Disclaimer: Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat dalam novel ini, tidak ada kaitannya dengan kisah nyata, novel ini hanyalah sebuah karangan semata.
Menceritakan seorang pejuang yang bernama Zhou Yu yang berhasil membuat dunia persilatan menjadi kepemilikan Sekte Zhoiling.
Akan tetapi, Zhou Yu dikhianati oleh Sekte Zhoiling yang membuatnya menjadi sangat marah dan kecewa.
Hal itu, membuatnya tak sadarkan diri sehingga kekuatan tersembunyi yang ada pada tubuhnya tiba-tiba muncul memenuhi Qi-nya seakan-akan mengendalikan tubuh Zhou Yu.
Kekuatan itupun membuat Zhou Yu bergerak dan membantai seluruh rekan anggota sekte Zhoiling, saat itu terjadi dia pun pingsan dan dilarikan oleh kudanya ke sebuah gua.
Mereka pun sementara bersembunyi disana selama 15 tahun dan Zhou Yu tidak mengetahui bahwa namanya sudah dikotori dengan sebuah berita yang tersebar ke seluruh dunia persilatan yaitu...
Zhou Yu Sang Pembantai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuroisen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 — Pertarungan Di Sekte Ular Merah
Zhang Sun dan Huang Zhong mulai berjalan untuk berhadapan dengan Zhou Yu dan Sima Yan begitupun sebaliknya.
Zhou Yu dan Sima Yan menganggap bahwa Zhang Sun dan Huang Zhong akan memulai pertarungan saat mereka selesai berbicara sesuatu.
Akan tetapi, ternyata Zhang Sun melancarkan serangan mendadak dengan mengeluarkan semacam kekuatan sihir elemen api yang membentuk bola ke Zhou Yu dan Zhang Sun. Hal itu hampir saja kena, Zhou Yu dan Sima Yan langsung reflek menghindar serangan bola api itu.
Zhou Yu terkejut akan kekuatan dari Zhang Sun ternyata memiliki sebuah kekuatan sihir yang ber elemen api.
"Sihir? Bagaimana kau-"
Zhou Yu belum selesai bicara, tiba-tiba Huang Zhong bergerak ke arah Sima Yan dengan cepat dan mulai melakukan serangan totokan cepat ke arah Sima Yan.
Untung saja, Sima Yan berhasil menahan serangan totokan itu dengan senjata kipasnya. Huang Zhong tidak menyerah, dia langsung menggunakan kekuatan sihirnya untuk mengeluarkan elemen api yang membentuk sebuah bola lalu dia arahkan ke Sima Yan. Pertarungan terus berlangsung antara Sima Yan dan Huang Zhong.
Di sisi lain, Zhang Sun membuka telapak tangan kanannya dan memunculkan sebuah senjata pedang kembar, ujung dari gagangnya saling menyambung yang membuat senjata pedang kembar itu seperti tombak yang memiliki dua bilah dari depan dan belakang.
"Pedang kembar? Heh, kau ingin berduel senjata denganku?" Tanya Zhou Yu.
"Berduel senjata? Itu pasti akan menyenangkan.." Jawab Zhang Sun dan bersiap untuk menyerang Zhou Yu.
Walaupun begitu, Zhou Yu tetap waspada dengan kekuatan sihirnya, dikarenakan diawal saja, Zhang Sun dengan liciknya langsung menyerang Zhou Yu dan Sima Yan menggunakan sihir elemen apinya.
Zhou Yu pun bersiap dengan senjata tombaknya beserta Zhang Sun yang bersiap dengan senjata pedang kembarnya.
Suasana mereka menjadi hening dan dengan penuh kesiapan untuk menyerang satu sama lain.
Zhang Sun langsung bergerak dan memulai melancarkan serangan pertamanya ke arah Zhou Yu. Zhou Yu melihat Zhang Sun yang memulai penyerangan, dia langsung bergerak juga dan membalas serangannya itu.
