Dewi Eka Arshila, seorang gadis cantik yang sangat berperangai buruk.
Perangainya yang seperti ini terjadi karena ulah sang kekasih yang sudah mengkhianatinya. Ditambah pula ia yang baru kehilangan sosok ayah yang tega meninggalkan sang ibu dan juga dirinya. Suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima, pria tampan yang selalu memperhatikan dirinya. Berkat usaha gigih Bima dalam meraih cinta gadis pujaannya, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang. Kejadian apa yang membuat hati Arshilla seperti ini? Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan Arshilla selanjutnya?
Terus ikuti The End Of Our Love.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Kirana mengusap punggung Arshilla yang masih dilanda emosi. Sementara Riyan menepuk bahu Arshilla untuk menenangkannya
"Brengsek banget tuh cewek!" umpatnya
"Udah lo tenangin diri. Lagian Bima udah jadi suami lo, dia ga akan pernah berpaling dari lo ini!" ucap Riyan
"Tapi gue kesaal Yan!"
Riyan menutup kedua telinganya karena suara Arshilla mulai meninggi
"Etdah suara Lo!" ucap Riyan
"Yang!" panggil Bima
Mereka menoleh bersama ke arah Bima
"Loh kok kamu berangkat si!" ucap Arshilla setelah menghampiri Bima
Bima mencium kening Arshilla "Kan aku bilang, aku nggak mau jauh-jauh dari kamu," ucap Bima
Mereka yang ada di dalam kelas meleleh melihat pasangan romantis itu
"Ya udah sini duduk!" Arshilla mengajak Bima duduk di tempatnya
"Udah baikkan?" tanyanya sambil memegangi dahi Bima
"Udah kok Yang, barusan minum obat dulu sebelum berangkat," jawab Bima
"Lo sakit Bim?" tanya David
"Tadi mah iya sekarang udah nggak," jawabnya.
Mona memasuki kelas dan terdengar suara yang menyoraki Mona dengan keras
"Huuuu dasar cewek gatel!"
"Nggak tau diri!"
"Nggak laku ya Lo sampai ganggu rumah tangga orang!
"Menjijikan!"
"Cantik tapi murahan!"
Umpatan mereka terdengar jelas oleh Mona, ia semakin malu dan memilih duduk daripada menanggapi ocehan mereka.
"Ada apa si?" tanya Bima
"Noh cewek gatel pasang foto di mading, lo sama dia lagi pelukan!" jelas Adi
Bima terkejut lalu menatap tajam Mona
"Gue peringati sekali lagi ya! Kalo lo gangguin rumah tangga gue, bakal gue pastiin lo bakal menyesal!" ancam Bima
Sang Dosen masuk ke kelas dan memulai pelajaran
Setelah satu jam Bima mulai merasakan pusing, ia menyenderkan kepalanya pada bahu sang istri.
"Yang, pusing," ucap Bima
"Kan udah dibilangin jangan berangkat! Masih aja ngeyel. Ya udah kita ke UKS ya,"
Arshilla mengangkat tangannya
"Pak, maaf. Saya izin mau mengantar Bima ke UKS," ucap Arshilla
"Iya iya boleh!"
"Terimakasih pak!"
Arshilla memegangi lengan Bima dan ke duanya pergi ke UKS
"Yan, lo ngerasa aneh nggak si sama Bima? Kok dia akhir-akhir ini sering sakit yaa," ujar David
"Iya juga ya,"
"Apa dia kebanyakan cas?" ucap David
Riyan tertawa kecil "Bisa juga. Dia kan paling mesum soalnya,"
Arshilla membaringkan tubuh Bima dan menyelimutinya, ia pun duduk di kursi yang ada di samping ranjang itu
"Mau aku kompres lagi?" tawarnya
Bima menggeleng "Nggak usah Yang, aku mau tidur aja,"
Arshilla mencium pipi Bima "Ya udah kamu istirahat ya, aku duduk di sini!"
Bima meraih tangan Arshilla dan menciumnya. Ia memegangi tangan putih mulus istrinya itu hingga tertidur.
Kelas pun selesai mereka berlima bergegas menuju ke UKS. Tak lupa Riyan mampir ke kantin membeli makan siang untuk Bima dan Arshilla
"Lo udah baikkan?" tanya Adi pada Bima
"Udah," jawab Bima
Riyan memberikan kantung plastik putih pada Arshilla
"Lo berdua makan dulu," ucapnya
Arshilla menerima kantung plastik itu "Thanks ya!"
Riyan mengangguk dan duduk di sofa panjang yang ada di ruang UKS disusul oleh mereka.
