GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Sore harinya mereka berdua datang ke pernikahan Guruh dan Clarisa
"Mas, kita pulang saja" ajak Elena
"Ngapain pulang, kita disini saja. Kita lihat pernikahan Guruh dan Clarisa" ucap Dokter Edward
Dokter Edward menggandeng tangan istrinya dan duduk sambil menunggu acara di mulai
Aldi dan Farida yang baru saja datang langsung duduk di samping Elena
Tak berselang lama Guruh dan Clarisa masuk ke ruang acara pernikahannya
Melihat Elena yang datang, Clarisa langsung menggandeng erat tangan Guruh
Guruh melihat Dokter Edward yang menggenggam erat tangan Elena
Guruh dan Clarisa langsung duduk di hadapan Pak penghulu
"Mari Tuan Guruh, jabat tangan saya" ucap Pak penghulu
Guruh menganggukkan kepalanya dan menjabat tangan Pak penghulu
Clarissa tersenyum bahagia saat melihat Guruh akan mengucapkan Ijab Qabul
"Maaf, saya tidak bisa menikah dengan wanita licik seperti dia" ucap Guruh yang membuat semua orang membelalakkan matanya
Elena juga membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Guruh yang tidak ingin menikah dengan Clarisa
"Maksud Mas Guruh apa? Bukankah Mas Guruh mencintaiku?" protes Clarisa dengan nada tinggi
"Cinta? Aku tidak pernah mencintaimu. Bagaimana mungkin aku mencintai wanita yang licik seperti kamu!"
Clarisa masih tidak terima dan ia meminta Pak penghulu segera menikahkannya
"CLARISA STOP!!" Bentak Guruh
Guruh mengambil mikrofon dan ia langsung menceritakan semuanya
Guru juga membuka rekaman dimana Clarisa sedang menelpon Mama Miranda
Mama Miranda dan Maya yang ada disana langsung salah tingkah
"Bagaimana Mamaku tercinta? Apakah semua ini benar?"
Mama Miranda masih saja menundukkan kepalanya dan ia tidak berani menatap wajah Guruh
Kemudian Guruh memanggil Soraya dan beberapa polisi
"Soraya, apakah kamu yang sudah melakukan semaunya?"
Soraya langsung menunjuk tangannya ke arah Maya dan ia memberitahukan kalau semua ini ulah Maya
Maya memintanya untuk menjebak Andre dan Elena agar terlihat mereka melakukan ritual olahraga
Andre langsung tepuk tangan dan ia juga memutar rekaman dimana Maya dan teman-temannya membawanya ke kamar hotel
"Itu semua Kak Clarisa yang mengancamnya kami untuk melakukan itu" ucap Maya
Clarisa langsung menghampiri Maya Dan menjambak rambutnya
Kemudian Guruh berjalan menghampiri Elena sambil membawakannya bunga
"Elena, aku minta maaf. Maafkan aku yang bodoh ini, maukah kamu menikah denganku?" Tanya Guruh
Elena bangkit dari duduknya dan tersenyum melihat wajah Guruh
"Maaf Mas, aku tidak bisa" ucap Elena yang langsung menggandeng tangan suaminya
"Apa maksud kamu tidak bisa? Jangan bilang kalau kamu sekarang memlih bersama lelaki aneh itu !" ucap Guruh sambil menunjuk tangannya ke arah Dokter Edward
PLAAAKKK
suara tamparan yang dilayangkan oleh Elena ke pipi Guruh
"Dia suamiku!! Dan asal Mas Guruh tahu kalau dia lebih baik dari kamu!!" ucap Elena dengan nada tinggi
Elena langsung menggandeng tangan suaminya dan mengajaknya keluar
Farida dan Aldi meminta Guruh untuk memikirkan semuanya kenapa Elena bisa menjadi seperti itu
Sesampainya di parkiran, Elena menangis dan meminta maaf kepada suaminya
"Maafkan aku Mas, seharusnya kita tidak usah datang ke sini" ucap Elena
Dokter Edward langsung memeluk tubuh istrinya yang sedang menangis
"Ssshhh.... Ayo kita pulang" ajak Dokter Edward
Saat akan masuk ke dalam mobil tiba-tiba Elena merasakan kepalanya pusing
"M-mas..."
"Astaghfirullah sayang!" Dokter Edward langsung membopong tubuh istrinya yang jatuh pingsan masuk kedalam mobil
"Maafkan Mas yang memaksamu untuk datang ke pernikahan Guruh"
Dokter Edward membawa Elena kembali ke rumah sakit dan segera ia memasang selang infus ke pergelangan tangan Elena
Wajah pucat Elena membuat Dokter Edward semakin khawatir
"Sayang, apakah kamu mendengar suaraku?" Tanya Dokter Edward sambil memeriksa keadaan istrinya
Dokter Edward meminta perawat untuk memasang selang oksigen dimana saat ia memeriksa keadaan istrinya. Dokter Edward melihat jika nafas Elena seperti sesak
Beberapa menit kemudian, dokter Edward melihat kondisi istrinya yang mulai stabil
"Aku akan menjagamu sayang" ucap Dokter Edward sambil mencium kening istrinya