Demi bisa masuk ke keluarga besar Dirgantara, Nayya menggunakan trik licik dengan menjebak Keyvan sehingga mereka di tuntut untuk menikah.
Tentu Keyvan menolak tegas. Bahkan ia menatap Nayya penuh kebencian. Tapi keputusan keluarga Dirgantara sudah bulat dan Keyvan tidak bisa menolaknya.
Keyvan meminta sedikit waktu untuk memikirkannya. Namun kemudian, tiba-tiba Keyvan menyetujuinya dengan senang hati, hingga pernikahan pun terjadi.
"Aku akan mengikuti permainanmu." ~ Keyvan
"Kini aku berhasil menjadi bagian dari keluarga Dirgantara." ~Nayya
Apa tujuan Nayya sebenarnya? Dan rencana apa yang akan Keyvan lakukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Keesokan paginya, tersebar foto Nayya bersama laki-laki lain dan menjadi trending di mana-mana. Hal itu membuat Keluarga Dirgantara meradang, terutama Kevin. Dia menghubungi Keyvan untuk meminta penjelasan, namun beberapa kali ia mencoba menghubunginya, Keyvan sama sekali tidak mengangkat panggilan telepon darinya.
"Bagaimana Vin? Apa ada kabar dari Keyvan? Apa dia tahu tentang hal ini?" tanya Flora
"Aku tidak bisa menghubunginya, sayang dan aku yakin Keyvan sudah tahu akan hal ini," ujar Kevin. Dia memeluk bahu istrinya dan kembali berkata, "kita tahu jika pria yang bersama Nayya itu, jelas bukan Keyvan. Tapi, kita tidak boleh berspekulasi dulu sebelum mereka menjelaskannya pada kita," ujar Kevin.
Flora menganggukkan kepalanya. Tapi walaupun begitu, ia tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya karena hal ini menyangkut rumah tangga putranya.
Berbeda dengan Kevin dan Flora, Jerry justru terlihat senang. Apalagi setelah melihat banyak media yang memberitakan tentang Nayya.
"Aku yakin saat ini kau sedang kebingungan, Nayya. Dan sebentar lagi, Keyvan akan menceraikan mu." Jerry melihat banyaknya berita tentang Nayya di sosial media. Bahkan beragam komentar buruk ditujukan pada Wanita itu.
"Cih, inilah akibatnya jika kau berani melawan ku, Nayya," seringai Jerry.
Ya, tidak hanya netizen, tapi wartawan mulai mencari tahu tempat, dimana Nayya dan pria itu berada. Mereka berspekulasi jika Nayya dan pria itu check in di kamar hotel yang di pakai untuk merayakan ulang tahun pernikahan tuan Vino dan istrinya.
Untuk itu, semua wartawan berbondong-bondong datang ke hotel tersebut untuk mencari berita. Mereka memaksa masuk ke hotel, namun di hadang oleh pihak keamanan karena kedatangan mereka mengganggu kenyamanan para tamu hotel.
Para wartawan itu tidak kehilangan akal. Mereka melakukan negosiasi dengan pihak hotel karena mereka tidak ingin kehilangan berita besar itu.
Bagaimanapun juga, Nayya adalah istri dari Keyvan Dirgantara. Tentu jika mereka bisa meliput berita tentang keluarga itu, maka rating acara mereka bisa naik.
Setelah selesai melakukan negosiasi, kedua belah pihak sepakat jika hanya beberapa orang saja yang diperbolehkan masuk untuk meliput berita dengan catatan tidak mengganggu kenyamanan tamu lainnya.
Tentu saja hal itu tidak masalah bagi para wartawan asalkan mereka bisa mendapatkan berita besar itu.
Sekitar 8 orang masuk termasuk kameramen. Mereka masuk ke dalam lift dan mencari nomor kamar 2243, dimana nomor itu tertera di foto yang tersebar.
Dengan penuh percaya diri, mereka berbondong-bondong menelusuri lorong untuk mencari nomor kamar tersebut. Hingga mereka berhenti, di depan pintu kamar yang mereka cari.
"Siapkan kamera!"
Salah satu dari mereka mengetuk pintu kamar tersebut, berharap pelaku segera membuka pintu, agar mereka bisa langsung menyorot wajah pria yang membawa Nayya masuk ke kamar tersebut.
Ya, wajah pria di foto yang tersebar, tidak terlalu jelas, seolah sengaja di blur. Sedangkan Nayya terlihat begitu jelas berada di gendongan pria itu.
"Kenapa tidak ada yang membuka pintu? Apa mereka masih tidur?"
"Coba lebih keras mengetuknya!"
