NovelToon NovelToon
Berkorban Demi Cinta

Berkorban Demi Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Morgan Zavierson, dipenjara demi kekasih tercintanya, Kelly Thompson. Akibat kesalahpahaman membuat Morgan membenci sang gadis tersebut.

Apa sebabnya Kelly yang dikenal gadis polos dan ceria, dianggap mengkhianati Morgan? sehingga pada akhirnya Morgan memilih menikahi Zoanna, yang adalah sekretarisnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelly Kecewa

Di sisi lain, Kelly sedang mendatangi salah satu restoran di pinggir jalan pusat kota. Dari siang hingga malam ia mencari lowongan kerja di restoran.

"Ini adalah restoran ketujuh, tidak tahu apakah aku akan diterima atau tidak. Coba saja, jangan putus asa!" gumam Kelly yang kemudian melangkah masuk ke dalam.

Kelly melirik sekeliling dan tidak melihat siapapun di dalam sana. "Sudah pukul 9 rupanya, pantas saja tidak ada orang. Mencari kerja seharian dan masih belum mendapatkannya. Ini adalah restoran terakhir hari ini. Kalau ditolak aku akan mencobanya lagi besok," batin Kelly sambil menatap jam dinding.

Kelly melangkah masuk ke salah satu koridor dan menemukan beberapa pelayan restoran yang sedang bersih-bersih. Suasana restoran tampak sunyi dengan hanya suara susunan kursi dan meja.

"Permisi! Apakah saya bisa bertemu dengan manajer di sini?" tanya Kelly dengan sopan.

Seorang pelayan yang sedang mengelap meja menoleh, lalu menghampiri Kelly. "Nona, manajer kami sedang keluar. Ada urusan apa Nona ingin bertemu dengannya?" tanya pelayan restoran itu dengan ramah.

"Saya ingin melamar kerja, karena sebelumnya saya pernah bekerja di restoran," jawab Kelly dengan nada penuh harap.

"Kalau soal itu, bertemu saja dengan seseorang di dapur. Masuk saja ke belakang!" kata pelayan itu dengan sopan, sembari menunjuk ke arah dapur.

"Siapa dia?" tanya Kelly penasaran.

"Seseorang yang berkuasa di restoran ini," jawabnya dengan senyum yang sedikit misterius.

"Baiklah, saya akan masuk kalau begitu," ucap Kelly yang kemudian melangkah menuju ke dapur. Hatinya berdebar lebih kencang, bercampur antara rasa gugup dan harapan.

"Kebetulan kami butuh tenaga kerja. Hm... kalau bertemu dengan Tuan Horiz, apakah akan lolos? Pasti Tuan Horiz akan mempersulitkan gadis itu," batin pelayan pria itu, memperhatikan Kelly yang berjalan menjauh.

Kelly berjalan melewati lorong sempit yang mengarah ke dapur, hatinya berdebar-debar penuh harap dan kekhawatiran. Ketika ia membuka pintu dapur, aroma makanan lezat segera menyambutnya, dan ia melihat seorang pria berdiri di tengah-tengah, tampak sibuk mengatur dengan olahan bahan-bahan dapur.

Pria itu sedang fokus dengan olahan bahan, tidak tahu menu apa yang akan dia buat. Bahan-bahan segar dan peralatan dapur berserakan di atas meja kerja, menunjukkan betapa sibuknya dia malam itu.

"Tuan, saya datang untuk melamar kerja," sapa Kelly yang berdiri di belakang pria berpostur tinggi, suaranya agak bergetar namun tegas.

Pria itu menoleh ke arah Kelly dan menatap gadis itu. Sejenak, tatapan pria itu berubah menjadi tatapan yang penuh pengenalan dan keheranan.

"Tuan, apakah di sini masih butuh tenaga kerja?" tanya Kelly, mencoba untuk tetap tenang di bawah tatapan intens pria itu.

"Ternyata dia," batin pria itu, mengenali Kelly sebagai seorang yang pernah dilihatnya.

"Selesaikan kerjaku, buat sushi dan siapkan dalam satu jam!" perintah pria itu dengan tegas, seolah tidak memberikan kesempatan bagi Kelly untuk berbicara lebih lanjut.

"Ha... selesaikan dalam satu jam?" tanya Kelly, terkejut melihat adonan sushi yang disediakan pria itu. Berbagai bahan seperti ikan segar, rumput laut, dan sayuran tertata rapi di meja kerja, menantang kemampuannya.

"Kenapa, tidak mau atau tidak tahu caranya?" tanya pria itu, nada suaranya menyinggung.

"Akan saya lakukan," jawab Kelly dengan yakin ia, langsung mencuci tangannya di bawah keran air dapur. Ia merasakan air dingin mengalir di kulitnya, menenangkan kegugupan yang sempat menghantuinya.

