NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 - Nightmare

"Apanya yang belum??" Rose mengajukan pertanyaan bernada frustasi, pikirannya tidak terasa benar sama sekali untuk setiap kejadian yang baru saja ia alami, baik sebelumnya dan di masa ini.

"Setidaknya dari memori ini, manfaatkan sebaik mungkin. Kau akan dapat menghindarinya jika lebih kritis dan tidak ceroboh," bimbing suara tersebut seolah sedang berusaha menenangkan seseorang.

Beberapa detik kemudian, anak kecil yang sama langsung menampakkan dirinya lagi. Dugaan bahwa ekspresi gadis tersebut akan seperti ini terbukti tepat sekali. Pasti dia tidak siap dengan salah satu memori ini, namun jiwanya hanya dapat distimulasi menjadi lebih kuat selama ia menyaksikan kemalangan berkali-kali.

Baik kemalangan yang benar-benar terjadi di kehidupan sebelumnya, ataupun yang nantinya terjadi di luar garis nasib di kehidupan itu.

"Rose, pertahankan siapapun yang berarti dan menyayangimu tanpa pamrih."

Anak kecil itu mengawasi tingkah laku Rose, ia tidak ingin roh di hadapannya menjadi gila hanya karena diperlihatkan memori milik kehidupan sebelumnya. Padahal saat itu perempuan itu yang memilih dilahirkan kembali dengan sosok sama.

Mulut Rose ternganga menatap jasad yang menguncurkan darah dari setiap inci daging. Bau anyir berubah lebih busuk layaknya sepotong daging mentah yang dibiarkan dikerubungi lalat. Pintu yang tadi setengah terbuka bergeser pelan, ketika netra Rose menembus pintu tersebut, ia menemukan gambaran ballroom. Tempat dimana para gadis muda dan pemuda dengan gelar bermacam-macam berdansa.

"Cheers..!!"

Canda dan tawa merayap masuk ke dalam gendang telinga Rose, seolah tengah menertawakan dirinya sendiri. Perasaan tidak becus sebagai teman muncul ke permukaan. Walaupun peristiwa tadi memang hanya terjadi di alam bawah sadarnya, perempuan itu merasakan jelas kepedihan dari Chloe. Rose bak kayu patah, tenaganya tidak tersisa lagi.

Berbanding terbalik dengan ruangan Chloe memutuskan bunuh diri, ballroom di luar pintu tersebut sangat glamor. Rose menutup matanya, ia merasa umurnya tersedot lima puluh tahun. Ketika ia membuka matanya, raganya sudah kembali ke kereta kuda.

"Tidak, jangan!" Rose merasakan badannya kaku saat melihat kereta itu lagi, yang menghantarkannya pada isi mimpi buruknya tadi. Suaranya memecah keheningan dan mengejutkan Evelyn yang sedang berbicara dengan Duke Cornwall.

"Ada apa, Nona?" tanya Evelyn yang ikut menyampaikan pertanyaan di dalam hati Duke Cornwall.

Rose menatap netra Evelyn, menyadari bahwa ia mungkin terbangun dari mimpi buruk tersebut. Rose hanya menarik garis bibirnya ke atas dan menggeleng, ia mengutarakan pikirannya, "Maafkan aku, hanya mimpi buruk."

Mendengarnya, keduanya tidak lagi bertanya apa yang terjadi di dalam mimpi gadis itu. Kereta masih melaju, namun dengan penambahan kecepatan dan tiba di kediaman Zen lebih cepat dari biasanya. Kedua orang di dekatnya berkomunikasi melalui tatapan mata sebelum Andro mendampingi adik kesayangannya ke ruangannya sendiri.

Evelyn membawakan sebakul ember berisi air bersih, "Nona dapat membasuh wajah anda disini."

"Terima kasih Eve, juga kakak. Selamat malam."

