Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

#Flashback.

Dahulu kala dimasa kerajaan.

Luminara adalah sebuah kerajaan yang di pimpin oleh raja yang bernama nobel luminara. dia raja yang selalu di kagumi dan di hormati semua penduduk.

Nobel memiliki sepasang putra dan putri, anak pertamanya laki-laki bernama doma dan anak keduanya perempuan bernama fiona.

Nobel sangat memanjakan kedua anaknya, tapi doma sangat sombong dan selalu menggunakan kekuatannya untuk hal yang salah karna dia iri mengetahui adiknya memiliki kekuatan yang lebih tinggi darinya.

Doma hanya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka seseorang dan kekuatan untuk melihat masa depan, sedangkan fiona hampir memiliki seluruh kekuatan yang sama yang dimiliki nobel dan mendiang azura mendiang ibu mereka.

Karena kekuatan fiona lebih kuat, doma sangat iri dan melakukan apapun untuk membunuh adiknya sendiri, tapi nyatanya dia terbunuh setelah diberikan kutukan oleh seorang pria muda.

Pria itu adalah morgan yang memiliki kemampuan dimana semua yang dia katakan akan menjadi kenyataan, setelah itu pria yang membunuh doma memberitahu fiona bahwa kedua kakak beradik itu akan di pertemukan kembali dan hanya fiona yang bisa membunuh doma.

#Flashback off.

"Pria muda itu mengutuk doma, dia mengatakan bahwa doma tidak akan pernah bisa menggunakan kekuatannya lagi sekalipun dia bereinkarnasi selama ratusan kali" gumam georgio.

"Tapi kenapa sampai saat ini aku belum merasakan energi reinkarnasi pria itu muncul? Apa dia tidak bereinkarnasi atau dia abadi dan belum mati sampai saat ini?" sambungnya penasaran.

Ya, georgio adalah reinkarnasi raja nobel yang ternyata sudah reinkarnasi ratusan kali di tubuh yang berbeda.

Dia tidak bisa tenang sebelum menemukan reinkarnasi kedua anaknya tapi sekarang dia bisa mati dengan tenang karna dia berhasil menemukan kedua anaknya.

**

Ryn sedang menyusun rencananya agar dia tidak akan gagal dalam sekali melakukannya.

"Dia pasti akan segera melarikan diri ketika dia merasa terpojok jika kak mark serta tuan martin, tuan liam dan tuan demian ikut campur"

"Aku harus melakukan sesuatu agar mereka semua tidak mengacaukan rencanaku"

Sedangkan dimansion di jerman, nathan berhasil membawa misca ke hadapan mark dalam keadaan baik-baik saja.

"Mark, apa yang terjadi? Kenapa kamu paksa mama untuk tinggal disini? Trus gimana mansion disana?" tanya misca penuh selidik.

"Ryn memintaku bawa mama kesini, dia sangat merindukan mama tapi sekarang dia mengikuti kegiatan kuliah dan mungkin akan pulang beberapa hari kedepan"

Misca menghela napas panjangnya, dia tidak bisa marah kalau ternyata ryn yang meminta dia datang untuk tinggal disini.

Tiba-tiba lio menghampiri mark, mereka berdua menjauh dari ruang santai dan berbicara di luar mansion.

"Ada apa?" tanya mark beriringan nathan ikut bergabung bersama mereka.

"Tuan martin dan tuan liam berencana melakukan penyerangan dimarkas gold dragon malam ini"

"Maaf saya terlambat membawa kabar karna saya dihalangi beberapa musuh saya dalam perjalanan" jelas lio.

"Kenapa mereka tiba-tiba bertindak gegabah seperti ini?" tanya nathan penasaran.

"Sepertinya mereka terpaksa melakukan penyerangan karna putra dan putri mereka berniat menyerang gold dragon tanpa sepengetahuan mereka" jelas lio.

"Apa ryn tau soal ini?" tanya mark.

Lio menganggukkan kepalanya, semenjak mark tau bahwa adiknya tau kalau dia sering berhubungan dengan dunia mafia, mark mulai sadar kalau ada yang berbeda dari adiknya.

