Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. DDH 24
" Kak Mayra , ada tamu tuh ". Panggil Azriel , kalau bukan karena di suruh sama Bunda Nina , ia malas naik ke atas , ke kamar kakaknya.
" Siapa malam - malam gini main ke rumah , kamu kenal Ziel ?".
" Enggak Kak , Ziel baru lihat....teman kakak di kampus kali , awas nanti Kak Daffa ngamuk loh ".
" Kok ngamuk ??".
" Tamunya kak Mayra cowok soalnya , cakep juga sih , tapi lebih cakepan aku ".
" Huh dasar.....". Mayra langsung menoyor kepala adiknya.
" Siapa sih.....". gumam Mayra berjalan sambil berfikir.
Deg......mata Mayra langsung menatap pemuda yang juga ternyata sedang menatap ke arahnya di tambah dengan senyun miringnya.
Mayra mau menghindar , tapi sepertinya itu percuma karena ia sudah terciduk oleh Rayden.
Mayra mencoba tenang , ia menarik nafasnya dalam - dalam , jangan sampai Rayden melihat kegugupannya .
Gugup bukan karena ia sedang di temui Rayden , tapi lebih ke rasa tidak enak pada suaminya yang nan jauh di sana.
Bibik sudah membawakan minuman untuk Rayden.....Azriel seperti biasa sudah lebih dulu duduk , tak jauh dari Rayden , ia hanya menyapa sedikit , lalu duduk dan fokus pada HP nya , main game kesukaannya.
Rayden mengangkat alisnya, " Adik elo May ?".
" Iya , kenapa ?".
" Enggak apa -apa , tapi kenapa ia duduk di sini, agak ganggu gitu ".
" Jangan perduliin aku , anggap saja aku cuma figuran ". celetuk Azriel.
" Tuh, elo denger sendiri kan....kalau elo tidak suka , ya silahkan pulang ".
" Ngapain lo kesini Kak ?". tanya Mayra bukan main ketusnya .
" Dih galaknya , sama tamu enggak boleh gitu dong May , yang manis apa ". Rayden malah menggoda Mayra yang sudah mengeluarkan tanduknya.
" Itu kalau tamu yang di undang , lah anda kan enggak di undang enggak di harapkan juga , tau dari mana sih rumah gue, elo nguntit gue ya ?".
" Ha..ha...ha...mana ada gue begitu , kurang kerjaan namanya , bukannya gue udah pernah bilang sama elo May , elo lupa ya , gue tau semuanya tentang elo ". Rayden terkekeh pelan....Mayra harus di ingatkan kembali, entah benar - benar lupa atau menganggap ucapan Rayden hanya kebohongan belaka.
Mayra berdecak...." Kayaknya enggak semuanya deh , ada yang sudah elo lewati, padahal itu hal paling penting dari gue , sepertinya informan elo kurang jeli ".
" Tidak mungkin.....biasanya informasi apapun yang gue mau, pasti akan dengan mudah gue dapat dan informasinya selalu akurat ". Rayden tidak pernah meragukan informannya yang sudah ia bayar dengan mahal.
Mayra tak masalah jika harus membuka hubungannya dengan Daffa yang sebenarnya pada Rayden , toh itu bukan hal memalukan , ia menikah sah secara agama dan juga negara.
" Gue udah punya suami , jadi berhenti terus mengganggu hidup gue , Kak ".
Kata siapa Rayden tidak terkejut, ia bahkan menatap Mayra tidak percaya.
" Elo mau bohongi gue May , enggak bakalan mempan ".
" Berarti elo bebal Kak , tapi terserah sih , kalau elo mau percaya ya syukur, enggak percaya juga bukan urusan gue ".
" Kalau begitu mana suami elo May , gue mau tau ". Rayden tidak akan percaya begitu saja pada pernyataan Mayra , ia yakin itu hanya akal - akalan Mayra saja agar dia berhenti mengejar gadis itu....karena selama ini Mayra tidak pernah sekalipun di antar oleh Laki - laki ke kampus.
