Benih Ustadz Firman

" ya Allah,, kok bisa nak, bu nyai husniah sampai lupa jika di sana masih ada dokter fitri,,

"Kapan itu terjadi cecar nya lagi,

Rania nampak menangis,, sedangkan dokter fitri,, dia seorang dokter sudah pasti banyak kejadian yang telah terjadi di depan matanya,

Jadi dia tidak mengambil kesimpulan sendiri, apa lagi rania keluarga dari seorang kyai yang sudah kesuhur,

"Hiks, hiks,rania masih menangis,!

"Katakan nak, kapan kalian melakukan nya,

Bu nyai husniah bertanya seperti itu karena dia tahu dari cerita Rania jika mereka selama menikah tidak pernah berhubungan layaknya suami dan istri,

"sabar bu nyai, ujar dokter Fitri menenangkan,

"Biarkan  ning rania tenang dulu,!

Setelah agak tenang Rania mulai buka suara,

"Dokter,! Dia, ,, " dia melakukan nya hanya sekali saat malam sebelum mencerai kan saya,Isak Rania di hadapan dokter dan ummi nya.

Bahkan ustadz firman melakukan nya tanpa sadar, karna saat itu dia tengah dalam pengaruh obat,

"Astagfirullah, bu  nyai husnia tambah shok,

"Kenapa waktu itu kamu diam saja ran kenapa kamu tidak mengatakan pada ustad firman,!

"Aku malu Umi kenapa harus aku yang menjelaskan nya,! Jawab Rania.

"Tapi dok ujar rania  kembali beralih pada dokter Fitri,!

Hanya malam itu kenapa saya bisa hamil?"

Rania tiba-tiba jadi ngebleng walaupun dia seorang mahasiswa, dia malah melupakan fakta jika walau hanya sekalipun itu bisa saja terjadi,

"Bisa ning!" itu bisa saja terjadi apalagi waktu itu kamu dalam keadaan subur, dan kalian melakukannya tanpa alat pengaman sama sekali, jelas sang dokter.

Rania menunduk saat mendengarkan penjelasan dokter Fitri,

Baiklah terlepas apa yang akan nanti kalian rencanakan Saya hanya anjurkan untuk menjaga kesehatanmu dan pola makan yang benar,

Saya akan meresepkan obat dan untuk vitamin buat janin tersebut tutur dokter Fitri yang tidak mau terlalu dalam ikut campur dengan urusan keluarga kyai Aziz.

"Kalau begitu saya permisi dulu tutur dokter Fitri dan mengemasi semua peralatannya,

Dokter Fitri pun keluar saat sampai di luar dia juga berpamitan pada yang lainnya,

Saat ditanya bagaimana kondisi Rania dokter Fitri pun mengatakan lebih baik bertanya langsung kepada bu nyai husniah begitulah jawabannya sebelum dia meninggalkan kediaman kyai Aziz.

Setelah kepergian dokter Fitri namun bu nyai husniyah dan Rania pun tak kunjung keluar dari kamar itu membuat kyai Aziz penasaran dan beranjak untuk melihat keadaan putrinya,

Tapi belum sampai di kamar Rania punya husniah sudah terlanjur keluar dari kamar itu dan menutupnya kembali,

"Umi bagaimana dengan Rania tanya kyai Aziz pada istrinya,

"bah, sebaiknya kita bicara di ruang tengah, bersama yang lainnya, ujar bu nyai husniah yang sudah mulai tenang.

"Umi bagaimana Rania serempak yang lain bertanya saat uminya Tengah mendudukkan dirinya di sofa,

Bu nyai husniah menarik nafas dalam-dalam sebelum dia menceritakan kebenarannya kepada anak-anaknya yang lain,

"bah,,! Rania kini tengah positif hamil,"

"Hah,, innalillahi kyai aziz langsung berujar,

Tidak jauh berbeda dari kyai Aziz kakak-kakak Rania termasuk Ilham juga ikut shok,,

"Bagaimana bisa umi ujar kyai Aziz pada istrinya,

Barulah dengan perlahan bunyi husniah menceritakan apa yang Rania ceritakan tadi tentang kejadian di mana malam sebelum Rania diceraikan oleh ustad firman,

"Astagfirullah seruan serempak terdengar,

Ilham mengepalkan tangannya,

Kali ini dia malah kecewa kepada firman yang tadinya dia menyalahkan Rania tapi kali ini Ilham merasa firman sudah keterlaluan,

Bagaimana bisa firman meninggalkan Rania setelah mendapatkan semua haknya walaupun itu tidak salah tapi paling tidak firman bertanggung jawab,

Ilham langsung beranjak dari duduknya, dengan wajah yang mengeras.

"Mau ke mana kamu ilham tegur kyai Aziz yang melihat kemarahan di wajah Ilham,

"Aku akan ke tempat ustad firman Abah dia harus tahu dan bertanggung jawab,!

"Benar bah biarkan Ilham ke sana dan menemui firman ucap kakak nya yang lain memberi dukungan,

Akhir nya kyai Aziz pun mengizinkan putra ketiga nya untuk mengurusi masalah ini karena biar bagaimanapun bayi dalam kandungan Rania membutuh kan sosok ayah nya.