"Maaf tuan, tapi anda harus segera menuju rumah persembunyian tuan john sebelum tuan martin dan lainnya tiba duluan"

"Nona ryn tidak ingin mereka mengacaukan rencananya dan tuan harus menghentikan mereka"

Mark menatap lio dengan tatapan yang sulit di artikan, akhirnya mark dan lio pergi untuk menghentikan martin dan lainnya sedangkan nathan tetap stay di mansion.

***

Cuaca mendung malam ini menunjukkan sebentar lagi akan segera turun hujan.

Saat dalam perjalanan menuju rumah persembunyian john. Martin, liam dan demian serta seluruh pasukan yang mengikuti mereka tiba-tiba menghentikan mobil mereka karna ternyata ryn sedang berdiri di tengah jalan menghadang mereka.

"Apa yang kau lakukan disini nona ryn? Apa tuan mark tau kamu disini?" tanya liam penuh selidik.

"Kembalilah, kalian akan mengacaukan rencanaku jika kalian menyerang pria sialan itu sekarang" ucap ryn dengan tatapan dingin.

"Apa yang sedang kau bicarakan? Memangnya kamu tau kami akan kemana sekarang?" Martin sedikit mencairkan suasana.

"Sebaiknya kamu pulang sekarang, tuan mark akan sangat marah jika kamu diculik lagi" ucap liam.

Ryn menyunggingkan seringai tipis membuat semua orang terutama liam, martin dan demian terkejut.

"Aura mengerikan ini" batin liam merasa dejavu saat merasakan aura yang ryn keluarkan sangat mirip dengan seseorang yang pernah dia lawan di masa lalu.

Suasana mulai menegangkan ketika liam dan lainnya melihat ryn mengeluarkan pisau belati yang ternyata ryn selipkan di kantong hoodienya.

"Apa yang kau lakukan! Buang pisau itu sekarang juga" pekik martin.

Bukannya membuang pisau itu, ryn malah mengangkat pisau tersebut dan mengarahkan ke arah depan.

"Saat kalian melangkah satu langkah saja dari tempat kalian berdiri saat ini, maka kalian dengan terang-terangan menyatakan perang denganku!"

Semua tak menyangka akan mendengarkan ancaman seperti itu keluar dari mulut ryn, benar-benar tak terduga.

Tak berselang lama mark dan lio muncul menghampiri mereka semua.

"Apa yang ingin kau lakukan dengan pisau itu! Cepat lepas pisau itu, dasar anak nakal!" pekik mark dengan tatapan tajam.

Semua orang kembali tercengang melihat ryn dengan cepat membuang pisau di tangannya setelah di marahi mark.

"Bye, kakak harus menghentikan mereka"

Ryn melambaikan tangannya sembari tersenyum senang. Dia mengambil pisaunya lalu pergi dari sana menggunakan jalan pintas melalui hutan disamping kanannya.

Mark merasa dipermainkan adiknya sendiri, dia sangat kesal dan tidak ada yang berani bersuara.

"Jangan pernah menyerang gold dragon tanpa persetujuan dariku, sebaiknya kalian kembali sekarang juga" ucap mark.

Merasa ada yang aneh, liam mendekati mark untuk menanyakan sesuatu.

"Kenapa anda melarang kami menyerang musuh bebuyutan kami?" tanya liam penasaran.

"Ini belum waktunya" jawab mark dengan tenang.

"Kamu juga harus mengizinkan putramu, putra dan putri liam dan demian untuk ikut bersamanya(sembari menunjuk lio), biarkan adik saya dan anak-anak kalian yang mengatasi masalah ini" sambung mark.

Mendengarkan hal itu demian langsung menghampiri mark, tapi ketika dia ingin mengajukan pertanyaan, ucapannya langsung di sela mark.

"Saya rasa putramu tidak akan tinggal diam setelah mengetahui siapa yang telah mencelakai dia, mungkin sekarang anak-anak kalian sudah bersama adik saya"

Liam, demian dan martin langsung terdiam, mereka tidak bisa melakukan apapun jika mark sudah mengatakan hal seperti itu.

Bukan tanpa sebab mereka sangat menghormati, takut bahkan selalu mendengarkan ucapan mark karna mereka tau siapa mark sebenarnya.