" Engga bisa , suami gue enggak ada di rumah ". padahal Mayra berkata jujur , tapi tidak bagi Rayden , ia malah tersenyum miring.
Tuh kan , udah gue duga....bohong aja terus May , tapi gue enggak bakalan akan percaya....
" Baiklah , lalu di mana suami elo sekarang May ,bisa - bisa ninggalin istri secantik elo gini , apa enggak takut istrinya di goda sama laki - laki lain ".
" Laki - laki itu Elo kan , yang suka godain wanita yang sudah beristri , ayolah Kak , wanita banyak bukan gua doang ?".
" Suami gue sedang belajar di luar negeri ". jelas Mayra .
" Tapi gue maunya elo May , jantung gue berdebar kencang saat dekat- dekat elo , kayak sekarang , belum pernah gue di tolak sama cewek May ".
" Jelaslah jantung elo berdebar , kalau jantung elo enggak berdebar berarti elo sudah innalillahi , gue rasa elo cuma penasaran sama gue Kak ,karena gue udah nolak elo , itu saja ".
" Enggak May , kali ini berbeda, elo enggak bisa hilang dari otak gue May ".
" Tapi maaf Kak , gue tetap enggak bisa , gue wanita bersuami, jadi mohon pengertian Kak Rayden ". Mayra memang sudah tidak seketus tadi , ia bicara lembut berharap Rayden mau memahami keadaannya , dan berhenti sampai di sini saja.
" Gue juga minta maaf.....". ucap Rayden , Mayra bernafas lega .
" Minta maaf , karena gue masih ingin elo jadi pacar gue , kayaknya jadi pebinor lebih menantang deh ". Rayden ternyata keras kepala.
" Dasar gila ".
" Kak....sudah malam nih , kakak sebaiknya pulang , enggak baik , apalagi kakak ngapelin bini orang ". Azriel tidak suka dengan pemuda yang bernama Rayden ini , terlalu memaksakan kehendaknya, padahal jelas- jelas kakaknya sudah memberi tau bahwa dia sudah punya suami, apa si Rayden itu matanya tidak lihat , ada foto pernikahan Mayra dan Devan yang cukup besar menempel di tembok di atas sana.
" Okeh , terima kasih sudah mengingatkan , gue pulang ya May ". Rayden pulang begitu saja , hingga keluar dari pintu rumah Mayra ....Mayra mengucapkan sesuatu.
" Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wabarokatuh ".
" Eh....Assalamu'alaikum , maaf ". Ucap Rayden , ia merasa tersentil , mengucapkan salam yang sangat jarang ia lakukan.
" Wa'alaikumussalam, tidak apa ".
Rayden ngeloyor meninggalkan Mayra dengan perasaan campur aduk , tapi lebih ke malu.
Ia merasa dengan begini saja Mayra sudah bisa menilai dirinya yang jauh dari agama....agamanya memang Islam , tapi ya hanya di KTP nya saja .
Sholat ??? Rayden bahkan lupa kapan terakhir kali dia melaksanakan ibadah itu , apalagi mengaji , baca iqro saja mungkin susah , karena ia belajar baca itu waktu kecil....dan sekarang pastilah sudah lupa.
Di saat begini Rayden baru merasa menyesal , di tambah ia tadi melihat betapa anggunnya Mamanya Mayra , dengan balutan busana muslim yang syar'i.
" Masa iya gue belajar sekarang....apa enggak malu , lalu siapa yang mau mengajari gue , enggak lucu aja kalau gue masuk ke TPA yang isinya bocil semua ".
" Aarrggghhhh....Mayra , elo udah buat gue jadi begini, elo harus tanggung jawab May....". Rayden menyugar rambutnya dan memukul setir , ia harus bagaimana , semua temannya sebelas dua belas dengannya.
" Yusuf....". Satu nama yang terlintas di otak Rayden.
Bersambung....
Like...
Vote...
Comment...
Terima Kasih 🙏😘