NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Status

Bukan Sebatas Istri Status

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:118.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Azzura memilih meninggalkan kota yang ia tinggali beberapa tahun terakhir. Menjauh dari laki-laki yang menjadi cinta pertamanya sekaligus laki-laki yang selalu memandangnya buruk. Laki-laki itu adalah Abizar.

Di kota yang baru, ia bertemu Dokter Fatur yang akan membantunya untuk sembuh dari kelumpuhan yang ia terima karena sebuah kecelakaan. Seorang duda dua anak dimana anak bungsunya mengalami sakit berat.

Freya, putri bungsu Dokter Fatur itu menarik hati Azzura. Keduanya menjadi akrab saat sering bertemu di rumah sakit hingga gadis kecil itu memohon agar bisa memanggil Azzura dengan panggilan Mami.

" Jadilah Mami Freya sesungguhnya. Menikahlah denganku," pinta Dokter Fatur pada Azzura.

Bagaimana perjalan cinta Azzura selanjutnya? Di saat pria masa lalu datang kembali mengusik ketenangannya ketika ia sudah memutuskan pilihan?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSIS 33 Berbuat Licik

Bukan Sebatas Istri Status (33)

Azzurra memperhatikan apa yang dilakukan tim Erlan dari atas balkon.

Beberapa tanaman di letakkan disana. Erlan tampak menunjuk kesana kemari. Memberikan arahan yang harus timnya lakukan.

" Mas!!," Azzurra memekik saat merasakan sepasang tangan melingkar di perutnya.

" Jangan terlalu lama berdiri." pesan Fathur sambil mengusap perut Azzurra dimana calon buah hatinya sedang mulai tumbuh disana.

Perasaan hangat menjalar ke dalam hatinya. Kekesalan atas kejadian kemarin menguap begitu saja hanya karena sikap lembut sang suami.

" Sejak kapan mas disini? Tadi masih ada di bawah?," tanya Azzurra alih-alih menjawab pertanyaan Fathur.

Azzurra baru menyadari kalau di bawah susah tidak ada orang. Hari mulai gelap.

" Kamu tidak sadar karena sibuk melamun. Melamun apa, hmm?,"

Azzurra menggelengkan kepalanya. Ia tidak melamun. Hanya mungkin terlalu fokus melihat bunga yang kemarin ia inginkan sudah ada di belakang rumahnya.

" Mereka akan membuat taman seperti apa?," tanya Azzurra penasaran. Melihat beberapa tukang membawa bahan material, ia yakin tidak hanya menanam tanaman baru tapi ada bagian yang akan di rubah.

Fathur menjelaskan seperti apa taman yang ia inginkan untuk di bangun Erlan.

" semuanya di rubah total?," kaget Azzurra.

Sudah ada gazebo, tapi Fathur akan membuat ulang gazebo itu di tambah kolam ikan. Juga ada tambahan tempat bermain anak.

Halaman belakang memang cukup luas. Sudah ada beberapa pohon buah-buahan disana. Namun, tidak terlalu tertata.

" Apa tidak apa-apa di rubah total?," tanya Azzurra khawatir.

" Memangnya kenapa?,"

" Ya, takutnya Sisi dan Yaya keberatan. Terutama Sisi. Mungkin di halaman belakang menyimpan banyak memorinya dan mbak Dara? Jangan sampai Sisi merasa aku ingin menghapus semua kenangan mereka,"

Ini yang Azzurra selalu khawatirkan. Ia memang tahu jika semua foto yang ada Dara nya sudah di kembalikan ke rumah orang tua Dara. Namun, mungkin saja masih ada kenangan di setiap sudut rumah.

Fathur hanya tersenyum.

" Tidak. Bahkan Dara tidak pernah menempati rumah ini. Sebelumnya kita tidak tinggal disini. Kita tinggal di apartemen. Namun, sejak berniat berpisah, mas membiarkan dia tinggal di apartemen sementara mas sendiri tj gagal disini. Rumah yang belum lama mas beli dulu,"

Azzurra manggut-manggut.

" Sisi dan Yaya juga sudah tahu kalau halaman belakang akan di rubah. Bahkan mereka yang memberikan tambahan tentang taman impian mereka."

