Samuel seorang pria matang berumur 28 tahun sudah memiliki seorang istri bernama melisa mereka saling mecintai dan telah menikah selama 2 tahun, namun pernikahan mereka tidaklah seindah yang orang lihat, melisa yang berprofesi sebagai model haruslah selalu pergi keluar negri meningalkan samuel bekerja dan hidup sendiri bersama pembantu muda yang bernama villia, bagaimanakah kisah mereka bertiga nantikan ceritanya di manggatoon ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jrpv's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saran jitu dari tasya
Siang hari jam 13.30
Samuel, villia riko beserta istri dan anak laki laki mereka yang masih berumur 2 tahun telah sampai di tempat yang mereka janjikan untuk berkumpul bersama.
"ah, itu mereka !" ungkap samuel yang bisa langsung mengenal asistennya yakni riko bersama istrinya tasya dan anak mereka fikri.
"untunglah kalian sudah sampai , apa kabar mu fikri, om lihat kamu sudah semakin bertambah besar!" ungkap samuel gemas dan sayang kepada putra dari riko tersebut.
"baik... Om!" balas vikri cadel dan memeluk samuel dengan bahagia.
"bos.. Saya mohon jangan seperti itu, saya jadi tersingkirkan rasanya!" balas riko takut dan cemas karna anaknya memanglah sangat dekat dengan samuel sejak waktu baru lahir ke dunia ini.
"ha..ha.. Ha.. Gak pa pa kan fikri, kamu mau gak jadi anak om aja?" tanya samuel malah semakin jahil kepada riko yang cemburu akan kedekatan mereka.
"mas... Jangan usil dong , halo riko hai.. Um..?" villia mencoba menghentikan sikap samuel yang jahil kepada riko dan menyapa riko dan ingin juga menyapa istrinya riko namun dia belum tahu namanya.
"tasya kak!, kakak bisa memangilku tasya!" jabat tasya tersenyum lembut dan manis, serta memperkenalkan dirinya.
"salam kenal juga!" balas villia lembut dan senang dia seperti mendapatkan seorang teman baru karna mereka langsung cocok dan semakin akrab.
"baiklah sayang ! Kau bisa mengobrol lebih lama dengan tasya, aku serta riko dan fikri akan memulai permainan golf kami" jelas samuel singkat sepertinya ia tahu villia sedang senang karna mendapat teman baru yakni tasya.
"baik, mas.. Nanti kami akan gabung!" ungkap villia semakin senang ia ingin mengobrol lebih dalam dan lama bersama tasya.
.
.
.
"kak, jika aku boleh tanya?, kenapa kakak memangil tuan samuel dengan sebutan mas?, bukankah ada pangilan lebih mesra dan lebih bagus dari pada pengilan itu!" tanya tasya tanpa pamrih karna sangat penasaran .
"um.. Ya karna aku belum terbiasa memangil pangilan sayang yang lain, jujur sekali aku masih malu !" ungkap villia jujur dengan wajah memerahnya.
"... Ish kakak ini, kenapa kakak harus malu kak!, apakah kakak gak mencintai tuan samuel?" tanya tasya lagi, dia benar benar berbicara seperti tanpa beban.
"bukan.. Bukan aku gak cinta sya, aku sangat mencintai suamiku, hanya saja untuk memangil dia dengan sebitan sayang atau honey, aku masihlah belum terbiasa." jelas villia lagi, mana mungkin dia tidak mencintai suaminya.
"hah... Kakak ini, aku sarankan ya kak!. Malu , ragu dan tidak percaya diri itu tidak baik dalam mengungkapkan rasa sayang dan cinta kakak kepada tuan samuel, apakah kakak tidak ingin mengatakan satu kali saja bahwa kakak mencitai suami kakak ?, tanya tasya beruntun dan saran tasya tepat. Menurutnya villia terlalu dangkal dalam masalah hubungan yang dapat membuat samuel semakin sayang dan semakin jatuh cinta padanya.
Padahal tanpa melakukan itu, samuel tetap mencintai villia walaupun villia dapat memahami dan dapat mengerti perlakuan cinta yang samuel berikan untuknya.
"... Um.. Apakah harus ?" tanya lirih villia menurutnya apa yang di katakan tasya ini tidaklah sepenuhnya salah. Dia perlu mengungkapkan rasa sayang dan cintanya juga kepada samuel.
"tentu harus kak, bukankah kakak juga sangat mencintai tuan?" tanya tasya yang tidak ragu akan terka atau pikiranya.
"ya,benar ... Aku sangat mencintai suamiku !" balas villia mantap tanpa keraguan.
