NovelToon NovelToon
Teman Bahagia

Teman Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Keluarga
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: firefly99

Tampan, mapan dan populer rupanya tidak cukup bagi sebagian perempuan. Vijendra sendiri yang menjadi objek dari ketidak syukuran pacarnya, atau mungkin bisa disebut mantan pacar. Ia memilih mengakhiri semuanya saat mendapati perempuan yang ia kasihi selama 3 tahun lamanya sedang beradu kasih dengan laki-laki lain.

Cantik, berprestasi dan setia juga sepertinya bukan hal besar bagi sebagian laki-laki. Alegria harus merasakan sakitnya diputuskan sepihak tanpa tahu salahnya dimana.

Semesta rupanya punya cara sendiri untuk menyatukan dua makhluk yang menjadi korban ketidak syukuran hingga mereka sepakat untuk menjadi TEMAN BAHAGIA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon firefly99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Future Plan

Lamaran resmi dari pihak Vajendra ke pihak Alegria memang diadakan di rumah saja dan hanya dihadiri oleh keluarga. Bahkan hanya Aldric dan Alaric yang terbang ke Atlantis tanpa membawa keluarga kecil mereka. Dari pihak Vajen, hanya ada kedua orang tuanya dan dan juga adiknya, Velma. Acaranya cukup sederhana, berupa makan siang bersama saja. Tapi tetap para keluarga mengenakan baju bodo dan baju labbu .

Meskipun begitu, tidak ada satu momen pun yang terlewatkan oleh lensa kamera yang sedang dipegang oleh fotografer profesional kebanggaan keluarga Harrison. Para keluarga tidak perlu khawatir akan kebocoran lamaran ini ke publik.

"Sebagai kesepakatan dua belah pihak, seorang Vajendra Pradika Qashid telah melamar Alegria Danantya FH dengan uang panai' sebesar 999 juta rupiah dan mahar berupa tanah seluas 2 hektar. Akad dan resepsi akan dilangsungkan pada tanggal 7 Juli di Cakrawala, jalan Xxx yang merupakan kediaman dari pihak perempuan...." Alaric membacakan hasil pertemuan dua keluarga.

Nampak Airlangga dan Dika bersalaman sebagai bentuk kesepakatan. Lalu disusul Aldric dan Alaric yang bersalaman juga dengan Dika.

"Keluarga saya akan semakin besar ini. Alegria dikelilingi banyak orang baik, belum lagi dari pihak mbak Aruna dan juga para sepupu." ujar Dika.

"Kami juga senang, pak Dika dan keluarga akan menjadi kerabat kami." Aldric menimpali.

Isa terlihat memberikan kotak kaca yang berisi perhiasan kepada Ale, keduanya sama-sama melihat ke arah kamera. "Ini sebagai bentuk hantaran lamaran kami." katanya.

"Terima kasih, kak. Akan Ale pakaikan kepada Yaya." janji Ale.

Lalu dilanjutkan dengan sesi foto keluarga, juga foto kedua calon mempelai.

"Finally, nih orang akhirnya jadi kerabat kita yah, Alden." Adnan menendang pelan kaki Vajen setelah sesi foto-foto selesai.

"Gak bisa ditatar, soalnya sudah masuk circle kita sejak lama." Kevin menambahkan.

"Padahal gue sudah nyiapin berbagai halang rintang untuk melihat kesungguhan calon suaminya Yaya. Berhubung calon suaminya Lo, yah, gak jadi deh." ucap Alden.

Vajen tersenyum tipis, lebih ke membentuk seringai. "Terima kasih calon ipar sekalian." katanya.

"Apa kabar yah anak-anak kalau berita ini sampai ke telinga mereka?" Adnan bertanya-tanya, sekaligus penasaran dengan respon teman-temannya nanti.

"Jangan sampai mereka tahu lah, kak." pinta Vajen cepat. Ia memang masih belum ingin orang luar tahu dengan hal ini.

"Lo gak ada niat untuk nyembunyiin Yaya kan? I mean-"

"Nggak, astagaa." Vajen memotong ucapan Alden. "Gue gak ada niat sama sekali. Maksudnya tuh, gue akan beritahu mereka saat sudah mendekati hari pernikahan. Dan setelah gue nikah, mau sampai media tahu pun, gue gak masalah. Gue cuma berusaha meminimalisir gangguan dari pihak-pihak luar." ia menjelaskan dengan sangat detail, menghindari kesalahpahaman dengan ketiga macan calon istrinya.

"Yaa, gue paham sih." Kevin mengangguk mengerti. Bagaimana pun, Vajen adalah sasaran empuk para awak media.

Keempatnya begitu larut bercakap-cakap dan masih mengenakan jas tutup. Hal itu menambah tingkat ketampanan mereka.

✨✨✨

"Nanti ikut nonton?" tanya Vajen kepada gadis di depannya.