" Yang ada mainannya?,"

" Kayanya untuk adik-adiknya kelak,"

Azzurra merasa terharu. Anak yang masih dalam kandungannya sangat di nantikan kedua kakaknya.

" Oh iya, Soal kemarin, mas minta maaf ya,"

Fathur masih memikirkan apa yang terjadi kemarin. Padahal mereka jarang punya waktu berdua. Sekalinya punya malah ada gangguan.

" Sudahlah. Lagi pula sudah terjadi,"

"Kemari lah," Fathur menarik Azzurra duduk di kursi. Ia lalu membawa paper bag yang ia bawa ke pangkuan Azzurra.

" Ini apa?,"

" Permintaan maaf Mas,"

Azzurra langsung tersenyum melihat sebuah kue brownies coklat kesukaannya.

" Terimakasih, mas,"

Fathur mengusap puncak kepala sang istri. Hal sederhana itu bisa membuat istrinya senang. Padahal, dulu jika Dara merajuk, ia harus membelikan barang mewah

Keduanya makan dengan tenang.

" Mas, Mbak Oliv Itu apa pernah punya hubungan dengan Mas?," tanya Azzurra penasaran.

Inginnya sih diam. Tapi, ia benar-benar penasaran. Sedekat apa hubungan mereka?

" kenapa bertanya soal Oliv?,"

" Cuma penasaran. Dia sepertinya suka sama mas,"

" Cemburu?,"

Azzurra hanya mencebik. Intinya bukan itu.

" Jawab aja kenapa sih mas?"

" Tidak. Kita hanya berteman. Tidak terlalu dekat juga. Tapi, kalau soal perasaan, mas tidak tahu,"

" Serius? Sikapnya jelas loh mas. Dia sepertinya tidak suka saat mendengar mas sudah menikah,"

" Jangan berburuk sangka,"

" Astaghfirullah," Azzurra mengusap dadanya.

Benar, ia sudah berprasangka buruk pada Olivia. Walaupun kenyataannya memng demikian.

" Yang penting mas tidak menanggapinya kan?,"

" Hmm. Kalau bisa jangan bertemu berdua dengan Mbak Oliv ya, Mas."

" Insyaallah,"

...******...

" Mommy berbohong? Mommy bukan berobat kan tapi syuting?,"

" Itu, sebenarnya tidak sepenuhnya bohong. Mommy memng melakukan syuting sekaligus pengobatan disini,"

Daisy diam. Ibunya masih saja menganggapnya anak kecil yang bisa di bohongi.

Padahal, sudah jelas kalau infotainment sedang ramai membahas film yang akan di mainkan sang mommy.

Jika tempat mereka syuting saja bisa ketahuan media, mana mungkin soal pengobatan tertutup dengan sangat rapat.

" Mom, Sisi kecewa. Mommy masih tidak mengakuinya."

"Si..."

Dara kehabisan kata-kata. Ia akhirnya tidak bisa menutupi terus kebohongannya.

" Mommy harus segera naik pesawat. Nanti, mom hubungi lagi ya,. Mommy akan jelaskan saat kita bertemu nanti."

Dara menutup sambungan telponnya sepihak.

" Jadi, mommy benar berbohong?," tanya Freya yang sebenarnya sudah mendengar semua percakapan kakak dan ibu kandungnya.

" Mommy bilang syuting sambil berobat."

" Jadi?,"

" Kakak tidak tahu pasti. katanya nanti di jelaskan kalau bertemu,"

" Tapi, kalau benar berbohong? Untuk apa, kak. Apa mommy tidak takut kalau nanti mommy sakit sungguhan?," tanya Freya yang pernah melihat temannya pura-pura sakit karena tidak mau ikut olahraga tapi, kemudian malah sakit sungguhan.

" Kakak juga tidak tahu,"

Ya, Daisy tidak benar-benar tahu maksud dan tujuan sang mommy. Tapi, ia bisa menyimpulkan satu hal. Tujuannya adalah sang Daddy, bukan yang lain.

" Kalau mommy bohong, bagaimana?," Daisy ingin tahu sikap sang adik jika mommy nya benar-benar berbohong.

