Warning area dewasa!!! Ada adegan kekerasan (action) dan dewasa ...
Thea Luna Robert, seorang wanita kaya bar-bar yang menantang seorang pria gondrong yang bernama Jared Kingsford, untuk berlomba minum bir di bar kecil yang ada di pinggiran kota London.
Pertemuan kedua manusia somplak itu, membuat Thea mengikuti kemanapun Jared pergi termasuk ke tempat tinggalnya di hutan.
Bagaimana kisah bar-bar mereka? Yuk ikutin ceritanya ... ini kisahnya ringan banget dan ga ada konflik berat ...
Seperti biasa ya ... setting LN/barat ... no pelakor, kalaupun ada selalu terhempas ke planet pluto ...hewhewhew
Ini karya dari author receh yang tulisannya jauh dari kata sempurna, tapi alurnya dijamin menyenangkan😆 semoga sukaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#1
"Phoenix, aku tak pakai mobilku. Aku akan berangkat bersama temanku nanti," ucap Thea pada adik bungsunya itu.
"Hmm, jangan lupa minta ijin pada mommy," jawab Phoenix yang ada di ruang tengah.
"Ya, aku sudah mengatakannya."
"Jangan membuat ulah lagi, Kak. Aku benar-benar lelah menyembunyikan kebrutalanmu itu dari mommy," ucap Phoenix.
"Tenang saja, daddy tetap mengawasiku, bukan?" sahut Thea sembari memakai sepatu high heelsnya.
"Kau tak jadi bertemu produser film itu?" tanya Phoenix.
"Tidak, aku tak tertarik ke dunia film. Aku lebih suka menulis di balik layar daripada membuat naskah," jawab Thea dan kemudian menuju pintu apartemen.
"Bye, Phoe," pamit Thea sembari membawa kopernya keluar dari apartemen Phoenix.
(Di sini Phoenix ceritanya masih kuliah ya maakk)
*
*
THEA LUNA ROBERT, anak ketiga dari empat bersaudara yang merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Rey Robert.
Menjadi anak perempuan satu-satunya tak membuatnya dikekang oleh sang daddy dan mommynya.
Rey -- sang ayah -- justru membebaskan Thea untuk memilih passion apapun yang disukainya.
Tak hanya Thea, Rey juga membebaskan semua anak-anaknya melakukan apapun sesuai dengan kegemarannya tanpa mengekangnya sama sekali.
Meskipun begitu, Rey tetap mengawasi semua anak-anaknya dari jauh agar tak keluar jalur.
Thea suka berkeliling dunia sejak usianya remaja. Dulu dia sering ikut bersama unclenya yang hobby berpetualang yaitu uncle Bryce.
Namun setelah beranjak dewasa, Thea bisa melakukan perjalanannya sendirian tanpa ada rasa takut sekalipun.
Memiliki bekal beladiri yang mumpuni, membuatnya bisa menjaga dirinya sendiri dan pengalaman Thea cukup banyak selama berkeliling ke luar negeri.
Dia menguasai beberapa bahasa asing yang membuatnya menjadi seorang penulis dari pengalamannya selama berpergian keluar negeri.
Thea tidak tomboy meskipun sifatnya sedikit bar-bar. Dia suka memakai pakaian bermerk designer terkenal dan siapapun yang melihatnya pasti langsung tahu bahwa dia adalah putri dari keluarga konglomerat dengan sekali melihatnya saja.
Tetapi hal itu tak pernah menjadikan Thea seseorang yang sombong. Dia justru memiliki sikap yang eksentrik dibanding saudara-saudaranya yang lain.
"Thea!!!" panggil seorang wanita dari mobil yang atapnya terbuka.
Thea yang melihat temannya itu langsung melambaikan tangannya dan menarik kopernya menuju ke mobil itu.
"Maaf aku sedikit terlambat. Ibuku membuat drama tadi pagi," ucap Joan -- wanita cantik dengan rambut pendek sebahu.
"Nevermind," jawab Thea tersenyum dan naik ke dalam mobil mercy milik Joan.
"Yuhuuuuu ... Kita akan bersenang-senang," teriak Thea dengan mengangkat tangannya ke atas.
"Yuhuuuuu ..." teriak Joan juga.
Dan mereka pun menuju ke sebuah bar kecil di pinggiran kota London.
Rencananya, Thea dan Joan akan berlibur menyusuri Inggris dengan menggunakan mobil.
Thea dan Joan sebenarnya baru saja berkenalan selama 6 bulan dan itu pun melalui jejaring internet.
Memiliki passion yang sama dan sedikit gila membuat mereka cocok satu sama lain.
Mereka sudah sebulan ini menghabiskan waktunya bersama di London.
"Kau terlau mewah untuk masuk ke bar kecil ini, Thea," ucap Joan sambil menghisap rokoknya yang sudah mulai memendek.
"I love branded fashion, Darl," sahut Thea.
Lalu Thea menggandeng tangan Joan dan mereka masuk ke dalam bar kecil itu.
Suasana bar yang didominasi oleh pengunjung laki-laki itu terlihat tampak ramai.
Suara riuh bariton terdengar memenuhi bar kecil ini. Kedatangan Thea dan Joan tentu saja mengundang semua mata ke arah mereka.
Jarang-jarang ada wanita cantik nan mewah datang ke bar kecil itu.
Joan dan Thea langsung duduk di bangku yang berhadapan langsung dengan bartender.
"Beri kami satu gelas kecil punch," ucap Joan.
"Kita tak mabuk malam ini?" tanya Thea.
"No, kita masuk kandang singa malam ini. Itu berbahaya, Thea," jawab Joan.
Thea tersenyum sembari menikmati lagu country yang diputar di bar itu.
heem ceritanya bagus kak AQ suka 👌😘😘