Kelly kemudian mengenakan apron yang tergantung di dekatnya dan mulai bekerja dengan cepat namun teliti. Setiap gerakan tangannya menunjukkan keterampilannya dalam mengolah bahan-bahan sushi. Ia mengingat kembali semua pelajaran yang pernah ia pelajari selama bekerja di restoran sebelumnya.

Pria itu memperhatikannya dengan seksama, melihat bagaimana Kelly memotong ikan dengan presisi, menggulung sushi dan rumput laut dengan hati-hati, dan menata potongan-potongan sushi dengan estetika yang menawan.

Diam-diam, pria itu merasa kagum, meski ia mencoba menyembunyikannya di balik tatapan tajamnya.Waktu terus berlalu, dan Kelly bekerja tanpa henti, berusaha memenuhi tantangan yang diberikan padanya. Keringat mulai mengalir di dahinya, namun ia tidak menyerah. Setiap potongan sushi yang dihasilkan semakin memperlihatkan keterampilannya dan dedikasinya.Ketika waktu hampir habis, Kelly menyelesaikan sushi terakhirnya dan menata semuanya di atas piring saji.

Pria itu mendekat dan memeriksa sushi yang telah disiapkan Kelly. Ia mengambil sepotong, dan melihat dengan hati-hati. Sejenak, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, membuat Kelly semakin tegang.

Namun akhirnya, pria itu kemudian berkata," Pulanglah!" Pria itu kemudian beranjak dari sana dan mengabaikan Kelly yang kebingungan.

"Apakah aku ditolak lagi?" gumam Kelly sambil menepuk kepalanya.

Pria itu kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan kantornya, terlihat nama yang di atas meja tercantum nama James Horiz. Ia adalah pemilik restoran tersebut. Namun, tidak tahu bagaimana ia bisa mengenal gadis itu, sementara Kelly sama sekali tidak mengenalnya.

"Kelly Thompson, memiliki keterampilan yang cepat dan rapi setiap sushi yang dia buat. Apakah aku telah menemukan orang yang tepat?" gumamnya sambil merenung.

***

Di Mansion Morgan, Kelly baru pulang dengan raut wajah kecewa sambil memijat pundaknya karena menunduk terlalu lama. Hari yang panjang tanpa hasil membuat semangatnya semakin pudar.

"Seharian aku melamar 7 tempat, hasilnya kosong. Benar-benar tidak berguna. Bagaimana aku bisa mengejar impianku," gumam Kelly, suaranya hampir pecah oleh keputusasaan.

Saat melewati ruangan kerja Morgan yang dalam kondisi pintu terbuka, ia menghentikan langkahnya. "Sudah pukul 11, apakah Morgan belum pulang?" pikir Kelly dengan rasa khawatir.

Kelly melangkah masuk dan menghampiri meja kerja Morgan. Di atas meja tersebut terlihat proposal yang diberikan oleh Robby siang tadi. Penasaran, Kelly membaca proposal itu yang dalam keadaan terbuka dengan seksama.

Matanya kemudian tertuju pada selembar foto yang tersembunyi di balik proposal tersebut."Juny? Perusahaan Prancis mengutuskan wakil yang adalah Juny. Dan proyek ini keuntungannya sebanyak 1 miliar dolar."

Kelly terdiam, perasaan kecewa dan marah bercampur menjadi satu. Juny adalah mantan pacar Morgan yang berpisah karena ulah Zoanna.

Kelly tersenyum dengan mata berkaca-kaca, senyuman yang terlukis adalah senyuman kecewa dan terluka. Pria yang dia cintai akan bekerja sama dengan mantannya. Bahkan mereka akan pergi ke Prancis.

"Morgan menerima proyek ini, dan mereka akan pergi ke sana," batin Kelly dengan perasaan teriris.

Tak lama kemudian, Morgan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu fokus pada ponselnya dan tidak memperhatikan Kelly di dalam ruangan itu. Morgan kemudian menghentikan langkahnya saat melihat Kelly yang diam menunduk di belakang mejanya.

"Kelly?" tanya Morgan dengan nada hampir tidak percaya. Pria itu terlihat cemas dan segera menghampiri Kelly. "Kapan kamu pulang? Kenapa tidak menghubungiku? Sudah hampir pukul 12 malam, kenapa kamu baru pulang? Apakah terjadi sesuatu? Kenapa wajahmu pucat? Kamu sedang menangis?" tanya Morgan panjang lebar sambil menyentuh wajah gadis itu dengan penuh perhatian.

Kelly mengangkat kepalanya perlahan, menatap mata Morgan dengan tatapan kecewa. Namun ia berusaha untuk menahan diri. "Untuk apa kamu cemas seperti ini?" tanyanya dengan nada yang hampir tidak terdengar.

