NovelToon NovelToon
Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Yang satunya adalah Nona muda kaya raya, sementara yang satunya hanyalah seorang Pelayan toko. Tapi sebuah insiden kecelakaan telah menghancurkan jurang ini dan membuat mereka setara.

Bukannya mati dalam kecelakaan itu, jiwa mereka malah terlempar masuk ke sebuah Novel kuno roman picisan. Tempat dimana segalanya siap dikorbankan demi pemeran utama wanita.

Dan yang paling sial, keduanya malah masuk menjadi Ibu tiri sang pemeran utama wanita. Sama-sama menjadi Istri dari seorang Marques, yang gemuk, jelek dan berperut hitam. Dua karakter, yang akan dihabisi oleh para pemuja Pemeran utama wanita.

Untuk menyelematkan nyawa mereka, keduanya berencana untuk kabur. Tapi tentu saja, tidak ramai tanpa mencuri dan kegagalan. Baca kisah keduanya, dengan kejutan karakter lainnya. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Dia memelototi Calix dengan bengis, "Kau manusia kurang ajar, beraninya kau menambah rasa sakit pada lukaku."

Leroy sendiri terkejut sampai tidak bisa mengatakan apa-apa. Ini pertama kalinya dia melihat seorang Putra Mahkota, dijambak rambutnya oleh seorang perempuan.

"Tiara, Tiara LEPAS RAMBUTNYA!"

Kata Ana mencoba melepaskan cengkraman Tiara. Tapi seolah lupa bahwa Ana lah yang menjadi pelaku utama rasa sakitnya, Tiara kembali marah kepada Calix.

"Tidak! Tidak akan kubiarkan rambut abu-abu ini lepas!" Katanya dengan dada yang naik turun. Tapi itu tidak berlangsung lama, saat dia teringat kata-katanya sendiri, ‘rambut abu-abu?’

Tiara merasa familiar dengan deskripsi rambut abu-abu. Dia membelah ingatannya, mencari karakter yang berambut abu-abu, dan itu the one and only, "AKHHHHH!" Pekik Tiara ketakutan. Dia melepaskan rambut Calix, dan menatap pria itu seolah menatap hantu.

Ya, satu-satunya pemilik rambut abu-abu dalam cerita itu, yakni Putra Mahkota kerajaan ini, Calix de Zieg. Seorang pemeran pria kedua untuk protagonis wanita.

Pria yang bersedia membakar seluruh kota untuk wanita yang dia cintai.

"Tiara, Kau ini kenapa? cepat berdiri!" Ana segera mengangkat Tiara untuk berdiri. Sementara pandangan mata Tiara tidak bisa lepas dari Calix. Sekarang Calix juga bingung, sebingung-bingungnya.

Tadi dia disalahpahami dan bahkan dijambak, sekarang dia ditatap seolah melihat hantu. Tapi Calix mulai bertanya-tanya, ada apa dengan perubahan sikap gadis di depannya secara tiba-tiba? Apa ada sesuatu yang salah dengan dirinya, atau jangan-jangan, gadis di depannya ini mengenal dirinya yang adalah Putra Mahkota?

Memikirkan ini Calix tiba-tiba tidak senang. Karena selama ini, walaupun dia keluar, dia selalu keluar sembunyi-sembunyi. Selama dia belum diangkat menjadi penerus, maka dia belum bisa tampil di depan umum. Jadi jika seseorang diluar Istana mengetahui siapa dia, maka orang itu haruslah dihabisi.

Tiara yang otaknya juga memikirkan hal yang sama, tiba-tiba merasa terancam. Jika dia menunjukkan bahwa dia tahu Identitas Calix maka dia akan dalam bahaya.

"Tiara kenapa? apa kau mengenal dia?" Tanya Ana langsung.

Tiara mengangguk, lalu tersadar, lalu menggeleng cepat. Melihat ini, Ana merasa ada sesuatu yang tidak beres. Lagipula pria yang tampak muda di depannya ini, tidak mungkin orang biasa karena bisa tetap dalam ruangan, ketika yang lainnya diperintahkan keluar oleh Leroy. Jadi Ana memilih berhati-hati.

