NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hanya berdua

Pada akhirnya aku tidak bisa berbuat apa apa lagi, Ellios tetap memaksa mengobati luka ku. dan jelas dia pasti akan membuka baju ini.

lalu apa yang bisa kulakukan sekarang? ya, aku hanya bisa diam dan memejamkan kedua mataku. rasanya jika bisa, detik ini juga aku ingin lari sekencang kencangnya kabur dari hadapan Ellios.

"Ell.....

"tunggu sebentar"

"Ell?? apa yang kau lak...

"apa masih perih?"

Tuhan!! tolong bawa aku pergi dari sini! aku benar benar tidak kuasa menahan ini. aku... aku tidak bisa di situasi seperti ini. jika diteruskan, aku takut tidak bisa menahan nafsuku. aku takut kalah menahan perasaan ku. aku tidak mau ini terjadi! ini tidak benar!!!

*****

POV AUTHOR

disaat Ellios masih sibuk meniupi perut Kristal, reaksi Kristal justru hanya diam membeku. tidak ada jawaban atas pertanyaan Ellios, hanya tatapan datar yang dia tujukan pada sahabatnya tersebut.

"Kris? apa lukanya perih?"

"dingin"

"hahaha.... syukurlah"

"kenapa kau lakukan ini Ell? apa setiap orang kau perlakukan hal yang sama?"

tiba tiba sebuah pertanyaan janggal terlontar dari mulut Kristal. sedangkan Ell yang ditanya sedemikian rupa hanya bisa tersenyum dan malah menautkan kedua alisnya.

"arah pembicaraan mu ini kemana Kris?"

"aku hanya tanya saja"

"hm, seharusnya kau sudah tau bagaimana jawaban ku tanpa perlu aku jelaskan sendiri"

"tidak Ell. aku tidak bisa menebak sikap mu. kau itu sulit dimengerti. jadi sepertinya aku akan kalah jika harus peka dengan mu"

"kau tau aku sangat pemilih. peduli ku tidak akan berlebihan pada orang asing. tapi tidak dengan kalian. Dea, Celine, Lily dan kau adalah hal berharga untuk ku. apapun yang menyangkut kalian, akulah orang pertama yang akan pasang badan"

sepanjang kalimat yang diucapkan oleh Ellios disamping nya, Kristal tidak mampu lagi berkata kata. gadis itu hanya tersenyum manis seraya satu tangan nya mulai bergerak menyentuh tangan Ellios yang memang kebetulan sedang dia letakan disamping lengan Kristal.

"terimakasih sudah memperlakukan sedemikian berharganya. semoga aku dan yang lainnya juga bisa menjagamu sebaik mungkin"

"tidak perlu bersusah payah menjagaku, cukup kalian disampingku dan temani aku jalan menyusuri riuh nya isi dunia ini"

"pfft.... Ell? sejak kapan kau jadi puitis seperti ini? dasar bocah!!"

dengan tanpa dosanya Kristal tersenyum seraya mengacak lembut pucuk kepala Ellios. sehingga tatanan poni milik gadis tomboy ini sedikit terlihat berantakan.

"Kris, kau itu masih sakit tapi tetap saja menyebalkan? susah payah aku menata rambut ku ini"

Ellios dengan tingkah random nya langsung segera menata kembali rambut nya yang mulai berantakan.

"kau mulai tertular Dea? lebay mu mulai tumbuh subur Ell??!!!..."

"hahaha... sesekali bertingkah seperti ini memang perlu"

"tapi aku lihat lihat rambutmu mulai panjang Ell, kenapa tidak dipangkas seperti biasanya?"

"aku masih sangat malas ke salon. tunggu mood ku datang saja"

"mau kita antar? pasti Dea yang lainnya langsung setuju"

"JELAS TIDAK! AKU YANG TIDAK SETUJU. bisa bisa aku jamuran menunggu kalian di salon. lebih baik aku berangkat sendiri"

"hahahaha......."

pada akhirnya perbincangan mereka mulai keluar dari masalah pertengkaran tadi.

dan singkatnya, sampai bel istirahat berbunyi Ellios tetap saja setia menunggu Kristal di ruang UKS. namun sekarang bukan lagi perbincangan yang terjadi di keduanya, melainkan Ell maupun Kristal sama sama sibuk dengan ponsel masing masing.