"Mana mungkin aku tidak cemas? Kamu tidak membawa handphonemu, aku tidak bisa menghubungimu. Aku ingin keluar mencarimu, ternyata kamu sudah di sini," jawab Morgan dengan nada penuh kekhawatiran.

Kelly menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Aku hanya lelah. Seharian melamar pekerjaan tapi tidak ada hasil. Dan aku melihat proposal ini di meja kamu... tentang proyek di Prancis."

Morgan terdiam sejenak, matanya menyelidik wajah Kelly, mencari tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh gadis itu. "Ya, itu proyek besar. Tapi kenapa kamu terlihat sangat terpukul? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Kelly menatap mata Morgan. "Juny... dia yang menjadi wakil dari perusahaan Prancis itu, bukan? Kalian akan bekerja sama dan pergi ke sana."

"Benar! Kami akan ke Prancis, aku berencana memberitahu kamu," jawab Morgan dengan nada tenang, meskipun di dalam hatinya ada kecemasan yang mendesak.

Kelly menatapnya dengan senyum paksa, berusaha menahan air mata yang menggenang. "Sepertinya kalian cukup dekat. Apakah tujuannya hanya untuk mengajak kerja sama denganmu? Begitu banyak perusahaan di Prancis, tapi dia rela datang ke sini untuk bekerja sama denganmu," ucapnya dengan nada yang terkesan tenang namun penuh kekecewaan.

Morgan menarik napas dalam, menyadari betapa beratnya situasi ini bagi Kelly. "Maaf kalau aku belum memberitahumu tentang keputusanku. Aku telah menerima proyek ini. Tapi aku akan sering menghubungimu, walau aku akan berada di sana," jawabnya dengan nada berusaha meyakinkan.

Kelly menunduk sejenak, mencoba mengendalikan emosinya. "Berapa lama kamu dan Juny bekerja sama di sana?" tanyanya sambil menahan diri agar tidak emosi dan menangis.

"Hanya 6 bulan atau 1 tahun," jawab Morgan, berharap jawaban ini bisa sedikit meredakan kekhawatiran Kelly.

Kelly menghela napas panjang, merasakan beban yang semakin berat di dadanya. "Apakah kamu akan tinggal di sana selama itu? Kamu dan Juny akan sering bersama?" tanyanya lagi, suaranya bergetar.

"Iya, Kelly, kamu percaya padaku? Aku akan segera pulang," ucap Morgan dengan penuh harap.

Kelly mengangguk pelan, meskipun hatinya berkecamuk. "Iya, terserahmu saja. Bagi seorang pebisnis sepertimu, bisa mendapatkan proyek sebesar ini adalah hal yang mengembirakan. 1 miliar dollar jumlah yang tidak sedikit. Selamat untukmu karena kamu berhasil," ucap Kelly dengan senyum yang dipaksakan, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang mendalam.

"Kamu akan menungguku?" tanya Morgan.

"Apakah kamu akan berubah?" tanya Kelly," Mungkin saja di saat itu, bukan aku yang kamu pilih."

"Apa yang kamu pikirkan, Bagaimana kalau kita bertunangan sebelum aku pergi?" tanya Morgan dengan senyum.

"Yang aku inginkan adalah kejujuran darimu, bukan masalah bertunangan," jawab Kelly dengan senyum.

1
L A
ampuuuuun ....Markus kudu dijahit mulutnya 😅
L A
Jacob yg bego ....ketemu shio anjing yg suka gigit orang .....🤣🤣🤣
L A
dasar Markus emang ....gubraaaak 🤣🤣🤣
L A
Luar biasa
L A
ikut deg²an
L A
ikut emosi deh.....
yuning
sudah mampir sana akunya
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
FITRI LUTHFIA RACHMI
thank's verry much. atas alur ceritanya yg menarik ini sampai selesai.
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
Nabil abshor
trima kasih author,,,,, sehat² sll,,,, semangat,,,,succes,,,,
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Fazira Aisyah
Happy wedding ya Margon & Kelly 😘😘
Citra Merdeka
semoga cebong nya ada yang tertinggal dan berhasil terbentuk jadi bayi 😁
Citra Merdeka
pemanasan nya semalam besok baru goal 😁
yuning
waktu nya belah membelah 😁
Kinara Widya
ahirnya hari yg dinantikan tiba...
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah makin seru kayaknya. lanjut lagi donk ceriranya.
Citra Merdeka
😅😅😅😅😅😅ya ampun kelly..... ngidam drakula kamu
Kinara Widya
🤣🤣🤣🤣🤣bagus kelly gigit terus s nenek lampir biar mukanya tambah jelek....🤣🤣🤣🤣
Lasman Silalahi
kok jadi suka gigit sich.
masa,anak gadis suka menggigit org
yuning
hajar ulat bulu ,aku bantu santet online 😁
Lasman Silalahi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!