Selintas Imajinasi

"Sepertinya si Ayu putus deh sama si bos" Ucap si A.

"Masa sih beb?" Tanya si B.

"Iya lohhh, lihat saja di media sosial si bos, tidak ada lagi foto mereka berdua" Jawab si A.

"Biarkan lah bukan urusan kita" Ucap si C.

"Iya nih, gosip melulu deh heran" Ucap si D.

●●●

Ayu lantas menyadari bahwa dirinya kini menjadi perbincangan rekan se kantor.

"Se viral itukah aku?" Ucap Ayu kepada dirinya.

"Parah sih laki - laki itu" Ucap Ayu kepada dirinya sembari menggerutu.

"Ah sudahlah, tidak perlu di pikirkan, lagi pula jika memang putus, yasudah putus. Putus pun hanya gara - gara tidak berkenan ciuman. Bukan sebuah aib yang besar menurutku. Terserah orang mau beranggapan seperti apa. Yang jelas, aku tetap dengan pendirianku". Ucap Ayu kepada dirinya.

●●●

Ayu pun kembali dengan rutinitasnya. Tidak sedikitpun merasa tidak enak, tidak betah, atau merasa terpojok. Ayu tetap enjoy dengan semua kegiatannya. Karena baginya, tanpa siapapun dia masih tetap bisa berdiri, yang penting ada uang...

Tapi...

Ya, masalah pinjol (pinjaman online) itu. Kini keuangan Ayu semakin menipis. Dirinya yang kini menjadi tumpuan mulai rapuh. Gaji yang Ayu terima setiap bulannya tidak menutupi pembayaran pinjaman online tersebut karena terkadang terpakai sebagian.

Ayu merasa bingung dan segera mencari pekerjaan baru yang sekiranya mendapatkan gaji 2x lipat dari perusahaan saat ini.

●●●

Tring..

Tring...

Tring...

Tring...

Suara pesan masuk email di laptop Ayu yang pada saat itu posisinya sedang beristirahat di kotsan sepulang bekerja.

"Yu kamu beneran butuh kerjaan baru?" Tanya Siska teman Ayu di perusahaan kompetitor.

"Eh iya nih Sis, sudah tidak betah di sini gara - gara cinta, hahahahaa" Jawab Ayu.

Padahal, keinginannya untuk pindah bukan atas dasar percintaan, melainkan kebutuhan mendesak soal keuangan.

"Hahaha, ada sih posisi, kamu coba aja lamar" Ucap Siska.

Ayu yang pada saat itu mencoba melamar pekerjaan baru melalui email langsung bersemangat. Ya karena Ayu tahu gaji di perusahaan tempat Siska bekerja memberikan gaji 2x lipat.

Tapi kesalahan pun Ayu lakukan kembali,

Ya, Ayu tidak memberikan surat resign secara baik - baik satu bulan sebelumnya di perusahaan lamanya. Melainkan pada hari itu ijin pamit, pada hari itu pula Ayu tidak masuk kerja.

Alih - alih mengundurkan diri, namun terkesan tidak memiliki etika dalam dunia kerja.

●●●

Hari ini tepat dimana Ayu mengajukan resign,

Ayu merubah penampilannya menjadi semakin fashionable.

"Eh itu si Ayu?" Ucap orang - orang yang melihat perubahan Ayu yang semakin berkharisma.

Ayu pun semakin piawai membawa dirinya supaya semakin menjadi pusat perhatian.

Lucky? Tentu saja dirinya masih dengan sikap yang sama yakni tidak pernah berkedip ketika melihat mantan kekasihnya ini semakin cantik.

Ada perasaan ingin menyapa, sepertinya terlihat keren dan gagah jika dirinya kembali dengan Ayu. Karena hanya dirinyalah yang diterima cintanya oleh Ayu, yang lain masih dalam tahap antrian, belum di acc jika di dunia kerja. Dan hal itu pun menyadarkan Lucky bahwa Ayu wanita mahal, di sentuh kekasihnya hanya sekedar ciuman saja tidak mau, apalagi menerima cinta dari sembarang laki - laki. Pikirnya pada saat itu.

Namun nasi sudah menjadi bubur.

Lucky terburu - buru mengambil langkah dengan membuat pernyataan di status bahwa dirinya putus dengan Ayu. Alih - alih perasaan kecil ingin kembali, namun ego sebagai seorang bos tidak ingin dilihat lemah oleh bawahannya. Dan Lucky pun menahan diri.

●●●

Ayu menghampiri Lucky,

Lucky yang semakin deg - deg gan lantas heran, kenapa Ayu menghampiri dirinya? Pikirnya.

"Selamat Pagi Bapak, saya Ayu yang bertanda tangan di bawah ini. Dengan hormat saya mengundurkan diri dari perusahaan ini per hari ini juga" Ucap Ayu kepada Lucky.

Lucky yang mendengar perkataan Ayu lantas kaget. Alih - alih hatinya semakin sedih karena mantan kekasih idamannya itu kini akan meninggalkan dirinya selamanya namun Lucky tetap profesional dalam bekerja.

"Kenapa Mba? Kenapa resign?" Tanya Lucky kepada Ayu dengan penuh wibawa.

"Sudah saatnya untuk resign Pak" Jawab Ayu dengan angkuh.

"Mbak, kuliah kan belum lulus, ada yang mau nerima mba kerja dengan ijazah SMA?" Tanya Lucky dengan angkuh.

Mendengar pertanyaan Lucky, Ayu pun lantas naik pitam dan langsung meninggalkan ruangan bos nya itu.

"Sudah ya Pak, saya kesini tidak memiliki niat berdebat dan lain sebagainya, hanya mengantarkan surat pengunduran diri saya di perusahaan ini, terimakasih".

Lucky pun lantas penasaran, kenapa Ayu mengajukan pengunduran diri secara mendadak dan bertepatan juga dengan kandasnya percintaan mereka.