LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Bab 7
Louis tampak berdansa dengan Claire di acara makan malam itu setelah Claire membujuk Louis untuk berdansa bersama.
"Mereka pasangan yang serasi," ucap Beau pada Thea yang duduk di sebelahnya.
(Beau adalah istri dari River Kingsford -- sepupu Jared Kingsford -- ayah Louis)
"Kuharap Louis membuka hatinya bahwa Claire adalah wanita yang tepat untuknya. Dia menunggu bertahun tahun hanya untuk Louis. Bukankah itu cinta sejati?" sahut Thea.
Beau hanya mengangguk saja dan menikmati makan malamnya.
"Aku senang kita bisa berdansa malam ini. Kau sangat susah jika diajak berdansa seperti ini," ucap Claire yang melingkarkan tangannya di leher Louis.
Louis tersenyum dan memeluk Claire. Mereka bergerak mengikuti irama musik pelan nan romantis itu.
Beberapa menit kemudian, mereka duduk kembali ke tempat duduk mereka yang satu meja dengan orang tua Louis dan juga kerabat Kingston lainnya.
*
"Aku turun di sini saja," ucap Lune karena jalan di depannya macet.
"Lune, di luar hujan," kata Sasha.
"Tidak apa apa. Ini sudah lumayan malam dan aku takut Louis akan pergi dari sana. Hanya tinggal 50 meter saja. Aku akan berlari ke sana," sahut Lune dan membuka pintu mobil.
"LUNE!! LUNE!! TUNGGU!!" teriak Sasha.
Lune akhirnya keluar dan berlari ke arah hotel.
Lune bahkan membuka sepatu high heels nya untuk menuju ke hotel yang jaraknya kurang dari 50 meter itu.
"Tunggu aku, Louis. Maaf, maaf karena terlalu lama meninggalkanmu dan melupakanmu," gumam Lune sambil berlari.
Hingga akhirnya Lune tiba di lobby hotel mewah itu.
Petugas security mencegah Lune masuk.
"Aku ingin menemui seseorang. Tolong izinkan aku masuk," ucap Lune memohon.
"Pakaian anda basah," jawab pria itu.
"Aku akan menggantinya di dalam karena temanku menunggu di sana," sahut Lune.
"Kau bisa menahan kartu identitasku jika mau," ucap Lune mengeluarkan kartu identitasnya.
"Baiklah," jawab pria itu akhirnya setelah memeriksa kartu nama Lune.
"Ah ya, di mana ballroom nya?" tanya Lune.
"Temanku menunggu di depan sana," lanjut Lune.
"Di sana," jawab sang security sambil menunjuk ke arah pintu ballroom.
"Terima kasih," ucap Lune dan berjalan cepat ke arah ballroom dengan tanpa menggunakan alas kaki.
Bajunya sedikit basah dan itu membuat tubuhnya sedikit bergetar karena dingin.
Rambutnya pun basah tapi mata hijaunya tampak bersinar karena akan bertemu dengan Louis,
CEKLEK ...
Lune membuka pintu itu dan terlihat banyak orang sedang beranjak dari kursinya masing masing.
Lune sedikit khawatir karena itu artinya acara makan malam ini sudah berakhir.
Lune mencari Louis dan dia sangat mengenal sosok Louis dari jarak dan sisi mana pun.
Hingga akhirnya dia melihat ke arah Louis yang baru saja dari kursinya.
Senyumnya mengembang dan dia melangkah cepat ke arah pria itu.
"HONEY!!!" panggil Lune dengan keras dan sedikit berlari.
"HONEY!!" panggil Lune lagi hingga akhirnya Louis melihatnya karena dia sangat mengenal suara yang memanggilnya.
Louis terpaku di tempatnya dan juga semua keluarganya termasuk Claire ketika Lune memeluknya.
"Hei, sorry. Aku meninggalkanmu terlalu lama? I'm so sorry. I love you. I love you so much, dulu, sekarang, dan selamanya," ucap Lune di leher Louis.
Louis masih terpaku dan tak bisa berkata apa pun karena benar benar kaget dengan apa yang terjadi.
Thea yang akan menghampirinya, di tahan oleh Jared. Jared menggelengkan kepalanya.
Lune melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Louis.
"I miss you. I miss you so much," ucap Lune yang kemudian mencium bibir Louis.
