NovelToon NovelToon
Bismillah, Aku Ingin Kau Menjadi Adik Maduku

Bismillah, Aku Ingin Kau Menjadi Adik Maduku

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Poligami / Ibu Pengganti / Pengganti
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

“Apa yang ingin kau katakan, Fe?” tanya Arina.
“Bismillah, aku ingin kau menjadi adik maduku, Rin. Aku mohon menikahlah dengan Mas Rafif,” pinta Felisa..
"Tidak, Fe. Aku tidak bisa!" tolak Arina.
"Aku tidak akan menikah lagi, Fe! Dengan siapa pun itu!" tolak Rafif.
Felisa ingin suaminya menikahi sahabatnya, yang tak lain adalah mantan kekasih suaminya. Namun, Rafif menolaknya. Apa pun keadaan Felisa sekarang, dia tidak mau menikah lagi, meskipun dengan mantan kekasih yang dulu sangat ia cintai.
Namun pada akhirnya, Rafif menyerah, dan dia bersedia menikahi Arina, mantan kekasihnya dulu yang tak lain sahabat Istrinya sekaligus Dokter yang menangani istrinya.
Rafii sudah memberikan semua cinta dan kasih sayangnya hanya untuk Felisa. Cinta itu tetap abadi untuk Felisa, meski pada akhirnya Felisa pergi untuk selamanya. Akankah Rafif bisa mencintai Arina, yang sudah rela mengabdikan dirinya untuk menjadi istrinya sekaligus ibu sambung dari anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10 : Malam Pengantin

Malam ini Arina langsung dibawa ke rumah Felisa dan Rafif. Setelah selesai acara Rafif langsung memboyong Arina ke rumahnya. Felisa juga meminta asisten di rumahnya untuk mempersiapkan kamar Arina. Tidak ada bedannya, kamar Arina pun dipilihkan Felisa yang cukup luas, dan semua perabotan di kamarnya dari lemari pakaian, meja rias, ranjang tidur, juga lainnya sama dengan miliki Felisa.

Felisa yang menyiapkan semua itu. Meskipun Arina istri kedua, kedudukan di dalam rumahnya sama, sama-sama istri Rafif yang sah. Sama-sama ratu di dalam rumah Rafif, yang harus Rafif bahagiakan, sama seperti dia membahagiakan Felisa.

Felisa mengantarkan Arina ke kamarnya. Kamar yang sudah dihias layaknya kamar pengantin. Megah, indah, wangi, seperti kamar pengantin di istana kerajaan. Wangi bunga mawar, melati, dan bunga kantil masih semerbak, menyeruak ke indra penciuman mereka. Benar-benar menenangkan wangi bunga yang masih segar.

“Ayo masuk, Rin. Ini kamar kamu,” ucap Felisa.

“Terima kasih, Fe,” ucap Arina.

“Iya, Rin. Ya sudah kalian istirahat, malam ini kan malam pengantin kalian,” ucap Felisa. “Ya sudah, mas, Rin, aku ke kamar dulu,” pamit Felisa.

Felisa tidak mau terlalu lama di kamar pengantin. Ini adalah malam pengantin, malam yang sakral untuk Arina dan Rafif, jadi Felisa biarkan mereka bersama. Saling mengenal lagi, saling bertukar pikir, dan melakukan ibadah di malam pengantinnya.

“Fe tunggu, aku ikut ke kamarmu dulu, bisa kita bicara sebentar?” pinta Rafif.

“Iya, Mas.” Jawab Felisa.

Arina masuk ke kamarnya sendiri, membiarkan Rafif ikut ke kamar Felisa. Sekarang dirinya adalah istri kedua dari Rafif. Dia tahu Rafif sudah tidak mencintainya. Tidak ada senyum sedikit pun dari Rafif, saat di pelaminan pun Rafif menampakkan wajah yang tidak suka. Pandangan matanya pun selalu tertuju pada Felisa yang duduk di kursi depan pelaminan.

“Apa aku bisa menjalani semua ini? Ini demi Felisa. Iya aku melakukan ini karena demi dia, aku sayang dengan Felisa. Aku tidak peduli mau Rafif bagaimana terhadapku nantinya,” batin Arina.

Rafif masih berada di kamar Felisa, meski Felisa sudah meminta Rafif untuk ke kamar Arina akan tetap Rafif masih memeluk Felisa, tidak mau pindah ke kamar Arina.

“Aku gak bisa melakukannya, Fe,” ucap Rafif.

“Arina sudah menjadi istrimu, Mas. Kamu tidak boleh begini, jalankan tugasmu sebagai suami Arina malam ini, Mas,” ucap Felisa.

“Aku gak bisa, Fe. Aku ingin di sini saja.” Ucapnya dengan erat memeluk Felisa.

“Mas, kamu jangan seperti. Ayo ke kamar Arina, kamu malam ini selama tiga hari di kamar Arina,” ucap Felisa.

“Maaf, aku tidak bisa, Fe!” Tegas Rafif.

“Kamu gak boleh gini mas, aku mohon ....”

Felisa tetap memaksakan Rafif untuk ke kamar Arina. Karena mereka pengantin baru, dan harus melaksanakan ibadah setelah mereka resmi menjadi suami istri.

Setelah lama berdebat di kamar Felisa, akhirnya Rafif mau ke kamar Arina. Dia masuk ke kamar Arina, terlihat Arina masih duduk di depan meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Arina menatap Rafif yang masih berada di depan pintu. Dia mengulas senyum ke arah Rafif.

“Aku akan tidur di kamar ini, tapi ingat, hanya tidur saja! Bukan untuk melakukan tugasku sebagai suamimu!” ucap Rafif dengan tegas.

