Lucas, seorang pria yang haus kasih sayang dari istrinya. Hal itu membuat Lucas tergoda dengan keindahan dari pembantu baru yang memang sengaja menggoda dirinya.
Hubungan terlarang itu terus terjadi hingga membuat Lucas hilang akal, malah takut kehilangan Cani.
"Kau menolak tapi tubuhmu seakan minta lebih, Cani. Ahhh.. kau memang berhasil membuatku menjadi gila!" ucap Lucas disela kenikmatan yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Ternyata Lucas membawa Cani untuk bersembunyi dibalik pohon mangga yang berukuran besar. Pria itu menatap tajam Cani yang menatapnya bingung, lalu ia melihat kearah telunjuk Cani yang diperban.
“Apakah ini sakit?” tanya Lucas dengan ekspresi wajah yang kelihatan sedih.
Cepat sekali Cani menggelengkan kepalanya, ya karna memang rasanya tidak sesakit apa yang Lucas kira. “Tidak sakit sama sekali, Dad. Malah lebih sakit waktu Daddy ambil perawan akulah,” ucap Cani asal disertai tawanya.
Lucas menghela napas berat sambil menatap kearah Cani yang langsung menyudahi tawanya. “Sama sekali tidak lucu untuk kau tertawakan, Cani. Tanganmu terluka dan mengeluarkan darah yang sangat banyak tadi, dan bagaimana bisa kau tertawa karna itu?”
Apa yang Lucas katakan membuat Cani tersenyum simpul, ia dapat menemukan kekhawatiran dimata Lucas yang terlihat nyata. Hanya saja bukan Cani namanya kalau tidak membuat Lucas marah-marah dan cemburu.
“Beneran sakit apa tidak?” tanya Lucas lagi, ia meraih tangan Cani menghembus tangan itu agar tidak merasakan ngilu yang teramat.
“Beneran tidak, Dad. Aku kuat kok, karna gunting saja tidak akan menyakiti Canimu ini..” jawab Cani dengan sangat bangga.
Wanita itu mendekati Lucas yang menatapnya intens untuk mencari celah kebohongan Cani “Ya kalau untuk megang adik Daddy pasti sakitlah, karna segenggam tangan aku aja nggak cukup..” Bisiknya.
Langsung timbul senyuman diwajah Lucas, pria itu tertawa kecil mendengar apa yang Cani katakan. “Kau memang gadis kecil yang mesum..” Lucas menarik gemas hidung mancung Cani.
“Sudah nggak gadis, udah Daddy ambil kemarin,” Balas Cani yang mana mereka tertawa bersama, Lucas langsung menarik tangan Cani untuk ia peluk erat.
Cani memang sangat luar biasa bagi Lucas, pandai sekali mempermainkan segala perasaan Lucas. Memporak-porandakan semua apa yang Lucas miliki, dan terkadang dengan sangat mudah membuat Lucas bahagia.
“Daddy..” Cani sedikit menjerit karna tiba-tiba saja Lucas mengangkat tubuhnya untuk ia peluk lebih erat.
Lalu merasa sudah puas Lucas menurunkan Cani untuk ia lihat dengan baik kecantikan wanita itu.
“Kau tahu, Baby.. Melihatmu terluka Daddy benar-benar seakan mau gila,” ucap Lucas sejujurnya.
Cani tersenyum mendengar apa yang Lucas katakan. “Tapi tadi Daddy berlebihan, bagaimana kalau sempat istrimu itu curiga?”.
Terlihat Lucas sama sekali tidak memikirkan hal itu, ia hanya memikirkan Cani dan Cani saja. “Lagian aku heran tau, Dad. Pegang milik Daddy yang besar aja tangan aku nggak terluka masa iya_”
“Cani jangan memancing, tidak lucu Daddy minta jatah di tempat terbuka seperti ini bukan?” Maksud Lucas mengatakan itu agar Cani berhenti berkata-kata binal.
Tapi malah.. “Wah.. Lain kali kita coba ya, Dad. Pasti enak tuh menikmati hujaman Daddy sambil melihat bulan dan bintang.” ucap Cani asal yang mana sambil mengecup bibir Lucas yang ternganga.
