NovelToon NovelToon
Benalu Dalam Rumah Tanggaku

Benalu Dalam Rumah Tanggaku

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / Istri ideal
Popularitas:7.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Mentari merupakan seorang perempuan yang baik hati, lembut, dan penuh perhatian. Ia juga begitu mencintai sang suami yang telah mendampinginya selama 5 tahun ini. Biarpun kerap mendapatkan perlakuan kasar dan semena-mena dari mertua maupun iparnya , Mentari tetap bersikap baik dan tak pernah membalas setiap perlakuan buruk mereka.

Mertuanya juga menganggap dirinya tak lebih dari benalu yang hanya bisa menempel dan mengambil keuntungan dari anak lelakinya. Tapi Mentari tetap bersabar. Berharap kesabarannya berbuah manis dan keluarga sang suami perlahan menerimanya dengan tangan terbuka.

Hingga satu kejadian membuka matanya bahwa baik suami maupun mertuanya dan iparnya sama saja. Sang suami kedapatan selingkuh di belakangnya. Hanya karena pendidikannya tak tinggi dan belum juga dikaruniai seorang anak, mereka pun menusuknya dari belakang.

Tak terima perlakuan mereka, Mentari pun bertindak. Ia pun membungkam mulut mereka semua dan menunjukkan siapakah benalu sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA PULUH TIGA

Shandi dan Erna akhirnya tiba di rumah Rohani. Beberapa menit kemudian, mobil yang dikendarai Septi pun tiba di rumah. Mereka masuk ke dalam rumah itu bersama-sama dengan wajah kusut.

"Kalian kenapa ke sini? Jangan bilang kalian mau pulang kemari karena tidak memiliki tempat tinggal?" ketus Septi sudah seperti nyonya rumah karena merasa dia sudah keluar uang untuk membayar cicilan rumah itu.

"Septi, yang sopan kalau bicara," bentak Shandi pada sang adik perempuannya.

"Kenapa? Aku kan cuma bertanya," bakas Septi tak kalah ketus.

"Tapi cara kamu bicara itu benar-benar tak ada sopan santunnya sama sekali."

"Lho, kenapa marah sih? Memangnya kalian kalau bicara lemah lembut? Nggak kan, jadi kakak jawab aja pertanyaan Septi tadi!" ketus Septi yang kini sudah menghenyakkan bokongnya di sofa yang ada di ruang tamu itu.

"Kamu kan tahu, kakak nggak ada tempat tinggal lagi sekarang. Mbak kamu sedang hamil, kasihan dia Sep. Kakak juga belum punya uang kalau harus beli rumah. Mau menginap di hotel kan sayang dengan uangnya, mau beli rumah lagi, kakak nggak ada yang sebanyak itu. Nggak papa ya kakak sama Erna tinggal di sini?" melas Shandi. Sungguh, ia sudah begitu lelah. Ia rasanya sudah tak sabar ingin mandi kemudian merebahkan tubuhnya dibatas ranjangnya yang ada di rumah itu.

"Mbak Erna, mbak kan manajer showroom mobil mewah pasti duit mbak banyak dong, kenapa nggak mbak beli rumah sendiri aja?" tanya Septi dengan memasang wajah songongnya.

"Heh, anak kecil, tutup mulutmu yang bawel itu ya! Yang bertugas membeli rumah itu ya Shandi, ngapain. juga gue mesti keluar duit buat beli rumah. Rugi dong," omel Erna bersungut-sungut. Septi hendak kembali menimpali, Rohani segera mencegahnya.

"K-kau ... "

"Sep, sudah. Biarkan kakakmu dan istrinya tidur di kamar mereka. Bagaimana pun, Erna sedang hamil, kita harus menjaga dia," sergah Rohani sambil memijit pelipisnya.

"Lihat, mama loe aja nggak masalah. Dasar, adik ipar nggak ada akhlak!"

Septi yang sejak tadi menahan amarahnya lantas segera berdiri hendak beranjak dari sana. Tapi saat mendengar suara mamanya yang menanyakan sesuatu pada Shandi, sontak membuatnya diam sejenak untuk mendengarkan jawaban sang kakak .

"Shan, apa benar yang dikatakan perempuan itu kalau perusahaan tempat kamu bekerja itu milik dia?" tanya Rohani yang sejak tadi penasaran.

