NovelToon NovelToon
True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:842
Nilai: 5
Nama Author: Nda

Kejadian diluar nalar, Ilmu supranatural, penindasan, bahkan percintaan bergolak secara bersamaan.

Apa yang harus aku pilih disaat hatiku sendiri begitu mendidih ingin membunuh seseorang?? Cinta? Atau Pembalasan??

Pengalaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk hadir dalam pikiran dan jiwa ku. Apakah kau ingin masuk ke dalam nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 3. Kupikir Sudah Berakhir

Tak terasa beberapa tahun telah berlalu sejak kejadian terakhir kali. Semenjak itu aku sudah tidak pernah menemui kejadian janggal lagi ataupun hal-hal mistis lainya.

\=\=\=\=\=\=\=\=

Tahun ini adiku lahir. Yup, seorang anak laki". Dia diberi nama Joan [samaran]. Dia anak yang baik bahkan dari semenjak dia bayi. Dia tidak rewel. Tidak sering menangis. Dan selalu ceria. Benar" sumber kebahagiaan kami yang baru.

Saat dia berumur -2 tahun, kami pindah ke perkotaan karna alasan tertentu. Semuanya kami tinggalkan disana. Mulai dari rumah, perkebunan, dan bangunan" lain yang sudah kami bangun disana, termasuk tanah.

Kami hanya membawa pakaian dan perabotan rumah tangga yang dibutuhkan saat itu. Benar" mendadak sekali kupikir.

Aku yang tidak tahu apa" hanya mengikuti saja. Hingga kami sampai di sebuah rumah kontrakan di daerah X. lumayan jauh dari desa ku sebelumnya. Kurang lebih 8 km.

Sebuah kontrakan petakan kecil, berjumlah 8 sekat. Masing" rumah terdapat 1 kamar tidur, dapur dan ruang tamu berukuran 2x3. Sedangkan kamar mandinya berada diluar. Hanya satu. Jadi kami semua bergilir memakainya. Memang sedikit ribet tapi mungkin ada alasan tertentu sampai kami akhirnya harus tinggal disana.

Disinilah awal perkara pahitku dimulai...

Kupikir semuanya sudah baik" saja sekarang. Karna kami sudah tidak tinggal di desa menyeramkan itu lagi.

Bahkan awalnya aku berpikir kalau semua kejadian" mistis itu hanya bersumber dari tempat kami berada. Dari rumah yang kami tinggali sebelumnya yang memang berada di tengah" hutan. Tapi ternyata tidak sesederhana itu..

Ya, bukan hantu nya yang ikut kemari, tapi masalah nya ada pada diriku sendiri - - -

\=\=\=\=\=\=

Beberapa bulan berlalu sejak kami tinggal di kontrakan itu. Akhirnya aku punya teman baru, 3 orang wanita seusiaku, sebut saja namanya Sesil, Diar, dan Nara.

[Nama samaran.]

Kami berempat selalu bermain dirumah Diar. Karna memang saat itu orang tuanya jarang ada dirumah untuk urusan pekerjaan. Dirumah sering kali hanya ada Diar seorang. Meskipun sebenarnya dia bukan anak tunggal. Dia mempunyai seorang kakak. Namun ntah kenapa kakak nya juga jarang ada dirumah. Menurut Diar kakak nya sedang berkuliah, dan menetap disana agar tidak jauh dari kampus tempat nya berada.

Awalnya memang tidak ada hal aneh. Tapi semuanya berubah semenjak hari itu.

Diar mengajak kami masuk ke kamarnya. Karna memang selama ini kami hanya bermain di teras nya saja, paling jauh adalah halaman belakang rumahnya [karna rumahnya saat itu memang lumayan luas].

Mungkin itu pertama kalinya bagiku. Tapi tidak bagi teman" ku yang lain. Mereka tampak biasa saja saat Diar mulai mengajak kami untuk masuk.

Bukan pintu utama yang kami masuki saat itu. Tapi pintu belakang. Ntah kenapa pintu depan rumahnya selalu terkunci.

Saat mulai memasuki pintu rumahnya------

"sial, gelap sekali." pikirku saat itu

Memang sangat gelap. Dan yang kulihat pertama kali adalah lorong, bukan sebuah ruangan.

Aku berbisik pada Sesil. "Sil, apakah benar kesini jalan masuk nya?." kataku yang mulai khawatir

"Iya, memang benar kesini. Kenapa? Gelap ya? Haha. Memang seperti ini ko. Akupun tidak tau kenapa, tapi dia memang selalu mematikan lampu di lorong ini." jawabnya sambil bernada jahil

"eh tapi kenapa disini ada lorong ya? Aku pun baru terpikir-". sahutnya lagi. Kali ini dia terlihat sedikit berpikir dan tampak kebingungan di wajahnya.

