NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:53.5k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. Aliansi

"Jangan kira aku tidak berani memukulmu hanya karena tubuhmu yang besar dan penuh dengan tato."

Setelah meninggalkan kalimat itu, Kris bergegas pergi ke lantai atas tanpa memperdulikan keributan yang terjadi setelah perbuatannya.

Di sisi lain

Vivian sebenarnya telah melihat semua yang dilakukan oleh Kris. Dia bangga bahwa Kris tidak menjadi manusia yang lemah.

"Kamu benar-benar tidak mengecewakanku, Kris." Vivian keluar dari tempat persembunyiannya dan menyusul Kris ke lantai atas.

.

.

Tok tok tok...

Pintu apartemen Kris diketuk oleh seseorang saat keduanya sedang makan sup tulang yang telah dijanjikan oleh Vivian saat Kris menyimpan tulang kerbau ke dalam kapal.

Vivian akhirnya dengan enggan pergi dari sup tulang kesukaannya untuk melihat siapa gerangan yang telah mengganggu aktivitas makan makanan kesukaannya itu.

"Siapa?." Ucap Vivian dari balik pintu sambil melihat ke arah luar melalui lubang intip.

"Aku adalah tetangga di sebelah."

Vivian menoleh ke arah Kris. Ternyata Kris tengah berjalan mendekat ke arahnya.

"Itu adalah Will, dokter di sebelah. Buka saja tidak apa-apa. Dia orang yang cukup baik."

Kreak...

Vivian membuka pintu.

"Hallo, silahkan masuk." Vivian mencoba tersenyum se-ramah mungkin.

"Tidak perlu. Aku disini hanya ingin bertanya, apakah kalian masih memiliki obat turun panas? Ayahku mengalami demam tinggi sejak tadi sore, tetapi stok obatku sedang habis. Aku berusaha menurunkan panasnya dengan alternatif lain, tapi ternyata tidak efektif." Will berkata dengan sangat cemas.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkannya di dalam." Kris kembali masuk untuk mengambil obat penurun panas.

"Berapa usia ayahmu?." Vivian bertanya karena penasaran. Jika tebakannya benar, maka kemungkinan besar Ayah Will akan membangkitkan kekuatan.

Di lihat dari usia will sekarang. Seharusnya, usia ayahnya tidak boleh kurang dari 50 tahun.

Membangkitkan kekuatan di usia yang sudah tua adalah hal yang sangat langka. Apalagi di usia yang sudah berada di atas 60 tahun. Itulah sebabnya Vivian bertanya karena penasaran.

"Ayahku sekarang berusia 63 tahun. Kurang dari seminggu hingga dia mencapai umur 64. Itulah sebabnya aku sangat khawatir. Dia adalah satu-satunya kerabatku yang masih hidup. Dan aku belum siap jika harus berpisah dengannya."

"Kamu cukup berbakti."

Vivian mengingat tentang orang tua kandung yang sangat menyayanginya di hari akhir. Tetapi karena Vivian dan mereka tidak tahu kebenarannya, Vivian justru selalu menyakiti hati kedua orang tuanya tersebut.

"Ini." Kris yang baru saja tiba, berdiri di hadapan Vivian sambil menyerahkan obat untuk menghalangi pandangan Will ke arah Vivian.

Mendapatkan obat yang sangat ia butuhkan, Will buru-buru pulang ke rumahnya.

"Ada apa denganmu?."

Melihat wajah Kris yang tidak senang, Vivian bertanya dengan curiga.

"Tidak." Kris cemberut.

"???"

Klek.

Pintu di depan apartemen Kris terbuka.

"Kamu!." Vivian terkejut melihat pria itu ada di sini.

Pria di pintu depan menoleh ke arah Vivian dan Kris.

"Vivi~ kenapa matamu selalu tertuju kepada para pria tampan sih?." Kris yang kesal kemudian kembali menghalangi pandangan Vivian.

"Kamu apa-apaan sih Kris." Vivian mendorong Kris ke samping.

Kris melotot ke arah pria di depannya.

"Kamu, wanita di gedung investasi?."

"Ya. Hallo. Aku Vivian. Ini saudaraku Kris." Vivian memperkenalkan diri.

"Siapa yang saudaramu! Aku bukan." Kris memasang wajah masam.

"Kamu! Apa yang kamu lakukan keluar dari apartemen?!. Apakah kamu sengaja menggoda wanitaku?" Kris menunjuk pria itu dengan sebal.

"Kris!." tegur Vivian.

"Maaf." Kris membuat ekspresi orang paling teraniaya di dunia.

"Aku Peter. Salam kenal."

