‼️
Di harapkan membaca Novel Mengejar Cinta Suami ku terlebih dulu agar mengerti dan paham dengan alur cerita di novel ini...
Dewantara Putra Bima, seorang anak lelaki yang terlahir dari pasangan Luna dan Bima. Dialah penerus kerajaan bisnis keluarga Havidi.
Usianya kini sudah masuk ke angka 28 tahun, usia yang cukup matang untuk masuk ke jenjang pernikahan. Namun ada satu dan lain hal yang membuat dewa masih belum melepas status lajang nya itu....
🍂
Happy Reading di Novel otor ratu_halu yang ke-6..
Enjoy 💜💜💜
‼️
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan!!
Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
Bugh!
Bugh!
Belum sempat dewa bicara, dua pukulan sudah mendarat di wajah tampan nya. Dad diki yang memberikan bogem itu ketika dewa baru saja muncul di ruang keluarga.
Mom chacha dan oma anetha begitu histeris dan segera melerai perkelahian itu. Tunggu.. Itu bukan sebuah perkelahian, sebab dewa hanya diam saja tak melawan. Lebih tepat nya main 'hakim sendiri', ya, dad diki terus saja memukul dewa sambil mencaci maki dengan kata kata kasar pada menantu nya tersebut.
Sebagai seorang ayah mana ada yang rela anak perempuan nya di sakiti seperti itu. Dad diki sangat marah bukan hanya karena dewa tak menjalankan peran nya sebagai suami, memberi hak dan kewajiban sebagaimana yang di atur oleh agama. Namun dad diki lebih marah karena dia pernah memberi peringatan pada dewa, jika dewa tak sanggup untuk menjaga cia, dad diki meminta dewa untuk mengembalikkan cia pada nya secara baik baik, namun yang terjadi malah seperti ini...
"Bim... Cepat bantu.. Kenapa kau malah santai begitu, anak mu sedang di pukuli, bim..." ucap Oma anetha dengan nafas yang tersengal, meminta bantuan pada papi bima yang sejak tadi hanya menyaksikan kejadian itu tanpa berniat membantu sang anak..
"Biarkan saja, bu.. Anak itu pantas menerima konsekuensi atas perbuatan nya.." Jawab papi bima asal seraya mengambil minuman dan camilan di atas meja kemudian kembali duduk sambil bersandar seolah sedang menyaksikan tontonan yang sangat seru..
"Astaga! Kau itu ayah macam apa, sih ? Anak sudah babak belur begini kau masih sempat sempat nya makan camilan begitu.." ujar oma anetha lagi yang sudah melepaskan tangan menantu nya karena tak sanggup menahan besar kekuatan sang menantu..
Papi bima tersenyum.. "Sudahlah, bu, jangan khawatir, dewa tak mungkin mati di tangan diki, paling dia hanya butuh di rawat beberapa hari.. Sudah, Ayo duduk di sini, bu. Pemandangan dari sini terlihat cukup bagus.."
Oma anetha geleng geleng kepala melihat kelakuan papi bima yang seolah tak terjadi apa apa, sementara mom chacha terus membujuk suami nya agar berhenti memukuli dewa.
Papi bima bukan nya tidak menyayangi dewa, hanya saja dad diki itu jauh lebih baik dari nya dalam mengendalikan emosi, jika papi bima yang ada di posisi sahabat nya tersebut dimana putri nya di sakiti sedalam itu, mungkin hidup dewa akan berakhir detik itu juga..
Saat mom chacha mulai menangis, dad diki pun melepaskan cengkraman nya di kerah baju dewa..
Dewa sudah terbatuk batuk dengan darah segar keluar dari beberapa bagian wajah hingga mulut nya..
"Apa dad sudah puas ?" tanya dewa dengan suara lemah, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu sampai kesadaran nya benar benar hilang.. "Jika sudah, izinkan aku membawa cia kembali bersama ku!!"
Ciihh!
"Jangan harap! Aku akan proses perceraian kalian.. Tunggu saja surat dari pengadilan itu datang pada mu!!" Dad diki meninggalkan ruang keluarga dan pergi ke kamar nya demi meredam emosi..
"Dewa.. Sebaiknya kamu pulang saja.. Mom tidak mau sampai dad kembali memukuli mu jika melihat kau masih disini.." ucap mom chacha seraya membantu dewa bangun dari posisi berbaring nya..
Dewa menggeleng dengan cepat, "Tidak, mi.. Aku tak akan pergi kemana pun tanpa istri ku.." jawab dewa lugas, namun dia mulai kesulitan bicara..
Mom cha cha jadi tidak tega, padahal dia sangat marah dan ingin sekali memberi dewa sebuah tamparan yang cukup keras..
