Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indonesia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 33
Den haag 🇳🇱
Perjalanan dari kota Amsterdam ke kota den Haag Hanya memerlukan waktu kurang lebih 46 menit dengan jarak 56km.Tidak terlalu jauh bagi pengguna kendaraan roda 4 apalagi tidak ada macet.Demi antusiasme adanya festival Pasar malam di Belanda yang terkenal yaitu Tong Tong Fair di Malieveld, Den Haag. Tong Tong Fair merupakan festival tertua dan pekan raya terbesar keempat di Belanda .Di pasar malam ini terdapat hiburan seni,gelar wicara atau musik,area pasar untuk berdagang dan loka karya tempat pameran seperti kerajinan tangan.Banyak warga asing terutama Indonesia yang mengunjungi pasar malam ini, Terlebih lagi warga asli Belanda mereka juga sangat menikmati adanya pasar malam ini.
Tante Beatrice dan Tante luna berjalan di depan, sedangkan Adeline dan Amira berada dibelakangnya.Sesekali mereka tertawa saat bercanda gurau,Amira hanya bisa mendengarkan dan tidak menimpalinya.
Adeline melirik kearah Amira,gadis yang tingginya sebahunya ini terlihat begitu imut, Adeline memperkirakan tinggi amira hanya sebatas 160 centi-an.Ia kemudian tersenyum yang membuat Amira merasa ada sesuatu hal aneh pada orang di sampingnya.
"kamu menertawakan ku?" tanya Amira
"ahh..kamu sangat peka ternyata," ucap Adeline
Amira membenarkan rambutnya,dan merapikan Coat yang dipakainya.Ia rasa tampilannya tidak terlalu buruk.kenapa bisa Wanita di sampingnya ini menertawakannya.
"kau pikir aku menertawakan penampilan mu?" tanya Adeline
Amira mengerutkan keningnya, "lalu apa yang kamu tertawakan?"
"tinggimu berapa sih?" tanya Adeline
"ada apa? Tinggiku Aku 160" jawab Amira
"hahahaha.. tembakan benar,aku tadi mengiranya seperti itu dan ternyata benar..Hahahaha" ujar Adeline
Amira semakin tidak mengerti dengan apa yang ditertawakan oleh Adeline.
"apanya yang lucu?" tanya Amira
"tidak ada,kau terlihat imut dan cantik.berapa usia mu?"
"aku..22 tahun kalau kamu?" tanya Amira
"tebak..umurku berapa?" tanya Adeline
Amira tampak berpikir dan melihat kearah Adeline.Sungguh Adeline memiliki tinggi badan yang ideal, kulitnya kencang dan bagus, Rambutnya blonde terurai panjang, hidungnya mancung, matanya berwarna cokelat keemasan. Apa dia seorang model?
"mungkin 26 tahun" ucap Amira
"wahh aku lebih muda 1tahun di penglihatanmu... tebakanmu sedikit meleset.Aku berusia 27 tahun.." ucap Adeline dengan santai
Amira mengangguk paham,ia semakin tahu jokes para gadis Belanda sesungguhnya.Sungguh awal-awal bertemu dengan Adeline,Amira melihat ada rasisme dalam diri Adeline.Dan ternyata itu hanya sebuah ungkapan jika wanita di Belanda tidak suka dengan berbasa-basi dan mengutarakan apa yang dilihatnya tanpa harus menjaga perasaan orang tersebut.
"apa kesibukanmu?" tanya Amira
"aku menjalankan beberapa bisnis ayahku.." ucapnya
"kau pasti sangat sibuk" kata Amira
"tidak juga,aku tidak sesibuk dirimu...kamu kuliah sambil bekerja, menurutku itu sangat melelahkan apalagi kamu berkuliah ditempat yang populer di negara kami.pasti tugas yang diberikan banyak sekali"
"iya kamu benar, tapi kamu juga sangat keren, menjalankan bisnis orang tua itu sangat tidak mudah." ujar Amira
"hey para gadis... kalian asik sekali mengobrol..ayo cepat kemari kita makan malam di sana" panggil tante Luna
"mama ku memanggil..ayo kita segera kesana " ajak Adeline
Amira kemudian belajar mengekor di belakang Adeline yang menuju kearah Tante Luna dan juga Tante Beatrice.
Disebuah kedai yang menyajikan banyak sekali masakan Indonesia, mereka tengah menikmati makanan mereka.Tante luna memesan soto daging, sedangkan Tante Beatrice memesan nasi kuning.Adeline dan Amira memesan nasi Padang.
"sekali-kali kau harus mencoba soto buatan Amira, dia jago dalam memasak" ucap Tante Adeline
"benarkah,wahh jarang sekali anak muda sepertinya pandai memasak.Amira kamu harus bertamu kerumah ku dan mari masak masakan Indonesia " ungkap Tante Luna
Amira menanggapinya dengan tersenyum, sedangkan Adeline melihat dan meneliti wajahnya.
"hey Adeline, kenapa kau selalu melihat kearah Amira.. Segera makan makanan mu" kata Tante Beatrice
"ahh... tidak apa-apa, Amira sangat menarik dan juga keren dia pandai memasak sedangkan diriku tidak..Lain kali kamu harus kerumah dan memasak yang enak bersama mama ku," ucap Adeline dengan memandang Amira penuh arti
"Amira tolong luangkan waktumu ya,Aku sangat senang jika kamu kerumah ku" ujar Tante Luna
"jika kamu memiliki waktu lenggang ayo kita berkunjung ke rumah adikku" ajak Tante Beatrice
"baiklah...akan aku luangkan" jawab Amira
...----------------...
