NovelToon NovelToon
Dendam Sang Putri

Dendam Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Transmigrasi ke Dalam Novel / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

“Bang*sat! Aku tak sudi seperti ini!” Teriakan seorang wanita menggema dalam sebuah rungan sunyi yang lembab.


Kedua bola matanya nampak mengeluarkan darah, bau amis menyengat sebagai bumbu pelengkap bertapa mengerikannya tempat tersebut.


Sang Bintang Fajar kini nampak berlumuran darah, dialah Iris. Seorang Putri dari keluarga Kaisar yang saat ini menjabat.


Dia menikah atas dasar cinta, namun cintanya tak semanis dongeng. Kini ‘cinta’ itu telah merampas segala yang dia miliki di dunia ini. Seluruh tubuhnya di pemuhi luka, tanpa mata, dengan lidah terpotong dan anak yang baru dia lahirkan, kini akan di bunuh.


Bagaimana jadinya bila Iris kembali ke masa dia masih bersama keluarganya? Simak kisah lengkapnya sekarang juga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Keadaan hutan bayangan sangat mengerikan, monster yang nampak ganas bahkan memakan sesama mereka tanpa ampun. Para mata-mata yang menyelinap masuk ke dalam hutan mulai melihat sesuatu yang tidak wajar.

‘Aku tidak tahu ini benar atau salah, Putri memberiku peringatan bila para monster ini dikendalikan oleh sihir hitam. Bagaimana dia bisa tahu? Apa mungkin ini ada hubungannya dengan kemampuan Putri?’ Ucap Black dalam hati, untuk memastikan keraguannya itu para mata-mata masuk ke dalam hutan bayangan.

Beberapa jam kemudian mereka kembali, beberapa orang berpakaian hitam itu nampak saling pandang dan masuk ke dalam tenda Duke Latvan. 

“Apa yang kalian temukan?” Tanya Black, 3 mata-mata itu nampak saling bersitatap dan mengangguk.

.

.

.

Sedangkan di sisi lain, Putri Iris yang telah melakukan debut pertamanya mulai mendapatkan undangan pesta para Lady. Meski agak bingung, namun Iris akhirnya memutuskan untuk datang pada salah satu pesta minum teh yang diselenggarakan oleh Putri dari seorang Count di bawah kekuasan Duke Kaiter.

Bukan tanpa alasan Iris mendatangi pesta minum teh tersebut, semua itu dia lakukan dengan penuh perhitungan. Pertama, Iris saat ini harus tahu musuh dia yang sesungguhnya dan mulai melakukan siasatnya. Terutama untuk menyelamatkan para rakyatnya yang terkekang di bawah kekuasaan Duke Kaiter.

“Yang Mulia, apa anda yakin akan mendatangi pesta teh yang di selenggarakan oleh Putri Count itu?” Tanya salah seorang pelayan yang telah merias Putri Iris.

“Aku yakin, beri ini pada Ayahanda juga.” Ucap Iris saat dirinya telah siap berangkat,  Iris juga sebelumnya telah mengirimkan surat balasan dan menyatakan akan hadir.

Sekitar hampir tengah hari, Iris sampai di kediaman Count A, mengapa Count A? Karena gelar Count sendiri cukup banyak di Kerajaan, jadi kita mudahkan saja memanggil mereka sebagai Count A.

Iris datang dengan anggun di temani oleh salah seorang pelayannya yang paling bisa diandalkan. Sedangkan para Lady di tempat itu mulai kasak kusuk mencari celah dari sang Putri.

Hidup menjadi pandangan dan sumber perhatian memang tidak mudah, ada yang memuji namun tak banyak pula yang menghujat. Oleh karenanya, kala itu Iris berusaha semaksimal mungkin untuk tampil memukau tanpa celah.

“Lihatlah gelang Putri, bukankah itu keluaran terbaru yang terbuat dari batu akrilik terbaik?” Tanya seorang Lady berbisik pada rekannya yang lain.

“Benar, wajah putri nampak sangat putih dan kulitnya seperti mayat saking putihnya.” Ucap Lady lainnya, Iris kesal namun berusaha sabar mendengarnya.

“Hei! Kalian punya mulut bukan hanya untuk bicara bukan?” Seorang wanita mengenakan pakaian seperti prajurit nampak berdiri di antara mereka.

“Viscountess Aira, apa maksud ucapan anda barusan?” Seorang Lady nampak melotot tak terima, nampaknya gelarnya lebih tinggi.

“Maksudku? Apa anda tidak mengerti bahasa manusia? Untuk apa anda mempelajari bahasa ular yang berbelit-belit dan penuh bisa bila bahasa manusia saja tidak anda mengerti Putri Baron yang terhormat?” Ucap Viscountess Aira dengan wajahnya yang berseri akibat menang.

“Halo, boleh saya bergabung?” Iris mendekat, setidaknya ada jenis makhluk yang mirip dengan sang Ibunda di sana.

“Yang Mulia, salam dari kami.” Viscountess menunduk seperti seorang Kesatria, Iris tersenyum memberikan salam balik.

“Saya tak mengira bila ada manusia tak mengerti bahasanya sendiri, maaf bila itu kurang enak di dengar oleh anda Yang Mulia.” Ucap Aira hormat.