" nah.. Itu kakak tahu, tapi kenapa kakak tidak mengungkapkanya kepada tuan yang sama kakak katakan padaku !" saran serta ungkap tasya bersemangat dia sangat suka melakukan hal romantis untuk orang lain.
" apakah harus segera?, tapi aku bingung bagaimana cara mengungkapkanya?"ungkap villia kembali ragu. Dia tidaklah tahu bagaimana mengungkapkan hal romantis tersebut.
"ha.ha.. Ha.. Kakak ini ada ada saja!, apakah kakak ingin aku berikan sebuah tips, aku memiliki banyak tips jitu loh!" ungkap tasya tertawa kecil dan memikirkan sebuah hal yang sangat menarik romantis, panas namun masihlah wajar untuk pesangan suami istri baru.
"pst...!" tasya berbisik panjang membuat sebuah pengakuan cinta yang tasya yakin itu pastilah akan sangat menakjubkan.
"?!!!, tasya... Apakah kau yakin?" tqnya serta terkejut serta wajah villia merah mendengar hal barusan yang baru saja tasya ungkapkan padanya.
"ish, percaya pada ide ku kak, aku yakin jika kakak lakukan hal ini, kakak akan mendapatkan 2 burung dengan 1 lemparan batu!" ungkap tasya bersemangat dan saranya sangat
Villia masih berpikir pikir, tidak mungkin dia dapat melakukan hal tersebut, yang memikirkannya saja membuat villia susah untuk meneguk air ludah dan dengan wajah yang memanas.
"oh.. Ayolah kak!, jangan ragu ragu dan malu!, apakah kakak tidak ingin membuat tuan samuel semakin bertekuk lutut kepada kakak!." tanya tasya membakar semangat villia lagi agar villia yakin akan saran serta idenya.
"apa yang kalian bicarakan?, kenapa kalian sangat asik mengobrol hingga lupa untuk bergabung dengan kita dalam permainan golf ini?" tanya serta penasarannya samuel kepada istrinya serta kepada keisya.
"??, ada apa sayang?, kenapa wajahmu sangat merah?"tanya samuel khawatir villia sakit dan langsung mengenggam wajah istrinya lembut.
"gak.. Aku gak apa apa kok mas!" balas villia mencoba mengkondisikan mimik wajah dan segera menghalau pikiran kotornya itu.
"kenapa villia?, apakah kah yakin kau tidak apa apa?" tanya samuel memastikan hal tersebut lagi.
"ya mas, aku gak apa apa!" jawab villia pelan dan meyakinkan samuel untuk kedua kalinya
"ada apa tas?, hal apa yang kau bisikkan pada nyonya tadi?" tanya riko yang juga ikut bergabung disana dan memegang pundak tasya.
"gak ada sayang!, kami hanya mengobrol biasa!, benarkan kak ?" pangil tasya manja dan sayang kepada suaminya riko membuat riko salah tingkah dan serta mengedipkan mata nakal ke arah villia.
"sayang.. Kita lagi ketemu bos ku dan nyonyaku!, kenapa kau bersikap tidak tahu malu seperti ini!" balas riko sebenarnya tidak marah hanya saja mereka sedang tidak sendirian saja sekarang.
"lah emangnya kenapa sayang!, kan kamu suami aku!" ungkap tanya semakin manja dan me centilkan nada suaranya.
Riko hanya bisa memejamkan matanya malu, dia tidak bisa marah pada istri kecilnya ini.
Samuel hanya bisa melihat kemesraan serta juga iri, ia ingin juga di pangil manja oleh villia seperti yang tasya lakukan ke pada riko tadi.
"maafkan istri saya bos!, atas namanya saya meminta maaf" riko menundukkan kepala kepada samuel dan meminta maaf atas nama istrinya.
"tidak apa riko!, itu bukanlah kesalahanmu, kalian pasangan suami istri jadi wajar bukan istrimu selalu mengungkapkan dan memperlihatkan sifat kemanjaannya, kamu sangat beruntung mendapatkan istri yang bisa manja dan sangat bergantung kepadamu!" ungkap samuel tulus dan juga iri melihat sifat manja tasya yang ingin dia lihat di dalam sifat villia.
Villia terdiam, pasti mendengar semua ucapan samuel walaupun secara tidak sengaja membicarakan dirinya itu, villia tidaklah marah ataupun menolak.
Dia sadar dalam hal manja, dan kebergantungan ataupun ungkapan cinta dan sayang dia belumlah bisa mengungkapkan hal itu secara lugas, dia masih malu dan belum terbiasa. Dia tidak bisa seperti ini, dia haruslah berubah.