Lucas menjadi gemas dengan Cani, tapi wanita itu sudah kabur dahulu meninggalkan Lucas. “Lihat saja nanti kau tidak akan lolos dari Daddy, Cani!” ucap Lucas sembari memperhatikan Cani yang terus berlari kabur dirinya.
•
Siang hari Zoya dapat informasi dari Galih kalau Lucas ada meeting proyek besar sehingga tidak akan bisa menemani dirinya promil. Kalau hanya sendiri Zoya merasa bosan, hingga terpaksa mengajak Cani untuk teman dalam perjalanannya.
Dan kini Zoya menyetir sambil menatap Cani yang duduk di sampingnya memperhatikan jalanan yang terlewati.
“Cani.. Aku mau minta maaf atas kesalahanku tadi yang sudah kasar padamu..” ucap Zoya memecahkan keheningan yang ada.
Cani melihat ke arah Zoya yang tersenyum manis padanya, sebenarnya Cani juga tidak terlalu mempermasalahkan apapun yang dikatakan Zoya tadi.
“Tidak perlu minta maaf, Nyonya. Semua itu karna saya memang ceroboh,” jawaban Cani membuat Zoya tersenyum manis.
“Sebaiknya jangan sebutkan dirimu dengan saya, tapi aku saja. Kalau di luar begini kita anggap saja aku Kakakmu, jadi kelihatan lebih akrab.” Ujar Zoya yang Cani angguki.
“Aku merasa kita sangat cocok, jadi sekarang kita teman..” Kata Zoya lagi, Cani tersenyum mendengar nya.
Cani menunduk menatap flatshoes yang ia pakai dimana diberikan oleh Zoya tadi sebelum berangkat. “Apa kau akan tetap menganggap ku teman disaat kau tahu sebenarnya aku melayani suamimu dalam hal ranjang?” Cani jadi penasaran akan itu.
•Rumah Sakit Internasional
Zoya menunggu dengan perasaan berdebar disamping Cani yang tengah makan cemilan. “Kak Zoya gugup?” tanya Cani sambil menggenggam erat tangan Zoya yang ternyata sangat dingin.
“Sedikit gugup aja, Cani. Karna ini pertama kali untukku,” jawabnya.
Sebenarnya semua ini agak menggelikan bagi Cani, ia menemani istri kekasihnya untuk tips promil. “Hem.. Kira-kira kalau aku hamil Daddy bakal suka nggak ya?” Ntah kenapa tiba-tiba saja Cani jadi kepikiran hal itu.
Tepat disaat Cani menatap kearah Zoya, terlihat wanita itu gelisah menatap layar ponselnya. “Cani, kamu tunggu disini ya untuk nomor antrian. Aku mau ke Parkiran dulu ambil sesuatu yang ketinggalan,” Belum Cani menjawab Zoya sudah berlari pergi.
Cani hanya diam saja melihat kepergian Zoya, ia tidak memikirkan apapun kecuali segera menghabiskan cemilan yang ada.
~
Sementara Zoya terus menuju parkiran, matanya mengelilingi parkiran yang luas. Terlihat mobil yang tidak asing baginya, ia yakin kalau mobil itu milik Saka. Langsung saja Zoya menuju kearah sana, ia mengetuk jendela terlebih dahulu.
“Ahh.. Kekasihku akhirnya datang juga,” Saka membuka pintu mobil lalu mempersilahkan Zoya untuk masuk.
Zoya masuk kedalam mobil, ia menatap tajam Saka yang tiba-tiba saja mengirim pesan jika berada di Rumah Sakit yang sama dengannya.
“Kau promil untukku atau untuk Lucas, Zoya?” tanya Saka dengan suara beratnya.
“Tetap saja, Saka. Aku ingin setia kepada Lucas, jadi.. Berhenti mengganggu aku.” jawaban Zoya tidak sesuai dengan apa yang Saka tanyakan.
Tangan Saka mendarat pada paha mulus Zoya, ia mengelus paha itu tanpa mendapatkan ekspresi apapun dari Zoya.
“Aku sangat siap membasahi milikmu saat ini, Zoya. Agar kau tidak terus membicarakan perpisahan,” ucap Saka yang mana langsung mendapatkan tatapan tajam dari Zoya.
Cani teruskan niatmu untuk merebut Lucas 😂 aku setuju jika kelakuan Zoya macam itu
maaf Zoya mungkin suatu saat kau bersama Saka saja yang tulus mencintaimu