Sedangkan, rania dia tengah meratapi nasip nya kini, tak henti hentinya dia menangis, entah sedih atau bahagia rania bekum bisa menyimpul kan nya,

Walau dibilang bahagia Apa yang perlu dia bahagiakan jika anak itu tumbuh bahkan status nya belum jelas, apakah perceraiannya sah atau tidak,

Tapi ketika firman menceraikannya dia belum dinyatakan hamil jadi bisa saja firman lepas dari tanggung jawab nya.

Ilham dengan menggunakan mobilnya Dia menuju ke rumah Ilham yang ada di kota Ilham dengan mudah mendapatkan alamat tersebut walau tanpa bertanya pada Rania,

Setelah 2 jam , Ilham akhirnya sampai di rumah mewah milik firman yang pernah ditempati bersama Rania, namun setelah sampai di sana firman tidak melihat tanda-tanda adanya penghuni di rumah itu hanya seorang security yang tengah berjaga di depan pos,

security itu menghampiri Ilham karena melihat  Ilham yang tengah mengamati rumah bosnya,

"Ada yang bisa kami bantu pak ucap security itu saat sudah mengetuk pintu kaca mobil Ilham.

"Saya mencari firman pak Apa benar dia tinggal di sini,!

"Oh iya benar pak jawab security tadi,

"Tapi pak firman sudah sebulan ini jalan pulang ke sini,!

"Apa, tidak pulang,? terus ke mana dia,

"Setahu saya beliau berada di rumah orang tuanya pak setelah ibu Rania tidak lagi tinggal di sini beliau pun juga tidak tinggal di sini lagi,!

Ilham tidak lagi banyak bertanya,

"Baik pak terima kasih atas informasinya, kalau begitu biar saya menghampiri rumah orang tuanya saja,!

"Siap pak jawab security tersebut.

Akhirnya Ilham membelokkan mobilnya untuk keluar dari area perumahan di mana rumah firman berada,

"Ternyata benar apa yang Rania ceritakan Ilham kini sudah sukses,

"Apakah karena kesuksesannya ini membuatnya berubah,?

Ilham melajukan mobilnya Dia berniat untuk berkunjung ke kediaman Bu lastri.

Ketika perasaan nya menjadi,

Bagaimana jika dia bisa sampai bertemu dengan Latifah orang yang dia titipkan sapu tangan beserta surat 2 tahun yang lalu,

Apakah Latifah masih mengingat hal itu,

Karena Ilham meminta Latifah menjawabnya ketika dia sudah kembali,

Namun saat ada kesempatan dia kembali masalah lain menelepon rumah tangga adiknya yang juga menyangkut pautkan keluarga mereka,

Butuh 1 jam dari perumahan firman menuju rumah di mana Bu lastri tinggal

Setelah sudah sampai di area kampung,

Ilham memerankan mobil nya.

Dia berharap dia tidak bertemu dengan Latifah dulu untuk saat ini,

Saat tiba di pekarangan rumah Bu lastri suasana rumah itu nampak sepi,

Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana pintunya tertutup rapat dan warungnya pun seperti tidak pernah dibuka lagi.

Sepertinya harapan Ilham kali ini terkabulkan untuk tidak bertemu dulu dengan Latifah.

Tapi bukan ini yang Ilham mau dia ingin bertemu dengan firman untuk membahas perkara adiknya.

"Eh Gus Ilham,! seorang tetangga Bu lastri yang mengenali Gus Ilham langsung menyapanya.

"Cari siapa Gus,?

"Maaf tuh Saya mencari ustad firman apakah dia ada di sini,!

"Lo lo lo,, Gus Ilham nggak tahu toh,

Ilham Magelang karena memang tidak tahu apapun,

"Maaf nih, ya sejak firman bercerai dengan Ning Rania, dia pergi dari rumah ini katanya melanjutkan usahanya entah di kota apa Saya juga tidak tahu tapi firman membawa Bu lastri juga adiknya Latifah sekalian tinggal di sana entah itu untuk sementara apa seterusnya Saya kurang mengerti terus tutur tetangga Bu lastri tersebut.

Ilham kembali menelan kekecewaan mendapati kabar tentang keberadaan firman yang tidak ada satupun yang tahu.

Mungkin ada,! tapi Ilham tidak tahu siapa saja yang firman kenal di luar urusan di pesantren.

"Makasih Bu infonya tutur ilham,

"Iya gus sama sama,

Ilham tidak langsung pulang walau sudah tahu penghuni rumah ini sudah tidak lagi ada di sini.

Dia masih betah menatap di rumahku Lastri yang beberapa kali dia kunjungi dan terakhir kali dia mengunjungi rumah ini dengan niat dan tujuan untuk menyampaikan perasaan nya pada latifah adik ipar dari adik nya.

Setelah sekian lama berdiam diri dalam mobil dan merenungi bagaimana nasib Rania nanti dan juga menahan rasa rindunya yang ingin bertemu dengan latifah,

Akhirnya Ilham pun memutuskan untuk pulang dan tentu saja harus memberitahu kabar ini kepada keluarganya segera.