"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33 : Berbaikan
..."Apa itu Gank yang mati suri??" Arya yang keheranan termangu menatap ketiga rekannya yang ada di depan....
..."Untuk selebihnya aku tak tahu pasti, kau bisa menanyakan itu pada anggotanya langsung... Aku akan tetap menceritakan padamu, tapi tidak disini" Bisik Miko....
...Arya hanya mengiyakan dan segera kembali berjalan sesuai dengan rencana awal mereka untuk berkeliling setiap bangunan sekolah Houshen....
..."si Miko ini tahu banyak, baguslah kalau begitu, aku bisa bertanya banyak hal padanya" Gumam Arya....
...Arya CS terus mengitari bangunan SMP. Disana para siswa bahu membahu membersihkan lantai depan kelas mereka yang licin....
...Banyak pula siswa yang bermain air hujan yang tergenang, sorot wajah tanpa beban terpancar di wajah mereka. Pemandangan yang tak pernah ia dapati sejak ia masuk ke sekolah ini....
..."Ternyata dikeluarkannya Erga dan Bimo membawa dampak yang signifikan ya" Ujar Adit memandangi teman-teman sebayanya....
..."He'em, dulu siswa kita jarang main main diluar seperti ini kala jam kosong" Tukas Novan....
..."Syukur deh... Eh lanjut ke bangunan SMA yukk" Ajak Arya dengan mata berbinar binar....
..."Wahh semangat banget mau ketemu... siapa siapa Van?? Mik??" Adit menyikut-nyikut Novan....
..."Bebeb Maudy... kiww hahaha" Sontak ketiga kawannya terbawa terbahak-bahak, hanya Arya saja yang kelihatan masam....
..."Tch enggak ya, aku cuman pengen lihat aktivitas kakak kelas kita" Sanggah Arya....
..."Maca cii" Miko tetap menggoda Arya yang semakin cemberut....
..."Bodo ah, terserah kalian" Arya berbalik meninggalkan kawan-kawannya yang segera menyusul langkahnya....
......................
...Bangunan SMA jauh lebih besar dari bangunan SMP. Di lorong lorong penghubung tiap kelas, para siswa bersenang-senang dengan bermain air....
...Ada yang bermain seluncuran, bermain kapal kapalan, dan aktivitas anak anak lainnya. Arya dkk hanya melewati mereka yang tampak asyik dengan dunianya....
...Arya berjalan paling depan, sementara teman temannya berada di belakang. Arya sengaja membawa mereka melewati ruangan Osis, siapa tahu ketemu lagi dengan Maudy....
...Arya dengan santai berjalan di depan ruangan osis yang tertutup rapat rapat tersebut, ada sedikit rasa kecewa di hatinya karena Maudy ternyata tak ada disana....
..."Jangan diliatin terus, liat jalan" Teriak Novan....
..."Tau tuh, awas nyungsep!!" Susul Miko....
..."Ahh berisik!!" jawab Arya....
...Ia terus melenggang meninggalkan lorong depan ruang osis tersebut, hingga sebuah suara lembut memanggil namanya, suaranya berasal ruang tata rias di samping ruang Osis....
..."Arya!!"...
..."Ehh" Arya terpaku di tempat....
...Perlahan ia memutar kepalanya ke samping, nampak seorang gadis berkacamata menghampirinya, sementara ketiga kawannya masih sibuk di dalam dengan urusannya....
..."Arya kenapa sampai kemari?? mau ke perpus lagi?? aku boleh ikut kan??" Sambut Gadis tersebut....
..."B... bukan Maudy, aku hanya ingin berkeliling sekolah, melihat lihat keadaan" Jawab Arya dengan gugup....
...Hati Arya sekali lagi berdegup kencang, membuat nafasnya tak beraturan. Apalagi ia baru teringat bahwa kawan kawannya sedang bersamanya, dan kini pasti ia akan diejek habis habisan lagi....
..."Lanjutkan bro" Adit memberi isyarat saat Arya menoleh ke belakang....
..."wah kamu kesini bersama teman temanmu?? Ajak kesini dong" Maudy menengok ke arah kawan kawan Arya yang berlagak acuh tak acuh....
..."Loh, kamu ngapain disini??" Seorang gadis berkucir menghampiri Maudy dan Arya, disusul kedua temannya yang tersisa....
..."Wah wah wah dek Arya kemari, mau ngapel kak Maudy yaa~" Goda Wulan dengan centil....
..."Ih apaan sih Wulan" Maudy tampak malu-malu....
..."Eleh tadi kamu sendiri yang cerita soal Arya loh~" Timpal Naura....
..."Ce... cerita apa kak?? katakan" Arya yang ikutan salah tingkah menjadi penasaran....
..."Ti... tidak tidak Arya, lupakan saja" Maudy memberi isyarat dengan kedua tangannya....