Setelah mengunci pintu, Peter berniat untuk pergi ke luar.

"Tunggu!." Vivian menghentikan Peter.

Setelah melihat Peter ada di apartemen yang sama dengan Kris, Vivian memiliki pemikiran untuk membentuk aliansi dengannya. Bagaimanapun Peter adalah salah satu pemimpin pangkalan terbesar pada akhir dunia. Jadi, kekuatannya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Apalagi dia memang berasal dari wilayah militer.

"Kris sebaiknya kamu juga memanggil Will ke sini. ada yang ingin aku bicarakan bersama kalian bertiga."

"Apa yang ingin kamu lakukan dengan mengumpulkan pria cantik? Membuat Harem?." Kris merasa cemburu Vivian ingin mengumpulkan para pria tampan.

Ya.

Will dan Peter merupakan pria tampan yang di akui olehnya. Bahkan sebagai sesama pria, Kris masih bisa menilai keduanya sebagai pria tampan. Untuk Will. Kris mungkin tidak terlalu khawatir. Duda itu sudah cukup berumur untuk berebut Vivian dengannya.

Tapi,

Beda cerita dengan Peter, pria itu masih muda dan baru berumur 28 tahun. Bagaimana Kris bisa yakin bahwa Vivian tidak akan jatuh cinta kepada pria itu?.

.

Saat ini Will dan Peter tengah berada di dalam apartemen Kris. Mereka berdua baru saja menyelesaikan makanan yang dihidangkan oleh Vivian.

Di ruang tamu.

"Aku mengumpulkan kalian di sini, karena aku ingin membentuk aliansi dengan kalian. Apakah,,, kalian bersedia membentuk aliansi dengan kami? Bagaimanapun, empat orang akan lebih baik daripada sendirian." Vivian menatap keduanya menunggu jawaban.

"Aku setuju!." Will terlalu bersemangat untuk menjawab.

"Hehehe, maaf, aku hanya terlalu bersemangat. Aku memiliki orang tua di rumah. Jika kita semua bekerja sama, setidaknya akan ada satu orang yang tinggal di apartemen untuk menjaganya." Will menggaruk tengkuknya karena malu.

"Lalu, bagaimana denganmu?." Vivian melihat ke arah Peter.

"Aku juga setuju."

"Ok. Kalau begitu sudah diputuskan, bahwa kita sekarang adalah aliansi." Vivian memasang senyum yang sangat lebar.

"Vivi kamu belum bertanya kepadaku." ucap kris sambil cemberut.

"Kamu tidak ingin bergabung?."

"hemph.." Kris menoleh ke samping menghindari tatapan Vivian.

Mereka berempat kemudian mendiskusikan tentang cara untuk mendapatkan perbekalan. Vivian juga memberitahukan kepada mereka tentang peternakan yang ia dan Kris temukan. Mereka berencana untuk pergi ke sana pada keesokan harinya.

.

.

"Apakah ini bukit yang kalian berdua temukan?." Peter menatap ke arah Kris dan Vivian.

Saat ini Peter bertugas sebagai pengemudi kapal.

"Ya. Seharusnya masih ada beberapa ternak yang selamat dari bencana. Kami juga menemukan dua ekor yang terikat di dalam kandang. Kemarin, sebelum kami meninggalkan peternakan, Vivian sudah memberikan mereka makanan yang cukup untuk 2 hari. Seharusnya itu cukup untuk membuat mereka tetap hidup. Jika tidak ada yang mendahului kita untuk mengambil kedua sapi itu tentunya." Kris menjawab pertanyaan Peter sambil bersiap-siap dengan membawa golok, pistol, dan tali yang diperlukan untuk menangani para sapi dan kerbau di dalam bukit.

Kapal nelayan mereka akhirnya tiba di perairan tepi bukit.

"Ayo. Kita harus bergegas. Akan semakin lama kita kembali jika menunda-nunda." Vivian mendahului keduanya turun dari kapal.

"Hati-hati. Tanahnya masih sangat licin." Kris panik melihat Vivian berjalan dengan sangat cepat di jalan bukit yang licin.

1
Mitha yoga
vivian kan punya air lumut?..
kenapa lemot mikirnya?
Cepat minumkan ke Peter
Mitha yoga
Hayo semua kontenernya masukkan ruang... keburu peter datang.
Nanti repot bawa pulangnya Nek
Mitha yoga
aku suka punya ruang dan kumpulin makanan yang banyak hehe/Good/
Mitha yoga
suka cerita yang tokohnya punya ruang.
aku juga pengen hehe...
Mitha yoga
aku suka berhalu...
pengen juga punya ruang hehe
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!