" Yaya sudah tidak mau lagi ketemu Mommy,"

Daisy mengangguk. Ia tidak akan lagi memaksa. Padahal kalau bukan karena sang mommy sakit, Freya tidak akan pernah mau menemui ibu kandungnya itu.

Tidak terasa sudah berbulan-bulan sejak Dara meninggalkan negara kelahirannya. Kini ia susah di sibukkan dengan job baru. menjadi BA salah satu kosmetik ternama. Yang akhirnya semakin menahannya di luar negeri.

" Kamu kenapa? Masuk angin?," Alex memijit Tengkuk Dara yang dari tadi muntah di kamar mandi.

Keduanya tinggal di apartemen yang sama bahkan kamar yang sama. Kehidupan bebas di luar negeri tidak membuang keduanya khawatir akan adanya penggerebekan.

" Aku tidak tahu. Tapi, rasanya mual sekali. Kepalaku juga pusing,"

Dengan perlahan, Alex mengangkat tubuh Dara dan menidurkan di atas ranjang. Wajahnya pucat.

" Ini tanggal berapa?," tanya Dara kemudian.

" tanggal Dua puluh,"

Deg

" Ada apa?," tanya Alex heran karena wajah Dara semakin pucat

" Aku tidak mungkin hamil kan?," tanyanya dengan suara bergetar. pernah dia kali hamil, Dara jadi sedikit khawatir. Karena apa yang ia rasakan saat ini pernah ia rasakan sebelumnya.

Alex tidak terkejut. Ia justru berharap apa yang Dara katakan adalah kenyataan.

" Hamil? Tapi, aku kan pakai pengaman?,"

Dara menutup matanya. Ia ingat saat ia dan seseorang melakukan tanpa pengaman.

Sementara Alex tersenyum tipis. Dara tidak tahu jika ia sudah berbuat licik. Ia melubangi pengaman miliknya saat mereka berhubungan.

" Belikan aku test pack," pinta Dara akhirnya. Ia harus membuktikan kekhawatiran nya.

.

.

TBC

1
Teh Euis Tea
author kemana dirimu akoh menunggu launcing bayinya azura fathur nih
Siti Hadijah
ceritanya menarik😊
November
lanjut
Dini Anggraini
nyimak dulu thor
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Retno Harningsih
lanjut
Iis Az-Zahra
Luar biasa
Iis Az-Zahra
Lumayan
Noey Aprilia
Krma buat orng2 jht,akhrnya dtng jg..
olivia pst mlu krna klkuannya yg viral,prshaan bpknya bngkrut trs kthuan slingkuh sm istrinya....mna smp hmil,mskpn trnyta bkn anknya jonathan....dara otw jd gmbel dong...
😛😛😛....
Smga fathur cpt dtng y,biar baby jg cpt liat dnia....Smngttt...
🌷💚SITI.R💚🌷
smg lahirany lancar ya zurra mungkin benar anaky nunggu bapaknya dateng..

nah Jonathan kamu serakah si dan sama kaya anaknya terobsesi jd sekarang sdh jatuh tertimpa tangga pula jd nikmatin aja
Teh Euis Tea
syukurin bangkrut tuh si jonathan sm si olivia
mungkin bayinya azzura nunggu fathur datang
kaylla salsabella
semoga Fathur cepat nyampe
November
lanjut
Noey Aprilia
Udh sharusnya lh....kn fathur anknya,kl smp kna jbakn pst fathur bjln bnci sm bpknya....sklinya ktmu sm bp kndungnya,mlah bkin msalh...kn kselll.....
Retno Harningsih
lanjut
Yuliana Tunru
syukur lah galih menfatur swmua klo tdk betepa kecewa fatur dan hancur lah rt x dgn zura
kaylla salsabella
Alhamdulillah bukan Fathur yang terjebak
Teh Euis Tea
bikin olivia hamil thor hamil tp ga tau bpknya biar tau rasa tuh si jonathan
Sunaryati
Pak Galih benar-benar ingin menebus kesalahannya pada ibu Fathur, kasian Bayu punya ibu yang perebut suami orang dengan licik.
🌷💚SITI.R💚🌷
smg tdk ada masalah lg buat fathuur jg azzura..dan desy tdk mau ngikutin kemauan mamay yg mau pinjam uang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!