Revenge Of Lady Aryana

Di sebuah perpustakaan milik keluarga Ruasent aku terduduk dengan beberapa buku tua. Dan juga buku yang ku baca saat aku saat perebutan sarung tangan tersebut. Aku benar-benar harus mencari tau tentang hal ini.

hari ini terhitung sudah tiga hari semenjak aku bangun dari mimpi panjang ku selama 18 hari. Dan hari ini pula pria iblis Nicholas baru mengijinkan ku keluar dari kamar nya yang besar itu. Dan selama tiga hari pula pria itu selalu bersama ku dan memperhatikan setiap apa yang ku lakukan. Pria iblis itu menghukum ku untuk tidak keluar dari kediaman ini tanpa sepengetahuan dari nya. Dan siapa saja yang membiarkan aku keluar dari kediaman ini tanpa sepengetahuan nya maka orang itu akan di hukum berat termasuk Maya.

ultimatum nya tidak bisa di ganggu gugat dan itu membuat ruang gerak ku semakin sempit. Setelah tiga hari aku baru di ijinkan nya untuk keluar dari kamar yang besar itu namun terasa sesak. pagi ini aku segera pindah ke kamar ku. Aku sungguh tidak nyaman berada satu kamar dengan pria iblis cabul itu. bisa-bisanya pagi tadi aku terbangun di dalam pelukan nya. Tadi pagi aku terbangun lebih awal. Dan aku rasa dia tidak mengetahui nya.

Aku terbangun lebih awal dan pura-pura menutup mata ku dan tak lama aku sadar dari tidur, Pria iblis cabul itu pun terbangun dari tidur nya kemudian dengan perlahan dia memindahkan aku dari pelukan nya. serta membuat seolah olah aku tidur sendirian. Dan segera bangkit dari tidur nya. Masih dalam posisi yang masih menutup mata aku mendengar jika Pria iblis cabul yang licik itu sedang mandi di kamar mandi.

Saat Pria iblis Nicholas masih di kamar mandi aku membuka mata ku. Dan kulihat sekelilingku masih gelap hanya ada satu lentera penerangan di sudut kamar ini yang menyala.

Aku segera menutup mata ku kembali ketika pintu kamar mandi di buka. Ku buka sedikit mata ku untuk melihat, dan betapa terkejutnya nya aku melihat pria iblis Nicholas yang cabul ini berjalan keluar kamar mandi menuju lemari tanpa sehelai benang pun. Dasar pria iblis cabul!! Apa dia terbiasa seperti itu apa dia tidak punya malu dengan berjalan tanpa pakaian seperti itu.

"bangun lah tidak usah berpura-pura tidur seperti itu!" brengsek!! Iblis Nicholas benar-benar brengsek. Dia pikir aku akan tergoda dengan tubuh kekar dan kulit kecoklatan milik nya yang saat ini sedikit basah akibat sisa air dari kamar mandi. Dan.. Oh iblis ini benar-benar cabul.

Aku melihat sesuatu yang tidak seharusnya aku lihat, sesuatu yang menggantung di antara ujung pangkal paha nya saat dia berbalik melihat ku. Benar-benar urat malu pria ini sudah putus. Apa pria iblis ini sudah gila dengan mempertontonkan tubuh telanjangnya di hadapan ku. Kemana akal sehatnya.

"dasar tidak tau malu!!" umpat ku yang tak ingin melihat tubuh telanjangnya lagi. hal itu membuat pipi ku sedikit panas. Aku memandang ke arah lain. Untuk menjernihkan kepala ku.

"untuk apa aku malu di depan istri ku sendiri. Jika dia ingin aku juga bisa membuat nya bahagia dengan tubuh ku ini.!" dia benar-benar sudah gila. Aku kemudian turun dari ranjang dan akan segera keluar dari kamar si cabul ini.

"Brengsek kau benar-benar sudah gila! apa kau lupa jika kita hanya menikah di atas kertas saja! Jadi berhenti bermain-main dengan ku Nicholas Ruasent!!" tanpa menunggu balasan dari ucapan ku itu aku segera berjalan menuju pintu kamar ini untuk pindah ke kamar ku. Berada di sini membuat ku gerah dan geram.

Di saat tangan ku hampir memegang knop pintu, dengan cepat dan tiba-tiba pria iblis ini sudah ada di depan ku dan menghalangi jalanku untuk membuka pintu yang ada di belakang nya. Dan dari yang ku lihat untung saja Pria iblis cabul ini sudah memakai celana dalam nya. Seketika aku berjalan mundur untuk menghindari Pria ini yang menatap ku dengan tatapan tajam.

"walaupun hanya di atas kertas namun pernikahan kita sah di kerajaan ini Aryana.Kau tau istriku jika kita melakukan hubungan suami istri, itu tetap sah di mata kerajaan.Dan berhenti mengatakan kata-kata kasar kepada suami mu ini Grand duchess!" pria iblis cabul ini semakin berjalan mendekat pada ku dan aku semakin mundur ke belakang. Kurasa dia benar-benar sudah tidak waras.

"bukankah kau tidak menginginkan diriku menjadi istri mu? Dan bahkan bukan kah kau terpaksa dan jijik menikah dengan lady gendut seperti ku? Bahkan jika bukan karena kebun anggur yang di janjikan oleh raja Stuart kau tidak akan mau menikah dengan ku. Jadi jangan mengucapkan lelucon yang tidak lucu itu di hadapan ku Nicholas!. Aku sungguh muak mendengar nya."

Aku menatap tajam ke arah nya dan berusaha untuk tetap tenang. Dan saat aku mengatakan hal itu wajah pria iblis cabul ini berubah.

"dari mana kau tau hal itu Aryana! Padahal tentang kebun anggur itu hanya aku dan paman Stuart yang tau bahkan orang di dalam istana tidak ada yang tau soal itu!" sial aku terlalu gegabah mengapa aku mengatakan hal itu. Jika begini urusan nya bisa panjang. Namun hal ini bisa ku gunakan untuk menahan dia melakukan hal yang tidak ku ingin kan. Aku harus mencari alasan yang tepat.

"aku mendengar perbincangan ayah dan juga raja sebelum pernikahan kita di laksanakan, jadi menyingkir lah dari hadapanku ku! Aku sungguh lelah.!"

mendengar ucapan ku itu Nicholas berhenti dan tiba-tiba dia malah menggendong ku dan dengan perlahan meletakkan diri ku di atas ranjang. Karena aku benar-benar lelah aku malas untuk melakukan perlawanan. Setelah itu dia segera memakai pakaian nya "istirahat lah yang cukup!" ucap Pria iblis itu yang kemudian keluar dari kamar.

itulah kejadian tadi pagi yang membuat ku bersikeras untuk pindah ke kamar ku sebelum nya. Aku tidak mau lagi satu kamar dengan Pria iblis Nicholas. Pria cabul itu sekarang seperti sedang gila.

Aku menggeleng kan kepala ku untuk menghilangkan ingatan kotor tadi pagi agar aku dapat berkonsentrasi membaca buku-buku ini. Memang aneh sikap dan tingkah laku Nicholas bertolak belakang dengan tingkah laku nya yang ada di ingatan ku di kehidupan sebelum ini. Aku juga akan mencari tau tentang hal itu juga.

Saat ini aku sedang memegang sebuah buku dengan sampul tua dengan simbol bulan sabit di sampul nya.