Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Pukul 10 malam ayu terbangun dari tidurnya. Perlahan ia bangun dan duduk di pinggiran ranjang,ia mengingat tadi ia menangis. Ayu keluar dari kamar neneknya dan kembali menuju dapur.
Ia membasuh mukanya di kamar mandi, setelah itu ia mengambil piring dan mengisinya nasi dan SOP ayam tadi. Ayu merasakan lapar sehabis menangis tadi.
Ia pun makan sendirian dengan lahap. Meskipun ia merasa kesepian ia berusaha untuk kuat demi neneknya. Pasti neneknya akan sembuh dan kembali lagi berkumpul dengannya.
Dering ponsel ayu membuat ayu harus menghentikan makannya. Nomer baru, ayu pun penasaran dan langsung mengangkatnya.
'Hallo assalamualaikum' Ucap Ayu setelah mengangkat panggilan telepon.
'Wa alaikum salam...ya Allah Ayu kamu dari mana aja nak? Tante telpon kamu berkali-kali nggak kamu angkat' Tanya Rita yang ternyata yang menelponnya.
'Maaf Tante, tadi Ayu ketiduran ponselnya di meja dapur tadi jadi nggak denger' jawap Ayu.
"Tapi kamu nggak papa kan nak?' Tanya Rita kawatir.
"Ayu nggak papa kok tante, hanya merasa kesepian aja' Jawap ayu lirih.
"Makanya kamu tinggal sama tante aja nak' Ucap Rita lembut.
'Tapi Ayu lebih nyaman tinggal di rumah tan' Ucap Ayu yang tidak mau meninggalkan rumahnya meskipun kesepian.
'Ya udah kalau kamu nggak mau Tante nggak maksa kok' Ucap Rita menghembuskan nafasnya di seberang sana.
'Maaf ya tante' Ucap Ayu tidak enak.
'Nggak apa-apa nak, kamu kalau ada waktu main ya, tapi tante udah nggak tinggal di rumah kemarin' Ucap Rita memberi tau.
'Terus tante tinggal di mana sekarang?' Tanya Ayu.
'Di apartemen Abraham, kalau pingin ke sini bareng sama Abraham biar di jemput' Ucap Rita.
'Iya Tante... kalau gitu ayu makan malem dulu ya Tan... Tante jaga kesehatan... assalamualaikum' Ucap Ayu.
'iya sayang...wa alaikum salam' Ucap Rita lalu memutuskan panggilan teleponnya.
Rita tersenyum setelah panggilan mati. Ia senang karena Ayu perhatian dengannya. Abraham yang kebetulan ingin mengajak mamanya makan malam pun berhenti di depan pintu sambil memperhatikan mamanya yang senyum-senyum sendiri.
"Mama kenapa?" Tanya Abraham membuat Rita kaget.
"Astagfirullah...bikin kaget saja sih nak" Ucap Rita sambil mengusap-usap dadanya.
"Habis dari tadi Abraham lihat mama senyum-senyum sendiri kenapa ?" Tanya Abraham sekali lagi sambil berjalan menghampiri mamanya.
"Nggak tadi mama habis telfon Ayu mau tau kabarnya aja...dia perhatian banget, mama jadi nggak sabar jadiin mantu...hihi" Ucap Rita sambil cekikikan.
"Iya-iya...udah yuk makan malam" Ajak Abraham yang tidak mau menanggapi ibunya karena tidak ada habisnya.
***
Di tempat lain, Yoga sudah beberapa hari ini merasa jengkel karena sudah merasa di bohongi Ayu. Ia begitu geram karena semua vidio, foto yang bersama Ayu hilang.
Dia juga meniduri wanita yang ntah datangnya dari mana, karena hasratnya yang sudah di ubun-ubun ia tidak mempedulikan itu Ayu atau bukan saat melihat wanita yang memakai baju seksi.
Meskipun puas tapi tetap saja hatinya merasa dongkol dengan Ayu. Ia harus bisa mendapatkan Ayu kembali karena hanya dia yang bisa menuruti permintaannya. Namun ia bingung kare nomer ayu sudah tidak aktif. Seperti Ayu mengganti nomer.
"Aku pasti akan mendapatkan kamu kembali" Ucap Yoga sambil meremas minuman kaleng yang ia pegang.
