Istri Hasil Rampasan
Kisah memilukan dari seorang gadis biasa yang harus menikah dan hidup bersama orang yang tak pernah ia kenal dan tak pernah ia cintai.
Ia ditinggalkan oleh calon suaminya dipelaminan tepat dihari pernikahannya.
Dalam kehidupan rumah tangganya selalu dipenuhi derai airmata dan rasa sakit.
Akankah dia berakhir bahagia dengan pernikahannya yang diawali dengan keterpaksaan?
Yuh baca sampai habis ya ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
" Em,Mesty apa kamu sudah mengantuk?" Tanya Arya mengalihkan perhatian
Akan tetapi mata nakal Mesty tetap mencuri pandang kebagian bawah tubuh Arya karna ada sesuatu yang terlihat menyembul dibalik celananya.
" Belum,eh udah ni mau tidur." Cicitnya kemudian menarik slimut hingga batas dada dan berpura-pura tidur meskipun dalam otaknya sangat berisik memikirkan apa yang baru ia lihat.
" Duh tadi itu keliatan gede dan panjang,tapi ko bisa masuk begitu saja,apa tidak sakit kalau keteken atau gak sempit tuh celana?" Gumamnya dalam hati.
Arya yang melihat pergerakan Mesty mendadak bingung karna Mesty membalikan badannya kekanan dan kekiri membuat Arya semakin gemas.
Bruuuk
Greeep
Seketika nafas Mesty terasa sesak dan aliran darahnya seakan berhenti kala Arya memeluknya tanpa aba-aba.
" Mas."
" Hem."
Mesty menoleh dan saat ini wajah mereka saling berhadapan tapi Mesty masih berada dalam dekapan Arya.
Tatapan mereka saling bertemu,tak ada yang tau detak jantung keduanya sama-sama tak beraturan. Bibir keduanya semakin mendekat,awalnya hanya mendekat dan menempel satu sama lain namun sekarang sudah saling melumat dan mencecap menimbulkan decapan decapan yang memecah keheningan malam yang diiringi rintik hujan diluar sana.Entah siapa yang memulai namun keduanya begitu larut dalam kenikmatan.
Aaahhh
Desahan Mesty lolos kala wajah Arya sudah tenggelam diantara tengkuk lehernya.
Tangannya dengan lincah meremas dua bukit kembar Mesty yang tampak padat dan menyembul dari balik gaun malamnya.
" Mas aaahhhh,kamu.." Belum selesai Mesty melanjutkan ucapannya bibir Arya sudah menyambarnya lagi dan mereka kembali saling memagut.Dinginnya AC tak berpengaruh pada kegiatan mereka yang kian memanas karna salah satu tangan Arya sudah bergelirya menjelajah lekuk tubuh sang istri dari balik gaun malamnya ,membuat Mesty bergelinjang merasakan kenikmatan yang baru pernah ia rasakan.
Desiran aneh mulai mulai menjalar dialiran tubuh Mesty kala Arya mulai membenamkan wajahnya ditengah gundukan kembar milik Mesty.Entah kapan melakukannya kini Arya sudah membuat Mesty lepas dari gaun malamnya menyisakan bra yang perlahan sudah Arya lepaskan pengaitnya dan ia lempar kesembarang arah.
Desahan Mesty selalu saja lolos kala tubuhnya mendapat sentuhan-sentuhan dari Arya.Mesty menangkupkan kedua pahanya kala ia sadar jika yang tersisa dari tubuhnya hanyalah underwear yang membungkus aset paling berharga miliknya.
Tangannya terulur begitu saja menutupi area sensitifnya itu,wajahnya menghangat dan mengeluarkan semburat merah.
Suasana makin terasa sangat syahdu karna rupanya listrik mendadak padam.
Dibawah gelapnya cahaya Arya berbisik ditelinga Mesty.
" Kenapa harus ditutup,sekarang sudah gelap aku bahkan tidak bisa melihatnya dengan jelas."
Bisikan Arya membuat tubuh Mesty meremang.
" Aku malu." Ucapnya lirih.
Perlahan tangan Arya turun kebawah dan menarik lembut tangan Mesty dari area sensitifnya. Digantikan dengan tangan Arya yang mulai merabanya,membelai bahkan menjelajah tanpa melewatkan satu incipun dari bagian tersebut.
" Sayang,sudahkah kamu siap aku jadikan istri sepenuhnya? Melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri? Menjadi milikku seutuhnya,tanpa ada rasa terpaksa?" Tanya Arya begitu lembut sebelum ia melanjutkan aktifitasnya.
Arya sudah siap dengan apapun jawaban yang Mesty berikan nantinya.Meskipun hasratnya sudah diujung tanduk namun ia akan tetap menahannya jika wanitanya memang belum siap menyerahkan mahkotanya.
Mesty diam sejenak,namun diamnya Mesty diartikan penolakan oleh Arya.Saat Arya hampir bangun Mesty kembali menarik pinggang suaminya.
" Cup." Satu kecupan mendarat dibibir sang suami.
" Aku siap mas,aku siap menjadi istri seutuhnya.Lakukan dengan pelan karna aku takut merasakan sakit dibawah sana.Milikmu begitu besar dan panjang,apa itu akan muat didalam sana?" Ucapnya dengan konyol.
" Kita coba sekarang,Are you ready?" Tanya Arya dengan semangat dan langsung dijawab anggukan kepala oleh Mesty.
Bersambung....