Cinta Tulus Arumi

Hari-hari kembali berganti. Setelah kejadian dimana Arumi meminta cerai, Sejak itu pula Damian sedikit ada perubahan. Sebuah perubahan dimana Damian lebih betah di rumah. Tidak seperti sebelum-sebelumnya.

Hal ini membuat Arumi menjadi semakin sulit untuk lepas dari pria itu. Walaupun Damian telah berubah dan lebih betah di rumah. Sikapnya terhadap Arumi masih tetap saja. Yaitu Datar dan dingin.

Untuk sekarang, Arumi memang masih memilih diam saja, Walaupun sebenarnya ia merasa takut. Takut, tiba-tiba Damian masuk ke kamarnya lalu menyentuhnya tanpa izin. Ancaman Damian beberapa hari tempo lalu membuat Arumi benar-benar kepikiran.

Jika Arumi kembali mengatakan ingin bercerai,Damian tidak akan segan-segan akan membuat Arumi hamil. Lalu setelah anak itu lahir Damian akan memisahkan mereka, Tentu saja Arumi tidak mau.

Ibu mana yang mau di pisahkan oleh buah hatinya. Tidak kan?

Hubungannya dengan Brian juga masih terlihat biasa saja. Namun untuk sekarang keduanya sudah tidak lagi bertemu. Bukan tanpa alasan, Brian mengatakan bahwa ia masih sibuk dengan pencarian Nalendra yang sampai sekarang masih belum diketahui titik keberadaan nya.

Sebagai wanita yang peka, Arumi pun paham. Bahkan wanita itu sudah jarang tidak lagi menghubungi Brian. Arumi ingin pria itu fokus terhadap percarian sodaranya.

Siang ini, Arumi sudah siap dengan pakaian nya yang rapi. Wanita itu berniat ingin menginap di rumah Bunda Nimas. Terlebih sekarang Damian hendak pergi keluar kota selama beberapa hari, Tentu saja Arumi tidak ingin berada di rumah itu sendirian.

Mungkin dulu ada Bi muna yang menemani, Tapi sekarang? Bi muna sudah tidak lagi bekerja di rumah itu. Semenjak di tinggal pergi oleh sang ibunda tercinta, Bi muna mengundurkan diri karena di larang oleh anak-anaknya. Justru itu Arumi masih bingung sekarang. Mencari Asisten rumah tangga yang baik, Jujur dan cekatan itu susah.

Setelah di beri izin oleh Damian, Arumi pun segera melajukan mobilnya menuju ke rumah orang tuanya tinggal. Tidak lupa Arumi membeli buah tangan untuk kedua orang tuanya.

Setelah itu, Arumi kembali melanjutkan perjalanannya. Tidak sampai dua puluh menit, Mobil yang di kendarai Arumi telah sampai. Begitu masuk, Arumi melihat sang ayah sudah siap dengan kopernya.

"Ayah mau kemana? Kok bawa koper segala.." Tanya Arumi kepada sang ayah. Arumi melirik Sang ibu yang hanya diam. Ada sedikit perubahan di dalam diri sang ibunda. Entah apa itu,,Tapi Arumi akan bertanya nanti.

"Ayah akan pergi keluar negeri selama beberapa hari.. Ada hal penting yang harus di urus.." Ucap Dendy melirik Nimas yang hanya diam saja tanpa ada ekspresi apapun.

"Sudahlah tidak usah bersikap seperti padaku.. Masih beruntung kamu aku pertahankan. Tanpa aku,,Kamu bisa apa? Kamu tidak punya rumah dan tidak bisa bekerja.. bisa apa kamu.." Cibir Dendy pada Nimas yang masih diam. Arumi bingung, Sebenarnya apa yang telah terjadi pada kedua orang tuanya? Mengapa jadi perang dingin begini.

Melihat tidak ada respon apapun dari Nimas. Dendy pun segera pergi dengan koper sedang yang di bawanya. Setelah kepergian Dendy, Arumi segera menyusul sang bunda yang telah berada di dalam kamarnya.

"Bunda.. bunda kenapa? Kok bunda nangis?" Ya, Sebagai seorang anak. Jelas Arumi bingung sekarang. Sudah beberapa hari setelah ia datang dan curhat kepada ang ibu dengan membawa luka akibat tamparan Damian. Mulai saat itu pula Arumi tidak datang lagi.