"Apa kau mengenalnya?" Kali ini suara bariton Leroy, mengirim intimidasi kepada Tiara. Membuat Tiara memberi alasan tidak berotak.

"Tidak, sepertinya kesalahpahaman. Dia hanya mirip seseorang dari tempat kami berasal, bukan begitu Kakak?" Lempar Tiara pada Ana.

Sementara Ana jelas tidak menjawab, tapi wajah melongonya, jelas menjadi penyangkalan untuk ucapan Tiara. Melihat ini, aura tekanan bukan hanya datang dari Leroy, tapi datang dari Calix juga.

"Aha, ya-yaa, Ka-kakaku mungkin tidak tahu. Karena orang yang aku maksudkan, adalah seorang pencuri ternak. Ah, benar! maksudku, wajahnya mirip pencuri ternak yang pernah kulihat waktu itu." Jelas Tiara yang langsung disesalinya saat itu juga.

Sementara Ana yang melihat Tiara terbata dalam menjelaskan, menggeleng kepalanya sambil berdecak kasihan. Benar-benar payah berakting, pikirnya. Untuk itu, dia dengan tulus hati ingin membiarkan Tiara melihatnya sebagai contoh, bagaimana cara berakting yang meyakinkan.

"Ah itu benar. Kini batu teringat, wajahnya mirip dengan pencuri itu. Untung saja pencuri itu sudah tewas dipukuli warga. Adikku pasti takut untuk sesaat, dikiranya anda mungkin hantu." Jelas Ana, tanpa beban.

Tiara yang mendengar itu, mengutuk Ana dihatinya. Dia baru saja menyesali ucapannya mengatakan Calix seperti pencuri, tapi Ana malah menambah bensin kepada api.

Mendengar itu, seluruh tubuh Leroy sampai gemetaran karena mencoba menahan tawa. Entah bagaimana wajah Putra Mahkota bisa mirip dengan pencuri ternak? yang bahkan sudah mati. Ini benar-benar gila, pikirnya.

Sementara itu, wajah putih Calix memerah dengan cepat. Dia akan menghukum keduanya, jika saja dia tidak dalam penyamaran. Hanya bisa bertahan dalam kegeraman. Tapi begitu, Leroy tidak membiarkan situasi awkward itu berjalan lama.

"Ehem, mari kita fokus kembali."

"Tabib," dengan panggilan ini kedua Tabib yang berada di ujung ruangan, segera mendekat.

"Bagaimana? Apa yang sebenarnya terjadi pada Marques Marston?"

Keduanya saling berpandangan sebentar sebelum salah satu menjawab. "Duke, kami tidak yakin apa penyebabnya. Tapi nampaknya, Marques telah mengalami suatu kondisi sayur. Ini adalah istilah, dimana tubuh manusia seperti sayur. Mereka hidup, tapi tidak bisa melakukan pergerakan sendiri seperti sayur. Ini seperti tidak sadar total, tapi bersifat lebih lama dan tidak jelas."

Kini giliran Calix dan Leroy saling menatap. "Maksudmu kemungkinan akan sadar pun tidak diketahui?"

"Ya, sayang sekali begitu. Kita harus menunggu dalam dua minggu kedepan. Jika dua Minggu kedepan lewat tanpa perubahan berarti, maka kondisi Marques akan sulit sekali."

"Apa ini bisa disembuhkan?" tanya Ana.

Yang dijawab gelengan tidak yakin oleh Tabib. Melihat ini, Ana sangat senang, hingga dengan rela kembali melanjutkan aktingnya yang sok histeris.

"Oh, Tiara maafkan Kakak tidak bisa menjaga Marques, padahal malam ini seharusnya menjadi malammu dengannya. Kalian harusnya memadu kasih malam ini juga, tapi semesta berkata lain huhuh...."

