NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dandelion

Tiara membalikkan tubuhnya. Ditatapnya dalam-dalam wajah pria berkacamata itu. Hingga mata Mereka beradu pandang.

" Benarkah?" Tanya Tiara melepas kacamata mata milik Hasan. Membuat pria itu sedikit terkejut. Namun Pria itu menganggukkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya, pada gadis yang saat ini sudah menjadi istrinya itu. Lalu Hasan mengecup kening Tiara. Namun gadis itu malah membalas dengan menciumnya. Hingga membuat Mereka berdua jatuh ke sofa. Hasan tak kuasa lagi mengendalikan dirinya. Mereka berdua terhanyut kedalam kerinduan dan hasrat yang tertahan.

" Buuuukk!!!" Sebuah buku terjatuh.

Pria itu langsung tersadar, menghentikan tangannya yang sedang perlahan membuka kancing baju gadis tersebut. Hasan beranjak dari sofa, mengambil sebuah handuk dan bergegas pergi ke kamar mandi. Sedangkan Tiara merasa ada kegetiran dihati gadis tersebut.

Apa Mas Hasan benar-benar masih menganggapku sebagai anak kecil? Batin Tiara.

Lalu gadis itu membenarkan bajunya yang berantakan, serta menutup kembali salah satu kancing baju yang sempat terbuka.

...***...

Hasan kembali ke ruang pribadinya, begitu selesai berjamaah isya dengan istrinya. Sedangkan Tiara sedang mengurus dan menata buku-bukunya. Yang akhir pekan ini akan dibagikan untuk kegiatan unit kemahasiswaan jurnalistik.

Setelah selesai, gadis itupun menghampiri Hasan diruangan pribadinya. Tiara senyum-senyum, seakan ada sesuatu yang ingin dikatakan.

" Ada apa?" Hasan mengalihkan pandangannya dari laptop.

" Besok ada acara fanmeet pertama kali untuk buku the best Rara, Mas mau datang gak?"Tiara mengedip-ngedipkan matanya. Gadis itu berharap suaminya bisa datang dan menemaninya.

" Insyaallah Mas akan datang, tapi setelah selesai meeting. Masalahnya besok Mas ada meeting dengan klien." Jelas Hasan.

Tiara langsung menghambur ke pelukan Hasan. Sebuah kecupan hangat mendarat di pipi kanan pria tersebut.

"Terima kasih," Bisik gadis itu.

" Sama-sama. Apa sih yang tidak buat istri mas ini," Sahut Hasan seraya memeluk erat istrinya itu. Hingga sebuah dering telepon membuat Mereka saling melepaskan diri.

" Assalamualaikum,"

" Wa'alaikumsalam. Kami sudah mendapatkan petunjuk Pak."

" Baik, kirim segera bukti-buktinya ke Saya."

" Baik Pak,"

Hasan mematikan teleponnya. Tiara memandang Hasan penuh tanda tanya. Gadis itu merasa ada sesuatu yang Hasan sembunyikan darinya.

" Tell me!" Pinta Tiara.

" No, "

" Kenapa mas?" Tanya Tiara penasaran

" Karena Mas belum tahu kebenarannya Ra,"Jelas Hasan tegas, semakin membuat gadis tersebut penasaran. Sebenarnya apa yang sedang terjadi. Masalah apa yang sedang dihadapi suaminya tersebut.

...***...

Pagi ini Tiara mengadakan event tersebut, di sebuah ruangan khusus aula untuk kegiatan unit kemahasiswaan dikampusnya. Satu per satu mahasiswi datang memenuhi acara tersebut. Kursi sudah tertata rapi.

Tepat pukul delapan pagi acara dimulai. Penyambutan pun dilakukan. Gadis yang bernama Dania juga terlihat hadir di acaranya tersebut. Gadis itu terlihat sangat senang melihat Tiara. Dia memilih bangku paling depan. Setelah sesi penyambutan dan lain-lainnya. Tiba hingga sesi pemaparan dari isi buku tersebut. Gadis itu pun membacakan salah satu kutipan puisi yang ada diisi bukunya.

Untuk semua yang sedang merasa lelah,

dan muak dengan keadaan.

yuk, istirahatlah sebentar,

Ada yang ingin ku sampaikan.

Menyerah?

Ada kalanya sebuah titik ingin menyerah itu ada,

Ada kalanya hati ini merasa lelah,

dan ingin menyerah.

Namun,

Saat Aku ingin menyerah,

Aku teringat sebuah bunga kecil, sederhana, terlihat rapuh dan tidak mempunyai keharuman sama sekali.

Iya, bunga itu adalah bunga dandelion.

Tidak berparas indah,

Namun Sifat dandelion begitu indah.

Aku ingin seperti dandelion,

Dan mungkin banyak diluar sana yang ingin seperti dandelion,

Mungkin juga Kamu.

Dandelion.

Bunga berwarna putih,

yang tidak memiliki semerbak harum,

seperti bunga yang lainnya.

Dandelion,

Bunga seperti kapas,

yang bisa bertahan hidup dan tumbuh dimana saja.

Dandelion tidak pernah bertanya kepada angin,

Kemana arah angin itu akan membawanya pergi.