"OMG!!! DIMANA KRISTAL? ELLIOS?"

saat ruangan ini terasa hening dan tenang, tiba tiba suara menggelegar langsung masuk dari arah depan.

"shit! biang onar!"

decak Ellios dan langsung bangkit dari kursinya. seolah sudah paham siapa pemilik dari suara itu, Ell pun langsung berjalan membuka gorden dan menuju ke depan.

"kecilkan suaramu! ini bukan lapangan Cel!"

"ah ini dia orang nya!!. gimana keadaan Kristal? dia dimana? didalam kah? atau lagi tidur? atau..."

"ssttt... memang patutnya mulutmu harus di lakban!"

"lpssnnnakkks"

suara Celine langsung terbungkam seketika disaat Ellios memutuskan menggunakan satu tangan nya untuk membekap mulut gadis itu. sedangkan Dea dan Lily yang hanya terkekeh kecil melihat tingkah ke 2 sahabatnya.

"Ell apa Kristal masih tidur?"

Lily akhirnya menanyakan keadaan Kristal dengan cara yabg sopan dan halus.

"tidak Ly. dia hanya berbaring saja"

"hah.... lo mau bunuh gue???"

"sedikit niat"

plakk!!!

"bocah tengil"

"eh kalian ini ya!! ngga di kelas ngga di tempat umum masih saja bertengkar. udah kenapa sih, tujuan kita disini jenguk Kristal kan?"

"Ellios De yang mulai, bukan aku"

"mana bisa. jelas kau yang biang onar!!"

"De lebih baik kau bawa Ellios masuk lebih dulu, lalu aku yang menghandle Celine"

"heum. ayo Ell masuk"

akhirnya Dea langsung mengalungkan tangan nya kearah lengan Ellios dan berjalan lebih dulu kearah dalam. kemudian disusul oleh Celine dan Lily.

saat mereka sudah memasuki tempat Kristal beristirahat, Dea lah yang pertama kali antusias mendekat kearah Kristal, disusul Celine dan Lily, sedangkan Ellios kebagian baris belakang. bahkan gadis ini akhirnya memilih duduk di ranjang pasien di sebrang ranjang Kristal.

"kau tidak papa kan Kris? apa masih sakit?"

"lo masih bisa napas kan Kris? ga terlalu parah kan luka nya? Ell ngerawat lo dengan baik ga?"

"hish... kalian ini ya. pelan pelan dong tanya nya. kasihan Kristal harus jawab satu persatu"

"hehe maap Ly. abisnya gue antusias sih"

"tudak papa Cel, De, Ly. aku sudah tidak sakit. tadi penjaga itu sudah memberiku salep dan resep obat kok"

"emang itu si Dio minta dihajar habis habisan!! bisa bisa nya dia kasar sama cewe!!"

Dea terlihat sangat gemas mengingat kejadian yang tadi menimpa sahabat nya ini. bahkan tak segan dia mengepalkan ke dua tangan nya kuat kuat.

"sudahlah tidak perlu.....

"permisi..."

saat perbincangan masih berlanjut, tiba tiba terdengar suara laki laki memberi salam dari arah depan.

"Teo?"

posisi gorden yang sudah tidak tertutup membuat Ell dan yang lainnya langsung saja bisa menatap kearah depan. dan nampaklah sosok laki laki berpostur sedikit bungkuk yang tak lain adalah Teo, teman satu bangku Ellios.

"Ell maaf mengganggu waktunya, aku hanya diutus oleh pak Wawan untuk memanggilmu ke ruang BK"

"apa apaan sih? kenapa jadi Ell yang salah!"

"ngga terima gue! orang jelas Dio yang nyari gara gara!! sialan emang itu anak!!"

Dea dan Celine langsung naik pitam mendengar ucapan yang disampaikan oleh Teo, bahkan ruangan UKS kini berubah menjadi riuh.