Meskipun tak lama setelah itu kulihat raut wajah nya sudah kembali normal.

\=\=

Saat itu firasatku memang sudah tidak enak. Ingin sekali aku melangkah pergi dari sana dan berlari. Tapi itu tidak mungkin. Tentu saja, apa yang akan dipikirkan oleh teman" ku kalau aku tiba" berlari?? Selain terlihat aneh, aku juga akan menyinggung perasaan Diar.

Aku hanya bisa melanjutkan dan terus tetap terlihat biasa. Hingga sampailah kami di sebuah ruangan. "sial, ternyata didalam nya juga sama saja, semuanya gelap. Apakah Diar tidak berencana menyalakan lampunya?." pikirku saat itu

Akupun bertanya padanya, karna menang sudah gatal sekali rasanya. "Diar, kenapa gelap sekali? Bagaimana kalau kita menyalakan lampu nya?." pintaku padanya saat itu

"Ahh biarkan saja. Sudah biasa seperti ini ko. Yuk kita ke kamar." jawabnya, tidak mengindahkan permintaan ku

Kulihat ada sedikit cahaya remang" dari jendela ruangan nya. Meskipun tidak terlalu terang tapi lumayan bisa membuatku melihat beberapa benda dengan jelas.

Karna saat itu jendela ruangan nya memang mengarah ke luar, namun tetap terhalang oleh tanaman" rimbun. Ya, itu tanaman" yang sengaja mereka tanam di pekarangan rumah.

Setelah itu aku mengikuti langkah Diar dan teman"ku yang lain. Tapi tiba" perjatian ku teralihkan oleh sesuatu yang sedang berdiri di dekat pintu ruangan lain.

"eh? Ternyata Diar tidak sendiri??" pikirku dalam hati saat itu. "Aduh dari tadi apakah tingkahku terlihat baik dan sopan?? ~Δ~ Mana aku tau kalau ternyata dirumahnya masih ada orang lain." Aku terus bergumam di dalam hati seraya terus bersikap baik.

Aku pun mengabaikan orang itu dan pura" tidak melihatnya. [aku memang introvert sekali saat itu.]

Kami pun sampai dikamar Diar.

"Ahh~ nyaman sekali." gumamku dalam hati.

Karna meskipun kamarnya aga sedikit berantakan tapi hawa disana terasa lebih nyaman, adem sekali, dan lumayan banyak tersorot oleh sinar matahari dari jendela kamarnya. Mungkin termasuk salah satu ruangan yang paling terang dan yang mendapat sinar matahari paling banyak.

Kami pun berbincang disana. Bercanda canda. Bahkan tak jarang kami tertawa terbahak" karna tingkah dari salah satu teman kami.

Saat suasana sudah mulai tenang, kami semua sudah capek tampaknya. Aku tiba" penasaran dengan siapa yang kulihat diruangan tadi.

Pikirku aku bisa menyesuaikan sikap dan bahasaku saat bertemu dengan orang itu dikala pamitan pulang nanti.

"Oh ya Diar. Ada yang mau aku tanyakan padamu." kataku sambil melihat Diar yang sedang menyantap cemilan yang memang sudah kami beli dari tadi sebelum kerumahnya.

"Ha? Apa? Kenapa terdengar misterius sekali." jawabnya bercanda

"Serius Diar. Aku penasaran saja. Tadi aku melihat seseorang dirumah ini, dia berdiri di dekat pintu ruangan lain. Ku pikir kau sendirian dirumah." ucapku serius

"Ha? Apa?? ihhh Diar ko kamu ga bilang siihh.. Mana tadi aku berisik sekali. Kan jadi malu." tambah Nara yang tiba" ikut menyahut.

"Diar? Benar? Memang siapa yang ada dirumah? Ibumu sudah pulang kah?." tanya Sesil yang sepertinya ikut penasaran.

Ntah kenapa daritadi kami bertiga berbicara Tapi Diar tetap diam saja. Dia malah terus menatap ke arah kami. Lama" ekspresi wajahnya berubah. Dari bingung menjadi takut. Itu yang kulihat saat itu.

Kami yang melihat reaksi Diar yang terdiam menjadi ikut ketakutan.

"Diarr. Kamu kenapaa. ko diam sajaa??". Kataku kembali menegaskan

Akhirnya Diar mengatakan sesuatu.

"Tunggu. Tunggu. Tunggu." ucapnya beberapa kali dengan nada gemetar, lambat, dan wajah yang masih termangu.

"Kau bilang...... Ada seseorang dirumah ini selain kita?". ucapnya balik bertanya.