Shandi hanya bisa mengangguk lemah sebagai jawaban.

"Apa, mas? Bagaimana bisa?" suara Erna terdengar begitu heran sekaligus penasaran.

"Aku juga baru tahu. Beberapa hari yang lalu memang terdengar kabar kalau pemilik perusahaan yang sebenarnya akan turun tangan secara langsung. Selama ini dia hanya bekerja di balik layar karena sudah menikah. Karena pemiliknya telah bercerai, jadi dia memilih memimpin perusahaan secara langsung. Selama ini perusahaan dipimpin oleh Pak Galih, kami pikir pak Galih lah pemiliknya. Namun tadi, saat acara penyambutan kedatangan pemilik MTR Furniture datang, aku benar-benar terkejut, ternyata Tari lah pemilik sebenarnya," papar Shandi dengan nafas sedikit tercekat. "Pantas saja selama ini dia bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita tanpa kesulitan sedikit pun, padahal uang yang kuberikan tak sebanding dengan besarnya pengeluaran. Ternyata penyebabnya selama ini Tari memakai uangnya sendiri. Aku ... merasa benar-benar bodoh karena tidak mengetahui semua ini. Aku memang benar-benar bodoh."

"Ya, kau memang bodoh, Shandi! Bagaimana kau sebagai suami tapi tidak tahu apa-apa. Setidaknya kalau kau tahu, kau kan bisa mengamankan aset, atau menguasai perusahaannya jadi hidup kita takkan jadi seperti ini meskipun kalian telah bercerai," hardik Rohani tanpa rasa malu sedikitpun membuat Shandi menatap nanar sang ibu.

"Pantas saja Tari memilih menyembunyikan kebenarannya, bahkan saat ibu baru tahu saja niat ibu sudah nggak baik. Apa ibu tidak pernah sedikit saja menyayangi Tari sebagai seorang menantu selama ini?" sinis Shandi dengan tatapan menghunus tajam.

Rohani bungkam, ia sendiri heran dengan dirinya. Kenapa ia tidak bisa menyayangi Mentari seperti ia menyayangi Erna. Padahal kalau mau dibandingkan, Mentari jauh lebih baik dari Erna, bahkan hampir di segala bidang. Setelah berpikir beberapa saat, ia pikir ada 2 hal yang tidak dimiliki Mentari dan itu adalah karena Mentari tidak memiliki keluarga lagi alias telah yatim piatu dan Mentari yang tak kunjung hamil, membuat segala kelebihan Mentari tertutup sempurna seperti pepatah yang mengatakan karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

...***...

Hari sudah beranjak sore, Mentari pun telah dalam perjalanan pulang. Sama seperti tadi ia diantar oleh Belinda. Demi segala kemudahan, Belinda bahkan menyewa unit di apartemen yang sama. Yang berbeda hanya lantainya. Unit milik Mentari terdapat di lantai tertinggi, sesuai dengan nilai harganya yang jauh lebih tinggi. Sedangkan unit apartemen Belinda, ada di lantai 2.

Setibanya di basement, Mentari segera masuk ke dalam kotak besi yang akan mengantarkannya ke lantai yang dituju. Bunyi denting lift terdengar, Mentari pun segera keluar dan berjalan dengan kepala tertunduk lesu hingga ia tidak menyadari ada seseorang yang tengah memperhatikannya dengan tangan berada di saku celananya.

"Onty Riri cantik," pekik Asha membuat Mentari segera mengangkat wajahnya kemudian tersenyum lebar.

"Asha, kok Asha di sini sih? Kenapa nggak ngabarin lagi mau ke kemari?" cecar Mentari sambil mengangkat tubuh mungil Ashadiva.

"Kan kejutan, onty. Kalau Asha kasi tahu, namanya bukan kejutan dong, iya kan papi?" tukas Asha meminta dukungan dari sang ayah. Jervario mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Wah, makasih ya, princess Asha nya, onty!" ucap Mentari sambil menciumi pipi gembul Asha membuat gadis kecil itu terkekeh geli. "Kita masuk yuk!" ajak Mentari yang hendak berdiri.

"Onty, sebentar!" sergah Asha membuat Mentari kembali berjongkok.

"Ada apa sayang?" tanya Mentari lembut.

"Onty sebelum pulang tadi nangis ya?" tanya Asha membuat Mentari salah tingkah.

