Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Bel tanda jam pulang telah berbunyi, anak - anak sekolah dasar itu berlarian keluar kelas mencari pengasuh atau orang tua yang sedang menunggu mereka.
"ayo kita main di rumah Arka ! " Ucap Arka yang bergandengan tangan dengan Jansen mereka berdua berlari memasuki mobil.
"yuk sayang" mama Raka juga menggandeng Wilona untuk mengikuti anak - anak .
"otw nih sama mama ke rumah"
"Yes !" Raka bersorak lalu dengan cepat memasukan alat tulis yang ia gunakan untuk bertempur dengan soal ujian tadi setelah ia membaca pesan yang di kirim Wilona .
"gue duluan yah , Wi nanti langsung ke rumah aja kalau mau main ,bye " Raka tak lupa berpamitan kepada teman - teman nya terutama kepada Wica.
"widih ! Lu masih sering main ke rumah Raka kah?" tanya Raya
"iya Raya , gue akhir - akhir ini lebih sering ada di rumah Raka dari pada di rumah gue sendiri , lain kali lu ikut deh mendingan ,orang tua Raka tuh ramah banget tau , baik banget" jawab Wica seraya memuji keramahan keluarga Raka.
"terus kenapa lu di tinggalin ,kalau mau main harus nya lu bareng kan?" tanya Raya lagi .
"ayolah Raya udah dong wawancara nya ,kan gue bawa mobil sendiri yakali ditinggal mobil nya" jawab Wica yang masih dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dari Raya, walau ia saat ini sudah cukup putus asa dan merasa cemburu dengan kedekatan Raka dan Wilona.
..
"nah ini rumah tante , selamat datang di rumah kami ,mari masuk"
Mama Raka langsung mempersilahkan tamu nya untuk masuk kedalam rumah , Wilona terkagum - kagum dengan pemandangan indah rumah mewah ini.
"wah bagus banget rumah nya tante ,kayak di drama korea itu yah , Wilona baru kali ini masuk ke rumah se cantik ini " Wilona melihat - lihat seisi rumah , benar - benar terasa seperti mimpi karena Wilona baru kali ini masuk ke dalam rumah orang kaya.
"ayo main di ruangan Arka !" Arka langsung membawa Jansen bermain di ruang main nya yang ada di lantai dua sebelah kiri , rumah ini memiliki lantai dua yang di bagi lagi menjadi dua bagian , bagian kanan merupakan kamar Raka dan juga studio Dance nya , dan dibagian kiri adalah kamar Arka dan juga ruang bermain Arka.
"sudah Wil ,anak - anak biarin main aja yah , kita disini aja, ada CCTV di atas jadi bisa kita pantau dari ponsel" mama Raka meminta Wilona untuk tidak mengkhawatirkan anak - anak yang pergi bermain di ruangan Arka.
"wah canggih nya " ucap Wilona .
"papa lagi di supermarket nih katanya ,Wilona mau dibeliin apa ? Buah? Es krim?"
Wilona tersenyum mendengar penawaran itu.
"apa aja tante Wilona suka semua nya" ucap Wilona, ia tak pernah memilih apapun jika dibelikan orang lain ,Wilona akan menerima apapun itu.
"Ayang !" Raka berlari ,sepatu sekolah nya ia lempar entah kemana .
"kangen" Raka memeluk erat kekasih nya itu.
"aduh iya - iya kangen ,udah peluk nya malu" ucap Wilona yang langsung berontak ,ia tak enak dengan mama Raka yang ada bersama mereka.
"dih yang punya pacar ,mama nya di lupakan" Raka langsung memeluk erat mama nya dan juga mencium pipi kanan dan pipi kiri mama nya.
"hay mama cantik " ucap nya manja , membuat Wilona sedikit tertawa dengan tingkah Raka yang menyebalkan itu.
