Terlahir sebagai anak buangan tetapi keberuntungan memihak nya dengan mendapatkan sistem dari peradaban yang lebih tinggi
Apa benar ini murni keberuntungan atau ada hal lain yang tidak diketahui, seorang pemuda yang berjuang mencari sebuah misteri atas keberuntungannya dengan menjelajahi seluruh alam semesta dan berusaha mencari jawabannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 - Kekaisaran yang retak
Karena berbagai rumor yang beredar, perpecahan mulai muncul di antara keluarga kerajaan dan para bangsawan, terutama sekte-sekte yang bermarkas di pusat kekaisaran.
Mereka saling menyalahkan, seolah tak menyadari bahwa sebagian dari mereka pun turut andil dalam kekacauan ini. Sang pangeran dan keluarganya dijadikan kambing hitam atas ketidakmampuan mendidik penerus tahta.
“Heh? Aku tak menyangka mereka saling menggigit,” ujar Rui dengan nada sinis.
“Itulah sifat manusia, bukan?” sahut Eve tenang.
“Hah... lupakan saja. Lagi pula, kau cuma kecerdasan buatan.”
Ironisnya, mereka saling mencakar demi mengamankan posisi—padahal beberapa dari mereka jelas-jelas terlibat. Penyelidikan pun mandek, karena para petinggi yang seharusnya bertanggung jawab justru melindungi diri sendiri. Kini tinggal menunggu siapa yang akan dikorbankan.
Sekte Heavenly Court, yang menguasai pengadilan tertinggi kekaisaran, memperpanjang perkara dan menjadikan sekte kecil yang sedang berkembang sebagai kambing hitam.
Sekte ini punya cengkeraman kuat di ibu kota dan secara resmi adalah sekte kekaisaran. Mereka akan berusaha memangkas pengaruh sekte-sekte kecil yang berpotensi menjadi ancaman. Yang lainnya? Hanya bisa diam, meski beberapa punya kekuatan untuk melawan.
---
Di tengah ruang sidang
“Hah... Jadi akhirnya, sekte kecil itu yang kalian jadikan kambing hitam?” seru Rui lantang.
Ucapan itu membuat seluruh ruangan terdiam. Perkataan tersebut berarti menantang Sekte Heavenly Court secara terbuka.
“Anak muda, siapa kau? Dari sekte mana?” tanya ketua sekte Heavenly Court dengan tajam.
“Xiao Rui, dari Sekte Awan Putih,” jawabnya tenang.
“Apakah kau paham apa yang baru saja kau katakan?”
“Dan kau, pria tua apakah kau sadar apa yang telah kau lakukan pada sekte kecil itu?”
Suasana menjadi mencekam. Ketua Sekte Heavenly Court, salah satu dari Lima Besar, melepaskan tekanan dahsyat. Banyak yang tak mampu berdiri, beberapa bahkan berlutut, tubuh mereka gemetar ketakutan.
“Cukup, pria tua,” ucap Rui. Sembari ia mengaktifkan domain miliknya dan meredam tekanan di ruangan, membuat semua yang hadir ternganga tak percaya.
“Jika itu batas kekuatanmu... sungguh mengecewakan pria tua” tambah Rui dingin.
Ketua Sekte Heavenly Court tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Tekanannya ditekan oleh seorang pemuda dari sekte kecil yang merupakan penghinaan untuk nya
“Kau punya potensi luar biasa nak... Mengapa berada di sekte kecil?” tanyanya.
“Lalu kenapa?” sahut Rui.
“Aku takkan mempermasalahkan ucapanmu. Sebaliknya, ikutlah denganku. Jadilah murid pribadi ku.” ucapnya dengan kesal
---
Tiba-tiba, suara tawa bergema memenuhi ruangan.
“Hahaha…”
“Siapa itu?! Tunjukkan dirimu!” bentak Ketua Sekte Heavenly Court.
“Berani-beraninya mengambil muridku tanpa izin anak muda”
“Keluar dari persembunyianmu!” bentak Ketua Sekte Heavenly Court
“Sekte Heavenly Court? Sekte kecil dengan hanya tujuh ribu murid, berani menantangku?” ucapnya
“Siapa kau?!”
“Diam. Sepertinya sudah waktunya mengganti sekte kekaisaran bukan?”
Semuanya terguncang. Suara misterius itu menggema di seluruh aula.
“Master, mohon... jangan ikut campur. Muridmu ini hanya ingin menuntut keadilan untuk sekte kecil yang tidak bersalah” ucap Rui hormat.
“Hm... Baiklah. Jika itu permintaanmu.”
Tekanan perlahan sirna. Ketua Sekte Heavenly Court membeku di tempat, batinnya penuh kegelisahan.
“Apa maksudnya... mengganti sekte kekaisaran?”