"waah ... Seru juga jalan-jalan hari ini,kak hati-hati dijalan.Amira sampai jumpa kembali" ucap Tante Luna
"iya tante.." jawab Amira
"iya..kau juga.Adeline jangan mengebut" kata tante Beatrice
"baiklah bibi,oia Amira sampai bertemu di rumah ku,kamu pasti akan terkejut saat berada di rumah kami" ucapnya
Amira terdiam,ia benar-benar tidak tahu apa yang dimaksud oleh Adeline.kenapa dia selalu terlihat aneh di matanya.
Di kantor,klub AjaX
Amira pergi keruang fefe di lantai dasar,Ia melihat banyak sekali tumpukan merchandise dari klub Ajak yang akan di bawanya ke Store mereka.Fefe terlihat serius dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan staf pembantu fefe sedang mengerjakan apa yang diperintahkan oleh fefe
"kamu sedang sibuk?"tanya Amira
fefe menoleh kearah Amira ,ia kemudian tersenyum.
"hey,kau sudah selesai?" tanya fefe
"sudah.. bagaimana?apa perlu bantuan ku." tanya Amira
"tidak usah, setelah ini selesai kok" jawab Fefe
Amira melihat Jersey milik clubnya Ajax,ia meneliti dan kagum dengan desainnya.Sikap Amira ini membuat Fefe mengalihkan pandanganya,
"kamu menyukainya?ambil saja" ujar Fefe
"benarkah? Oke aku ambil ini saja " jawab Amira
fefe melihat kearah no punggung yang diambil Amira,ia tersenyum
"ini nomer punggung Gio,kau mengidolakannya?" tanya Fefe
"ha? Ah benarkah..aku bahkan tidak tahu kalau ini milik Gio" jawab Amira
"oia aku mau cerita, kemarin itu banyak sekali pemain kita sedang membicarakanmu,mereka bilang wanita Asia yang menjadi officer klub mereka bernaung sangat cantik, sepertinya kamu akan memiliki penggemar di sini." ujar Fefe
"benarkah? Aku mengira mereka menganggap ku aneh, kemarin pandangan mereka terlihat rasis" ucap jujur Amira
"wow...itu tidak mungkin,kau bisa tanyakan kepada bos David Guetta..mereka membicarakan mu,Amira kau harus bersiap-siap jika ada salah satu dari mereka mendekatimu" ungkap Fefe dengan senang
Amira tersenyum, "kau banyak sekali mengada-ada..sudah ayo kita bereskan ini semua"
Mereka pun berbagi pekerjaan,canda gurau selalu ada disaat mereka bertemu.sungguh pertemanan yang mengesankan.
Dirumah Diego
Diego sedang bersantai dengan melihat film di rumah barunya,dia baru saja pindah dari apartemen lamanya,dan membeli rumah di kota Utrecht.
Tiba-tiba Pintu kamarnya terbuka oleh Adeline dan kemudian menghidupkan lampu kamar Diego.
"kenapa gelap sekali kamarmu..kamu menyembunyikan seseorang?" tanya Adeline
"aahh ada apa dengan dirimu,aku sedang menonton film" jawab Diego
"Aku hanya mampir sebentar,aku sangat lelah setelah ada rapat dengan para staf kantor,ayah benar-benar memberikan aku pekerjaan yang tidak aku suka,ini semua gara-gara dirimu " kesal Adeline
"ayah sangat mendukung karirku,jadi apa gunanya ada kakak, kakak sedang menganggurkan.Jadi kau harus bekerja menemani ayah" jawab Diego
"kau ini...hah sudah lah.mentang-mentang kau sudah bisa beli rumah ini dengan uang mu,jadi kamu semena-mengejekku?" sungut Adeline
Diego tersenyum, "aku sudah bekerja dengan keras sejak kecil,tentu saja aku akan menikmati hasilnya sekarang.. sedangkan kakak hanya bisa menghabiskan uang ayah kan.."
"dasar adik jahat,oya Bagaimana dengan persiapan mu ke Amerika.tinggal 2 bulan lagi kamu akan bermain bola di kancah dunia.mengikuti ajang bergengsi piala dunia FIFA world cup..wow akhirnya adikku ini akan dikenal dipenjuru dunia.. keluarga Hilgers pasti sangat senang dan memujimu "
"yang jelas kakak pasti akan kesal kan karena banyak sekali keluarga yang akan memujiku," balas Diego
Adeline tersenyum penuh arti, "iya itu pasti,mana foto mu dengan gadis Indonesia itu.Apa kamu meninggalkannya di apartemen lama mu?" tanya Adeline
"aku menaruhnya di dalam laci.." jawab Diego
Adeline kemudian menuju kabinet yang memiliki sekat-sekat penyimpanan.Ia membuka satu persatu dan menemukan foto selfi Diego merangkul Amira dengan senyumannya.Adeline tersenyum simpul
aku tidak salah lihat,dia memang Amira yang aku temui kemarin bersama dengan mama.Diego, kamu pasti akan terkejut jika Amira sekarang berada di Belanda dan tinggal dirumah bibi Beatrice . batin Adeline
.
.
hai gengs.. gimana seru nggak siihhh🤭🤭
Ah gk sabar nunggu episode selanjutnya 🇳🇱
eunhyeayu90