The Crazy Kultivator

Lembah Kematian adalah sebuah sekte iblis yang terletak didalam lembah yang suram. Mereka adalah salah satu bagian dari Kultus iblis yang letaknya lebih dalam, tersembunyi di balik gunung gunung besar. Ada lima sekte yang terhubung dengan Kultus.

Pertama, Lembah Kematian, Sekte Naga Hitam, Sekte Bunga Darah, Sekte Blood Buddha, dan terakhir adalah Sekte Seribu Racun. Kelima sekte tersebut berada di bawah kendali Kultus iblis. Mereka disebut kultus iblis, karena mereka menggunakan kultivasi jahat dan kebanyakan dari mereka adalah fanatik yang menyembah penguasa alam iblis, Raja Abyss.

Itulah penjelasan singkat mengenai Kultus dan Lembah Kematian. 'Sepertinya akan ada sekte lain yang mengincarku selain Lembah Kematian. Sebenarnya apa yang Kultus inginkan dariku.' pikir Zhen. Ia menyanggah kepalanya k arah pintu. Matanya sedikit terbelalak ketika melihat seseorang dari kejauhan berlari penuh luka. Ia tersenyum kecil sedikit licik melihat hal tersebut, "Sepertinya akan ada hal menarik." gumamnya.

Pria itu bergegas mencari salah satu pelagan. Kemudian ada seorang pelayan yang menghampirinya dengan tergesa gesa. Omongan mereka berbisik bisik sulit untuk didengar.

Orang orang disekirar begitu ramai sehingga pembicaraan mereka yang berbisik bisik tidak begitu terdengar. Namun Zhen bisa membaca apa yang mereka bisikkan melalui pergerakan mulut mereka.

"Dimana ketua?" bisik pria yang terluka.

"Dia ditempat kerjanya. Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau terluka parah?" tanya pelayan dengan panik.

"Tidak, apa apa. Kujelaskan nanti. Sekarang aku harus bertemu ketua lebih dulu!? Ini sangat penting." ujar pria berlumur darah. Kemudian pelayan tersebut menuntunnya menuju anak tangga. Sudah pasti mereka akan menuju ketua yang mereka bicarakan.

Zhen berdiri ingin mendengar percakapan mereka. "Aku akan ke kamar kecil sebentar." ujarnya. Ia melengos pergi menuju kamar kecil.

"Ah, iya." jawab Jimi. Setelah Zhen pergi hanya tinggal dirinya dengan pria bernama Wei Shin. Sehari setelah perburuan selesai, Zhen memberitahunya hal rahasia yang tidak semua orang ketahui dan entah bagaimana Zhen sendiri bisa tahu. Dia bilang, Shin memiliki dua kepribadian namun pria itu sendiri tidak tahu. Jadi Zhen memberinya saran untuk sedikit berhati hati dalam berucap hal hal yang berbau pembunuhan dan sesuatu yang menarik perhatiannya.

Jimi berfokus pada makanannya agar tidak membuat kontak mata dengan Shin. Yah, bagaimanapun ia kalau kalau Shin tiba tiba membunuhnya karena salah berucap. Itu akan mengerikan.

Shin melirik Jimi yang masih memakan mie nya. "Sudah berapa lama kau mengikutinya?" tanya Shin.

"T tidak lama, aku mengikutinya saat seminggu setelah perburuan dimulai." jawab Jimi masih menundukkan kepalanya.

"Kenapa kau mengikutinya?"tanya Shin lagi.

"Zhen sudah menolongku, jadi aku ingin mengikutinya." jawabnya.

"Hmm, alasanmu sedikit absurd. Kalau begitu jika ada orang lain lagi yang menolongmu apa kau juga akan mengikuti mereka?" tanya Shin sedikit memberi penekanan. Memberi Jimi tatapan tajam. Agaknya dia masih kesal dengan Jimi saat di hutan beast.

"Te tentu saja tidak!? Mana mungkin…" tanpa sengaja melihat mata Shin, ia langsung menghindari kontak mata dengannya. Sayangnya, hal itu menarik perhatian pria itu.

Merasa ada yang aneh dengan sikap Jimi, pasti ada sesuatu yang disembunyikan. "Kau＿" pria itu terdiam sejenak.

"K kenapa?" Jimi memberanikan diri untuk meliriknya.

