"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Tinggalkan Saja!
Arini Masih menangis tergugu dengan semua ini. dia ingin ini hanya mimpi saja.
" Kenapa harus aku.. hikss hikss.."
" Mas aku ingin punya anak.."
" Sabar Arini.. mungkin ini sudah takdir. maka kamu harus ikhlas. masalah anak, aku tidak mempersalahkan. lagian kan ada Mahira yang sedang Hamil. apalagi anak nya kembar. anggap aja itu juga anak kamu." Ucap Radit sambil menenangkan Arini.
" Tapi aku ingin dari rahim ku Mas, bukan dari orang lain.." Isak tangis Arini belum berhenti.
Radit pun hanya menghela nafas nya. lalu memeluk Arini.
" Lebih baik sekarang kamu fokus sama kesehatan kamu ya, biar kamu juga cepet sembuh."
" Sekarang kita pulang dan istirahat ya."
Arini pun hanya menurut saja, karena dia sudah lelah dengan menangis. Radit dan Arini pun keluar dari rumah sakit tersebut dan menuju tempat parkir mobil.
Di perjalanan..
" Kita makan dulu ya, Kamu mau makan apa ?"
" Engga Mas, aku mau langsung pulang aja. aku cape mau istirahat." Ucap Arini dengan suara lirih.
" Baiklah, nanti kita pesen makanan aja ya."
" Iya."
" Sudah jangan terus berlarut larut."
" Tapi Mas masalah nya ini berat banget buat aku, aku seorang wanita yang ingin mempunyai Anak, tapi..harapan ku pupus karena penyakit ini."
" Ya terus sekarang mau gimana lagi, kalau di pertahankan. nanti kamu bakal ngerasain sakit terus. kita ikutin aja apa kata dokter. insyaAllah dokter tau yang terbaik."
" Iya terbaik bagi dokter, tapi tidak terbaik buat aku Mas..Apa nanti kata orang Mas, kalau aku belum punya anak." Ucap Arini dengan mata yang sudah berkaca kaca.
" Sudah jangan dengarkan apa kata orang. fokus saja sama diri kamu."
" Mas, setelah ini. apakah kamu masih menyayangiku ?" Tanya Arini dengan tatapan sendu.
" Arini, apa pun itu aku akan menyayangi kamu. karena ini juga kan bukan kemauan kamu. ini sudah takdir." Ucap Radit dengan hati hati.
Mendengar itu hati Arini sedikit lega. Dia merasa takut setelah ini, Radit akan meninggalkan nya.
Setelah Perjalanan, akhir nya Radit dan Arini sampai di rumah.
" Kamu langsung istirahat ya di kamar, aku sudah pesan kan makanan."
" Iya Mas." Lalu Radit pun mengantar Arini ke dalam kamar. Setelah Arini berbaring Radit pun menyelimuti Arini.
" Nanti kalau makanan nya sudah sampai, aku bangunin kamu ya."
" Iya Mas."
Lalu Radit pun beranjak dari tempat tidur dan melangkahkan kaki nya menuju keluar, tidak lupa dia menutup pintu kamar nya. setelah itu dia menuju taman belakang dan duduk di kursi.
" Ya Allah, gimana ini. sebenernya aku tidak masalah kalau Arini tidak mempunyai Anak, karena aku masih mempunyai Mahira." gumam Radit.
Tak lama ponsel Radit pun berdering.
" Mahira telfon, aku sampai lupa ya."
" Hallo Assalamualaikum sayang.." Sapa Radit.
" Walaikumsalam Mas, gimana kamu masih di rumah sakit ?" Tanya Mahira.
" Sudah pulang, sekarang aku ada di Rumah. Maaf ya aku belum ke sana lagi."
" Iya gapapa Mas, Arini sakit apa Mas ?"
" Em..Arini sakit kanker rahim, jadi harus di operasi dan Rahim nya di angkat."
" Apa, yang bener kamu Mas."
" Iya sayang.."
" Berarti dia gak bakal bisa punya anak dong."
" Ya seperti itu."
" Setelah dia seperti itu, apakah kamu masih mempertahankan nya Mas ?" Tanya Mahira.
Hening beberapa saat.
" Halo Mas.."
" Eh iyaa.."
" Kenapa kamu belum jawab pertanyaan tadi."
" Mahira aku juga butuh waktu, untuk sekarang Arini benar benar butuh support untuk kesembuhan nya. aku tidak mungkin langsung memutuskan pernikahan ini dalam kondisi Arini sedang tidak baik baik saja."
" Iya aku tau, lebih baik nanti setelah Arini mulai sembuh, kamu tinggalkan saja! lagian dia juga gak bakal punya anak Mas, justru aku yang bakal ngasih kamu anak."
" Mahiraa..."
" Mas, seharus nya kamu sadar dong. atas kejadian ini, berarti kamu harus ceraikan dia, dan pilih aku dan anak anak kita." Ucap Mahira dengan suara tegas.
Mendengar semua itu kepala Radit menjadi pusing. Bagaimana ini..?