Claire mengepalkan tangannya melihat hal itu tapi dia seakan membeku di tempatnya dan tak bisa menyuarakan protesnya.
"Hei, mengapa kau diam saja? Kau marah padaku karena aku meninggalkanmu terlalu lama? Maafkan aku. Mulai sekarang aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi," ucap Lune kembali mengecupi bibir Louis.
Lalu Louis memeluk erat tubuh Lune dsn menyesap wangi Lune yang sangat dirindukannya.
Lalu mata Lune melihat ke arah Claire yang ada di belakang Louis,
"Claire? Kau di sini juga?" tanya Lune yang kemudian menghampiri Claire dan memeluk sahabat lamanya itu.
"Aku merindukanmu, Claire. Maaf, aku melupakan kalian terlalu lama," ucap Lune lalu memegang tangannya.
Lalu senyum di wajah Lune menghilang ketika melihat cincin di jari manis Claire.
Kemudian Lune kembali ke arah Louis dan melihat tangan Louis yang memakai cincin yang sama dengan Claire.
"No, itu tidak mungkin, kan? Kalian menghianatiku?" ucap Lune dengan suara yang bergetar.
"Kau pergi terlalu lama, Lune. Dunia berputar dan akan terus berjalan meskipun tanpamu," ucap Claire akhirnya.
PLAK!!!
Lune menampar keras pipi Claire.
"Stop!! Itu bukan salahnya." Louis akhirnya mengeluarkan suaranya.
"KALIAN MENGHIANATIKU???? OH GOD... TAK BISA KUPERCAYA!! I HATE YOU!!" teriak Lune histeris dan mulai menangis.
Tubuhnya gemetar karena sakit hati yang dirasakannya dan juga karena dingin akibat tubuhnya yang basah.
"Baby ...," ucap Louis dan mendekati Lune.
"Kekasihku berhubungan dengan sahabatku??!! Sungguh menyedihkan sekali hidupku," lirih Lune dengan suara tercekat sambil memukul mukul dadanya yang terasa amat sakit.
Lune memundurkan langkahnya.
Louis melangkah ke arah Lune dan Lune berlari keluar.
"LOUIS, TUNGGU!!" teriak Claire ketika melihat Louis mengejar Lune.
Hal itu membuat mereka menjadi tontonan bagi tamu undangan makan malam itu. Benar benar drama cinta segitiga yang tragis.
"LUNE!!" panggil Sasha yang melihatnya berlari ke arah pintu lobby.
Louis mengejarnya dan Sasha menangkap tubuhnya di saat Lune kembali jatuh pingsan.
"LUNE!!!" teriak Sasha.
Louis berlutut di sebelah Lune dan mengangkat tubuhnya.
"Bawa dia ke rumah sakit," ucap Sasha.
"Siapa kau?" tanya Louis dan membawa Lune ke mobilnya.
"Aku temannya dan dia baru mencabut infusnya serta kabur dari rumah sakit," jawab Sasha.
Louis memasukkan tubuh Lune ke dalam mobilnya dan Sasha pun ikut masuk.
"Jadi kalian benar benar berhubungan? Kukira tadi dia mengigau dan berhalusinasi jadi aku menuruti apa pun maunya untuk menemuimu," ucap Sasha yang duduk di belakang sembari memangku kepala Lune.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Louis sembari melajukan mobilnya ke rumah sakit.
"Apa maksudmu? Kau tak tahu apa yang terjadi padanya? Kau ke mana saja selama ini?" sahut Sasha.
"Aku tak mengerti maksudmu. Aku hanya mendengar kabar kematiannya hampir enam tahun yang lalu," jawab Louis.
"What??? Mengerikan sekali kabar itu. Ya, dia memang mengalami kematian sementara karena dia mengalami koma selama 5 tahun dan baru saja sadar 6 bulan yang lalu tanpa ingat siapa pun termasuk keluarganya," jawab Sasha menjelaskan.
Louis terdiam dan kini otaknya penuh kembali dengan Lune -- sosok wanita yang dulu begitu dicintainya hingga hubungan mereka sangat dalam dan intens.
Sasha mengusap usap pipi Lune yang sudah sangat dingin itu.
"Cepatlah, tubuhnya sangat dingin. Tubuhnya masih labil dan tak sehat," kata Sasha sedikit khawatir.
Louis menambah kecepatan mobilnya hingga akhirnya tiba di rumah sakit.