Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12_Pulang
Inez pun pergi ke kamar Daniel dan melihat bocah kecil tersebut masih asyik dengan mimpinya dan sesekali Inez melihat Daniel yang sedang tersenyum di dalam mimpinya.
"Astaga, gemesnya mimpi apa sih nih bocah ini?" sahut Inez gemas.
Kemudian Inez pun membangunkan Daniel dengan lembut agar tidak rewel dan menangis nantinya.
"Daniel bangun yuk!" ucap Inez membuat adanya pergerakan dari sang empunya nama.
"Eeeeehhhhh, mama!" gumam Daniel dengan mata sedikit terbuka dan menyesuaikan untuk duduk.
"Bangun yuk, kan Daniel mau sekolah."
"Iya, ma."
Dengan menurutnya Daniel turun dari kasurnya kemudian menuju ke kamar mandi tanpa di bantu oleh Inez untuk mandi.
Setelah selesai mandi Daniel pun siap-siap dan tetap di bantu oleh Inez.
Rasanya senang sekali buat Daniel karena dia bisa merasakan perlakuan lembut mama yang ia harap-harapkan dari dulu.
"Udah selesai, sekarangkan enak dilihat tambah ganteng." sahut Inez.
"Makasih, mama!"
"Iya, sama-sama. Sekarang kita turun buat sarapan ya?"
"Iya, ma. Ayo."
Setelah itu mereka berdua pun turun dan menyantap sarapan yang sudah di buat oleh Inez sebelumnya.
"Ini mama yang masak?" tanya Daniel penasaran.
"Iya dong, kenapa? Gak enak ya?" ucap Inez sambil bertanya tentang makanannya.
"Enggak kok ma, Ini enak banget!" sahut Daniel kemudian kembali menyantap nasi goreng buatan Inez.
"Makasih."
Setelah selesai sarapan Inez pun mengantar Daniel untuk pergi ke sekolah di temani oleh mbk indah.
"Mama, temenin Niel kan nanti di sekolah?" tanya Daniel saat mereka sedang dalam perjalanan ke sekolah.
"Aduh! Daniel maaf ya, mama kan harus kerja." Inez mencoba memberikan pengertian.
"Yahhh!" ucap Daniel dengan sedih.
"Kapan-kapan kalau gak sibuk pasti mama anterin!" lanjut Inez.
"Bener ya!"
"Iya, sayang."
Setelah mengucapkan itu Inez pun melihat wajah sumringah dari Daniel membuat dia juga senang melihatnya.
Tak lama berselang akhirnya mobil pun sampai di depan sekolah Daniel.
"Sayang kamu sekolah ya rajin ya!" ucap Inez sudah seperti anak dan ibu.
"Iya, ma. Pasti!"
"Pinter!"
"Bye mama!" ucap Daniel melambaikan tangannya.
"Bye!"
Daniel pun segera masuk ke dalam gedung sekolah dengan mbk indah, sedangkan Inez masuk kembali ke mobil di antar oleh pak Ilham, ya walaupun dia sudah menolak tapi Daniel bersikeras agar pak Ilham mengantar mama nya sampai ke kantor.
Karena tadi sebelum berangkat pak Ilham sudah berpesan agar dia yang mengantar Inez ke kantor dari pada telat dan sekaligus paksaan dari Daniel, jadi Inez menerima tawaran pak Ilham.
Setelah sampai di depan kantornya Inez pun berterima kasih dan pamit kepada pak Ilham.
"Terima kasih pak Ilham, kalau gitu saya pergi dulu ya pak!" pamit Inez.
"Iya, nak."
Inez pun segera keluar dari mobil dan menuju ke kantornya, apesnya lagi saat ia keluar dari mobil ternyata Neta juga baru saja sampai sehingga dia segera menuju ke arah Inez yang berjalan terburu-buru seperti menghindarinya.
"Nez!" panggil Neta.
Inez pun menghentikan langkah kakinya dan menunggu Neta menghampirinya.
"Ada apa?" tanya Inez.
"Eh, kamu di anterin siapa?" tanya Neta kepo kayak ibu-ibu di depan kontrakannya dan sudah inez tebak itu.
"Enggak, tadi cuma ketemu aja sama kenalan aku jadi nebeng deh!" alasan Inez dan Neta percaya begitu saja.
"Terus yang akan kecil kemarin itu gimana maksudnya kok panggil kamu mama sih?" tanya Neta penasaran dari kemarin.
"Oh, itu eh anak temen aku yang dititipin kemarin malem di rumah."
"Ohh gitu."
"He'em, ya udah yuk masuk!" ajak Inez.
"Yuk!"
Mereka pun masuk ke dalam kantor dan mulai hari ini Inez juga mulai sibuk dengan teks wawancaranya nanti dengan Bara dari Wijaya Grup.
Saat jam makan siang banyak karyawan yang juga penasaran dengan kejadian kemarin yang Inez dipanggil mama oleh bocah kecil tampan.
"Nez, siapa kemarin bocah yang panggil kamu mama?" tanya mbk risma salah satu rekan kerja Inez juga.
"Dia cuma anak temen aku, yang dititipin ke aku dan udah kebiasaan manggil aku kayak gitu." Inez mencoba mencari alasan.
"Aku kira kamu udah punya anak duluan Nez!" balas mbk Risma.