"Tapi.... Dirumah ini.... Aku sendirian. Hari ini tidak ada siapa-siapa dirumah." kembali Diar menambahkan. Kali ini nada nya terdengar sedikit ketakutan dan raut wajah nya mulai terlihat panik.

Astagaaa apa"an ini?? Lagi" terulang hal yang sama seperti dulu?? Yang besar sajaa.

teriak ku dalam hati saat itu.

Sialan, suasana hening saat itu tiba" berubah menjadi kacau dan penuh kepanikan. Awalnya kami hanya terburu" untuk keluar kamar Diar dan ingin segera pergi dari rumahnya. Tapi suasana jadi panik karna Nara mulai menjerit. Hingga kami semua ikut menjerit sambil berhamburan keluar kamar.

Aarrhh sulit sekali saat itu, kenapa banyak sekali benda yang menghalangi kami saat kami berusaha keluar dari rumah. Tersandung kursi, terhalang lampu ruangan, dan bahkan lemari.

Kami terus berlari keluar ruangan hingga akhirnya sampai di lorong. "Baguslah akhirnya sudah sampai disini. Hanya tinggal melewati lorong ini saja maka kami semua akan baik" saja". Pikirku

Namun apa yang terjadi, sialan betapa terkejutnya. Saat kami sudah hampir sampai di ujung lorong rumahnya tiba" ada suara yang memanggil kami..

"Mau kemana-". terdengar menggema dan sedikit samar

"Arrhhh kurang ajar sekalii.... kenapa di siang bolong seperti ini pun mereka beranii". otak ku benar" berisik sekali saat itu.

Aku berlari sekut tenaga. Kupikir saat itu adalah larian terkencang dalam hidupku yang pernah aku lakukan. Haha memang terdengar seperti lelucon. Tapi hari itu memang benar" menegangkan.

Dn Huffth akhirnya kami berhasil keluar dan menjauhi rumah Diar. Lega sekali rasanya..

Saat itu kami berempat duduk di pinggir jalan gang yang memang aga terbuka dan lumayan ramai pejalan kaki.

Kami istirahat sebentar dengan nafas kami yang masih terengah engah.

"hosh... hosh... hosh..." terdengar suara nafas kami yang saling bersahut sahutan.

"Sial, cape sekali". Pikirku.

Aku tidak tau apakah mereka mendengar suara itu atau tidak. Tapi aku tidak langsung bertanya soal itu. Karna kami benar" masih cape sekali.

Sejenak setelah kulihat semuanya baik" saja aku pun mulai bertanya sesuatu yang memang sudah ku tahan dari tadi di dalam otak ku.

"Oh ya kalian... Apakah tadi kalian mendengar suara ?." tanyaku

"Suara? Suara seperti apa?" ucap Sesil bertanya

"Aku mendengar samar-samar ada yang mengatakan -mau kemana-". jawabku. "Apakah kalian juga mendengarnya? Suara itu terdengar tepat di ujung pintu keluar lorong rumah Diar". tambahku

"Kamu serius Ell?? Arhh rumahku kenapa jadi menyeramkan seperti inii... Huhuu... Padahal aku ingat jelas kalau hari ini benar" tidak ada siapa" dirumah". ucap Diar

Terlihat dia seperti ingin menangis.

Ya tentu saja aku paham perasaan nya. Setiap hari dia ditinggalkan sendirian dirumah. Orang tuanya sibuk bekerja. Kakak nya jarang pulang. Dia hanya sendirian. Dan rumahnya adalah tempat dia tinggal dan beraktivitas sehari", tidak ada tempat lain yang bisa dia jadikan untuk berlindung.

Sementara sekarang rumah yang dia anggap aman malah terjadi sesuatu seperti ini. Ntah bagaimana kedepanya.

Setelah kejadian itu kami menjadi lebih sering menemani Diar dirumahnya. Meskipun kami sendiri sebenarnya takut. Tapi kami lebih takut terjadi apa" pada Diar.

Tapi seiring waktu kami menjadi bertekad untuk semakin berani dan melawan hal" seperti itu. Meskipun terkadang kami juga sangat penakut.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Petualangan dan cerita horor kami di rumah Diar tidak berhenti sampai disini. Ikuti kelanjutan nya di episode selanjutnya ya^^

Cerita yang lebih menegangkan sedang menunggu~

1
☯THAILY YANIRETH✿
Awas aja kalo gak segera update, bakal ada shuriken yang menunggu ya thor.
Siffa^^: Siap. tugas sudah dilaksanakan >< ✨
total 1 replies
run away.┲﹊
Gemes banget sih!
Siffa^^: terimakasih~ semoga menikmati ceritanya yaa ><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!