Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 : Klub Malam
"Sudah lah, jangan menangis. Tipe laki-laki seperti suami mu, tidak akan pernah puas dengan satu wanita. Jadi sehebat apapun kau ranjang, tetap saja ia akan mencari wanita lain untuk memuaskannya diranjang." Balas Bratt.
"Iya Tuan, Anda benar." Balas Alea.
Tak lama mobil Mercedez Benz hitam berhenti tepat di hadapan Jonas.
"Siapa lagi itu." Monolog Alea bertanya-tanya saat mobil itu berhenti di depan Jonas dan Jonas masuk ke dalam mobil itu.
"Entahlah, ayo kita cari tahu." Balas Bratt bersemangat.
Setelah mobil Mercedez Benz itu melaju, Bratt pun melajukan mobilnya membuntuti mobil itu.
"Sepertinya mereka mau ke klub malam." Lirih Bratt saat menyadari arah perjalan mereka.
"Klub malam? Untuk apa mereka ke klub malam jam segini? Bukankah ini masih terlalu cepat untuk ke klub malam." Tanya Alea karena sekarang jam masih menunjukkan pukul tujuh malam.
"Aku juga tidak tahu Alea, tapi ini memang jalan menuju klub malam." Balas Bratt.
Dan benar saja, mobil Mercedez Benz itu berhenti di klub malam, tapi bukan berhenti di pintu depan melainkan pintu belakang.
Jonas pun turun dari dalam mobil dengan dua orang bertubuh tegap lalu masuk ke dalam klub.
Setelah Jonas masuk, barulah Bratt dan Alea turun dari dalam mobil mereka dan berjalan menuju pintu belakang.
"Maaf, kalian tidak masuk dari sini, masuklah dari pintu depan." Cegat dua orang bertubuh tinggi besar yang berjaga di pintu belakang itu.
Bratt merogoh saku-nya dan mengambil dompet lalu mengeluarkan kartu member Diamond ke hadapan dua penjaga itu. Kartu member Diamond adalah kartu member tertinggi klub itu.
Siapapun pemegang kartu member Diamond, bisa mendapat fasilitas paling mewah dari klub itu, mulai dari anggur mahal, wanita pemuas ranjang yang berasal dari kalangan model atau artis terkenal, sampai bisa menggunakan room VIP yang memiliki ruangannya seperti kamar hotel mewah yang ada di klub itu.
"Ah.. maaf Tuan, kami tidak tahu kalau Anda member Diamond.
"Tidak masalah." Balas Bratt.
"Oh iya, siapa laki-laki yang baru masuk tadi?" Tanya Bratt mengorek informasi.
"Oh, itu tamu Nona Edeline." Jawab salah satu penjaga.
"Edeline? Sepertinya nama itu tidak asing." Lirih Bratt tapi masih bisa didengar oleh penjaga.
"Nona Edeline, putri dari Tuan Herlangga, pemilik perusahaan minyak goreng terbesar di negara ini." Balas salah satu penjaga itu lagi.
"Ah.. iya, iya aku ingat. Bukankah Nona Edeline sudah memiliki bertunangan dengan putra salah satu konglomerat di Asia?" Tanya Bratt.
"Entah lah Tuan, kami tidak tahu sampai disitu." Balas penjaga itu.
"Apa mereka sering bertemu disini?" Alea membuka suaranya.
"Iya Nona, seminggu dua atau tiga kali pasti mereka bertemu disini." Jawab penjaga itu.
Mendengar itu, Alea mengepalkan tangannya, rahangnya juga mengeras. Sedangkan Bratt tersenyum tipis melihat Alea yang emosi.
"Apa kalian tahu di room berapa mereka?" Tanya Bratt.
Dua penjaga itu saling berpandangan. Seolah saling mengisyaratkan kalau mereka tidak boleh memberitahu dimana room member Diamond klub itu.
"Maaf Tuan kalau itu, kami tidak bisa memberitahu." Balas salah satu penjaga.
Bratt tidak putus asa. Ia pun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku-nya.
"Berapa nomor rekening kalian, biar ku transfer." Sogok Bratt.
Tanpa pikir panjang dua penjaga itu pun memberikan nomor rekening mereka.
Bratt pun mengirimkan uang dua setengah juta rupiah di masing-masing nomor rekening. Bagi Bratt tidak masalah mengeluarkan uang yang banyak agar bisa membuat Alea patah hati dengan melihat sendiri suami-nya menunggangi wanita lain. Karena semakin cepat Alea patah hati, semakin cepat juga Bratt bisa bereksplorasi atas tubuh Alea.
Bip.. bip..
Bunyi notifikasi m-banking di ponsel dua penjaga itu.
Setelah melihat jumlah uang yang Bratt transfer, baru lah dua penjaga itu memberitahu Bratt private room yang ditempati Nona Edeline dan Jonas. Bagaimana caranya Bratt bisa masuk di private room itu, itu urusan Bratt karena mereka hanya bisa memberitahu sampai disitu.
"Terimakasih." Ucap Bratt sambil menepuk lengan kedua penjaga itu bersamaan. Lalu masuk ke dalam klub malam.
*
*
*
Bersambung...
wong situ juga doyan...