"Kamu makan dulu ya, aku suapin," ucap Arshilla, Bima mengangguk
Ia mulai menerima suapan dari istri cantiknya
"Kamu nggak makan?" tanya Bima
"Nanti aja."
*******
Fitri pulang berjalan berjalan kaki seorang diri, ponselnya berdering tertera nama Delon di layar ponselnya. Fitri pun mengangkat panggilan itu
"Halo?" ucap Fitri
"Lo di mana?" tanya Delon
"Gue lagi pulang nih!"
"Jalan kaki?" ucap Delon
Fitri mengerutkan keningnya "Kok lo tau?" tanyanya
"Gue di belakang lo!" serunya
Fitri berbalik dan benar kini Delon ada di belakangnya.
"Loh bukannya lo ke Jerman ya?" tanya Fitri
Delon memutuskan panggilannya lalu tersenyum tipis "Gue ngga jadi ke Jerman. Gue mau kuliah di dekat rumah gue aja," jawabnya.
"Kok lo jalan kaki?" tanya Delon
"Iya kebetulan sopir gue belum jemput jadi gue jalan kaki aja. Terus lo ngapain di sini?" tanya Fitri balik
Delon menunjuk ke arah rumah yang masih terlihat meskipun tertutup tembok pembatas
"Itu rumah gue!" ucapnya
"Kompleks Permata?" ucap Fitri terkejut
Delon mengangguk "Iya, gue masih satu kompleks sama Arshilla tapi kalo Arshilla ada di paling ujung," jelasnya
"Bukan soal satu kompleks, tapi gue kaget aja karena kompleks itu kan isinya orang kaya semua,"
Delon tertawa kecil "Yok mampir ke rumah gue, nanti gue anterin pulang,"
Fitri merasa minder "Nggak ah, gue malu!"
"Nggak usah malu. Ayo!" Delon menarik tangan Fitri dan masuk ke kompleks.
Rumah Delon tak jauh dari pos jaga hingga keduanya tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke rumah Delon
"Loh anak Bunda bawa siapa?" tanya Bunda Delon
"Ini Fitri, Bun. Dulu kita satu kampus, kebetulan tadi Delon ketemu di jalan,"
Fitri merasa kikuk karena Ibunda Delon terlihat sangat menawan.
"Hei kok diam aja, ayo masuk! Tante buatin minuman," ucap Bunda Delon
"Ayo!"
Fitri pun memasuki rumah mewah Delon, di dalam sana Fitri merasa kagum melihat interior rumah Delon yang terkesan mewah dan elegan.
Bunda Delon datang membawa minuman dan beberapa cemilan
"Ayo diminum dulu," ucap Bunda Delon pada Fitri
"Terimakasih Tante," ucap Fitri, ia pun dengan canggung meminum teh hangat itu
"Rumah kamu di mana?" tanya Bunda Delon
Fitri meletakkan cangkir teh itu di meja "Di kompleks Anggrek, Tante!" ucapnya
"Wah kompleks Anggrek. Tante ada teman juga loh di sana," ucapnya
"Iya. Tunggu sebentar ya. Nanti teman Tante mau ke sini, siapa tahu kamu juga kenal."
Mereka pun mulai mengobrol meskipun Fitri masih terlalu kaku.
Seorang wanita datang setelah dipersilahkan masuk
"Jeng, udah datang aja ternyata," ucap Bunda Delon.
Wanita itu mengangguk
"Nak, itu teman Tante. Barangkali kamu kenal,"
Fitri menolehkan kepalanya lalu
"Mama!"
"Fitri!"
"Loh, kalian ibu dan anak ya?" tanya Bunda Delon
Wanita itu duduk di samping Fitri "Kok kamu kenal?"
"Ma, Tante ini ternyata ibunya temanku!" ucap Fitri
"Wah Jeng, nggak nyangka ya!" ucap Bunda Delon
"Iya nih Jeng!"
Delon datang dan bergabung dengan mereka, ia duduk di sofa tunggal.
"Jeng, gimana kalau kita jodohkan saja!" seru Bunda Delon
"Ha?" Fitri terkejut lalu menutupi mulutnya
"Kalau aku terserah Fitri aja,"
"Gimana Delon, kamu mau kan?" tanya Bunda Delon
"Apaan si Bun, aku sama Fitri cuma teman kok!"
"Heehh kamu lupa Arshi sama Bima juga mereka berteman dan akhirnya menikah,"
"Bima Arganta?" ucap Ibu Fitri
"Iya!"
Ibu Fitri menoleh ke arah anaknya
"Aku udah nggak cinta lagi kok Ma sama Bima." ucapnya berbisik