NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Andrian sedang berada di rumah Kavian, nyatanya dia lebih nyaman berada di sana di banding di rumah orang tuanya.

Mutia meminta Andrian untuk mengantarkan Qiana ke tempat dimana Kavian bekerja, dan dia pun setuju.

Sesaat baru saja sampai dan turun dari dalam mobil bersama Andrian, Qiana mendapat satu chat dari Liam, dan saat dia membukanya itu sebuah foto yang ternyata foto yang Liam ambil dari CCTV rumahnya Qiana, itu foto saat Renata mencium bibir Asisten Tian.

Tentunya Qiana sangat terkejut, itu alasannya dia tidak jadi menemui Kavian. Dia memilih naik taksi dari sana, selama di perjalanan dia merasa terkejut dan saat sampai satu restoran yang Liam janjikan, Qiana langsung berlari begitu saja.

Raut wajah Qiana nampak marah "Apa yang kamu lakukan ? Tidak adakah kerjaan lain, selain mengerjakan itu ?" sentak Qiana pada Liam.

"Duduklah dulu, Qia" sahut Liam.

"Apa yang ada di grup ini ?" Qiana menunjukan foto itu pada Liam "Apakah kamu yang melaporkan ini pada grup ?"

"Itu dari CCTV rumahmu, bukan gabungan"

Liam memberikan tabletnya pada Qiana "Tenang dan duduklah dulu" titahnya pada Qiana.

Saat melihat itu lagi dia merasa tak percaya, tubuhnya pun menjadi lemas dan dia terduduk dengan lemas juga.

"Ketua hanya membuat satu kesepakatan sehubungan, dengan pengembalian hakmu"

"Bukan itu yang kita bicarakan saat ini" tatapan matanya Qiana nampak kosong.

"Perserikatan mogok" tapi Liam meneruskan lagi apa yang ingin di katakan "Dia juga mengatakan akan mengembalikan hak mu"

"Dan jika kamu membereskannya selama dua hari"

Qiana tertawa kesal "Apa yang kamu bicarakan ? Ini tidak penting saat ini" sentak Qiana.

"Aku mengirimkan foto ini karena aku tahu kamu tidak akan mendengarkan. Kembalilah bekerja bagaimana pun caranya. Kesehatan ketua memburuk"

"Dengar, Renata akan bergabung di manajemen mulai bulan depan, mereka akan melakukan apapun yang mereka bisa" Liam bicara panjang lebar, dia sedang merayu Qiana agar kembali ke perusahaan.

Qiana tidak menjawab, tatapannya masih saja kosong, dia juga mengeratkan tangannya pada kursinya.

"Apakah Papa tahu ?" Qiana bertanya mengenai foto itu.

"Tidak, kesehatannya sedang buruk, aku tak ingin dia terkejut" sahut Liam

"Syukurlah, jangan sampai dia tahu"

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang ?" tanya Liam memastikan.

Qiana diam "Direktur"

"Diam Lah" sentak Qiana.

"Direktur" panggil Liam lagi.

"Diam Liam, aku sedang berfikir, jadi diam lah" Qiana berbicara dengan nada emosi.

***

Di sisi lain Asisten Tian sudah sampai di depan rumah Renata, dan dia melihat Renata sedang memejamkan matanya.

Dari ponselnya ada panggilan masuk "Ya, Ketua" dan itu dari Tuan Galen.

"Tolong lacak dimana keberadaannya Renata" pintanya pada Tian.

Tian menatap kaca spion dalam dan Renata masih memejamkan matanya, dia juga tidak berniat memberi tahu pada Ketua Galen, kalau Renata ada bersama dirinya kini.

"Ya, ketua"

"Kerjakan dan temukan dimana dia"

"Apakah dia memang tidak di rumah ?"

"Dia menemui guru TK Arjuna, tapi rapat di tunda" Tuan Galen berbicara dengan menahan sakit di dadanya.

"Mungkin dia sedang bersama teman temannya" ucap Tian pura pura

"Sudah kukatakan, aku hanya percaya pada wanita 30%, cari di mana dia"

"Baik Tuan, aku akan mencari lokasinya sekarang"

"Ya, Ketua"

***

Kavian dan Andrian masih berada di restoran yang sudah tutup, Andrian nampak tertidur, tapi Kavian sedang melamun.

Meski benci pada Renata, namun rasa iba dan khawatir masih ada di benaknya, dia teringat akan tadi. Renata yang jalannya tertatih karena merasakan kesakitan pada punggungnya, dan itu akibat dirinya.

Kavian juga teringat dulu Renata yang selalu di siksa kakaknya.

Bug bug bug

"Berikan itu"

"Tidak"

"Berikan ATM itu sekarang"

Bug bug bug

"ini bukan punya saya, ini punya Kavian, untuk uang kuliahnya , saya harus membayarnya kembali" Renata dulu mencoba mempertahankan ATM nya.

Kakaknya Renata terus menendang tubuh Renata, Kavian baru datang dari kuliahnya,

"Cepat berikan itu" pinta kakaknya lagi

"Tidak akan, langkahi dulu mayatku" pekik Renata.

Kavian pun langsung menolong Renata.

Kavian kembali ke dunia sekarang, dia meremas rambutnya, Qiana menelepon pun sama sekali tidak di angkat oleh Kavian.