Namun, saat melihat dewa rela di pukuli habis habisan bahkan tanpa satu kali pun membalas padahal jika mau sebenarnya dia bisa, membuat mom chacha yakin bahwa dewa sudah menyadari perasaan nya terhadap cia.
Dewa menggenggam tangan mom chacha dengan fisik nya yang mulai melemah.. "Mom.. Izinkan aku bertemu istri ku.. Aku mohon.." mata dewa sudah mengembun, sorot nya menunjukkan ketulusan..
Papi bima yang berada di satu ruangan itu hanya diam saja tak bereaksi apapun. Sementara oma anetha sedang menyusul mami luna ke kamar Alshiva untuk memberitahu kejadian buruk yang baru saja menimpa dewa..
Terdengar langkah kaki cepat seperti orang yang tengah berlari ke arah ruang keluarga..
Mami luna dengan panik langsung menghampiri sang putra yang masih duduk lemah di lantai yang tanpa alas tersebut.
Sejujurnya mami luna sudah memprediksi bahwa hal ini akan terjadi. Tapi dia tak menyangka bahwa keadaan putra nya sampai sebabak belur itu..
"Astaga!! Wajah mu kenapa jadi hancur begini.." tanya mami luna seraya memeriksa setiap inci wajah dewa..
"Mi, tolong bawa aku ke kamar istri ku, aku ingin meminta maaf pada nya.."
"Minta maaf ? untuk apa ? Bukan nya selama ini kamu tidak pernah merasa bersalah.. Sudahlah, nak, simpan saja tenaga mu.. Kita kembali saja ke mansion, biarkan cia menemukan pria lain yang akan mencintai nya dengan tulus. Ingat! Siapa menabur angin, dia yang akan menuai badai. Dan sekarang, nikmatilah badai itu dengan suka cita.."
Mami luna menahan tawa dalam hati nya, memberi pelajaran sekali lagi pada si sulung seperti nya ide yang bagus..
"Mi! Jangan mi, cia itu punya dewa.. Cia istri dewa, mi.. Tega sekali mami bicara seperti itu.." Dewa berusaha untuk bangkit, sekuat tenaga nya dia kerahkan untuk menopang tubuh nya yang besar dan tinggi menjulang itu..
Dewa berjalan sempoyongan mencari kamar cia, tak ada satu pun yang menolong baik mami atau pun papi nya sendiri.
Mom chacha memilih untuk masuk ke kamar guna menenangkan suami nya yang sedang di selimuti kemarahan..
Sedang oma anetha kini berada dalam sambungan dengan sang suami. Oma anetha langsung menghubungi suami nya dan memberitahu kejadian mengerikan yang baru saja terjadi di kediaman mereka..
Sementara papi bima dan mami luna kini pasrah menunggu kabar baik atau pun buruk tentang kelanjutan pernikahan sang putra mahkota..
Sejak anak anak mereka masih kecil, baik mami luna ataupun papi bima tak pernah membenarkan kelakuan sang anak jika mereka berbuat salah. Justru kedua orang tua itu selalu mengajarkan tentang bagaimana cara nya bertanggung jawab atas apa yang telah anak anak mereka perbuat..
🍂
"Alicia.. Kamu dimana ?" Dewa memekik menyebut nama sang istri dengan sisa sisa tenaga yang di miliki nya
Beberapa kali dia membuka pintu kamar namun tak ada siapapun di dalam ruangan itu..
Rumah oma dan opa lumayan luas, banyak kamar yang posisi nya saling berdekatan. Mungkin karena mereka keluarga besar jadi jika ada keluarga yang datang bisa memilih kamar di mana pun yang mereka ingin kan..
Sementara di dalam kamar, cia sedang menangis dengan air mata yang sudah membanjir seluruh wajah nya. Kalimat yang Al katakan sungguh membekas di hati cia, seakan Al sengaja menabur garam di luka nya yang masih basah. Sakit namun tak berdarah.
Tok!
Tok!
"Sayang, kamu di dalam ?"
Cia mematung sambil menoleh ke arah pintu, suara dari luar terdengar berat, namun cia bisa mengenali pemilik suara tersebut..
"Sayang, ini aku.. Jika kamu di dalam tolong buka pintu nya.." Suara itu terdengar semakin lemah,
Dengan terburu buru cia turun dari tempat tidurnya, kemudian berjalan ke arah pintu..
Cklek!
Mata cia terbelalak, wajah tampan dewa hilang berganti dengan lebam serta darah yang bercampur keringat..
Dewa tersenyum, "Maaf sudah membuatmu menunggu terlalu lama.." Ucap dewa yang langsung menjatuhkan diri nya ke pelukan cia,
"K-kak... Bangun, kak..."
🍂
🍂
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sakitnya sudah dialami semoga tingal sehatnya , pun rejeki melimpah lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