NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Berandalan

Menikah Dengan Berandalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: macarhd

Hidup Naura sudah berantakan, semakin berantakan lagi ketika ia diperkosa dan diharuskan menikah dengan brandalan bernama Regan Januar. Kejadian mengerikan itu terpaksa membuat Naura mengundurkan diri dari pekerjaannya, berhenti kuliah, dan berbohong kepada ibu dan sahabatnya. Tidak ada ekspektasi berlebih dengan pernikahan yang didasari dengan alasan menyedihkan seperti itu. Namun, apakah pernikahan mereka akan berjalan baik-baik saja? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macarhd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpesona

Jangan tanyakan bagaimana perasaan Naura sekarang, yang pasti amat sulit dijelaskan.

Ini sudah satu jam lebih Naura berada di tempat ini. Salon yang terkenal dengan harga yang pantastis namun dengan hasil yang memuaskan. Ia melakukan hal yang belum dilakukan sebelumnya. Dari ujung rambut, bahkan sampai ujung kaki semuanya dibersihkan dan dipercantik. Tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiran Naura kalau pada akhirnya dia akan berada dan menghabiskan waktu di tempat seperti ini.

Bukan karena tidak percaya diri untuk memiliki uang sebanyak itu, hanya saja meski banyak uang pun sepertinya Naura akan berpikir seribu kali.

Mengingat kejadian beberapa waktu sebelumnya, Naura dibuat deg-degan dengan kejadian tadi. Di mana Adrian dan Regan saling berhadapan dan saling bertanya mengenai siapa mereka. Bukannya apa, Naura hanya tidak ingin kalau kabar ia dengan Regan harus tersebar ke mana-mana. Bukan juga soal pernikahan, hanya sekadar terlihat berdua di pusat perbelanjaan pun akan menjadi hal yang patut dipertanyakan bagi mereka yang mendengar nantinya.

Naura tidak tahu apa maksudnya-namun, tidak menunggu lama dn tidak berbasa-basi terlebih dahulu, Regan langsung menarik lengannya dan membawanya ke tempat ini. Mungkin dia sedang buru-buru dan ingin semua ini cepat selesai. Sampai detik ini Naura masih berharap dan memohon dalam hati, semoga Adrian cukup tahu tanpa memberitahu siapa pun.

Apalagi kalau sampai terdengar ke telinga Melody. Naura tidak bisa membayangkan kalau saja itu benar terjadi.

Dulu, Naura sempat heran kenapa banyak perempuan yang senang menghabiskan waktu di tempat-tempat seperti ini selain ingin menghabiskan uang yang berlebih dan mempercantik diri. Sekarang ia tahu alasannya. Ternyata rasanya memang semenyenangkan itu. Selain tampilan yang baru, Naura juga merasakan perasaan yang luar biasa. Rasanya, masalah yang ia alami kemarin terasa luntur begitu saja.

Regan:

Gue di parkiran, lo tinggal turun aja. Semuanya udah diatur, jadi jangan ngurusin biaya.

Naura baru saja menerima pesan dari Regan, yang mengatakan bahwa cowok itu sudah menunggu di parkiran. Setelah menyelesaikan segala urusan, Naura keluar dari tempat itu dengan perasaan bersalah. Entahlah, ia sudah dibuat secantik ini tapi tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Bukannya itu sebuah kesalahan?

Ya, meski kenyataanya semua biaya sudah ditanggung oleh keluarga Regan.

Sampai di parkiran, Naura langsung memasuki mobil Regan. Ia melihat kalau cowok itu sudah duduk di posisinya. "Kamu dari tadi nunggu di parkiran?" tanyanya kepada Regan.

Regan yang mulanya tidak menoleh sedikitpun, menolehkan pandangannya kepada Naura. Ia diam, menilik penampilan cewek itu yang memang tidak bisa dipungkiri kalau dia memang cantik. Apalagi dengan penampilannya yang sekarang. Sejenak, Regan merutuk dalam hati. Bisa-bisanya ia memuji Naura seperti itu, sedangkan yang... dilihat oleh matanya terlihat biasa-biasa saja.

"Nggak, gue keluar tadi."

Keluar tapi tempat parkirnya masih sama, maksudnya sama persis dengan tempat pertama datang tadi? Naura menanyakan itu dalam hatinya. Berhubung tidak berani komentar berlebih, alhasil Naura hanya mengangguk dan Regan yang langsung menjalankan mobilnya, keluar dari area parkir dan menuju jalan ke rumahnya.

***

"Ya ampun, Sayang, kamu benar-benar terlihat cantik sekarang."

Tessa tersenyum seraya menyambut kedatangan Naura di depan pintu utama. Naura membalas senyuman wanita itu dengan malu-malu. Bukan hanya malu karena dipuji seperti itu, melainkan karena Tessa yang repot-repot menyambut kedatangannya di depan pintu. Padahal, tidak perlu seperti itu.

Atau ... hanya Naura yang terlalu percaya diri? Mungkin saja Tessa ada keperluan lain di tempat itu.

"Makasih, Ma," jawab Naura.

Pandangan Tessa tak lepas dari perempuan yang sebentar lagi akan jadi menantunya itu. Lengannya bergerak, meraih bahu Naura. Masih dengan senyum lebarnya. "Mama bener-bener nggak nyangka lihatnya."

Memangnya, sebelum ini Naura terlihat biasa-biasa saja, ya, sampai Tessa mengatakan hal itu?