Dandelion juga tidak pernah bertanya kepada angin,

Kenapa angin menjatuhkannya ditempat itu.

Dandelion juga tidak pernah bertanya,

Apakah ada tempat lainnya,

untuk Ia bisa tumbuh lebih baik?

Walaupun dandelion terjatuh berulang kali,

bunga itu tidak pernah menyalahkan angin yang membawanya pergi.

Dimanapun dandelion terjatuh,

Bunga itu akan berusaha tumbuh,

hingga menghasilkan dandelion-dandelion lainnya.

Tiara Salsabila.

Suara tepuk tangan terdengar, begitu Tiara selesai membaca salah satu puisi yang terdapat diisi bukunya tersebut. Tidak jauh dari tempatnya duduk. Seorang pria berkacamata itu tersenyum. Hasan terlihat sudah datang. Pria itu merasa bangga, akan hasil karya istrinya tersebut.

" Baiklah, untuk selanjutnya acara tanya jawab."

Setelah itu, moderator pun memberikan waktu sesi tanya jawab. Tiara kembali mengambil mic dimejanya.

" Untuk yang ingin bertanya, waktu dan kesempatan dipersilahkan." Ucap Sang moderator.

Seseorang mengangkat tangannya.

" Kenapa mbak Rara memilih judulnya Dandelion?" Tanya salah satu perserta yang hadir diruangan tersebut.

" Karena Saya pribadi menyukai sifat dari bunga dandelion itu sendiri. Dimana sifat dandelion ini sering dijadikan simbol untuk selalu kuat dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan." Jawab Tiara.

" Terima kasih atas jawaban mbak Rara,"

" Baiklah, untuk pertanyaan selanjutnya?"

Moderator kembali membuka pertanyaan selanjutnya.

Seseorang yang duduk dibagian pojok mengangkat tangannya.

" Iya silahkan," Moderator mempersilahkan.

" Apa harapan dari buku Dandelion yang mbak Rara tulis ini?"

Tiara kembali menghidupkan tombol on di micnya. Serta matanya menatap keseluruhan penjuru ruangan, lalu kembali ke si penanya.

" Tentunya dengan terciptanya karya ini, Saya berharap bisa memotivasi orang-orang yang membacanya. " Jawab Tiara.

Setelah itu, Tiara sibuk menanda tangani buku-bukunya. Sedangkan Hasan masih memperhatikan gadis tersebut dari jauh. Tiba-tiba Aidan menghampirinya.

" Ane cari ente kemana-mana. Ehhh, tahunya disini."

" Memangnya ada apa?" Hasan membenarkan kacamatanya.

" Ada bisnis baru. Sepertinya mungkin Ente tertarik dan bisa sedikit berinvestasi." Tawaran Aidan membuat Hasan beranjak.

Hasan dan Aidan pun keluar dari ruangan tersebut. Mereka membicarakan sebuah bisnis di ruangan Hasan.

Aidan memberikan sebuah dokumen proposal. Dan untuk beberapa menit, Hasan membaca proposal tersebut.

" Bagaimana menurut Ente?" Tanya Aidan begitu melihat Hasan sudah selesai membacanya.

" Bagus, Nanti malam Ane akan menganalisis dokumen ini lebih jauh." Ucap Hasan.

Aidan terlihat senang. Sepertinya adik iparnya tertarik dengan bisnis yang ditawarkan tersebut.

" Oya bagaimana dengan perkembangan pernikahan Kalian?" Mata Aidan terlihat penasaran.

Hasan menghela nafas panjang. Pikirannya sudah tidak enak dengan arah topik pembicaraan pria didepannya tersebut.

" Jangan lama-lama, Biar anak-anak Kita bisa tumbuh berkembang secara bersamaan."

Lagi-lagi Aidan menggoda adik iparnya tersebut. Begitu melihat Hasan masih terdiam.

" Rara masih kekanak-kanakan, " Ucap Hasan seraya meletakkan dokumen proposal itu ke dalam tasnya.

" Tapi itu bukan masalah bukan?" Aidan memberikan pendapatnya.

Hasan terdiam, bagi Aidan mungkin itu tidak masalah. Tapi bagi Hasan yang mempunyai pemikiran kritis. Pria tersebut masih memikirkannya matang- matang.

To be continued

Jangan lupa untuk like dan komentarnya demi perkembangan kisah ini. Terima kasih

1
NurAzizah504
Eh, beneran tamat? Cepet bgt /Sob/
Dandelion: iya sob, kulanjut dikarya berikutnya saja. karena ini karya g lolos diretensi, hy lolos dikontrak saja. Jd kyk sia-sia nulisnya😭
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan cemburu /Chuckle/
Qiandra Tsabita Arriza
loh kok tamat?? baru juga bahagia tiara sama hasan
Qiandra Tsabita Arriza: owh oke oke.. semangat kak
Dandelion: Selanjutnya dikarya baru ya 🥹, saya lanjutkan dikarya baru. Karena karya yg ini penilaian retensinya tidak cukup jd kayak sia-sia kalau saya lanjutkan, 😢
total 2 replies
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Qiandra Tsabita Arriza
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
Qiandra Tsabita Arriza: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NurAzizah504
Cie, cemburu /Smile/
Dandelion: cemburu terpendam
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!