NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:25.2k
Nilai: 5
Nama Author: nilam nuraeni

Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.

Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.

Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.

"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"

Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 33. Ingin bertemu Maura.

Pagi harinya saat bangun tidur Rere merasa ada yang berbeda dari suaminya, tapi meski begitu sekali lagi Rere membiarkan Edward bercerita padanya lebih dulu.

Ingin Rere bertanya tapi dia ragu, Rere hanya tak ingin Edward merasa jika Rere terlalu banyak ikut campur ke dalam masalahnya, sekalipun sebagai seorang istri dia berhak tahu apa masalah suami.

"Nggak kerja, Mas?" tanya Rere saat melihat Edward yang masih bersantai.

"Aku akan bekerja di rumah" balas Edward sambil melihat Tabnya.

"Mau kopi nggak?" tawar Rere yang langsung diangguki oleh sang suami.

"Jangan terlalu banyak gula" ucap Edward membalas lagi.

" Iya kalau banyak gula kan nanti ke manisan jadi mending pahit ya biar manisnya sambil menatap wajahku saja" kata Rere sambil tersenyum.

Dan Edward hanya tersenyum tipis saja mendengar celotehan istrinya, lalu Rere pun keluar dari kamar untuk membuatkan kopi sedangkan Edward dia pun memilih menelpon Tom.

"Halo"

"Cari tahu tentang keluarga Maura dan suaminya, aku ingin tahu semua informasi tentang mereka" ucap Edward.

"Untuk apa Tuan?" Tanya Tom masih bertanya.

"Jangan bertanya, lakukan saja tugasmu dengan baik dan cepat" balas Edward tegas.

"Tapi Tuan, bukankah anda sudah memiliki kehidupan baru bersama Nona Rere, lalu kenapa anda masih penasaran dengan kehidupan mantan istri anda?" Tom dengan berani bertanya seperti itu.

Bukan tanpa sebab dia bertanya seperti itu hanya saja dia tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara Rere dan Edward yang bisa saja membuat hubungan rumah tangga mereka menjadi retak karena kesalahpahaman saja.

Sedangkan Edward dia nampak terdiam sejenak memikirkan apa yang diucapkan oleh Tom, Edward juga tidak tahu kenapa dia ingin sekali mencari tahu seperti apa kehidupan baru mantan istrinya, tapi yang jelas di dalam dirinya masih memiliki banyak pertanyaan yang belum dia dapatkan jawabannya.

"Jika boleh saya memberikan saran sebagai seorang orang tua saya hanya ingin memberitahu, jika Tuan jangan memandang terus ke belakang karena hal itu hanya bisa membuat kehidupan baru yang sudah susah payah Tuan jalani dan ukir menjadi rusak, tapi semua itu kembali kepada Tuan sendiri Saya hanya bisa memberi saran saja" lanjut Tom menasehati sebagai seorang orang yang lebih tua

Selain itu Tom juga memang sudah menganggap Edward sudah seperti putranya sendiri, dan dia tidak mau kegagalan kembali hadir di dalam kehidupan putranya.

Edward masih diam dengan pikirannya yang bercabang, hingga pada akhirnya Edward pun memutuskan untuk tidak jadi meminta bantuan Tom.

"Aku akan mencari tahu sendiri, terima kasih untuk nasehat yang kau berikan tadi" ucap Edward dan setelah itu langsung mematikan panggilannya sepihak.

Tak lama kemudian Rere pun masuk dengan membawakan kopi dan cemilan ke dalam kamar dengan hati-hati.

Rere menyimpan kopinya di meja yang ada di dekat sudut jendela, Edward melihat Rere yang begitu bersemangat untuk melayaninya itu tersenyum.

Selama beberapa bulan ini tak bisa dia pungkiri Rere sudah mengambil hati nya, tapi di sisi lain Edward juga masih memiliki sedikit rasa untuk sang mantan istri yang telah menghianatinya.

"Mas" Panggil Rere.

Edward langsung melirik cepat ke arah istrinya.

"Kenapa?" tanya Edward.

"Kamu ada masalah? tanya Rere.

Sebelum nya Rere sudah berpikir cukup lama dan pada akhirnya dia memilih bertanya karena rasa penasarannya cukup besar untuk menanyakan masalah apa yang sedang di hadapi sang suami.

" Tidak ada" balas Edward bohong.

"Jelas-jelas wajah kamu memperlihatkan wajah orang yang sedang memiliki masalah" sahut Rere kembali.

Edward menghembuskan nafasnya kasar lalu melirik Rere yang sekarang duduk di sampingnya.

Mungkin ini saatnya dia berkata jujur meski sebenarnya kejujurannya ini bisa saja membuat Rere sedih dan kecewa.

"Mas" panggil Rere lagi.

Hufh..

"Aku bertemu dengan Maura" ucap Edward jujur.

"Kapan?" tanya Rere mencoba tenang.

"Kemarin, di restoran" balas Edward sambil melihat Rere.

Ingin melihat respon wajah sang istri jika mendengar dirinya bertemu dengan mantan istrinya.

Tapi Rere malah diam, yang membuat Edward kembali bersuara.

"Aku ingin mengajak nya bertemu" lanjut Edward.

Deg..

Jantung Rere serasa berhenti saat itu juga, Rere tidak bisa mengatakan jika dia baik-baik saja saat suaminya mengatakan ingin bertemu mantan istrinya.

"Kapan?" tanya Rere.

"Sekarang atau nanti malam, aku akan mencari cara untuk bisa menghubungi nya" lanjut Edward lagi.

Rere mencoba untuk tenang dan biasa saja, mempercayakan semuanya pada suaminya yang tak akan mungkin mengkhianati nya.

Tapi kenapa rasanya sesak sakit dan Rere juga tidak ikhlas jika suaminya bertemu dengan mantan istrinya.

"Mas" panggil Rere.

"Kamu ikut" kata Edward.

"Memang nya boleh?" tanya Rere terlihat senang.

"Tentu saja, aku mau kamu menemaniku untuk bertemu dengan Maura" lanjut Edward sambil mengambil kopinya dan mulai meminum sedikit-sedikit.

Rere yang semula berniat ngemil malah tidak jadi, dia masih penasaran apakah Maura mantan istri suaminya adalah Maura yang sama dengan Maura yang dia temui kemarin.

"Jika itu benar Maura yang sama itu artinya saingan ku berat, mas Edward pasti masih mencintai nya" batin Rere dalam hatinya gelisah.

****

Beberapa hari berlalu..

Rere masih kepikiran masalah Maura karena sejak obrolan nya dan Edward beberapa hari lalu mereka belum memiliki kesempatan bertemu dengan Maura.

Maura susah di temui terlebih lagi Edward belum punya nomer Maura yang bisa dia hubungi.

"Bagaimana?" tanya Nuna.

"Aku masih belum bisa mendapatkan info" balas Edward sambil memakai dasinya.

Rere membantu sang suami memasangkan dasi, setelah itu keduanya saling menatap dalam diam.

"Kamu semakin cantik" puji Edward tersenyum.

"Apakah setelah bertemu Maura kamu akan masih mencintaiku?" tanya Rere memberanikan dirinya.

"Kenapa bertanya seperti itu? tentu saja aku mencintai mu" balas Edward sambil mengusap pipi sang istri.

Rere menatap wajah suaminya dan tanpa basa basi dia memeluk tubuh suaminya.

Lama Rere memeluk Edward hingga akhirnya Rere melepaskan pelukan nya dan kembali menatap wajah suaminya.

"Jangan berubah" ucap Rere menatap penuh harap.

"Astaga tentu saja, aku hanya ingin tau apa yang membuat nya pergi, tapi tidak untuk mengajaknya kembali, percayalah" Edward meyakinkan.

Tapi tetap saja Rere tidak semudah itu percaya, dia merasa gelisah karena ketakutan akan kembali kecewa.

Dia sudah pernah salah mencintai seorang pria, dan Rere tak mau kembali salah dalam mencintai seseorang.

"Aku percaya mas, aku percaya" balas Rere sambil mengusap pelan pipi Edward.

Lalu setelah puas dengan janggut suaminya Rere pun memberikan kecupan singkat di pipi.

Rere langsung kabur keluar kamar karena sudah membuat Edward terpancing, dan ya Edward di dalam kamar nya merasa prustasi karena hanya dengan kecupan milik nya langsung berdiri.

"Sial" umpat Edward kesal.

Karena sudah terlanjur berdiri Edward mau tak mau harus menidurkan kembali milik nya, Edward masuk ke dalam kamar mandi dan melakukan rutinitas biasanya di kamar mandi selama beberapa menit.

Rere di bawah mengerutkan kening nya heran tak melihat suaminya turun.

"Apa dia sedang menelpon Maura?" gumam Rere curiga.

Tapi sedetik kemudian Rere menggelengkan kepala nya, dia mencoba untuk memiliki pemikiran positif agar dia tidak selalu gelisah dan takut tak beralasan.

"Mas kok lama banget?" tanya Rere saat Edward turun.

"Habis main solo" balas Edward sambil berjalan ke arah meja makan.

Bersolo?

"Maksudnya?" tanya Rere tak paham.

Edward melirik istrinya lalu dia pun menunjuk ke arah milik nya yang seketika membuat Rere paham dengan maksud sang suami.

"Kasihan, nanti malam aku kasih jatah banyak deh biar puas" kata Rere sambil tersenyum.

"Itu baru bagus, terimakasih sayang" balas Edward tersenyum penuh semangat.

1
Isee
tahan smp 10 tahun Re, kalo gak dipake😂🤣
Susi Akbarini
laaaaannnnjjjuutttttt ..
❤❤❤ ❤❤❤❤
Dia Amalia
kenapa gk jujur dr awal sblm menikah dgn keadaan yg virgin Rere 😔😔😔
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭
Chacha Nunuy Chasanah
kenapa sekarang byk bgt ya teman mkan temannya sendiri 🥺
yuning
wilo
yuning
ternyata....
yuning
betul wilo, tunggu saja jodoh untukmu
yuning
hati hati art baru re
Zahraputri Putri
Smg aja art nya bukan pelakor ya...
Aprisya
tebakkanmu benar ndre, tapi sayang kamu terlalu mudah untuk dibodohi
Aprisya
selamat menikmati hidangan yang ada andre, biar kamu tertular penyakit yang diderita vanesa
Chacha Nunuy Chasanah
semoga tdk ada gangguan pelakor yachh
yuning
semoga Irt nya baik
Chacha Nunuy Chasanah
masih setia kak
yuning
beri penjelasan sama Reyhan, kasian dia
Zahraputri Putri
😭😭😭😭 janganlah
Zahraputri Putri
masih Lo aq masih disini Lo thor
keke global
jelas baca donk thor...
yuning
lanjut dong,aku setia menunggu
Zahraputri Putri
hhmmmm..... entahlah Smg aja Rere gk tau😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!