Naura merasa sedikit minder mendengar hal itu. Entahlah, Naura sendiri tidak tahu kenapa harus merasa seperti itu. Mungkin karena hormonnya yang tidak stabil.

Setelah membiarakan barang bawaannya dibawa oleh para pelayan, Naura mengikuti langkah Tessa yang sudah memasuki rumah, entah akan ke mana. Mungkin ke ruang keluarga dan akan membicarakan beberapa hal di sana.

"Tadi kamu ke mana aja sama Regan sampai lewat beberapa jam seperti ini?" tanya Tessa di sela-sela langkahnya.

Ditanya seperti itu, tentu saja Naura terkejut. Maksudnya apa? Sedangkan ia tidak ke mana-mana seperti yang dimaksud oleh Tessa. " Nggak ke mana-mana, Ma."

"Oh, ya?"

Ucapan Tessa seperti orang yang tengah ragu. Naura jadi berpikir, apakah Regan tidak memberitahu Tessa soal dia yang menunggu selama dua jam di pinggir jalan?

"I-iya, Ma."

Tessa berdeham. "Berarti di salon selama itu ?"

Sekarang Naura jadi bingung harus mengatakan hal yang sebenarnya atau memilih mengiyakan ucapan Tessa saja. Kalau jujur, apakah Tessa akan marah? Sedangkan kalau dia berbohong, sudah pasti tidak akan benar ke depannya. Bisa saja Regan memberitahu Tessa soal itu.

"Em... itu, Ma."

"Kenapa?" Tessa menoleh menatap Naura.

"Sebenarnya...."

"Dia bikin aku nunggu dua jam di pinggir jalan, Ma. Sedangkan dia ketemu sama temennya."

Sial Suara Regan terdengar dari arah belakang.

"Kenapa?" Tessa berbalik, menatap Regan yang berdiri di belakangnya. Membuat Naura mau tidak mau melakukan hal yang sama.

Demi apa pun Naura tidak tahu harus apa sekarang. Dua orang yang berdiri di dekatnya itu sama-sama melihat ke arahnya. Menunggu respon dari ucapan Regan sebelumnya.

"Mama tanya aja sendiri sama orangnya," ucap Regan.

"Benar, Naura?" Tessa memastikannya pada Naura.

Sekarang, mau tidak mau Naura tetap harus mengakui hal itu. Ia tidak masalah kalau hanya sekadar mengatakan kata 'iya' tanpa ada pertanyaan lanjutan dari wanita itu. Kalau Tessa menanyakan alasannya atau bahkan mungkin bertanya mengenai Melody, bagaimana?

"I-iya, Ma. Tadi kebetulan ada temen Naura yang dateng."

"Seenggaknya suruh nunggu di rumah, kek," timpal Regan.

Naura benar-benar kebingungan sekarang, terlebih Tessa belum mengeluarkan suara juga di tempatnya. Yang mana itu artinya, Naura harus menanggapi ucapan Regan barusan. Demi Tuhan, Naura tidak tahu kalau ternyata cowok mengerikan seperti Regan pun bisa jadi tukang ngadu seperti ini.

Percayalah, bahkan kalian tidak akan percaya kalau melihat bagaimana raut wajah Regan sekarang. Dia... terlihat seperti anak kecil yang tengah mengadu ke mamanya.

"Mungkin ada hal lain yang nggak memungkinkan buat kamu nunggu di rumah, Regan. Sudahlah." Tessa terkekeh setelah mengucapkannya. "Lagipula, kenapa kamu mau nunggu di rumah Naura? Penasaran sama rumahnya atau... alibi buat kenal sama orang-orang terdekat Naura?"

Ucapan Tessa terdengar seperti orang yang tengah menggoda. Regan menautkan alisnya. " Kenapa Mama mikir gitu?"

"Nggak, Mama cuma nanya aja." Tessa merengkuh bahu Naura kemudian melanjutkan langkahnya dari sana. "Nanti kamu jangan kaget, ya, Regan itu seremnya Cuma di luar aja, aslinya... nanti kamu tahu sendiri."

1
who i am ?
one
syisya
waaah ada masalah apa ini yg sudah lama tapi belum kelar
syisya
apa karna urusan cewek ?
syisya
menerkam tanpa aba" ?
beneran gak tuh aku udah lama lho thor menunggu apakah bakal ada adegan 🍍 nanasnya tp sejauh ini belum terlihat tanda" hihihi
Wagini
lanjut
syisya
udah sejauh ini tapi masih jauh aja🤔
syisya
mulai ada titik" nih
Heny Adinda
sweet bgt regann
syisya
lanjutkan
syisya
🤣🤣🤣🤣
who i am ?
lanjut thooor, semangatt💪
syisya
kikikikikik ya iyalah nauraaa masih ditanya lagi, gemes deh
syisya
mampus hhhhh
syisya
waooow crazy up 👏🏻👏🏻👏🏻 makasih kak triple upnya keren bingiiiitz
syisya
thanks thor selalu double up
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
syisya
udah ep 60an tapi belum ada kemajuan masih jalan ditempat masih itu" aja thor kapan dong mereka mulai ada rasa masing" trs kelanjutan hubungannya apa mesra"an gitu misalnya duuuh greget deh jadi gemes sama mereka kutunggu next up nya jangan lama" ya thor hihihihi semangat sehat selalu 💪🏻
syisya
seru jg tuh idenya 😅
Heny Adinda
di tunggu segera sayangnya regan sama naura
syisya
kram kali ya, semoga Naura baik" saja & kandungannya selamat & kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!