“Tidak masalah, karena sejatinya orang akan merasa lebih hebat saat dapat memahami yang tidak dipahami orang lain. Namun apa bedanya kacang yang lupa kulitnya bila dia tak tau asalnya?” Aira terkejut mendengar ucapan kasar sang Putri.

“Setuju, sepertinya kita akan jadi teman baik ya? Saya Aira seorang Kesatria.” Ucap Aira dengan bangga, Iris tersenyum ramah.

“Saya Iris,” Ucap Putri Iris, seorang Kesatria memang kurang suka pada seseorang yang menonjolkan gelar mereka. Hingga akhirnya Iris hanya menggunakan namanya saja sebagai perkenalan.

“Yang Mulia, anda sangat rendah hati.” Puji Aira, Iris hanya tersenyum dan akhirnya menikmati pesta teh tersebut.

Banyak rumor entah itu benar atau salah, namun saat ini Iris yang harus duduk semeja dengan Putri Duke Kaiter dan Putri para Bangsawan tinggi lainnya merasa lebih leluasa.

“Saya dengar Duke Latvan telah berangkat ke medan perang, benarkah itu?” Tanya Lilia Kaiter, sebenarnya dia mengatakan itu dengan tujuan memberitahu semua orang bila dirinya pasti orang pertama  yang mengetahui kabar tersebut.

“Benar, dia sangat menggemaskan saat berangkat.” Ucap Iris dengan senyumannya yang lebih ke mengintimidasi lawan, seperti dia tengah berkata: Aku lebih tahu dibandingkan dengan mu!

“Wah, anda pasti kesulitan saat melepasnya pergi ya Yang Mulia?” Tanya Putri Count A, dia sebenarnya memihak pada Lilia Kaiter kala itu. Dan dia seolah berkata: Anda pasti tidak mengucapkan selamat tinggal bukan?

“Hahaha, saya memang kesulitan. Bahkan Raja melarangnya pergi pada awalnya, namun tugasnya sangat berat demi melindungi kami.” Ucap Iris, langsung mematah ucapan Puteri Count tersebut.

“Saya mendengar sebuah rumor menarik di daerah ini. Katanya, satu orang kelaparan sampai mati dengan sakit perut karena memakan tanah. Benarkah itu?” Tanya Iris berusaha membalikan keadaan.

“Ya, saya juga mendengar kabar tersebut yang mulia. Sebagai orang Istana, satu permata anda bahkan mampu memberi makan 100 orang Yang Mulia.” Ucap seorang wanita yang sepertinya Putri Count dari wilayah Taiyas.

“Ah anda benar, seandainya saya tahu kala itu. Namun sayang, bahkan laporan saja tidak diajukan ke Istana. Bahkan uang yang diberikan Istana dalam jumlah tak sedikit itu pun entah kemana akhirnya, hingga membuat satu manusia tak berdosa kehilangan nyawa karena tak memiliki daya.” Ucap Putri Iris emosional, Aira yang duduk tak jauh dari meja mereka mulai memahami alur pembicaraan.

“Bukankah akan lebih baik bila dilakukan pengawasan, Yang Mulia?” Tanya Aira, Binggo! Akhirnya kesempatan bagi Iris tiba juga.

“Benar, sepertinya memang harus demikian. Bagaimanapun manusia tetaplah manusia, baik itu orang kecil atau bangsawan.” Ucap Iris, sedangkan Lilia kala itu syok besar.  Acara yang seharusnya dapat menarik simpati untuk dirinya kini malah berbalik memukulnya.

“Saya juga dengar, bila Putri Lilia Kaiter baru saja mendapatkan penolakan keras saat berkunjung ke kediaman Duke Latvan.” Putri dari Count wilayah Taiyas nampak berseri setelahnya.

“Benarkah? Mengapa Leon-ku sejahat itu?” Iris nampak bingung namun juga senang. 

“Benar-benar tak tau malu, bahkan dia telah di tolak di hadapan semua orang namun masih keras kepala!” Umpat beberapa Lady yang kurang suka pada Lilia.

“Tidak mungkin seorang Kesatria sejati menolak kunjungan tanpa alasan yang jelas, mungkin anda telah melewati batas Putri Kaiter?” Ucap Aira, Iris terdiam sedangkan. Kini perhatian tertuju pada Lilia Kaiter. Entah apa yang akan dia lakukan, namun sepertinya dia tetap akan merugi.

1
Ani
apakah jika Alice memakan buah dewa tersebut. Alice bisa hamil.. semoga saja
Ani
semoga rencana Black and Aslan yang berhasil
Ani
setidaknya Ailish selamat dari pembunuhan
Ani
gitu toh ceritanya, begitu besar harga yang harus dibayar ya.... semoga setelah ini hanya kebahagiaan lah yang menghampiri mereka...
Shai'er
buah dewa 🤔🤔🤔
Shai'er
seperti itu🥺🥺🥺
Shai'er
😒😒😒😒😒
Shai'er
😱😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
inikah yang dirumorkan pasangan cinta sejati 🤧🤧🤧
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
tidak ada yang gratis, semu ada bayarannya 🤧🤧🤧
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waspada
Shai'er
loh.... bukannya udah bebas 🤔
Shai'er
lha...
Shai'er
🤣🤣🤣🤣🤣
Shai'er
gas lagi 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!