...Kirana hanya terdiam menyaksikan keempat orang tersebut. Ia menghela nafas panjang. Pandangannya teralihkan pada ketiga rekan Arya yang pura-pura acuh tak acuh saat Kirana menatap mereka....
..."Sudah sudah kalian, Arya... itu teman temanmu suruh kemari, kasihan berdiri terus" Tunjuk Kirana....
..."Iya iya kak... kalian, kemarilah!!" Arya melambaikan tangannya....
...Adit dan kedua temannya dengan malu malu menghampiri Arya dan keempat gadis tersebut....
..."Kalian kenapa bisa sampai kesini?? ada perlu dengan seseorang??" Tanya Kiran....
..."Em... kami... eee, hanya jalan jalan kok kak" Jawab Adit disusul anggukan dari kedua temannya....
..."Kami ingin berkeliling bangunan SMA kok kak, sekalian siapa tau ketemu Bang Leon, Bang Ian atau yang lain" Timpal Arya....
..."Leon?? Emm... Arya biar aku yang memandu kalian hehe" Pinta Kirana....
...Arya mengernyitkan dahinya melihat Kirana yang berubah tiga ratus enam puluh derajat usai mendengar nama Leon....
..."Tapi kenapa, tiba-tiba banget??" Tanya Arya....
..."Anu... bangunan SMA ini luas banget tau, nanti kalau kalian tersesat bagaimana??" Kirana berdalih....
..."Ekhem... modus nih" Celetuk Wulan dengan lagak centilnya....
..."Ihh enggak ya, aku cuman gak mau mereka tersesat" Sahut kirana seraya memonyongkan bibirnya....
..."Yaudah yaudah, boleh deh kak, sayang kan kalau beneran tersesat" Potong Arya....
..."Yess... ehh maksudku, baiklah" Kirana tampak sangat bersemangat....
..."Aku... boleh ikut kan Kiran?? aku gak tahu harus ngapain sendirian" Pinta Maudy....
..."Aku juga kir, Naura juga pengen ikut nih" Sahut Wulan....
..."Astaga... gimana nih" Kirana melemparkan pertanyaan ke Arya....
...Arya memberi isyarat dengan anggukan kepalanya. Mereka segera beranjak dari depan ruang tata rias, melanjutkan perjalanan mereka berkeliling sekolahan....
..."Astaga, kenapa jadi seperti rombongan study tour gini sih" Gumam Adit....
...****************...
...Perlahan sang mentari kembali ke tempatnya semula, secercah sinarnya menyingkap awan kelabu yang membawa sendu....
...Angin sepoi sepoi kembali berhembus dengan lembut. Membawa semangat baru usai derasnya hujan yang turun siang tadi....
..."Kau... akhirnya datang juga" Sambut Ryan kepada keempat pemuda di hadapannya....
..."Kenapa lama sekali... Dan... pakaian kalian berantakan??" Timpal Ariz....
..."Maafkan kami Bang Ariz, tadi sedikit ada perkelahian yang... agak lama hehe" Tukas Fian....
...Ariz dan Ryan yang sudah mengetahui tipikal dari Leon pun memaklumi. Kalau bisa membuat moodnya naik sih tak apa....
..."Aku... Leon, perihal yang tadi.." Ian tertunduk lesu....
..."Ya.. kenapa??" Sahut Leon....
..."Aku salah Leon, maafkan aku... aku menyesali ucapanku" Ian menatap Leon dengan sendu....
..."Jadi tolong, sudahi permasalahan ini" Pinta Ian seraya menundukkan kepalanya....
..."Cukup Ian... kau terlalu berlebihan, tegakkan kepalamu" Leon mengangkat kepala Ian yang masih menunduk....
..."Maafkan aku, huhu" Ian menghapus air mata yang mengucur deras dari pelupuk matanya....
..."Heii sialan, kau menangis?? Payah sekali ah" Ejek Ariz....
..."Dih... eng... enggak, siapa yang nangis" Ian menghapus bekas air matanya yang masih tersisa....
..."Hapus ingusmu tuh, amit amit diliat orang" Celetuk Ryan diikuti tawa ketiga temannya....
..."Sudah Ian, kita juga bukan sekali dua kali bertengkar seperti ini kan??" Leon mendekap erat tubuh Ian....
..."Aku juga minta maaf sudah kasar padamu, kau memaafkanku kan??" Pungkas Leon sembari menepuk punggung Ian....
..."Astagaa.. " Ariz dan Ryan ikut memeluk tubuh Damian dan Leon rapat rapat....
..."Pokoknya kita selamanya takkan bisa dipisahkan" Ariz mendekap erat tubuh kawan kawannya tersebut....
..."Ekhem... Eeee kalian... ngapain??" Suara seseorang dari balik lorong kelas mengagetkan mereka yang masih berpelukan....
..."Astaga, ya ampun"...
...----------------...