Queenzy Aurora Wolker

Queenzy Aurora Wolker

BAB 1

Queenzy Aurora Wolker gadis berwajah cantik dengan ciri khas mata biru nya yang sangat indah dan rambut lurusnya.Jangan lupakan lesung pipi yang dalam ketika ia tersenyum atau tertawa dia benar benar sosok ceria namun bisa saja berubah dalam sekejap menjadi ganas ketika melihat para gadis yang suka sekali memancing emosinya pagi pagi buta

"kak !"

"Apa? ini akibat jika kau masih mengirim coklat coklat busukmu itu ke lagi meja Damian ku!"kencan Aurora tanpa melepas jambakan rambut adik kelasnya.

Mereka sedang ada dibelakang sekolah tempat biasa untuk mengeksekusi para buruannya yang sangat berani Melawati batas.

"kak! maaf aku..aku tidak akan mengulangi nya lagi..aku janji"ujarnya gugup berlinang air mata

"Oh ya apa kau pikir aku percaya huh?"

"aku..aku bersumpah kak! aku tidak akan menampakkan wajahku lagi didepan kak damian!"

Plakkkk

Aurora menampar keras pipi gadis itu kemudian kembali menjambak rambutnya kuat.

"jangan panggil namanya kau tidak punya hak untuk itu"tekan Aurora kemudian

dan mendorong gadis itu sampai jatuh ke rerumputan.

Sudah amat menyedihkan bekas cakaran kuku cantik milik aurora tertanam di pipi gadis itu dan ditambah lagi jambakan bengis dari tangan aurora.Gadis yang notabennya murid baru yang masuk sekolah tahun ini tersebut sudah nyaris kencing di celana karena amukan aurora.

lihatlah dia hanya bisa meringkuk kepalanya tak berani menatap Aurora yang sedang emosi.

"sekali lagi aku melihat mu mendekati Damian ku kau akan tau akibatnya dan aku tak akan segan memberimu pelajaran yang lebih dari ini"ujar aurora sambil menatap tajam kearah gadis itu

"iya"jawabnya mencicit

Aurora mendengus sambil membenahi tampilannya.Dan jangan tanyakan kemana teman temannya itu.Karena sebenarnya Aurora tak mempunyai teman.k arena gadis barbar itu tidak Sudi berteman dengan yang di namakan wanita atau gadis gadis disekolah ini.

tidak terkecuali laki laki prinsip Aurora laki laki lebih bisa diandalkan dari pada para gadis yang hanya bisa menggunjing dibelakang nya.

karena jam pelajaran pertama sudah berlangsung sejak tadi. Aurora memilih pergi ke rooftop.i tu tempat pelarian untuk menghindari guru BK yang bergentayangan ketika jam sekolah berlangsung.

Ketika Sampai disana Aurora menyulitkan matanya melihat ada sosok lelaki berdiri menjulang tegak dengan kedua tangan tangan masuk di kedua saku celananya.

senyum Aurora mekar seketika tau siapa laki laki itu hingga ia segera merapikan kembali penampilannya kemudian berjalan agak berjingkrak senang

"Damian"ucapnya girang memeluk tubuh kekar itu dari belakang

Rasa kesalnya yang mendominasi beberapa saat lalu berangsur pudar berganti kebahagiaan.

"Ian,pasti sudah lama menunggu rora kan? kenapa tidak langsung mencari rora saja? jadi Ian tidak harus berlama lama disini"cecar Aurora sambil menduselkan wajah cantiknya ke punggung keras damian.

Yah dialah Damian Putra Theodore.l lelaki yang membuat Aurora sangat tergila-gila sampai hilang akal tapi tidak dapat mendapatkan balasan yang setimpal.

"Damian"

"Sampai kapan kau akan seperti ini"suara dingin bercampur emosi damian mengalun datar

"Maksud kamu Damian"tanya Aurora pura pura polos

"kau tidak bodoh untuk memahami arti perkataanku"geramnya menyentak kasar belitan tangan Aurora ke perut nya

Damian berbalik.Tampaklah wajah tampan sempurna dari segi mana pun itu memandang muak aurora

Damian"

"Sampai kapan kau akan seperti ini?"

Suara dingin bercampur emosi Damian pun mengalun datar

"Maksud Damian apa?"tanya Aurora pura pura polos

"kau tidak bodoh untuk memahami arti perkataanku"geramnya menyentak kasar belitan tangan Aurora ke perut nya

Damian berbalik tampaklah wajah tampan sempurna dari segi mana pun itu memandang muak aurora

Tapi lagi lagi Aurora tak ambil hati.ia memasang senyum lembut dengan binar mata yang penuh dengan cinta.Apa dia sebenarnya waras.sudah dimaki maki tapi penah urung mendekati Damian

"Berhenti bersikap seolah-olah aku milikmu.kau terlihat menjijikkan"

"Tapi kamu memang milik rora kan"

Damian semakin geram lehernya menenggang dengan urat kemarahan yang melintas di wajahnya

"Damian"

"Diam!"

"Damian"

"KAU TIDAK MENGERTI BAHASA MANUSIA HAH!"jengah Damian emosi sendiri

Aurora cekikikan melihat wajah dongkol damian yang selalu ia nikmati jangan harap lelaki itu akan tersenyum lalu berkata aku merindukanmu karena nyatanya sudah bertahun tahun Aurora mengejar cinta seorang generasi Mafia seperti Damian.Hanya makian dan sikap kasar laki laki itu yang mewarnai hari harinya.