Mereka kembali mengetuk pintu, kali ini sedikit keras. "Permisi, Nona!"
Cklek
Pintu terbuka, yang membuat semua tersenyum senang, terutama kameramen yang bersiap mengambil gambar orang tersebut. Tapi tubuh mereka seketika menegang saat tahu, siapa yang membuka pintu.
"Ada apa kalian semua berkumpul di sini?"
Deg
"Tu-tuan Dirgantara?"
"Ya, ini aku. Kalian pikir siapa, hah?" tanya Keyvan. Dia menatap satu persatu orang yang ada di sana dengan tatapan tajam. "Jadi begini cara kerja kalian? Kalian mencari berita dengan mengganggu waktu bersantai ku? Apa kalian sudah tidak mau bekerja lagi?"
"Ti-tidak tuan, bu-bukan begitu maksud kami. Ta-tadi pagi tersebar foto istri anda bersama pria lain. Mereka terlihat masuk di kamar ini. Itu sebabnya kami ... "
"Apa maksud kalian itu, aku? Lalu kenapa jika aku menginap di hotel bersama istri ku? Apa hal itu sangat tabu?" tanya Keyvan yang membuat semua orang terdiam.
"Tidak peduli apapun alasannya, kalian sudah mengganggu privasi orang lain. Percaya atau tidak, jika aku melaporkan hal ini ke pihak polisi, kalian bisa masuk penjara," ujar Keyvan mengintimidasi.
"Ma-maafkan kami, tuan. Ka-kami mengaku salah. Kami terlalu bersemangat untuk mencari berita, jadi ... "
"Apapun alasannya, hal itu tidak bisa di benarkan. Dan asal kalian tahu, semalam setelah menghadiri pesta, aku dan istriku memang menginap di hotel ini. Lalu, dimana letak kesalahannya? Apa hanya karena Foto membuat kalian berspekulasi jika istriku berselingkuh?" Keyvan menatap orang-orang yang ada di depannya. Kemudian dia mengambil ponselnya dan menghubungi Jeremy. "Cari tahu siapa yang menyebarkan foto Nayya dan layangkan tuntutan pada beberapa media karena sudah mengganggu privasi orang lain."
"Tu-tuan, kau tidak bisa melakukan hal ini pada kami. Pekerjaan kami adalah mencari berita, jadi hal ini wajar dalam pekerjaan kami."
"Begitu kah? Apa kalian tidak mempunyai aturan saat bekerja? Kalian bisa menunggu di luar atau membuat janji dengan kami terlebih dahulu. Kami pasti akan mengklarifikasi berita palsu ini. Atau jangan-jangan, kalian berharap bisa menangkap basah Istriku, begitu?" seru Keyvan. "Baiklah, aku tidak akan menuntut kalian. Tapi bagaimana dengan keributan yang kalian lakukan?"
Kedelapan orang itu melihat kesana-kemari, dimana banyak orang yang menyaksikan mereka.
"Lihat! Kalian tidak hanya mengganggu kami, tapi kalian juga sudah membuatku malu. Jadi, sebelum aku bertindak, lebih baik kalian pergi!" usir Keyvan
Kedelapan orang itu meminta maaf pada Keyvan dan orang-orang di sana sebelum pergi. Ini adalah hal memalukan, dimana mereka yang ingin mengungkap perselingkuhan istri pebisnis besar, justru di buat tak berkutik setelah tahu jika pria yang bersama Nayya adalah suaminya sendiri.
Harusnya mereka tidak langsung menggedor pintu, tapi menunggu mereka berdua keluar dari kamar dan meminta keterangan dari keduanya. Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur. Yang terpenting, Keyvan tidak menuntut mereka karena mereka sudah melanggar kode etik karena tidak menghargai privasi orang lain.
Setelah para wartawan itu pergi, Keyvan kembali masuk dan menatap Nayya yang masih terlelap di bawah selimut tebalnya. Dia kembali menghubungi Jeremy untuk menanyakan hasil interogasi terhadap dua orang itu.
"Bagaimana?" tanya Keyvan
"Orang yang memerintah mereka untuk menjebak nyonya adalah Jerry, Tuan," ujar Jeremy di seberang sana.
Keyvan mengepalkan tangannya erat, mendengar nama yang di sebutkan oleh Jeremy. "Jerry, setelah aku cukup bersabar, kali ini aku akan langsung menghabisi mu dengan tanganku sendiri," batin Keyvan geram.
"Hancurkan bisnis Jerry sekarang juga dan akuisisi perusahaannya. Sebarkan skandal yang pernah ia lakukan ke sosial media agar dia merasakan malu sampai tidak berani memperlihatkan wajahnya," perintah Keyvan.
''Baik!"