"Sembarangan aja mbk Risma kalau ngomong!" semprot Inez tidak terima karena dibilang sudah punya anak, padahal usianya masih 25 tahun.
"Ya sorry Nez," lanjut mbk Risma, kemudian kembali ke tempat duduknya dan mengerjakan pekerjaannya.
Selamat sekali Inez karena Neta tak bertanya terus menerus, bisa kacau kalau dia terus bertanya.
Dan memang tidak banyak yang tahu tentang anak dari seorang Bara Nahlu Wijaya karena Bara sangat menjaga privasi anaknya, hingga sang anak sendiri yang memang memperlihatkan wajahnya.
Sehingga banyak yang belum tahu bagaimana wajah anak dari seorang pebisnis terkenal Bara Nahlu Wijaya.
Sedangkan Daniel setelah sampai sekolah dia seperti biasa belajar, namun semangatnya lebih besar karena sebelum turun dari mobil tadi Daniel bilang akan menjemput sang mama dan Inez memperbolehkannya.
Saat pulang sekolah pun Daniel sangat tidak sabar menunggu jam pulang kerja sang mama, hingga dia menunggu di depan kantor Inez hampir satu setengah jam.
"Mamaa!!" teriak Daniel yang baru saja melihat Inez keluar dari kantornya.
"Haii Daniel," balas Inez.
"Kamu udah lama?" tanya Inez dan mendapat anggukan dari Daniel.
"Tuan muda sudah menunggu hampir satu setengah jam Nez," sahut mbk indah.
"Apa! Satu setengah jam?" ucap kaget Inez.
"Iya, Nez."
"Hey, kenapa gak panggil mama aja, kan kasihan kamu harus nunggu lama!" ucap Inez merasa tidak enak.
"Enggak kok ma, Daniel seneng kok nunggu!" ujar Daniel dengan riang.
"Ya sudah, kita masuk yuk!" ajak Inez karena banyak karyawan yang melihat mereka, hal itu langsung mendapat anggukan dari Daniel.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke mansion karena Daniel yang memaksa Inez untuk ke sana, padahal Inez sudah menolaknya.
Mereka pun sampai dan segera mengganti pakaiannya setelah itu Daniel pun mengeluh kelaparan sehingga Inez tidak tega dan segera membuatkan makanan untuk bocah kecilnya itu.
🥕🥕🥕
Sedangkan Bara setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di negara Y, dia segera pulang ke negara X karena tak sabar untuk melihat sang anak atau mungkin tujuan lain author sendiri juga gak tau.
Karena sudah hampir 3 harian dia tidak melihatnya rasanya sangat rindu sekali.
"Mike, segera siapkan pesawat pribadi ku!" perintah Bara.
"Baik, tuan."
Setelah itu Mike pun segera menyiapkan pesawat pribadi milih tuan nya tersebut.
"Tuan, semuanya sudah siap!" ucap Mike beberapa saat setelah menyelesaikan tugasnya.
Pesawat sudah siap dan Bara pun segera berangkat menuju ke negara X.
Setelah beberapa jam akhirnya Bara sampai di negara X dan hari sudah mulai sore.
Untungnya saja Bara bisa menyelesaikan pekerjaannya kemarin malam sehingga sebelum pulang hanya beberapa rapat saja yang harus di hadiri.
"Halo, sayang papa pulang!" ucap Bara saat baru saja masuk ke dalam mansionnya.
Namun tidak ada jawaban apapun sehingga dia pun melanjutkan laju kakinya menuju ke dapur dan benar saja di sana sudah ada sang anak Daniel dengan Inez yang ia panggil mama.
"Sayang!" panggil Bara.
Seketika Daniel pun menoleh dan di ikuti Inez yang juga menoleh ke arah sumber suara.
"Papa pulang!" teriak Daniel antusias dan menghampiri sang papa dan memberikan tanda bahwa ia ingin di gendong.
"Hai anak papa, gimana kangen pap agak?" tanya Bara.
"Kangen, tapi tenang kan ada mama yang jagain Daniel saat papa pergi." Daniel berkata seperti itu.
Sedangkan inez mendengar hal itu pun merasa gugup karena jujur dia malah belum bisa membiasakan diri untuk berdekatan dengan Bara.
"Iya, anak papa udah ada mama jadi papa dilupain," ngambek Bara.
"Enggak dong, pa."
"Daniel, ini makanannya sudah siap," ucap Inez membuyarkan pembicaraan antara anak dan bapak tersebut.
"Yey, makasih ma." ucap Daniel seraya kembali ke tempat duduknya.
"Tuan anda mau makan?" tanya Inez dengan gugup.
"Boleh."
Akhirnya Inez pun mengambilkan makanan untuk Bara juga, semua makan dengan tenang dan khidmat dan masakan Inez juga sangat enak, hingga Daniel sudah tambah sampai dua kali.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa buat follow akun author dan favoritkan cerita ini ya biar kalian enggak ketinggalan setiap babnya, dan jangan lupa buat VOTE, LIKE DAN HADIAHNYA YA dan jangan lupa buat ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya biar aku tambah semangat buat upload bab baru nya setiap hari.
Boleh banget memberikan saran dan kritiknya tapi tetap dengan bahasa yang sopan pasti author terima.
📌Kalau ada typo atau penulisan kata komentar aja di kalimatnya ya biar author nanti perbaiki.
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
asikkk deh ..