Tapi tidak masalah Aurora tak biasa dengan kelembutan.Dia suka tantangan.

"Rora suka Damian marah Tampan"

Damian membuang muka.ia menyaksikan sendiri apa yang Aurora lakukan pada adik kelasnya tadi dari atas rooftop sekolah.Sampai sekarang tidak ada cara apapun untuk menghentikan gadis obsesi seperti dia.

"sudahi drama yang kau buat ini sama sekali tidak lucu"Tegas Damian kemudian berlalu pergi.

"Damian jangan marah! rora tidak akan melakukan itu jika mereka tak menentang aturan yang rora buat!"

Damian hanya menuli.Lagi lagi itu jawaban Aurora.Gadis ini tidak pernah berpikir jika caranya barusan sangatlah terkesan murahan.

"Damian"

Suara Aurora melengking sampai menghebohkan lapangan di bawah sana. Aurora masa bodoh menatap kearah mereka kemudian dia pergi menyusul Damian.

Damian berada dikelas 12A. kelas unggulan yang hanya diduduki para murid yang memiliki kapasitas otak tingkat dewa.S sementara Aurora,i a saku kelas dengan damian dan jelas itu karena usahannya mati matian agar lolos ujian.

Disepanjang koridor menuju kelas banyak pasang mata menatap tak suka dapat Aurora.Tapi apa gadis dengan kepangan cantik di sela helaian rambutnya itu peduli?tentu tidak.ia justru menyelonong seolah tidak melihat apapun.

"dasar tidak tahu malu sudah bertahun tahun mengejar damian tapi masih saja punya muka disekolah ini"

"aku dengar dia tak begitu kaya dan berkuasa.keluarga nya juga tidak jelas. selama ini orang tua nya tidak pernah datang kesekolah bukan?"

Saat obrolan mereka mengait pasal orang tua. Langkah Aurora yang tadinya hampir menjauh pun tiba tiba berhenti

Hal itu menciptakan sensasi horor disepanjang koridor

"kau bicara apa?"tanya Aurora berbalik

Ekspresi wajah nya sudah tidak bisa dikatakan baik.Tatapan amat datar dan mengusung kemarahan.

"tidak ada"

"Oh ya?"Aurora mendekat

Mereka yang tadinya duduk santai pun sontak mulai berdiri.Wajahnya tegang dengan berkeringat dingin bercucuran mulai keluar

"katakan sekali lagi!"pinta Aurora mengikis jarak dengan salah satu siswa yang tak begitu ia kenal.Tapi Aurora yakin dialah yang memaki barusan.

"k-kau salah dengar.kami tidak mengatakan apapun"ujar gadis berbando merah di samping siswi yang Aurora dekati

"Bandomu bagus"puji Aurora dengan senyuman yang misterius menatap bando yang ada di kepala gadis itu

"b-benarkah?aku baru saja membelinya kemarin"

"yah..sangat cantik berikan kepadaku!"

Mereka itu saling pandang begitu juga dengan murid murid lain yang menyaksikan adegan itu disekitar koridor.

Karena tidak ingin berakhir dipermalukan

oleh Aurora,gadis itu pun segera membuka bandomu dan diberikan kepada Aurora.

"ini"

Aurora mengambil bando kain berwarna merah itu kemudian menatap siswi yang tadi bermulut lemes didepan nya.

Untuk sesaat Aurora hanya sekedar memandang tapi detik berikutnya mereka memekik ketika Aurora mengikatkan bando itu ke leher gadis yang tadi mencari masalah dengan nya dengan kuat

"Goodbye"ucap Aurora tersenyum jenaka kemudian pergi dengan siulan senang

Sungguh mereka menatap tak percaya pada tingkah gila Aurora.Gadis yang sudah ia cekik dengan bando itu pun berusaha lepas karena tak bisa bernafas.

Seisi koridor mendadak heboh dan ramai ,ada beberapa orang yang telah merekam semua tindakan Aurora dan langsung mengirim ke grup sekolah.aurora tidak pergi ke kelasnya karena pasti ia akan dikerumuni banyak orang pilihan terbaik nya adalah membolos.

Karena kegaduhan yang ia buat disekolah.

alhasil Aurora menerima surat undangan orang tua untuk yang kesekian kalinya.Surat itu dititipkan pada Rama,teman Aurora oleh pihak sekolah karena Aurora sudah minggat sejak jam pelajaran berlangsung.

Gilanya gadis itu bahkan masih bisa nongkrong disebuah bengkel motor besar yang sering Aurora datangi untuk merubah penampilan si motor kesayangan Aurora.

"Surat cinta dr Mr Frank for you"

Aurora menatap segit rama kemudian bergulir pada surat yang ada ditangan laki laki itu.Dengusan kasar keluar dari hidungnya. Melenggang tanpa minat mengambil benda tersebut.

"Buang sudah banyak dikamarku"

"Astaga rora! kau.."

Rama tercekat ketika Aurora sudah menatapnya tajam.Detik berikutnya Rama memasang senyum kaku karena ia sadar ia sudah memanggil nama panggilan aurora yang hanya boleh keluar dari bibir Tuan muda Theodore.Orang lain tidak diberi hak memanggil namanya dengan demikian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!