Ternyata Kavian tertidur juga di sana, sampai waktu sudah menunjukkan dini hari, Kavian baru akan pulang dan saat perjalanan pulang, Qiana kembali menelepon, tapi kali ini bisa Kavian angkat.

"Apa yang terjadi ?"

"Ada sesuatu hal tiba tiba"

"Apa kamu mabuk ?Kamu di mana sekarang ?"

"Kavian, rasanya aku ingin tahu apa yang sudah kamu lakukan padaku, kenapa aku selalu memikirkan kamu, kenapa kamu selalu ada pikiran ku sepanjang hari, Kavian kamu membuatku gila"

"Aku selalu tak bisa berkonsentrasi karena mu" cerocos Qiana.

Kavian merasa mendengar suara Qiana sangat dekat, bukan dari telepon. Dia pun menatap ke segala arah mencari cari Qiana,

Benar saja dia menemukan Qiana dan kini dia sudah berada dihadapan Qiana, tapi Qiana belum sadar, karena sepertinya Qiana sedang mabuk.

"Aku memikirkan mu terus"

Kavian berjalan menghampiri Qiana dan dia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Qiana yang sedang duduk.

"Apa ini, apa aku kembali berhalusinasi ?"

Kavian menutup teleponnya "Berapa banyak kamu minum ?" tanyanya.

Tangan Qiana terangkat dan dia menyentuh wajah Kavian "Woah, kenapa ini seperti nyata, kenapa aku bisa menyentuh kamu ?"

Kavian menarik nafasnya dan menatap Qiana dalam "Qiana, aku tahu apa yang sudah kamu lewatkan selama ini adalah mimpi buruk kamu, tapi percayalah semua itu akan berlalu, mimpi buruk itu akan hilang setelah waktu berlalu" Kavian memandang Qiana dengan iba.

Kavian membopong tubuh Qiana yang nampak sudah lemah, entah apa yang terjadi pada Qiana sebelum ini, sampai membuatnya mabuk begini, itu yang ada dalam pikiran Kavian.

Kavian membaringkan tubuh Qiana di tempat tidur rumahnya, Bahkan dia juga mengelapkan keringat di wajah Qiana dengan handuk kecil, tiba tiba tangannya terhenti ketika dia melihat wajahnya Qiana, dan bersamaan dengan itu ada telepon masuk pada ponselnya Qiana.

Kavian mengambil itu dan melihat ternyata itu dari Liam "Hallo" sahut Kavian.

"Siapa ini ? Apakah Nona direktur ada di sana ?" tanya Liam

"Ya, sepetinya dia banyak minum dan kini dia sedang tertidur. Saya menjawab karena tidak ingin anda khawatir, saya Kavian"

"Apakah kamu kekasihnya ?" Liam tau wajah Kavian, tapi dia kadang lupa dengan nama Kavian.

Kavian tidak langsung menjawab, melainkan dia menatap Qiana dulu "Ya" jawabnya kemudian.

"Ah, bagus kalau begitu. Dia tiba tiba hilang, jadi Saya hanya khawatir. Baiklah kalau begitu, maaf atas panggilan ini, selamat malam"

Liam menutup teleponnya, dia pun menghela nafasnya kemudian.

***

Pagi pun tiba, matahari juga sudah muncul ke permukaan, Qiana ternyata bangun lebih dulu, dia melihat lihat di mana dia berada, dan saat tidur menyamping dia melihat Kavian di bawah tempat tidur.

Qiana pun mengerti, dia berada di mana sekarang, dia memandang wajah Kavian dengan senyum senyum sendiri, sedangkan Kavian masih terlelap tidur.

Dan sudah beberapa menit kemudian, Baru Kavian terbangun perlahan dia membuka matanya, dan sadar Qiana sedang melihatnya, dia pun tersenyum manis pada Qiana.

"Selamat pagi" sapa Qiana.

"Selamat pagi" sahut Kavian.

"Bagaimana aku sudah berada di sini ?"

"Aku yang membawamu"

"Kamu melihat aku mabuk ?"

"Tentu saja"

"Apakah aku banyak bicara ?"

"Ya, cukup bicara ke sana ke sini"

"Bukan berarti aku mengatakan kalau aku tergila gila padamu kan ?"

"Ya"

"Terus apalagi ?"

"Jangan banyak tanya, nanti kamu akan muntah" canda Kavian.

"Serius aku ingin tau Kavi, tapi kalau di pikir pikir semalam juga kamu seperti berbicara padaku, coba katakan apa yang kamu bicarakan ?"

Kavian menatap Qiana, "Qiana, apa kamu sungguh sungguh ingin tahu ?"

Qiana mengangguk, tapi Kavian belum menjawab, dia malah terus menatap Qiana.

"Kamu sudah terpikat oleh Kavian" Qiana terdiam, matanya pun membulat.

"Kenapa, kamu ingin lari ? kalau kamu ingin lari, bangun dan pakai sepatumu, dan lari lah dengan sekuat tenaga, ini kesempatan terakhir mu"

Qiana tersenyum, "Apakah benar itu yang kamu katakan ?"

"Iya" sahut Kavian sambil mengangguk.

"Terus apa aku menjawab ?"

Kavian menggeleng "Belum, kamu belum menjawab"

"Bisakah aku menjawab sekarang ?" Qiana tersenyum, dia langsung mengecup bibir Kavian.

Kavian terkejut apa yang Qiana lakukan "Aku tidak akan lari, aku akan tetap di sini" ucapnya kemudian.

***

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!