NovelToon NovelToon
Balas Dendam Dengan Sistem

Balas Dendam Dengan Sistem

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Kaya Raya
Popularitas:161.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: RyzzNovel

Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.

Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.

Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.

Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.

Tidak ada lagi bisnis besar.

Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.

Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.

Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.

-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.

-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Sambil berpegangan tangan, Ronan dan Eisell melangkah maju melalui karpet merah. Disisi kanan dan kiri terdapat meja meja dan para tamu masing masing berdiri di meja yang mereka tempati.

Jauh di depan, Ronan menatap seorang pemuda dengan rambut pirang yang kotor. Ronan merasakan perasaan kebencian di dalam hatinya saat melihat pemuda itu.

'Ketemu kau..!'

Ronan berteriak dalam hatinya, hanya melihat wajah dari Albert sudah cukup untuk membuat Ronan merasa begitu marah.

Adapun Amanda Riley yang adalah mantan tunangannya, menatapnya dengan pupil mata polos yang berada di antara ketertarikan dan tidak tertarik.

“Ronan..“

Suara yang lemah lembut terdengar di sampingnya, Ronan melirik Eisell yang terlihat mengerutkan keningnya dengan sedih.

“Ah. Maaf.“

Tanpa Ronan sadari, dia mengeraskan genggamannya membuat tangan Eisell yang kecil dan ramping kesakitan.

Ronan menghela nafas, dia perlu menenangkan dirinya.

'Jangan terburu-buru..'

Menguatkan hatinya, Ronan menatap ke depan kemudian melangkah maju.

Setelah beberapa langkah akhirnya Ronan mencapai tempat Albert. Albert menatapnya dengan tenang dan tajam.

“Lama ti-”

Namun saat Albert berpikir bahwa Ronan akan berhenti untuk berbicara pada dirinya.. Ronan berjalan dan melaluinya, mengabaikan dan mempermalukan Albert.

Semua hal itu tidak luput dari pandangan orang orang.

Albert mengepalkan hari jemarinya kemudian menyembunyikan wajahnya yang dipenuhi amarah dan malu.

Ronan sendiri tetap memasang wajah tanpa ekspresi dan tiba dihadapan seorang wanita yang sudah cukup tua namun tetap sangat berwibawa.

Ronan menatap Elena Griffin tersenyum.

“Selamat ulang tahun nyonya Griffin, semoga Nyonya sehat dan panjang umur selalu.“

Ronan dan Eisell berbicara bersamaan dengan senyuman diwajah keduanya yang masing masing begitu memikat.

Elena Griffin menatap keduanya kemudian tersenyum dengan lembut:

“Terimakasih. Sungguh sebuah kehormatan karena nona dari Ludwig dan putra dari Adgar datang ke pesta sederhana yang saya rayakan.“

Dengan itu Ronan serta Eisell melakukan percakapan singkat tentang beberapa hal, kemudian setelah beberapa saat, Ronan menyerahkan sebuah kotak hadiah yang disiapkan untuk Elena.

Setelah itu Ronan dan Eisell kemudian turun dan menuju ke tempat tamu tamu lainnya berada, Eisell terlihat tidak nyaman dan karena itu Ronan membimbingnya menuju ke meja yang berada di sudut.

“Uwah..“

Eisell dengan wajah lucu merosot dikursinya dan kemudian menghela nafas lega.

“Eisell, kamu baik baik saja?“

“Um. Aku cuma tidak terbiasa dengan banyaknya orang.“

“Begitu..“

Ronan menganggukkan kepalanya, karena janjinya untuk melindungi Eisell, Ronan dengan keras selalu memperhatikan Eisell dengan detail.

Apakah dia baik baik saja? Apakah ada sesuatu yang menganggunya? Bagaimana cara agar dia baik baik saja? Ronan memikirkan semua itu.

“Hahaha..!! Benarkah? Konyol sekali..“

Sebuah tawa yang keras terdengar di aula pesta itu, dan segera hampir seluruh tamu melirik ke tempat dimana suara tawa itu terdengar.

Ronan dan Eisell juga melirik ke sumber tawa itu dan melihat sebuah kumpulan pria yang cukup tua sambil berbincang dengan ria.

Salah satu dari mereka adalah kepala sekolah Ronan, Evan Williams.

Disaat yang sama sistem Ronan akhirnya berbunyi, menandakan adanya sebuah misi yang terdeteksi.

-Misi Terdeteksi!.

Misi: Tidak Ada Pengampunan. Di Hari Ini, Di Malam Ini, Di Aula Ini, Pembalasan Dendam Harus Dilakukan.

Detail: Balas Dendam Kepada Albert Tyfall Serta Evan Williams.

Ronan menatapnya sejenak kemudian langsung mengabaikannya karena suara Evan Williams.

“Memang, anak ajaib itu sebenarnya cuma gelar yang dilebih-lebihkan saja.“

Suaranya tidak terlalu keras tapi cukup untuk didengarkan oleh mereka semua yang berada di aula itu.

Apa yang Evan ucapkan jelas merujuk pada Ronan yang dulunya disebut-sebut sebagai anak ajaib.

Ucapannya terdengar jelas adalah sebuah penghinaan dan kerendahan.

Ronan dengan tenang menatapnya, ketika beberapa orang terlihat melirik dirinya dengan tatapan yang sulit dimengerti.

“Jadi.. nilai berapa yang dia dapatkan?“

Seseorang akhirnya menanyakan sesuatu yang sangat menarik semua orang dan seketika mereka semua memandang kepala sekolah Evan dengan penasaran.