“Iya, silakan aku tidak mempermasalahkannya. Aku mau menerima semua ini, semata karena Felisa. Dia sahabatku yang sangat aku sayangi, Raf. Jadi aku paham dengan keadaan ini semua,” jawab Arina.

“Syukurlah kalau kamu paham. Jadi jangan menuntutku apa-apa, Rin!”

“Tenang saja, Raf, aku tidak akan pernah menuntut apa pun dari kamu!” jawab Arina lugas.

Rafif merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tidak peduli dengan Arina yang masih mengeringkan rambutnya. Sedikit pun Rafif tidak menoleh atau melihat Arina, tadi bicara dengan Arina juga mengalihkan pandangannya.

Arina beranjak ke tempat tidurnya setelah Rafif memejamkan matanya. Dengkuran halusnya terdengar begitu lembut, Arina menatap lekuk wajah Rafif yang sedang tertidur pulas.

“Dulu kami saling mencintai, sebelum ada perjodohan antara Mas Rafif dengan Felisa. Kenapa harus Felisa yang menjadi istrinya? Aku kira bukan Felisa. Puluhan tahun aku tidak tahu kabar Felisa, aku juga berusaha melupakan semua tentang Rafif, ternyata semesta malah mempertemukan aku dengan Felisa dalam keadaan seperti ini. Dalam keadaan di mana Felisa sedang berjuang melawan sakitnya, dan ternyata Felisa adalah istri dari Rafif, mantan kekasihku,” batin Arina.

Arina masih menatap wajah Rafif yang begitu sempurna. Masih sama seperti dulu, masih sangat tampan, tidak berubah sedikit pun. Bahkan perasaan Arina padanya juga tidak pernah berubah sedikit pun. Arina masih sangat mencintai Rafif sampai saat ini. Itu kenapa Arina masih belum mau menikah, karena dia masih sangat mencintai Rafif.

Sering ayah dan ibunya Arina menanyakan kenapa belum mau menikah, bahkan Arina sering mau dijodohkan dengan anak dari teman dekat ayahnya. Tapi Arina menolaknya, dengan alasan dia masih belum ingin menikah. Arina bilang, dia belum siap untuk berkomitmen. Tapi, bukan itu alasannya. Semua itu karena dia masih sangat mencintai Rafif.

“Rasa cinta ini masih sama seperti dulu. Aku masih sangat mencintaimu, Raf. Sungguh sangat mencintaimu. Akan tetapi, aku tahu, kamu sudah tidak lagi mencintaiku. Aku tahu, kamu sekarang sangat mencintai Felisa. Tidak mengapa, Rif, aku paham itu. Akan aku simpan rasa cinta ini di hatiku, biar saja cinta ini abadi untukmu, toh aku sekarang bahagia, sudah menjadi bagian dari hidupmu lagi. Aku istrimu, meski kamu tidak pernah mencintaiku lagi,” batin Arina.

Arina masih belum bisa memejamkan matanya. Dia tidak bisa tidur, dari tadi masih memikirkan bagaimana nasib pernikahannya ke depan. Arina keluar dari kamarnya. Dia ke dapur mengambil air minum, lalu duduk di depan meja makan.

“Sabar Arina, ini sudah menjadi keputusanmu. Jalani semampumu, semua demi Felisa, Rin,” batin Arina.

“Rin?” panggil seorang perempuan.

“Fe kamu belum tidur? Sudah malam lho, Fe?” tanya Arina.

“Gak bisa tidur, Rin. Kamu juga belum tidur?” jawab Felisa dengan bertanya.

“Aku belum ngantuk, Fe,” jawab Arina.

“Mas Rafif sudah tidur?” tanya Felisa.

“Dari tadi, Fe, mungkin kecapekan?” jawab Arina.

“Kalian .... Ehm ... Bagaimana tadi?”

“Fe ... Nggak gitu, jangan memikirkan ke situ. Rafif masih milikmu, Fe. Sudah kamu istirahat ya, Fe? Besok kita ke Jakarta, lanjutkan pengobatanmu ya?” ucap Arina.

Felisa terdiam. Arina seperti tahu saja hatinya yang gundah, karena Rafif akan menyentuh Arina.

“Aku ikhlas Ya Allah ... Namun hatiku tidak bisa berbohong, hati ini sakit sekali rasanya. Sakit ketika membayangkan kalau malam ini suamiku melakukannya dengan istri keduanya,” batin Felisa.

1
Irmha febyollah
KA novel nya di lanjut apa gak kak. kok udh lama gk update
Nety Dina Andriyani
bagus
Nety Dina Andriyani
lanjut kakakkkkk
afaj
woii jgn lama lama woi anak kalian nangis nungguin woh
Uswatul Khasana
lanjut
afaj
🥵🥵
afaj
iya marahin mak
afaj
🥹🥹🥹🥹
Diyah Pamungkas Sari
pisah aja dulu nikah sm yg mencintai tulus. jengkel aq klo prmpuan cm d jdikan pengasuh. apaan
اختی وحی
knp up lma bnget
uchee
💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼 buat up nyaa
afaj
iya takut kan lu wkkwkwkwkw
Irmha febyollah
kk kalo update jgn lama2.
Reny Dwiseptianingsih
kak up nya jangan lama lama donk..kan jadi penasaran jalan critanya😊
Uswatul Khasana
lanjut
Irmha febyollah
tinggal kan sajalah laki2 kek gtu. untuk apa nungguin nya. laki2 kurang bersyukur.
afaj
mla bgt ngelihatnya
uchee
next
afaj
knp ceitra yg atu g ada lg ya
afaj: ok mb tp nnt d lanjutkan kan mb ? hehe
afaj: ok mb tp nnt d lanjutkan kan mb ? hehe
total 3 replies
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!