"Onty-onty ... " kemudian tangan Asha terulur dan mengusap sudut mata Mentari yang masih basah. Setelah itu, Asha mengecup kedua mata Mentari membuat ia membulatkan matanya.

"Onty jangan nangis lagi ya!"

Reflek, Mentari mengangguk sambil ekor matanya melirik ke arah Jervario yang tengah memperhatikannya dalam diam.

Setelah itu, mereka pun masuk ke unit apartemen milik Mentari. Mentari pun bergegas mencuci tangan kemudian menyiapkan minuman untuk tamu pentingnya.

"Asha, mau minum apa, sayang? Onty ada alpukat, Asha mau minum jus alpukat?"

"Mau Onty," sahut Asha semangat.

"Kalau kamu, Jer, mau minum apa?"

"Kopi aja," jawab Jervario singkat dan datar.

"Oh, oke."

Kemudian Mentari pun mengeluarkan buah alpukat dan menyiapkan blender serta susu. Ia pun bersiap membuat jus sambil mengajak Asha mengobrol.

"Eh, Asha sama papi tadi udah lama atau baru datang sih, sayang?"

"Belum lama onty."

"Kok tiba-tiba ke sini? Asha kangen sama Onty yaaa?"

"Hehehe ... iya Onty. Asha pingin ajak Onty makan pizza bareng."

"Kenapa mau nya sama Onty? Kan ada onty Jea ."

Asha menggeleng, "Asha maunya sama Onty. Asha kangen onty. Nah, itu pasti pizza nya."

Mentari mengerutkan keningnya, "emang udah pesan?"

"Udah, sebelum onty sampai, papi udah pesan. Heheheh ... " Asha nyengir membuat Mentari gemas sendiri.

"Ini sayang, pizza nya. Ayo kita makan." Jervario segera membuka kantong berisi 2 pan pizza dan menghidangkannya.

"Jer, ini kopimu dan ini jus alpukat spesial buat Princess Asha." Mentari berseru riang sambil menghidangkan jus untuk Asha dan kopi untuk Jervario.

Jervario menerima kopi itu kemudian menyeruputnya dengan perlahan, sambil sesekali ekor matanya melirik Mentari.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Jamayah Tambi
Tak sabar ni nunggu nikahnya.Biar mata mereka terbelalak/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
/Heart//Rose//Heart/
neng ade
paling juga beli itu steak daging sapi nya.. si ibu mertua bakal shock. nanti klo tau siapa itu Mentari
Jamayah Tambi
Mentari tak mungkin pake pakaian seperti ke kantor./Tongue/
Jamayah Tambi
Nikah cepat sana,agar tidak lagi diganggu benalu2 itu./Heart//Rose//Wilt/for u2
Jamayah Tambi
Itu ibu Rohsetan
Jamayah Tambi
Tak payah jumpa.Lupa apa dia buat ke kamu dulu/CoolGuy/
Jamayah Tambi
Setuju.Arga Bela.Sama2 single./CoolGuy/
Jamayah Tambi
Erna udah di pecat.Maneger konon..Sale girl jer.Spg
Elie Suryani II
Luar biasa
Jamayah Tambi
Gebat Erna.
neng ade
orang tua macam apa itu malah nyuruh anak nya selingkuh hanya karena ingin cucu
Jamayah Tambi
Banysk cekadak juga Mentari ni.Orang dah suka,sayang ,mau jaga kamu seumur hidup.Jangan lama2 sendiri.Ramai yg ganggu n naksir kamu/Proud/
Jamayah Tambi
Dah agsk dah Erna sugar baby Daddy kepala botak/Tongue//Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
Nikah saja sama Jer Tari.Kamu akan temui bahagia.Sebab semua keluarga itu
Jamayah Tambi
Dah agak dah.Memang Spg.Sales girls/CoolGuy//CoolGuy/
neng ade
ah sayang sekali aku blm baca novel nya thor .. maaf .. siap2 deh otw..
Jamayah Tambi
Hah.Nah ambik kau Erna.Kata Tari mandul.Tapi Shandi mandul.Kerana agakanku kamu yg hamil anak lelaki lain.Sebab tu keburu ms/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/u nikah dgn Shandi
Jamayah Tambi
kamu jual diri Septi
Jamayah Tambi
Masih lagi tak sedar diri ansk beranak benalu itu.Over conffibent betul
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!