Kepala sekolah Evan Williams tertawa kecil kemudian dengan seringai mengejek diwajahnya, dia berkata:

“Dia hampir tidak menyelesaikan soal apapun dengan benar.“

Kericuhan terjadi, mereka semua mulai memperbincangkan satu topik yang sama, Albert yang melihat dari jauh diam diam tersenyum puas.

Ronan sendiri hanya tetap tenang, dia menatap kepala sekolah Evan sejenak kemudian mengalihkan pandangannya kearah Albert.

“Heh..“

Suara tawa yang rendah, namun ada beberapa orang yang mendengarnya termasuk kepala sekolah Evan Williams.

“Kenapa kau tertawa?“

Evan menatap Ronan, bertanya dengan nada yang sok berkuasa diantara lingkaran yang dia bentuk, hal itu terlihat lucu bagi Ronan.

Karena mereka sudah memulainya, maka Ronan akan melanjutkan apa yang mereka telah mulai.

“Mhm.. tidak ada apapun.“

Ronan menjawab dengan senyuman kecil saat dia mengangkat bahunya. Ronan menatap kepala sekolah Evan Williams lalu melanjutkan:

“Aku hanya merasa ini tidak adil.. karena nilaiku nol, aku berpikir untuk belajar dengan keras.. tapi sekolah Anda benar benar menjijikkan karena hampir tiap hari murid lainnya dan para guru menindasku, bagaimana Anda harus menjelaskan tentang ini kepala sekolah?“

Mendengar itu kepala sekolah Evan Williams tersenyum, senyumannya kecil namun secara perlahan berubah menjadi suara tawa yang bergema.

“Oh.. itu.. maaf, karena.. aku pikir para murid sedang menenangkan jiwa dari orang tuamu yang kamu bunuh dengan tanganmu sendiri… dasar anak durhaka.“

Apa yang Evan Williams ucapkan benar benar di dukung oleh banyak orang di aula itu.

“Apa yang tuan Evan katakan itu benar. Kamu anak durhaka tidak layak untuk disikapi dengan baik.“

“Benar, kamu terlalu egois hanya demi sebuah kekuasaan.“

Ronan memutar bola matanya dengan malas, sungguh para semut yang sok ikut campur benar benar mengganggu baginya.

“Lalu… apakah kepala sekolah punya bukti tentang aku yang membunuh orang tuaku? Dimana buktinya?! Katakan padaku!“

Ronan berbicara dengan raut wajah yang tanpa ekspresi, tiap suara yang dia keluarkan berubah menjadi suara yang dingin dan menusuk.

Beberapa orang mulai merasa sedikit kewalahan dengan sikap Ronan yang dingin dan tak beremosi.

Kepala sekolah juga terlihat terganggu, namun dia terus mencoba untuk bersikap tenang.

“Bukti? Untuk apa? Kenapa hal itu diperlukan untuk sebuah fakta? Ronan.. orang tuamu adalah orang yang baik, tapi apa begini caramu membalas Budi? Sikapmu bahkan terlalu sombong dan jahat. Sangat berbeda dengan orang tuamu. Aku dan yang lainnya selalu jujur dan berada dipihakmu dulu, tapi sekarang.. aku benar benar kecewa padamu.“

Ronan merasakan rasa jijik yang dalam.

'Kebaikan? Kejujuran? Mereka benar benar berani.'

Memikirkan kembali apa yang terjadi di ruang penjara bawah membuat hati Ronan dingin. Apa hal tersebut membuat mereka layak mengatakan sesuatu tentang kebaikan dan kejujuran?

Ronan menghela nafas kemudian dengan dingin berkata:

“Lalu bagaimana caramu menjelaskan tentang penjara bawah tanah yang kamu dan Albert buat di bawah villa Coral Lagoon?“

Suasana menjadi hening.

***

1
Jasmin Melor
Luar biasa
Bang Jack
bos kau tau cara bikin novel tentang sistem apa tidak. di kasih tanda kurung saat sistem nya bicara. Jagan di satu kan ke gitu
Phospophyllite: sistemnya ga bicara 😅 itu cuma panel statusnya
total 1 replies
Bang Jack
kebanyakan derama ini novel
Phospophyllite: dari judulnya aja udah balas dendam, ya tanpa drama, dendamnya si mc bakalan datang dari mana?

kalo ngarepin tipe alur cerita yang segalanya mudah buat MC nya lebih baik skip aja soalnya emg udah gak cocok🙏😅
total 1 replies
Tiar
ok mantap
Chairul Huda
Luar biasa
diana putri
terlalu bertele tele critanya
Rikaz Damha Kin
Luar biasa
Razali Azli
pada umur yg terlalu belia dah ada rencana jangka panjang melebihi watak² orang hebat umur 40 an. langsung gak masuk akal. macam mengada² je ciptaan watak penjahat dibalik layar
Scorpion's Caesar: lah iya, ya ini klo komen tanpa mikir.
jan diambil hati thor biarin aj
Phospophyllite: namanya juga fiksi😅 memang banyak hal yang tidak masuk akal
total 2 replies
زيتون مامة
aku heran usia 13 udah bertunangan. dab sudah ada kawan2 berusaha mencelakakan merebut kekuasaan. usia 13 itu hingusan lagi, kencing bercabang. bulu pun ngak ada. walaupun fiksi, coba buat pakai logika. kalau usia 18, aku agree
rama
lanjutkan
rama
lanjut
rama
lanjutkan
Dimas Setiawan
gaspool
Dimas Setiawan
nice
Anonymous
.
rama
lanjutkan
bima siswanto
/Smile/
Asa Yanenda
bagus
alurnya t3pat
Asa Yanenda
lanjut
Giantini
kebanyakan penjelasan jdi hbis satu bab...belom ada kemajuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!