Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
🍁 Happy Reading 🍁
Basement Hotel.
Kriiing... Bunyi nada dering ponsel Rigel.
Rigel pun merogoh saku celana-nya dan mengambil ponselnya.
Asri. Ternyata asisten rumah tangga dirumah-nya lah yang menghubunginya.
"Saya jawab telepon ini dulu yah." Ucap Rigel dan dibalas dengan anggukkan kepala dari Aluna.
Rigel pun keluar dari dalam mobil. Padahal sebelum ponselnya berdering, ia dan Aluna baru saja masuk kedalam mobil.
Rigel berjalan beberapa meter menjauhi mobilnya setelah itu barulah Rigel menjawab panggilan masuk dari Mbak Asri.
"Ya halo." Jawab Rigel.
"Pak... Ibu, Pak." Balas Mbak Asri dari seberang telepon.
"Ibu kenapa?" Tanya Rigel panik.
"Ibu jerit-jerit Pak dikamar minta di bukain pintu, katanya minta dianter kerumah sakit soalnya Renita kejang-kejang." Jawab Mbak Asri.
Tadi setelah Rigel pergi, Mbak Asri langsung memberikan Carina obat penenang dan setelah Carina tertidur, Mbak Asri pun keluar dari dalam kamar dan mengunci pintu kamar dari luar.
Rigel menghela nafasnya kasar. Setengah perasaannya lega dan setengah-nya lagi kesal.
Lega karena hal buruk yang sempat terlintas di pikiran Rigel tidak terjadi dan kesal karena lagi dan lagi Carina histeris untuk hal yang memang sudah tidak ada.
"Biarkan saja begitu Mbak, nanti juga dia diam sendiri." Jawab Rigel.
"Tapi saya gak enak sama tetangga Pak."
"Gak enak kenapa Mbak? Kan rumah sudah saya pasang peredam suara, jadi suara dari dalam rumah gak akan bisa kedengaran sampai luar." Ucap Rigel.
Semenjak Carina mengalami gangguan jiwa dan sering histeris tengah malam seperti saat ini, Rigel yang sadar diri dan tidak mau teriakan istrinya mengganggu tetangga, langsung membuatkan peredam suara dirumahnya agar suara Carina tidak sampai kedengaran tetangga. Karena kalau sampai tetangga keberatan dengan suara teriakan Carina, mau tak mau Rigel harus menitipkan Carina di rumah sakit jiwa.
"Oh.. iya, saya lupa, Pak." Balas Mbak Asri.
"Yang penting kamu pantau aja Carina dari layar monitor. Tadi kamu nyalain monitor untuk mantau istri saya kan sebelum kamu keluar kamar?"
"Iya Pak, saya nyalain kok."
"Ya udah kamu tidur aja sekarang, gak usah nungguin saya pulang, saya bawa kunci cadangan kok."
"Baik Pak."
Panggilan pun berakhir.
Rigel pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana lalu berjalan menuju mobilnya.
"Maaf, lama yah?" Tanya Rigel setelah berada di dalam mobil sambil memasang seatbelt.
"Gak kok Pak." Jawab Aluna.
Rigel pun menyalakan mesin mobilnya lalu melajukan mobilnya keluar dari basement hotel.
"Alamat tempat tinggal kamu dimana?" Tanya Rigel.
"Di..." Aluna pun memberitahu alamat gedung apartemennya pada Rigel.
"Kamu tinggal di apartemen?"
"Iya Pak. Bukan apartemen mewah sih, hanya apartemen studio."
"Memangnya orangtua kamu dimana?"
"Di kota ini juga, tapi mereka sudah bercerai dan sudah punya pasangan masing-masing. Makanya dari pada saya tinggal dengan salah satu dari orangtua saya yang sudah punya pasangan masing-masing, yah lebih baik saya tinggal sendiri di apartemen."
"Tapi mereka masih mengirimi kamu uang kan?" Tanya Rigel.
"Ya masih Pak. Papa saya mengirimi saya uang kuliah dan sewa apartemen kalau Mama saya mengirimi uang bulanan untuk saya." Jawab Aluna.
"Oh.." Rigel membulatkan mulutnya dan kembali fokus melihat jalanan yang sudah sepi.
Untuk beberapa menit suasana dalam mobil menjadi hening. Namun saat mobil Rigel melintas di kawasan foodstreet, tiba-tiba saja suara perut Aluna berbunyi dan suara perut Aluna berhasil memecah keheningan di dalam mobil.
Blush. Wajah Aluna pun memerah begitu mendengar suara perutnya sendiri. Apalagi karena suara perutnya itu, Rigel sampai menoleh ke arahnya.
"Kamu lapar?" Tanya Rigel.
"Lumayan sih Pak." Jawab Aluna sambil menyengir.
"Ya udah kita makan disini dulu kalau gitu." Balas Rigel.
"Eh.. gak usah Pak, nanti aja saya makan mie instan." Tolak Aluna tak enak hati.
"Udah gak pa-pa, kebetulan saya juga lapar." Balas Rigel.
Rigel pun mencari parkiran untuk memarkirkan mobilnya dan setelah mobil terparkir, Rigel dan Aluna pun keluar dari dalam mobil dan berjalan menyusuri stand-stand penjual makanan di foodstreet itu.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
Visual versi Miss, maaf kalau nama tidak sesuai dengan visual-nya yang bule. 🙏🙏
🍁 Rigel Narendra, 35 th 🍁
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet