NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 MUNCULNYA VANESA

Sore hari setelah pulang bekerja Varel dan Cintia pergi untuk jalan-jalan. Mereka berdua terlihat begitu romantis dan bahagia. Mereka melewati sebuah jalan yang ramai dengan orang dan pedagang makanan.

"Varel," ucap seorang wanita yang ternyata itu adalah Andini.

"Andini," ujar Varel.

Andini seketika langsung melihat Cintia yang begitu sangat lekat merangkul tangan Varel, sehingga membuatnya merasa kesal.

"Kamu sedang apa di sini?" tanya Varel.

"Aku ingin membeli makanan," jawab Andini.

"Kalian... apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Andini balik.

"Kami sedang berkencan," jawab Cintia dengan cepat dan tegas.

Cintia ingin menunjukkan kepada Andini bahwa Varel sekarang adalah miliknya dan Andini harus sadar diri untuk menjauhinya.

"Apa berkencan?" Andini terkejut mendengarnya.

"Ya, kami sudah berpacaran sekarang," jelas Cintia.

Seketika Andini mulai menggertakkan giginya, Andini tidak menyangka Cintia telah mendahuluinya. Namun seketika Andini kembali menunjukkan senyum di bibirnya.

"Hanya berpacaran saja, tidak perlu terlalu di publikasikan," ujar Andini.

"Apa maksudmu?" tanya Cintia.

"Bukankah sudah jelas, masih pacaran belum tentu sampai menikah," jelas Andini.

Seketika Cintia juga menjadi kesal, bisa-bisanya Andini berkata seperti itu kepadanya.

"Harapan masih ada, kelak tidak tahu siapa yang akan menjadi pemenangnya," ujar Andini.

"Kamu..." Cintia sangat kesal sekali, ingin rasanya dia mencakar wajah Andini.

Terlihat api perseteruan di antara mereka, Varel juga mulai merasakan udara menjadi panas di sekitarnya.

"Sudah," ujar Varel.

"Kamu diam!" bentak Andini dan Cintia kepada Varel.

"Eh," Varel seketika menjadi diam dan tidak berani untuk berbicara.

"Sudahlah, hari ini aku masih ada pekerjaan, lain kali aku tidak akan mengalah," ujar Andini bersiap untuk pergi.

"Varel kamu sudah berjanji kepada ayahku, dia akan datang tidak lama lagi," sambung Andini pergi dari sana.

"Janji kepada ayahnya, janji apa?" pikir Cintia.

Seketika Cintia mulai memelototi Varel dan meminta penjelasannya.

"Apa yang kamu janjikan kepadanya?" tanya Cintia.

Seketika Varel menjadi gugup mendapatkan pertanyaan seperti itu. Varel bingung bagaimana caranya mengatakan kepada Cintia tentang janjinya menikahi Andini.

Pada waktu itu dirinya di jebak oleh Andini, sehingga hanya terpaksa mengatakannya. Tidak pernah terpikirkan semuanya akan jadi serumit ini.

"Dia hanya asal bicara saja, tidak perlu di dengarkan," ujar Varel.

Varel tidak belum berani mengatakan yang sebenarnya kepada Cintia. Varel takut Cintia akan cemburu dan marah kepadanya.

"Benarkah yang kamu katakan, atau kamu sedang berbohong?" tanya Cintia.

"Tentu saja benar," jawab Varel.

"Baiklah, aku percaya kepadamu," ujar Cintia.

"Tapi jika kamu berbohong kepadaku, aku akan..." sambung Cintia.

"Akan memberikan sebuah ciuman bukan," potong Varel sambil tersenyum.

"Kamu selalu pandai menggodaku," ujar Cintia.

Mereka kembali berjalan dan mendapati banyak orang sedang berkerumun. Orang-orang itu sedang mengantri untuk mendapatkan makanan telur gulung yang begitu laris. Sangking enak rasa dari telur gulung itu membuat antrian yang lumayan panjang.

"Aku dengar telur gulung di kedai itu terkenal sangat enak," ujar Cintia.

"Apa kamu mau mencobanya?" tanya Varel.

"Tidak perlu, antriannya begitu panjang, paling tidak membutuhkan satu jam untuk mendapatkannya," jawab Cintia.

"Jangan khawatir, sekarang sudah ada aku, yang penting kamu sabar menunggu di sini oke," ujar Varel sambil tersenyum.

Varel mulai berjalan dan ikut mengantri untuk mendapatkan telur gulung.

Satu jam kemudian Varel telah kembali dengan membawa beberapa tusuk telur gulung di tangannya.

"Hah, mengantri adalah hal paling membosankan," ujar Varel.

"Jika itu bukan demi kamu, aku pasti tidak akan mau," sambung Varel.

"Kalau begitu terima kasih," balas Cintia tersenyum.

Cintia mulai memakan telur gulung nya.

"Wah rasanya begitu enak, seperti yang di rumorkan," ujar Cintia.

"Benarkah?" ujar Varel kemudian juga mulai memakannya.

"Ya enak dan enak sekali bila memakannya di dekatmu," sambung Varel.

"Kata-katamu manis sekali, tampaknya kamu sekarang sangat pandai dalam merayu," ujar Cintia.

Kemudian seseorang dengan menggunakan masker dan topi mulai mendekati mereka secara perlahan.

Orang itu tiba-tiba saja mengeluarkan pisau dari balik pakaiannya dan melemparkannya ke arah Varel dengan cepat.

"Varel awas!" teriak Cintia yang melihat itu.

"Syus," pisau itu melesat.

Cintia langsung mendorong Varel sehingga membuat mereka berdua terjatuh ke jalan.

Terlihat pergelangan tangan Cintia terkena pisau itu, sehingga membuat darah mengalir dari tangannya.

"Cintia, kamu tidak apa-apa?" tanya Varel terlihat panik.

Cintia terlihat memegangi luka di pergelangan tangannya sambil memicingkan matanya menahan sakit.

Varel segera bangkit dan melesat menuju ke orang yang menyerang itu. Orang-orang itu juga langsung melemparkan beberapa pisau ke Varel dengan cepat.

"Ini... tehnik lemparan ini seperti tidak asing," pikir Varel.

Varel segera bergerak cepat ke kiri dan ke kanan menghindari setiap pisau yang melesat ke arah nya.

Varel segera melompat ke udara dan melayangkan tinjunya, namun orang itu segera melompat ke belakang untuk menghindarinya.

"Brak," tinju Varel menghantam jalan aspal dengan keras.

Varel kembali melesat menyerang orang itu, orang itu juga bersiap dengan pisau di tangannya.

Varel menerjang orang itu dengan kaki kanannya, namun orang itu bergerak ke samping untuk menghindarinya.

Tapi Varel juga langsung merespon dan melakukan tendangan berputar dan tepat mengenai dada orang itu.

Seketika orang itu mundur beberapa langkah, namun Varel melesat dengan cepat dan telah tiba di hadapan orang itu.

"Gawat cepat sekali," ucap orang itu.

Sebuah tinju dari Varel melesat ke arah wajah dari orang itu, dengan secepat mungkin orang itu berusaha untuk menghindar ke samping. Namun orang itu sedikit terlambat, dan alhasil tinju Varel masih menyerempet wajahnya.

Seketika masker dan topi dari orang itu terlepas dan muncullah sosok seorang wanita di baliknya.

Varel hendak melancarkan serangannya lagi, namun seketika berhenti melihat sosok itu.

"Vanesa," ujar Varel kaget bukan main.

Vanesa adalah rekan Varel selama masih menjadi seorang prajurit. Selama ini Varel mengira bahwa Vanesa sudah mati dan tidak menyangka ternyata Vanesa masih hidup dan muncul di sini.

Cintia juga terkejut melihat sosok wanita itu, dimana Cintia pernah melihat fotonya di dompet milik Varel. Bahkan Varel juga menceritakan kepadanya alasan pensiun sebagai seorang prajurit karena wanita itu. Dapat di katakan bahwa wanita itu sangat istimewa bagi Varel.

Perasaan dalam diri Varel yang dulu pernah hilang seolah kini telah muncul kembali.

"Vanesa, kamu masih hidup?" ujar Varel seolah merasa seperti mimpi.

"Setelah insiden itu aku terus mencarimu tanpa henti, tapi tidak dapat menemukan petunjuk apapun tentang dirimu," ujar Varel berjalan menghampiri wanita itu.

Sementara wanita itu adalah Julisa yang datang untuk membunuh Varel. Julisa sedikit bingung mengapa Varel yang menjadi musuhnya memanggilnya dengan nama Vanesa, padahal mereka baru bertemu pertama kali.

"Vanesa, aku sangat senang sekali kamu masih hidup," ujar Varel sudah berada dua langkah di depan Julisa.

"Slup," sebuah pisau tertancap di dada Varel.

Julisa melakukan serangan dengan tiba-tiba, sehingga Varel tidak dapat bereaksi.

"Varel" teriak Cintia begitu takut melihat Varel tertusuk pisau.

"Vanesa kenapa kamu menyerangku?" tanya Varel dengan darah mengalir di dadanya.

Varel seolah tidak percaya bahwa Vanesa telah menyerangnya dan hendak membunuhnya.

Julisa hendak mencabut pisaunya, namun Varel langsung menahannya dengan menangkap tangan Julisa.

"Vanesa apa yang sudah terjadi kepadamu, kenapa kamu mau membunuhku?" tanya Varel sambil menatap wajah Julisa dengan lekat.

"Bajingan, aku datang memang untuk membunuhmu, dan aku tidak mengenal siapa yang kamu maksud dengan Vanesa," jawab Julisa.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!