---
Lalu, seorang saksi muncul membawa bukti kuat yang terdapat keterlibatan salah satu tetua Sekte Heavenly Court, beberapa bangsawan, bahkan penasihat kerajaan. Bukti itu begitu teliti dan tak terbantahkan, membuat sang kaisar hanya bisa diam.
Sang pangeran dinyatakan bersalah. Para bangsawan dan tetua sekte yang terlibat pun diselidiki kembali.
Rui mengusulkan di hadapan banyak orang untuk melakukan hukuman ganda: berdasarkan hukum kekaisaran dan hukum sekte, karena mereka melanggar keduanya bersekongkol merebut tahta melalui pangeran dan bekerja sama dengan sekte iblis.
Meski keberatan, ketua Sekte Heavenly Court tak bisa melawan bukti dan saksi yang ada. Semua harus tunduk.
Peristiwa ini menjadi skandal terbesar dalam sejarah kekaisaran—karena yang terlibat adalah tokoh-tokoh penting dan terpandang.
Yang paling mengejutkan, tetua tertinggi Sekte Heavenly Court yang ternyata adalah ayah angkat dari ketua sekte Heavenly Court saat ini, ia bekerja sama dengan sekte iblis yang paling berbahaya di seluruh benua dan merupakan ancaman sekte ortodoks
---
“Tak kusangka... bahkan tetua tertinggi Heavenly Court ikut bekerja sama dengan sekte iblis,” ucap Ning Lixue lirih.
“Dan sekte itu... yang paling ditakuti di benua” timpal Yu Jian.
“Ini akan jadi aib besar bagi Sekte Heavenly Court,” ujar Yu Mei Yin.
“Kekuasaan mereka pasti akan runtuh,” gumam ketua Sekte Eternal Sword.
“Dan ini juga pukulan berat bagi kekaisaran,” kata Gu Feiyang.
---
Ini jauh lebih dari yang kubayangkan. Ji Xiang bisa membalas dendamnya tanpa diganggu oleh Sekte Heavenly Court. Dan aku? Kini lebih mudah menghadapi keluarga Xiao yang kini dicurigai keluarga kerajaan.
Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui.
Jika Sekte Heavenly Court menghalangi, aku siap.
Aku sudah mengukur kekuatanku. Melawan mereka yang berada di Lima Besar? Bisa kulakukan.
Jika keluarga kerajaan turun tangan, aku bisa memanggil pasukan utamaku. Mereka cukup kuat untuk menghancurkan seluruh kekaisaran.
---
Beberapa hari setelah persidangan besar...
Langit ibu kota kekaisaran tampak muram, seolah mencerminkan suasana hati seluruh kekaisaran. Istana pusat tampak lebih sunyi dari biasanya—para pejabat tinggi sibuk mengamankan posisi mereka, sementara sekte-sekte lain mulai menunjukkan taring mereka dengan melemahnya sekte Heavenly Court
Di sebuah balkon tinggi yang menghadap ke arah kota, Rui berdiri bersama Eve dalam wujud hologram menyala biru redup.
“bagaimana dengan Ji Xiang?” tanya Rui tanpa menoleh.
“Dia sedang melakukan pelatihan tertutup di gua ruang waktu” jelas Eve.
“Bagus...” gumam Rui. “Kalau begitu langkah berikutnya adalah memastikan kekuasaan Heavenly Court tidak bisa pulih. Buat mereka sibuk dengan perpecahan internal dengan mengerahkan pasukan bayangan pertama”
Eve menatapnya sejenak sebelum berkata, “Rui... kau tahu ini bukan hanya membalas dendam bukan? Ini perlahan mengarah pada pembentukan tatanan baru.”
Rui tersenyum samar “Memang itu tujuannya sejak awal, bukan? Jika keadilan tak bisa ditegakkan dari atas, maka kita ciptakan dasar yang baru dari bawah... Meskipun sedikit meleset dari yang kita harapkan tapi tatanan baru juga tidak terlalu buruk bukan?”
Eve hanya terdiam mendengar ucapan Rui... Angin malam yang bertiup pelan... Cahaya kota kekaisaran berkelip samar di kejauhan dan Rui menatapnya seakan melihat sebuah dunia yang sudah busuk, mengingat nya akan masa lalu dimana ia masih berkeliaran di daerah kumuh di kehidupan sebelumnya
Setelah sejenak berpikir bahwa rencana berjalan lebih baik dari yang mereka harapkan, Rui mengatakan...
“Eve, mungkin ini saatnya untuk melanjutkan ke rencana kita berikutnya,” ujar Rui.
“Rencana siap dijalankan kapan saja, Rui,” balas Eve penuh semangat.
"Hei! Cepat turun dan buka tokonya, sialan!"
gimana kalo gini?