Tapi tidak disangka malah belati kecil yang menyambut matanya. Belati itu hanya berjalan dua cm dari matanya. Ia melihat Shin yang tersenyum tipis. 'M matanya berubah? I itu… biru keunguan? Zhen bilang jika warna matanya berubah berarti kepribadiannya juga sedang berubah. Bagaimana ini, dia tidak akan membunuhku disini kan?' Jimi diam diam meraih pedangnya. Akan tetapi Shin lebih dulu membuat beku tangannya. Sekarang ia hanya bisa berharap dapat keluar dari situasi ini.

"Kau, tahu sesuatu kan?" tanya Shin.

"Ta tahu apa?" ujarnya pura pura bodoh.

"Apa Zhen yang memberitahumu? Hah… ha ha ha ha ha ha, dia memang bocah yang menarik!? Hanya sekilas bertemu tapi sudah mengetahui diriku sebenarnya bahkan sebelum 'aku' mengetahuinya. Karena inilah aku tertarik padanya." jelas Shin.

"O oh~ begitu ya…" Jimi masih pura pura bodoh. Padahal ia sendiri tahu kalau aktingnya tidak berguna.

"………" Shin menatap dingin Jimi yang terlihat gugup. Bagaimana bisa bocah lemah sepertinya dibiarkan ikut tapi dirinya tidak? Ini melukai harga dirinya. 'Apa ku bunuh saja ya? Sudah lama aku tidak membunuh setelah perburuan selesai. Hari ini juga hari yang bagus untuk seseorang mati. Tapi, aku akan mendapat masalah kalau membunuh bocah ini. Kalau begitu…' Shin menyeringai licik. Matanya yang awalnya terlihat polos sekarang terlihat sangat licik.

Tatapan ambisius Shin membuat Jimi merasakan tanda bahaya. "Se sepertinya aku harus ke kamar kecil menyusul Zhen!?" ujar Jimi. Tapi saat ia akan bangun kakinya sudah membeku dengan es, 'Kapan dia…'

"Kenapa buru buru? Sepertinya kita harus lebih mengenal satu sama.lain, bukan? Ayo latih tanding denganku? Sepertinya kau sangat kuat, benar kan?" ujar Shin masih dengan seringainya.

"T tidak tidak, aku tidak sekuat itu!?"

"Hmph, kalau begitu tunjukkan seberapa kuat dirimu padaku!?" dengusnya sembari menyeret keluar Jimi.

"A apa? Tidak!? Tunggu!? Jangan!? Kumohon!?" habis sudah. Sudah dipastikan hari ini ia akan mati.

...***...

Pria yang datang menemui ketua, memberi salam untuknya, "Salam ketua sekte Chang!?" salahnya.

"Yang Rui, apa yang terjadi? Kenapa kau kembali sendiri? Bagaimana dengan yang lain?" tanya pemimpin Sekte Yagui, Chang Luo.

"Sayangnya mereka tidak selamat. Mereka…" Yang Rui mengernyit saat mengingat betapa tidak manusiawinya para kultivator iblis itu membunuh teman temannya. "……mereka dibunuh dengan kejam oleh para kep*rat lembah kematian." lapornya.

Chang Luo diam sejenak. Dia sangat mengerti betapa kejamnya cara lembah kematian membunuh musuh mereka. Karena itu jugalah mereka merupakan bagian dari kultus iblis. "Aku mengerti. Jadi, apa yang kau dapatkan?" tanya Chang Luo.

"Aku mendapatkan informasi ini setelah diam diam menyamar sebagai salah satu warrior mereka. Aku menemukan kalau mereka akhir akhir ini mengejar seseorang. Seorang bocah dari Klan Guaiwu. Mereka mengincar bocah itu karena dia memiliki atribut kegelapan." lapor Yang Rui.

Mata Chang Luo langsung terbelalak lebat. Apa yang didengarnya adalah mimpi di siang bolong? Atribut kegelapan? Atribut yang hanya muncul seribu tahun sekali? Seseorang memiliki atribut se-langka itu? Ini adalah informasi besar. Dia harus menggalinya lebih dalam lagi. "Apa ada informasi lain?" tanyanya.

"Ya, beberapa informasi tentang ciri ciri fisiknya seperti…" Yang Rui menyebutkan ciri ciri fisik Zhen, ciri khusus, dan informasi penting lainnya.

Dibalik tembok yang menjadi penghalang percakapan antara Yang Rui dengan Chang Luo. Ternyata ada Zhen yang bersembunyi.

...***,...