"dasar yah !, udah ayo ke ruang makan " mama Raka mengajak keduanya menunu ruang makan, ia mengambil sesuatu yang sudah di pesan Raka untuk Wilona.
" ta da ! Kue buatan mama untuk pacar nya anak mama yang cantik" mata Wilona berbinar saat melihat sebuah kue keju yang berdiameter cukup besar itu, bau harum dari kue itu mulai menyeruak ke seluruh ruang makan.
"ayo di makan yah ,katanya Wilona suka cheesecake" mama Raka bangga dengan kue buatan nya yang jadi dengan sempurna ,ia langsung menyuguhkan kue itu kepada Wilona.
Wilona yang juga tak sabar langsung menyuapkan potongan kue itu ke mulut nya.
"wah! Wah enak banget ,ini cheesecake ter enak yang pernah Wilona makan ,makasih ma , eh Tante, maaf " Wilona terlalu bersemangat ia sampai salah memanggil mama Raka.
"mama lebih suka di panggil mama sama Wilona loh daripada di panggil tante " Wilona tersipu menunjukkan rona merah di pipi nya .
"papa pulang !" papa Raka tiba dengan tas belanjaan nya yang penuh itu , lalu menyerahkan tas itu kepada istrinya untuk di eksekusi.
Wilona mencoba berdiri untuk menyambut kedatangan papa Raka.
"udah Wil ,makan aja ,enak banget kayak nya tuh kue" ucap papa Raka yang ikut bergabung di meja makan.
"emang enak banget deh om ,silahkan om" Wilona dengan inisiatif nya memberikan papa Raka sepotong kue .
"aduh makasih yah pacar anak ku" ucap papa Raka yang langsung memakan kue itu.
"istri ku emang cocok jadi pemanggang kue , enak banget " papa Raka memuji istri nya .
Raka hanya tersenyum dan tak berhenti menatap Wilona yang selalu memberikan kebahagiaan kepada nya dan bahkan kepada orang tuanya yang mulai akur lagi.
"Selamat siang semua"
Ke empat orang itu melihat ke arah pintu masuk ,Wica sudah datang.
"eh Wica , tuh Wil kenalin itu teman sekelas Raka tapi dia udah termasuk keluarga kita soalnya dia kesini mulu,kalian pernah ketemu kan? " ujar mama Raka memperkenalkan Wica kepada Wilona.
Wilona dan Wica saling melambaikan tangan untuk saling menyapa.
"aku ganti baju dulu yah" Wica langsung pergi ke ruang tamu untuk mengganti baju nya.
Wilona sedikit merasa cemburu dengan itu, Wica bahkan sudah sedekat dan se - terbiasa itu dengan keluarga Raka.
Raka mencubit pipi Wilona gemas.
"udah ,lanjutin makan nya, keburu ada Arka nanti kue nya habis loh " ucap Raka yang paham dengan kecemburuan Wilona.
Tak beberapa lama Wica bergabung di meja makan, Jansen dan Arka juga di panggil untuk makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan bermain.
"nah ini mama belajar bikin soto ayam , cobain yah Wilona, Wica juga" mama Raka memberikan dua mangkok pertama kepada kedua tamu nya.
"um enak banget nih Tante, ! Iya Kan Wil ? " Ucap Wica seraya melirik ke arah Wilona.
"iya masakan mama, enak banget" ucap Wilona yang mulai usil , ia sengaja menekan kan kata 'mama' pada ucapan nya.
Dan itu sangat berhasil membuat Wica merasa kesal dalam hati nya ia juga bertanya - tanya kenapa Wilona sudah berani memanggil mama kepada mama Raka.
"syukurlah kalau kalian suka ,habis kan yah , wajib nambah pokok nya " mama Raka senang sekali dengan pujian dari Wica dan Wilona.
"aduh ma , sayang sekali Wilona udah gak bisa makan lagi , udah kenyang makan kue sama soto " Wilona benar - benar kenyang, ia memutuskan untuk berhenti makan.