Keduanya menggangguk dan keluar bersama. Meninggalkan Rose beberapa saat. Evelyn dan Andromeda ingin membiarkan gadis muda itu menenangkan dirinya untuk waktu tertentu. Ketika pintu ditutup, gadis itu segera membekapkan wajahnya dalam balutan selimut.

Secepat mungkin kembali ke tempat tidurnya, namun matanya tidak terpejam sama sekali. Teringat jelas bagaimana wajah Chloe yang selalu tampil percaya diri berubah dalam semalam. Suara bising muncul dalam telinganya.

Rose menepuk kepalanya dengan kuat dan menggerang kecil, "Keluar dari pikiranku.."

Adegan itu tidak terhapus sama sekali dan berubah semakin jelas. Ketukan pintu memecah konsentrasinya. Rose terduduk dan baru teringat bahwa gaun dan rambutnya belum ditata sama sekali. Mata merahnya mengarah ke Duke Cornwall, yang membuka pintu kamarnya.

"Tidak bisa tidur? Aku membawakan teh chamomille," ucapnya sambil menaruh cangkir ke tangan Rose. Gadis itu menyesapnya dalam diam.

Andro mengusap wajah dingin Rose dan melepas ikatan rambut satu per satu. Kemudian berjalan menuju almari dan memilih baju tidur milik adiknya. Lelaki itu mendekat dan mengambil cangkir kosong, seraya menukarnya dengan baju tidur, "Ganti bajumu."

Duke Cornwall berjongkok dan menatap binar mata Rose. Terkejut saat melihat bahwa kedua manik keemasan milik adiknya meredup, "Tadi kau bermimpi buruk. Aku akan menemanimu setelah kau berganti baju. Jika sudah selesai dengan acara beres-beresmu, panggil aku."

Dia melangkah keluar kamar dan menutup pintu dengan perlahan sehingga tidak menimbulkan suara berdentum yang kuat. Rose yang awalnya masih memeluk dirinya mulai berdiri dan menyesap teh yang disuguhkan oleh sang kakak.

"Pertahankan siapapun yang berarti dan menyayangimu tanpa pamrih," gumamnya kecil, mengangkat baju tidur miliknya ke atas.

Rose secepat mungkin berganti baju dan membasuh wajahnya. Evelyn tadi sempat masuk dan memberikan ember berisi air, membuat wajahnya lebih terasa segar. Mendapati Andromeda tidak ada, gadis itu membuang air sisa di dalam ember ke rerumputan hijau di luar kamar, meletakkannya di tempat yang sama bersama baju kotor.

Rose menyender di pintu kamar luar, menunggu kedatangan Andromeda. Tidak lama Andro yang berjalan santai langsung berlari cepat ke arah adiknya. Ekspresinya menampilkan perasaan khawatirnya, "Jangan berdiri di depan pintu," larangnya dengan suara lembut.

Rose tersenyum tipis, "Hanya menunggu kakak, tidak perlu kuatir. Baju tidurku tebal.." Matanya melihat ke arah meja, mendapati bahwa origami yang pernah dibuatnya bersama Andrient hampir terlupakan.

Andromeda merasa lega melihat keadaan adiknya yang lebih baik daripada beberapa menit yang lalu. Dia membawa Rose masuk ke dalam, menutup pintu rapat. Tangan kekarnya merentangkan selimut ke tubuh adiknya, berbisik, "Tidurlah."

Rose memejamkan matanya. Tangan kapalan mengelus punggungnya naik turun, nafasnya berangsur tenang dan tangannya menghangat.

"Mimpi buruk apa yang kau alami?" bisik Duke Cornwall. Tangannya tidak berhenti mengelus punggung milik Rose. Lilin berkobar dan sekali lagi seolah berupaya untuk menghangatkan kedua insan bersaudara itu.

Mata Rose terbuka kembali saat sosok yang menemaninya telah tiada di dalam kamarnya. Mengandalkan cahaya bulan yang menembus pintu kamarnya, ia mulai merencanakan dan memilah hal yang terbaik. Berjaga-jaga apabila mimpinya terjadi di dunia nyata.

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!