"jangan ikut menghakimi De, Cel. aku benci itu. yang terlibat aku, kalian jangan ikut masalah ini"

"Ell, aku ikut. biarkan aku yang menjelaskan ini pada guru BK"

"tidak!!! kau tidak boleh ikut campur. ini urusan hanya antara aku dengan laki laki itu. kau tetap disini Kris!!! Te, ayo pergi"

seolah memang tidak ingin melibatkan para sahabat nya, Ellios begitu saja pergi meninggalkan ruangan ini bersama Teo.

jelas saja sepeninggal Ellios, suasana di UKS berubah menjadi tegang. ke 4 gadis ini saling menukar tatapan penuh kekhawatiran.

"aku tidak mau Ell sampai kena masalah karena ini! aku akan susul dia!!"

"Kris jangan!! kau lupa Ell bilang apa? kau masih sakit!"

Lily langsung menahan tubuh Kristal saat mencoba memaksa turun dari ranjang UKS. Dea dan Celine pun ikut menghalangi niat gadis tersebut.

"tidak Ly. aku tidak bisa diam saja seperti ini. Ellios butuh bantuan ku. semua masalah ini juga timbul karena ku. karena Ellios melindungi ku!!!"

"Kris gue paham maksud lo. tapi kita juga ga bisa gegabah! lo tau sendiri Ell bagaimana watak nya. sekali tidak ya tidak!"

Celine ikut menyuarakan pendapatnya. meski nada bicara gadis ini sedikit keras, namun tujuan Celine semata mata hanya untuk kebaikan Kristal.

"kita tidak bisa berbuat banyak Kris. kita tunggu kabar dari mereka. jikapun Ell dihukum karena ini. aku pasti akan bantu dengan cara lain"

Dea dengan versi lembutnya juga ikut menenangkan Kristal.

"aku ingin ke kelas"

satu kalimat lirih pada akhirnya menjadi titik final yang terucap dari bibir Kristal. wajah yang tidak seceria tadi, tatapan nya yang berubah kosong bahkan Kristal dengan usaha nya sendiri memaksa turun dari ranjang nya.

"Kris kau masih sakit!! istirahatlah disini"

"aku ingin ke kelas"

lagi lagi hanya kalimat tersebut yang terucap dari mulut pucat gadis cantik ini

"sudahlah kita dampingi saja"

ucap Dea lirih kearah Celine dan Lily.

"ayo"

akhirnya dengan terpaksa ke 3 gadis ini menuruti keinginan Kristal. ke empatnya pun berjalan beriringan mendampingi Kristal yang masih berjalan sedikit sempoyongan.

"gunakan tubuh gue buat tumpuan Kris. gue bantu jalan"

"hm thanks"

tidak ada perbincangan lagi diantara mereka. yang ada hanya semua bungkam dan berjalan beriringan menuju kelas mereka.

*****

disisi ruangan paling pojok sebelah kantor guru.

saat Ell dan Teo mulai memasuki pintu ruangan bertuliskan RUANG BK, ternyata pandangan mereka langsung disuguhkan oleh 3 sosok siswa, dan 2 sosok guru yang sudah terlihat duduk lebih dulu di ruangan tersebut.

"masuk Ell, Teo. Ellios duduk lah disamping bapak"

ucap laki laki berkumis tebal dengan kepala yang tidak ditumbuhi rambut sama sekali ini kearah Ellios.

tidak berniat menjawab pernyataan guru itu, namun Ellios tetap menuruti apa yang diperintahkan nya.

"baik, bapak akan mulai saja meluruskan masalah ini. disini pak Wawan dan pak Roni akan menjadi penengah di permasalah ini. kami tidak akan membela kubu manapun!! Ellios? Dio? bapak ingin mendengar cerita kalian satu persatu. kenapa masalah ini sampai berujung ke perkelahian adu fisik?"

sangat bijak pria bernama Wawan tersebut mulai membuka pembicaraan. terlihat Dio yang masih memasang wajah emosinya tetap saja menatap Ellios yang berada di sebrang duduk nya. sedangkan Ellios dengan tenang duduk dan memasang wajah seperti biasa, datar dan dingin.

"saya ini tidak punya masalah dengan dia pak!! saya itu hanya mendekati Kristal berniat menyapa nya. eh dia yang tiba tiba mukul saya. salah saya dimana?"

Dio dengan ambisiusnya langsung melayangkan segala emosinya kearah Ellios. semua cerita langsung dia rangkai sedemikian rupa hanya untuk menyudutkan gadis ini.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!