura tidak tahu dan pergi melanjutkan makan. Aiko merasa malu karena pakaian di bagian dadanya menjadi tembus pandang. Akhirnya Aiko pergi sebentar untuk mengganti pakaiannya sebelum akhirnya makan.
Aiko kembali dengan pakaian baru yang kering dan duduk i sambil Arya, "Anggap saja itu bonus dan hari keberuntunganmu" ucap Aiko yang wajahnya masih memerah.
"Apa maksudmu ... Aku tidak melihat apapun?" ucap Arya yang berpura-pura tidak tahu apa-apa.
Aiko kesal dan mencekik leher Arya, "Jangan berbohong padaku! Kau ini benar-benar si mesum yang menyebalkan!" ucap Aiko.
Yah ... Terkadang keributan terjadi di antara sepasang suami istri yang bahagia ini. Meskipun begitu, cinta mereka tidak akan menurun dan itu membuat mereka menjadi lebih dekat. Cinta adalah sesuatu yang sangat misterius dan istimewa.
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.