Hal itu, membuat serangan mereka ber bentrokan dan membuat suara dentingan berbunyi dikarenakan dari senjata mereka.
Disaat Zhang Sun senjatanya saling ber bentrokan lagi dengan Zhou Yu, dia mengeluarkan sihir elemen api dari tangan kirinya dan langsung menyerang Zhou Yu.
Zhou Yu sudah mengetahui cara licik dari Zhang Sun, dia pun langsung mundur dan menghindari serangan sihir api itu.
"Aku masih belum selesai, Hiyaa!" Seru Zhang Sun yang mengeluarkan sihir bola api yang melayang dengan posisi melingkar di belakang pundaknya.
Zhang Sun pun langsung mengarahkan serangan bola api itu ke arah Zhou Yu dengan bertubi-tubi. Zhou Yu pun dengan cekatan menghindari serangan bola-bola api itu namun, salah satu dari bola api itu hampir mendekati ke wajahnya Zhou Yu. Beruntung instingnya menyelamatkannya, dia langsung menangkis serangan bola api itu dengan tombaknya.
Disaat Zhou Yu sedang sibuk menghindari serangan bola-bola api itu, Zhang Sun bergerak dengan cepat, memutarkan pedang kembarnya dan mengambil kesempatan untuk menyerang Zhou Yu.
Walaupun Zhang Sun berhasil mengalihkan perhatiannya, tetapi dia tidak mengetahui Zhou Yu sudah mengetahui semua trik liciknya. Disaat Zhou Yu menghindari bola api terakhir, dia langsung mengangkat tombaknya dan mengayunkannya ke bawah.
Zhang Sun yang bergerak berniat menyerangnya, langsung menarik pedang kembarnya dan menahan serangan dari tombaknya Zhou Yu yang ia ayunkan hampir mengenai kepalanya.
"Heh, kau pikir aku tidak mengetahuinya? Aku sudah membaca semua gerakanmu.." Ucap Zhou Yu dengan tombaknya yang saling ber bentrokan dengan pedang kembarnya Zhang Sun.
"Jangan sombong dulu Zhou Yu, aku masih belum selesai.. " Ucap Zhang Sun yang langsung mendorong dan memberontak tombaknya Zhou Yu lalu mundur beberapa langkah.
Zhang Sun pun langsung memegang tengah gagang pedang kembar itu dengan kedua tangannya dan langsung mendorongnya ke arah saling berlawanan yang membuat pedang itu terpisah.
Kedua tangannya Zhang Sun sekarang masing-masing memegang dua senjata pedang kembar dan itu membuat tubuhnya merasa lebih ringan dan bisa leluasa bergerak dengan sangat cepat.
Zhou Yu yang melihatnya, tidak gentar sama sekali malahan dia lebih bersiap untuk melawan Zhang Sun.
Tanpa basa-basi, Zhang Sun pun langsung bergerak dengan cepat dan mulai untuk menyerang Zhou Yu. Saat Zhang Sun menyerang, gerakannya memang lah sangat cepat yang membuat Zhou Yu yang menangkis serangan itu harus bisa menyeimbangkan kecepatannya.
Bentrokan senjata mereka membuat suara dentingan yang sangat cepat, dengan Zhang Sun yang menyerang dan Zhou Yu yang bertahan dan menangkis serangannya Zhang Sun.
Maaf thor, sedikit koreksi, kalimat itu udah beda arti. Orang bisa salah mengira, yang arti sebenarnya Anming naik seekor kuda bernama Shei Lin, karena narasi itu, orang bisa mikir Anming sedang naik kuda milik Shei Lin. Kan beda.
Mending dikasih koma, jadinya "...di samping itu ia melihat Anming yang sedang menunggangi kudanya, Shei Lin, dan berjalan menuju hutan"🙏🙏
hdehhh..
tpi respect ama author yg masih semangat nulis ny
jangan lupa mampir ya kak
/Chuckle/
🙃/Facepalm/
/Facepalm/