Violet memiliki trauma yang tidak disadarinya sejak kematian kedua orang tuanya akibat kebakaran hebat yang menghanguskan seluruh rumahnya.
Pertemuan dengan keluarga smith mulai mengubah hidupnya.
Devan Leonardo smith. Lelaki tampan dan cuek yang tidak tertarik dengan sebuah hubungan percintaan karena sakit hatinya pada mantan kekasihnya akhirnya memutuskan menjadi pelindung violet.
Bagaimana kisah violet dan devan?
(MASIH DALAM PROSES REVISI dll)
Violet mempunyai panggilan viki ya guysss...
# haiii readers... ini karya pertamaku.. menerima kritik dan saran.. tapi tidak julid ya.. hehehe...
Yang suka silahkan dibaca... Yang tidak suka ya tidak usah dibaca.. no hate comment ya sai... ...
Karena ini karya pertama jadi dimaklumi ya kalau seandainya ada yang kurang puas dengan jalan ceritanya..memang otor ga terlalu suka novel panjang..jadi dibuat singkat padat n happy ending tentunya...
FEEL FREE TO READ N SKIP
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertengkaran hebat
Setelah mengantar siena pulang Dev langsung pulang menuju penthousenya.
Kesabaran Dev pada Viki sudah benar benar habis. Emosinya sudah sampai ke ubun ubun.
Sesampainya di penthouse Dev langsung menuju kamarnya.
Tapi ternyata viki mengunci pintunya dari dalam.
"BRAK.. BRAK.. BRAK... buka pintunya viki", teriak dev emosi.
Viki tidak bergeming.
"VIKI!!!! cepat buka pintunya sebelum kuhancurkan pintu ini", teriak Dev marah.
Lalu Viki akhirnya membuka pintu kamar.
Dan langsung balik ke ranjang tanpa mempedulikan Dev.
Hatinya terlalu sakit melihat kebersamaan Dev dan siena tadi.
Tapi Dev memegang pergelangan tangannya.
"Apa yang kau lakukan viki? kenapa kau begitu menyebalkan sekarang?kau berubah viki", geram Dev dengan menatap tajam viki.
"Aku berubah karenamu Dev.. bukankah sudah kubilang aku tidak menyukainya.. tapi kau masih terus berhubungan dengannya.. alasanmu selalu saja bisnis bisnis dan bisnis.. aku muak mendengarnya", ketus viki.
"Lalu maumu apa ha?? bersikaplah dewasa viki.. aku tidak bisa begitu saja memutuskan hubungan kerja sama yang telah dibuat.. banyak orang yang terlibat didalamnya dan ini mempertaruhkan uang miliaran dollar.. kau tau itu? aku ingin kau tidak egois", jelas Dev.
"Termasuk tidak egois mengizinkanmu makan bersama dia dan berlibur diparis bersamanya.. begitu?" geram viki dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Oh my.. sudah berapa kali kujelaskan.. aku berusaha berteman baik dengannya.. apakah itu salah? lalu apa yang harus kulakukan agar kau tidak bertingkah menyebalkan seperti ini lagi? " , ujar Dev dengan emosi yang masih meledak ledak.
"Sangat salah dimataku.. kau keberatan? aku tidak ingin membagimu dengan yang lain.. apalagi itu mantanmu.. aku tidak suka..putuskan kontraknya atau aku akan pergi darimu.. SELAMANYA", ancam Viki.
Dev benar benar tidak habis pikir dengan yang dikatakan Viki. Dia tidak menyangka viki akan mengatakan hal seperti ini. Perpisahan?
Dulu Siena yang meninggalkannya karena Dev terlalu posesif. Tapi sekarang Viki ingin meninggalkannya karena Viki yang terlalu posesif.
Dev benar benar tidak bisa berpikir apapun saat ini.
Dia melepaskan tangan Viki dan berjalan keluar kamar. Dia menuju ruang kerjanya. Dev ingin menenangkan diri disana.
Sedangkan viki kembali ke ranjangnya dengan perasaan yang campur aduk.
Entahlah apa yang ada di benak viki sampai dia berani mengatakan kata perpisahan kepada Dev.
Hatinya terlalu egois untuk saat ini. Dan viki tidak mau tau itu.
Akhirnya mereka berdua tertidur di kamar terpisah.
Pagi harinya seperti biasa Viki mengeluarkan semua makanan yang ada diperutnya.
Dev bersiap siap berangkat bekerja. Dan sekarang sudah di meja makan untuk menikmati sarapan paginya.
Dev tidak melihat Viki disana. Untuk saat ini Dev memutuskan akan menghindari siena sementara tanpa harus memutus kontrak kerja samanya.
"Apakah Viki sudah sarapan? " tanya Dev pada bi Juli.
"Belum tuan..sekarang nona tidak pernah sarapan pagi..nona akan makan setelah menjelang sore", ucap Bi Juli.
"Kenapa bisa begitu bi? ", tanya Dev lagi.
"Nona lebih suka makan malam hari tuan.. jadi nona sering keluar malam untuk membeli makanan di restoran", lanjut bi Juli.
Dev ingin melihat Viki dikamarnya. Tapi dia membatalkannya karena untuk sementara dia ingin menenangkan diri.
Dia takut emosinya terpancing jika berbicara dengan Viki.
"Baiklah bi.. tolong titip viki.. jaga dia baik baik... aku akan bekerja dulu", pinta Dev.
"Baik Tuan", jawab Bi Juli dengan menundukkan kepalanya.