Ke esokan harinya di rumah Ayu sudah bersiap-siap untuk sekolah. Ia memilih sarapan roti dengan selai coklat kesukaannya di temani 1 gelas susu coklat yang hangat.
Ayu hari ini tidak memasak karena bangun kesiangan. Sarapan dengan terburu-buru. Setelah selesai sarapan Ayu pun mengenakan sepatu dan mengambil tas dan kunci motornya.
Kring
Kring
Saat berjalan menuju teras dan menutup pintu ponsel Ayu berbunyi. Ayu pun mengangkat panggilan itu yang ternyata dari Shasa.
'Mana aja yu??? Udah jam berapa ini ntar telat...' Cerocos shasa setelah panggilan di angkat.
'Iya ni gue mau berangkat. Kalau loe ngomel sekarang kita bakal telat ntar' Ucap ayu lalu menutup panggilan teleponnya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Dan berangkat menuju rumah Shasa.
"Lah tumben bener dia kesiangan ya, apa ada sesuatu yang terjadi tadi malam karena ayu sendirian" Gumam Shasa saat panggilan telepon di matikan Ayu begitu saja.
Tak lama terlihat Ayu dari kejauhan.
"Sorry ya..." Ucap Ayu setelah sampai di depan Shasa berdiri.
"Sampai karatan gue nungguin loe...gue kira loe nggak masuk sekolah" Ucap Shasa sambil naik ke jok belakang dan memakai helmnya.
" Udah deh ntar aja nrocosnya kalau udah sampai sekolah. Dah ya berangkaaaattttt" Ucap Ayu sambil tancap gas.
Dengan kecepatan tidak seperti biasanya ayu membawa motor Shasa pun merasa takut dan berpegangan dengan erat sambil terus melafalkan doa-doa.
"Yuuuu jangan kencang-kencang" Teriak Shasa.
"Apaan nggak denger gue" Ucap ayu berteriak.
Shasa tidak meneruskan perkataannya lagi karena percuma Ayu pasti tidak mendengarnya. Shasa hanya bisa pasrah kalau sampai jatuh, tapi semoga saja nggak.
Saat di tikungan ad motor yang juga menikung dengan kecepatan tinggi.
Braaaakkkk
" Aduh...gila orang ini ya naik motor nggak kira-kira" ucap Ayu yang tertimpa sepeda motornya. Shasa ntah bagaimana iya bisa berdiri tanpa lecet suatu apapun.
" Yuuuu Lo nggak papa?" Tanya shasa yang membantu Ayu berdiri.
" Cuma lecet-lecet aja sih kayaknya ni tangan sama kaki" Tunjuk Ayu ke tangan dan kakinya.
Ia beralih melihat ke motor yang sudah menabraknya. Yang ternyata sudah kabur sebelum Ayu meminta pertanggung jawaban.
"Gila ya tu orang main pergi gitu aja, nolongin nggak minta maaf juga nggak" cerocos Ayu karena merasa jengkel.
" Udah jangan marah-marah terus ini gimana kita ke sekolahnya kamu masih bisa nyetir nggak sekolah kita kan masih jauh" Ucap Shasa yang bingung sekaligus khawatir dengan keadaan Ayu.
Gue masih bisa kok, ayo bantuin diriin motornya" Ucap Ayu berusaha mendirikan motornya kembali.
Belum sampai motornya berdiri ada mobil yang berhenti di depan Ayu dan Shasa berada.
"Ayu, Shasa kalian kenapa?" Tanya Ryan menghampiri Ayu dan Shasa.
" Jatuh kak" jawap Ayu.
" Abis di srempet motor kak" jawap Shasa.
Ryan beralih menatap Ayu dan melihat tangan ayu yang lecet-lecet dan mengeluarkan darah.
"Ya ampun tangan kamu berdarah yu, ayo aku antar aja ke sekolah terus di obati lukanya. Motor kamu tinggal sini aja ntar biar orang suruhanku yang urus" Ucap Ryan dengan nada khawatir.
"Tapi Aku nggak papa kok kak masih bisa nyetir sendiri" Ucap Ayu menolak.
"Nggak papa gimana orang berdarah gitu Lo, udah Kak ayo aja anterin" Ucap Shasa.
lanjut Thor.
lanjuttttt