Rahang Calix jatuh. Dikiranya dia salah dengar, tapi ternyata tidak. Gadis yang menjambaknya tadi bukanlah gadis, tapi Nyonya kediaman ini? Istri Marques? Jadi rumor mengenai pria itu menikahi dua wanita itu benar? Dan dua orang itu adalah …?

Calix tidak berani melanjutkan pikirannya lagi, hanya bisa menggeleng tidak percaya.

Dia terkejut. Sebab di luar Istana jauh lebih maju dari yang dia kira. Padahal seseorang hanya bisa memiliki satu Istri sah dalam kerajaan ini, dan kalaupun ada pelayan tempat tidur, maka mereka hanya pelayan. Tidak akan mendapatkan gelar selir, apalagi utama.

Tapi Marques Marston benar-benar menggunakan kekayaannya untuk melanggar aturan, dengan memberi dua Istrinya status. Yang paling mengherankan, keduanya sangat cantik, saat wajah Marques bisa membuat orang berdosa hanya dengan melihat. Calix menyapu dadanya.

Tiara yang sempat syok dengan pengumuman memalukan itu, mencoba membalas Ana. Bagaimanapun, kabar mengenai komanya Marques telah membuatnya sedikit lebih tenang.

Dia pun menggenggam tangan Ana.

"Kakak, harusnya aku yang minta maaf. Aku tahu kebutuhanmu terhadap kegiatan ranjang adalah yang paling besar. Harusnya kalian bersama sejak semalam---"

"OMONG KOSONG!" Teriak Ana, tak terkendali. Dia langsung menghempaskan tangan Tiara dengan sangat kasar. Berani-beraninya di depan para pria tampan, Tiara mengatakan hal seperti itu padanya, tutul Ana di dalam hati. Dia sudah sangat siap meledak lebih dari ini, tapi terhenti ketika sadar Leroy sedang menatapnya.

Maka tidak ada jalan lain, selain membereskan semua itu. "Percuma Tia! kita bahkan belum pernah bersama-sama dengan Marques, entah bagaimana akan ada pewaris di kediaman ini." Ucapnya sambil tersedu.

Tapi itu semua belum seberapa, karena Ana masih dalam permainan perannya yang cacat.

"HUHUHU, AKU KEHILANGAN SUAMI DI USIA TERBAIKKU. MASA MUDAKU HANCUR TANPA KESENANGAN TEMPAT TIDUR. BAGAIMANA INI DE—”

PLAK.

Tiara tanpa sadar memukul kepala Ana, jelas wanita itu sudah berlebihan dalam aktingnya.

Mendengar ini, semua pria merona, tak ada yang tak terkecuali. Ini pertama kalinya mereka mendengar perempuan bicara urusan ranjang dengan sangat terbuka. Terkesan vulgar dan sangat butuh, apalagi dengan wajah cantik mereka. Baik Calix dan Leroy tanpa sadar saling menatap, sebelum memalingkan wajah bersama-sama karena merasa malu.

Tapi mereka bahkan masih dalam situasi yang canggung akibat Ana, ketika pintu tiba-tiba di buka oleh seorang gadis. "AAAYYYAAAHH!!!"

1
Marianti Lim
thor, di awal cerita g merasa lucu n unik tapi makin lama kok makin terasa bosan. tiara yg mantan pelayan, ana yg mantan anak kaya n banyak dgn cobaan hidup n meira anak lulusan hukum...knp makin lama menjadi pribadi yg urak2an n terkesan bodoh. lucunya jadi hilang thor. maaf y ini hanya pendapat saya.
Nanang Kukun
cerita yg sangat menarik dan menghibur,.../Heart//Heart/
Fa🍁
seru nih ceritanya gak serius amat, bikin ngakak juga... terhibur
Fa🍁
bener ih, aku suka karakter Tiara, dia cerdas... suka buku....
Fa🍁
seandainya aku bisa aku juga ingin seperti Tiara dan Ana, hehe...
Fa🍁
cerita yang menarik, semangat!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!