Menikah karena wasiat, itulah yang di alami Clea. ia terpaksa menikah dengan Renei Suprapto, pria tampan, mapan dan matang dan juga suami orang. Margareth istri Renei yang menginginkan pernikahan itu terjadi karena ia sedang sakit keras. Margareth tidak ingin sepeninggal dirinya Renei kesepian karena itu ia menjodohkan suaminya dengan Clea gadis berusia dua puluh tahun yang tak lain adalah petugas terapis Margareth selama sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24 Babak Baru
"Aku berangkat dulu"
Renei berdiri dari duduk nya, ia mengecup kening dan bibir Clea di depan Yudi. sang asisten hanya bisa melongo melihat memandang sweet sepagi itu.
Yudi sampai tertegun beberapa saat, sebelum Renei memerintahkannya untuk menyiapkan mobil.
"Hati-hati mas, oh ya boleh nanti aku pergi dengaan Marisa?"
"Tidak, kau harus di rumah kaki mu belum sembuh"
"Aku baik-baik saja mas, kaki ku sudah tidak sakit sama sekali" tatapan Clea terlihat memohon dan penuh harap.
"Tatapan itu, bagaimana aku menolaknya?! baiklah tapi jangan lama-lama"
"Iya mas"
Clea tersenyum senang seperti anak kecil, sebenarnya Clea juga ingin tahu apakah Renei sudah berubah atau ia kembali ketus pada Clea setelah mendapatkan apa yang ia mau. rupanya pria itu masih bersikap baik dan lembut padanya.
Tidak berapa lama Marisa datang, ia cukup kaget melihat Renei mengusap lembut rambut Clea.
"Cieeee ada apa nih pagi-pagi sudah mesra begitu? sepertinya kalian sudah baikan?"
Marisa berjalan mendekati kakaknya.
"Jangan pergi lama-lama!" gumam Renei di dekat adiknya sembari melangkah pergi menuju mobil.
"Clea sepertinya kakak ku sudah berubah, ia terlihat romantis padamu apa aku tidak salah lihat?"
Clea menggeleng sambil tersenyum, tidak menjawab pertanyaan adik iparnya.
"Ayo bersiap kita pergi sekarang mumpung kak Renei tidak bawel!"
Clea tertawa mendengar Omelan Marisa pada Renei.
"Kau ini, aku adukan pada mas Renei.."
"Hei kakak ipar aku hanya bergurau saja, ayo cepat kita pergi"
Clea dan Marisa pergi ke pusat perbelanjaan sekalian Clea mengunjungi tokonya untuk melihat keadaan toko selama ia tinggal. Rara bertanggung jawab dalam pekerjaannya, ia bahkan berhasil menjual vas melebihi target harian.
Clea berencana menaikkan gaji Rara dan memberinya bonus agar Rara juga senang atas pencapaian toko mereka.
Saat melihat-lihat vas tanpa sengaja Marisa melihat seorang pengunjung toko yang menarik perhatiannya. disana seorang pemuda terlihat berdiri disamping wanita yang usinya cukup terpaut jauh bisa di bilang tante-tante. Marisa bukannya terpana dengan ketampanan si pemuda tapi ia terkejut ternyata gosip yang selama ini beredar di kampus benar adanya. pemuda itu, Miguel alias Gege ternyata simpan tante-tante sosialita.
"Ada apa Ris?" Clea mendekati adik iparnya dan ikut menatap ke arah pemuda itu.
"Oh enggak papa kak"
Clea mengerutkan keningnya, tumben Marisa memanggilnya kak, apa sampai segugup itu ia melihat pemuda tadi. Marisa memang biasa memanggil Clea dengan nama saja. usia mereka seumuran, baru duapuluh dua tahun. saat menikah dengan Renei Clea baru berusia duapuluh tahun.
"Siapa pemuda itu?"
"Oh dia entahlah aku tidak mengenalnya"
Tapi mata Marisa terus memperhatikan Gege yang terlihat akrab dengan tante-tante sosialita itu. ia bahkan terlihat tertawa, sesuatu yang sangat aneh karena di kampus Gege di kenal sebagai salah satu cowok kutub utara, alias cool kebangetan!
Bisa-bisanya dia tidak tahu malu jalan dengan wanita tua itu! cih menjijikan!
"Bisa bungkus vas ini? saya mau membelinya" kata si tante sosialita.
saat itu juga pandangan Gege tertuju pada Clea dan Marisa yang sedang berada di sudut ruangan. tepatnya di meja pembayaran.
Gege memandang Marisa dari kejauhan dengan tatapan yang sulit diartikan. sementara Marisa ia cuek dan tidak mau melihat ke arah Gege.