"Kalau ibu gak ikut, berarti aku ikut. Soalnya baby Aileen gak ada yang jagain." jawab Alegria.

"Nah, mumpung bahas baby Aileen." Vajen menjeda ucapannya selama beberapa saat untuk memikirkan kalimat yang akan ia katakan sebentar lagi. "Kamu gak ada niat untuk meminta bantuan baby sitter?"

"Kak Vajen gak mau bantu aku?"

Vajen dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, Yaya. I mean, jika seandainya kamu ingin melanjutkan pendidikan, itu sungguh hal yang bagus. Kamu tahu sendiri jika Nevada adalah negara yang menjadi incaran para pencari ilmu dan disana lah universitas terbaik dunia berada."

"Aku belum ada rencana untuk melanjutkan pendidikan. Gak apa-apa menunda dulu." kata Alegria.

"Takutnya tuh nanti kamu bosan kalau saya ke klub bola. Gak selalu, tapi sering."

Alegria tersenyum. "Kan ada baby Aileen." ucapnya dengan sangat enteng. "Baby Aileen tuh temanku yang sangat mini, gak bakalan bosan main sama dia."

Vajen refleks mengacak pelan rambut Alegria ketika mendengar ucapan riang perempuan di depannya. "Jadi gemas." katanya. "Kalau semuanya lancar, setelah bertanding nanti, kemungkinan saya akan langsung ke Nevada keesokan harinya, di sana sudah mulai liga nya. Dan akan kembali awal Juli. Setelah menikah, kita mungkin gak lama disini. Dan baru kesini lagi awal September. Kamu siap untuk itu?"

Alegria mengangguk. Ia memang sudah diwanti-wanti untuk hal ini oleh ibunya. "Siap." jawabnya. "Aileen benaran gak apa-apa ikut kesana?"

"Harus ikut, Yaya. Kamu dan Aileen satu paket, kita akan menjadi keluarga di masa depan." jawab Vajen. "Jadi, tolong siapkan diri Aileen juga untuk ikut berlayar bersama kita."

"Terima kasih, kak. Akhirnya ketakutan ayah dan ibu tidak benar-benar terjadi." syukur Alegria.

"Om Angga takut? Takut pada apa?"

"Takut anaknya gak diterima oleh keluarga yang lain karena keberadaan Aileen."

Vajen menggelengkan kepalanya, cukup heran dengan ketakutan calon mertuanya. "Siapa yang mau menolak anak selucu Aileen, Yaya? Saya saja langsung jatuh hati melihatnya."

"Awas saja kalau hanya manis diawal."

Tawa Vajen terdengar. "Kamu bebas melakukan apapun jika hal itu terjadi, Ya." katanya dengan sangat meyakinkan. "Ada yang mau ditanyakan? Misalnya nanti mau tinggal dimana saat kita pulang ke negara ini?"

"Rumah ibu lah." jawab Alegria.

"Heh, sembarangan!"

"Terus dimana?"

"Di rumah, dong. Atau mau di apartemen?"

Alegria menggelengkan kepalanya. "Gak mau di apartemen, kak. Atau terserah kak Vajen deh."

Vajendra mengangguk. "Baiklah. Yaya, saya bukannya tidak memiliki plan untuk kedepannya. Sangat ada, tapi dimasa depan bukan lagi hanya ada saya, tapi ada kamu dan Aileen. Jadi kita memang perlu membicarakan ini berdua dan membuat future plan. Atau mau ada perjanjian pranikah?"

"Tidak, kak. Selama ini belum pernah ada keluarga yang membuat perjanjian pranikah dan semuanya baik-baik saja. Jikalau pun - amit-amit - ada masalah dikemudian hari, biarkan kembali ke peraturan semula." jawab Alegria.

"Baiklah mama Yaya. Sekarang sudah cukup sore, mari kita pulang." ajak Vajen kemudian.

Mereka berdua memang hanya berbicara di lapangan tersembunyi yang ada di kompleks. Alegria mendapatkan informasi lapangan itu dari ayahnya. Jadilah ia mengajak Vajendra ke sana saja, lebih dekat dan lebih adem tempatnya karena terdapat pohon.

"Titip salam buat Aileen yah. Minta tolong untuk kirim fotonya." pinta Vajen.

"Gak mau mampir dulu?"

"Gak sempat, Yaya. Terima kasih yah sudah meluangkan waktunya sore ini."

Alegria mengangguk. "Semangat untuk segala hal, kak." katanya sembari menunggu Vajen naik ke mobil. "Hati-hati!"

"See you!" Vajen membunyikan klaksonnya sebelum menginjak pedal gasnya.

1
Novita Ika Rini
Kayaknya seru banget nih ceritanya 😍
Mau pantengin terus sampai tamat ahh 😁
Semangat kak bikin ceritanya 🤗 ditunggu sampai happy ending yahh 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!