Jelas saja ia tidak tahu pokok permasalahan apa yang menimpa ayah dan ibunya. Arumi semakin mendekat, Ia paling tidak kuat melihat sang Bundanya meneteskan air mata.

"Bunda kenapa bun? Apa ada masalah?" Bunda Nimas mengangguk di hadapan sang putri

"Masalah apa? Katakan pada Arumi Bunda. ..

"Ayah kamu..

"Ayah?" Nimas kembali mengangguk.

"Ada apa dengan ayah?

"Ayah kami selingkuh Arum..

"Apa?! Selingkuh?

Arumi masih belum percaya dengan semua ini. Nimas pun mulai bercerita tentang sang suami yang memang sering pulang malam. Apalagi aroma parfum perempuan selalu menusuk di indra penciumannya.

Karena merasa curiga, Alhasil Nimas diam-diam mengikuti Dendy pergi. Dan benar saja,,Pria itu punya janji dengan seorang wanita di salah satu kamar hotel.

Ketika di labrak. Bukannya merasa bersalah dan minta maaf,,Nimas justru yang di salahkan. Mendengar itu,,Tentu saja Arumi terkejut. Ia tidak menyangka jika ayahnya bisa berbuat sehina itu.

.

.

.

Di tempat lain, Brian tengah berada di dalam kamarnya. Banyak pikiran yang mampir di otak Brian akhir-akhir ini.

Sama seperti keluarga yang lainnya. Brian juga ikut terpukul dengan hilangnya Nalendra yang sampai sekarang masih belum ada kabar. Padahal sudah dua minggu, Pencarian juga sudah di hentikan.

Lalu kemana sepupunya itu. Selain itu yang membuat Brian pusing adalah? Dalang dari hilangnya Nalendra. Menurut keterangan, Apa yang menimpa putra dari Uncle Alvaro itu memang benar-benar sudah di rencanakan.

Dan pelakunya sudah dalam masa penangkapan. Brian begitu terkejut dengan kabar bahwa sang managerlah yang ikut masuk dalam rencana ini. Dan yang lebih membuatnya terkejut lagi adalah.

Seorang pria yang bernama Dendy, Seorang pengusaha kaya raya yang tak tak lain adalah besan Tuan Arya.

"Dendy ini adalah besan dari Tuan Arya.. Dendy punya istri yang bernama Nimas dan seorang putri yang bernama Arumi. Dan putrinya inilah yang menjadi menantu Tuan Arya pangestu Tuan...

Penjelasan Mike Asisten Uncle Alvaro membuat Brian bungkam. Yang jadi pertanyaannya adalah? Nama Arumi, Apakah yang di maksud ini adalah Arumi yang sama? atau orang lain? Andai benar, Ia harus bagaimana sekarang? Bagaimana cara ia menanggapinya.

"Aaaaarrrrgggghhh... Kenapa ĵadi kayak gini sih.." Brian meraih bingkai foto yang terletak di atas nakas. Dimana Brian tengah berfoto dengan Nalendra. Di dalam foto tersebut, Tampaklah tubuh gapura Nalendra melompat di punggung Brian seakan-akan Brian tengah menggendong sepupunya tersebut. Dan anehnya tawa keduanya lebar disana.

"Heh kutu kupret! kau kemana saja hah!? Cepat pulang.. Enda cepat pulang..Tolong bantu aku.. Bagaimana ini? Aku sedang bingung sekarang. Andai benar pria itu adalah ayah Arumi, Aku. harus bagaimana Enda.. Bagaimana jika semua keluarga menentang hubungan kami nanti..." Brian terdiam sejenak. " Memang kapan aku punya hubungan dengan Arumi..Dia cerai saja belum..

Brian kembali menatap foto Nalendra, Pria itu merubah mimik wajahnya kesal.

"Enda! jika kau tidak pulang..Aku akan menikahi Ayra..Lalu aku akan menjadi ayah dari anak-anakmu.. Lalu aku akan.."Brian tidak melanjutkan Ucapannya, Brian menggusar rambutnya kasar sungguh ia benar-benar bingung sekarang..

"Ya Tuhan.. Aku harus apa setelah ini?

.

.

.

Tbc